Anda di halaman 1dari 22

PEMBERIAN ASI

EKSKLUSIF
KELOMPOK 6
KETUA : DWI APRILIA
WAKIL KETUA: MASITOH
SEKRETARIS : TASYA ARSYTA KUSUMA
BENDAHARA : ANA LUSIYANTI
ANGGOTA : 1. PUPUT NINDA RISMALA
2. FERLI TANSA
3. YUSI PARYANI
Defenisi Asi
ASI merupakan makanan alamiah yang
pertama dan utama bagi bayi baru lahir. ASI dapat
memenuhi kebutuhan bayi akan energi dan gizi
selama 4-6 bulan pertama kehidupannya, sehingga
dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal.
Selain sebagai sumber energi dan zat gizi,
pemberian ASI juga merupakan media untuk
menjalin hubungan psikologis antara ibu dan
bayinya.
Motivasi untuk Menyusui
Di daerah pedesaan menyusui anak terlihat sebagai
suatu proses yang normal, dan tidak dilakukan sembunyi-
sembunyi. Ibu-ibu tidak malu menyusui bayinya. Kebiasaan
itu dapat diciptakan suatu kondisi dan gairah bagi para
gadis yang melihatnya, sehingga ada kemauan naluriah
melakukan hal yang sama. Bila tumbuh menjadi besar dan
punya anak meeka ingin melakukan hal yang serupa.
lanjutan...
Sebaliknya, kebiasaan ibu-ibu di kota yang malu-nalu
serta sembunyi-sembunyi menyusui bayinya, tentu akan banyak
mempengaruhi tabiat gadis-gadis disekitarnya untuk berbuat
sama, dan menyusui anak merupakan sesuatu hal yang harus
dihindarkan.
Ibu-ibu harus dibangkitkan kemauan dan kesediannya
untuk menyusui anaknya, terutama sebelum melahirkan. Dan
bila menyusui, hendaknya ditingkatkan pada masyarakat,
pengertian tersebut harus ditanamkan pada anak-anak gadis
sejak masih usia muda, bahwa menyusui anak merupakan
bagian dari tugas biologis seorang ibu.
Keterampilan Menyusui
Tanda Cukup Asi
Berbagai tanda dibawah ini dapat dijadikan
pedoman untuk mengevaluasi kecukupan pemberian
ASI, yaitu :
• Bayi menunjukan keinginan dan gairah yang kuat
untuk bangun secara teratur untuk menyusui.
• Irama hisapan yang ritmis dan teratur, bagian depan
telinga bayi akan terlihat sedikit bergerak dan ibu bisa
mendengar bayinya menghisap dan menelan ASI yang
diberikan.
Lanjutan...
• Berikan ASI selama rata-rata 15-20 menit pada masing-
masing payudara setiap menyusui.
• Berikan ASI setidaknya setiap 1-3 jam selama dua bulan
pertama.
• Bayi ngompol hingga 6-8 kali menandakan masukan cairan
yang cukup.
• Bayi tubuh dengan kecepatan pertumbuhan yang normal,
mengalami peningkatan berat, tinggi badan, dan ukuran
lingkar kepala.
• Memiliki tonus otot yang baik, kulit yang sehat dan warna
kulit yang sehat pula
Tips Sukses Asi Eksklusif

1. Susui bayi sesering mungkin.


2. Pompa payudara sehabis menyusui.
Payudara yang kosong akan semakin mempercepat
produksi ASI.
3. Jangan terlalu cepat memindahkan posisi menyusui
dari payudara kiri ke kanan, dan sebaliknya. ASI yang
keluar setelah 15 menit pertama justru banyak
mengandung lemak yang dapat mengenyangkan bayi.
4. Makan makanan yang bergizi dan minum
cairan yang cukup banyak.
5. Minum madu juga sangat bermanfaat
6. Ibu harus cukup istirahat dan jangan
stres! Stres bikin ASI kering.
7. Kalau bayi masih tampak kurang puas juga, pompa ASI dan
masukkan ke botol untuk diberikan ke bayi. Tapi sebenarnya
penggunaan dot tidak dianjurkan paling tidak sampai usia bayi 6
bulan sebab dapat mengganggu perkembangan sistem syaraf dan
struktur tulang kepala.
8. Ini yang paling penting, yaitu RASA PERCAYA DIRI bahwa
kita MAMPU untuk memberikan yang terbaik untuk bayi kita
yaitu ASI.
5 Strategi untuk mendapatkan ASI Eksklusif

1. Kebijakan
Pemerintah Indonesia mengeluarkan 2
keputusan Menkes sebagai penerapan kode etik WHO
dalam pemberian ASI dan pemasaran susu formula.
Pada keputusan tersebut dicantumkan pemberian ASI
eksklusif, yaitu pada Permenkes Nomor
450/Menkes/SK/IV/2004. Pemerintah juga mengatur
tentang makanan pemasaran susu formula dalam
Kepmenkes Nomor 237/1997.
2. Dukungan
Memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama 6
bulan pada bayi tidaklah mudah. Untuk mendukung
pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif, sosialiasi
Peraturan Pemerintah Tentang Pemberian Asi Eksklusif
terus dilakukan. Tempat kerja dan sarana umum diwajibkan
menyediakan fasilitas untuk ibu menyusui dan memerah
ASI. Selain sosialisasi pada masyarakat, tempat kerja dan
sarana umum diwajibkan menyediakan fasilitas untuk ibu
menyusui dan memerah ASI. Pemberian susu formula
kepada bayi juga tidak diperbolehkan kecuali pemberian asi
eksklusif tidak memungkinkan.
3. Reorientasi
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012
TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN
YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 129 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, perlu menetapkan Peraturan
Pemerintah tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif; Mengingat:
1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063); MEMUTUSKAN: Menetapkan :
PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF.
4. Keterampilan Individu
Cara Menyimpan ASI Menurut Suradi (2008) dalam IDAI
(2008), cara menyimpan ASI yang diperah adalah sebagai berikut:
a. ASI yang telah diperah dan belum diberikan dalam waktu 30
menit, sebaiknya disimpan dalam lemari es.
b. ASI dapat disimpan selama 24-48 jam dalam lemari es dengan
menggunakan kontainer yang bersih, misalnya plastik.
c. ASI yang diperah harus tetap dingin terutama selama dibawa
transportasi.
d. ASI yang tidak digunakan selama 48 jam, sebaiknya
didinginkan di freezer dan dapat disimpan selama 3 bulan
5. Gerakan Masyarakat
Berbagai alasan maka sangat diperlukan suatu “Gerakan
Masyarakat ASI Eksklusif” yang disingkat GEMAS ASIEK. Dengan
tujuan:
1. menjamin pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI
eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia 6 (enam)
bulan
2. memberikan perlindungan kepada ibu untuk dapat
memenuhi kewajiban memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya; dan
3. meningkatkan peran dan dukungan keluarga, masyarakat,
pemerintah daerah, dan Pemerintah dalam pemberian ASI
eksklusif.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai