Anda di halaman 1dari 18

MIOMA

MIOMAUTERI
UTERI
Nama Kelompok 3:
1. Arif Syaifuddin
2. Bela Apriyani
3. Dewa Chaniago
4. Dewi Retno Pambudi
5. Dwi Aprilia
6. Eka Anggi Septia Pratiwi
7. Erika Etika
8. Masitoh
9. Tasya Arsyta Kusuma
DEFINISI
Mioma Uteri adalah neoplasma
yang berasal dari otot uterus dan
jaringan ikat yang menumpangnya
sehingga dapat disebut juga
dengan leiomioma, fibriomioma
atau fibroid (Prawirohardjo
Sarwono,2009).
KLASIFIKASI
• Berdasarkanletaknya 2) Mioma intramural 3)      Mioma subserosum
mioma uteri dibagi atas: Berada diantara serabut Lokasi tumor di sub
1) Mioma sub mukosum
miometrium. Disebut juga serosa korpus uteri. Dapat
sebagai mioma intraepitalial, hanya sebagai tonjolan
Mioma yang berada biasanya multiple. Apabila saja, dapat pula sebagai
di bawah lapisan mukosa masih kecil, tidak merubah satu massa yang
bentuk uterus, tapi bila besar dihubungkan dengan
uterus/endometrium dan akan menyebabkan uterus uterus melalui tangkai.
tumbuh kearah kavun berbenjol-benjol, uterus
uteri. bertambah besar dan berubah
bentuknya.
Etiologi
Faktor-faktor penyebab mioma uteri  belum diketahui, namun ada 2 teori
yang berpendapat :

1. Teori stimulasi

Penyebab dari mioma pada rahim masih belum diketahui. Beberapa penelitian
mengatakan bahwa masing-masing mioma muncul dari 1 sel neoplasma
soliter (satu sel ganas) yang berada diantara otot polos miometrium (otot
polos di dalam rahim). Selain itu didapatkan juga adanya faktor keturunan
sebagai penyebab mioma uteri.
2. Teori Cellnest atau genitoblas

Dalam Jeffcoates Principles of Gynecology, ada beberapa faktor yang diduga kuat
sebagai faktor predisposisi terjadinya mioma uteri, yaitu :

1.   Umur

2. Paritas

3. Faktor ras dan genetik


Manifestasi Klinis
Gejala klinik mioma uteri adalah:
 Perdarahan tidak normal
 Penekanan rahim yang membesar
 Gangguan pertumbuhan dan perkembangan kehamilan
PATOFISIOLOGI
Mioma memiliki reseptor estrogen yang lebih banyak dibanding miometrium
normal. Teori “Cell Nest” atau teori “Genitoblat” membuktikan dengan pemberian
estrogen ternyata menimbulkan tumor fibromatosa yang berasal dari sel imatur.
Mioma uteri terdiri dari otot polos dan jaringan yang tersusun seperti konde diliputi
pseudokapsul. Mioma uteri lebih sering ditemukan pada nulipara, faktor keturunan
juga berperan. Perubahan sekunder pada mioma uteri sebagian besar bersifat
degeneratif karena berkurangnya aliran darah ke mioma uteri.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
•• Pemeriksaan Darah

•• USG (Ultrasonografi)

•• Vaginal Toucher

•• Sitologi

•• Rontgen
•• ECG
•• Ultrasonografi
•• MRI
KOMPLIKASI
1. Perdarahan sampai terjadi 5. Pengaruh timbal balik mioms dan
anemia kehamilan
• Pengaruh mioma terhadap kehamilan
2. Torsi ( putaran tungkai mioma )
• Infeksi
3. Nekrosis dan infeksi, setelah
torsi dapat terjadi nekrosis dan • Abortus
infeksi • Persalinan premature dan kelaianan letak
4. Pengaruh kehamilan terhadap • Infeksia uteria
mioma uteri bertangkai • Gangguan jalan persalinan
• Retensi plasenta
PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan koservatif
2. Penatalaksanaan operatif
1. Radioterapi.
3. Operasi
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN MIOMA
UTERI
1. PENGKAJIAN

2. Data Objektif
Data Subjektif
a. Biodata a.
a. Tanda-tanda vital
Keluhan utama
b.
b.
b. Pemeriksaan persistem
c. Riwayat kesehatan
d. Riwayat kesehatan keluarga c.
c. Pemeriksaan Penunjang
e. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas dan haid
f. Riwayat KB
g. Pola kebiasaan sehari-hari
h. Kondisi psikososial
i. Kondisi spiritual
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.
1. Nyeri
Nyeri akut
akut berhubungan
berhubungan dengan
dengan proses
proses penyakit
penyakit (infeksi
(infeksi tumor)
tumor)

2.
2. Gangguan
Gangguan eliminasi
eliminasi urin
urin (retensio)
(retensio) berhubungan
berhubungan dengan
dengan penekanan
penekanan oleh
oleh massa
massa
jaringan
jaringan neoplasma
neoplasma pada
pada daerah
daerah sekitarnya.
sekitarnya.

3.
3. Cemas
Cemas berhubungan
berhubungan dengan
dengan ketidakcukupan
ketidakcukupan pengetahuan
pengetahuan terhadap
terhadap prosedur
prosedur
tindakan
tindakan operasi
operasi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1.
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit (infeksi tumor)
Kriteria Hasil:
Kriteria Hasil: Nyeri
Nyeri berkurang
berkurang sampai
sampai dengan
dengan hilang
hilang
Intervensi ::
Intervensi
1. Identifikasi
1. Identifikasi lokasi,
lokasi, karakteristik,durasi,
karakteristik,durasi, frekuensi,kualitas,itensitas
frekuensi,kualitas,itensitas nyeri
nyeri
Rasional :Mengetahui
Rasional :Mengetahui tingkat
tingkat nyeri
nyeri sebagai
sebagai evaluasi
evaluasi untuk
untuk intervensi
intervensi selanjutnya
selanjutnya
2. Kontrol
2. Kontrol lingkungan
lingkungan yang
yang memperberat
memperberat rasa
rasa nyeri
nyeri (mis.suhu
(mis.suhu ruangan,pencahayaan,kebisingan)
ruangan,pencahayaan,kebisingan)
Rasional:Dengan mengetahui
Rasional:Dengan mengetahui faktor
faktor penyebab
penyebab nyeri
nyeri menentukan
menentukan tindakan
tindakan untuk
untuk mengurangi
mengurangi nyeri
nyeri
3. Jelaskan
3. Jelaskan strategi
strategi meredakan
meredakan nyeri
nyeri
Rasional :: Tehnik
Rasional Tehnik relaksasi
relaksasi dapat
dapat mengatasi
mengatasi rasa
rasa nyeri
nyeri
4. Kolaborasi
4. Kolaborasi pemberian
pemberian analgetik
analgetik jika
jika perlu
perlu
Rasional :: Analgetik
Rasional Analgetik efektif
efektif untuk
untuk mengatasi
mengatasi nyeri
nyeri
22. Gangguan eliminasi urin (retensio) berhubungan dengan
penekanan oleh massa jaringan neoplasma pada daerah sekitarnya.
Kriteria Hasil:
Kriteria Hasil: Pola
Pola eliminasi
eliminasi urine
urine ibu
ibu kembali
kembali normal
normal dengan
dengan criteria
criteria hasil
hasil ibu
ibu memahami
memahami
terjadinya retensi
terjadinya retensi urine,
urine, bersedia
bersedia melakukan
melakukan tindakan
tindakan untuk
untuk mengurangi
mengurangi atau
atau menghilangkan
menghilangkan
retensi urine.
retensi urine.
Intervensi ::
Intervensi
1.
1. Identifikasi kebiasaan
Identifikasi kebiasaan BAK
BAK dan
dan BAB
BAB sesuai
sesuai usia
usia
Rasional :: Melihat
Rasional Melihat perubahan
perubahan pola
pola eliminasi
eliminasi klien
klien
2.
2. Dukung penggunaan
Dukung penggunaan toilet
toilet atau
atau komode
komode atau
atau vispote
vispote atau
atau urinal
urinal secara
secara konsisten
konsisten
Rasional :Menentukan
Rasional :Menentukan tingkat
tingkat nyeri
nyeri yang
yang dirasakan
dirasakan oleh
oleh klien,
klien, dan
dan dapat
dapat menandakan
menandakan
adanya retensi
adanya retensi urine
urine
3.
3. Latih BAK
Latih BAK atau
atau BAB
BAB sesuai
sesuai jadwal
jadwal jika
jika perlu
perlu
Rasional :Meningkatkan
Rasional :Meningkatkan proses
proses perkemihan
perkemihan dan
dan merelaksasikan
merelaksasikan spinkter
spinkter urine
urine
4.
4. Anjurkan BAK
Anjurkan BAK atau
atau BAB
BAB secara
secara rutin
rutin
Rasional :Mengurangi
Rasional :Mengurangi pembengkakan
pembengkakan pada
pada kandung
kandung kemih
kemih
3. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
Kriteria Hasil :Menunjukkan penurunan perilaku gelisah,konsetrasi,pola
tidur,pola berkemih
Intervensi :
1.
1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah(mis.kondisi,waktu,stressor)
Rasional: Untuk
Rasional: Untuk mengetahui
mengetahui seberapa
seberapa cemas
cemas yang
yang dirasakan
dirasakan pada
pada klien
klien

2.
2. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan jika memungkinkan
Rasional: Untuk
Rasional: Untuk mengenal
mengenal indikasi,
indikasi, dapat
dapat merupakan
merupakan data
data penunjang
penunjang atau
atau pendukung
pendukung
kecemasan pasien.
kecemasan pasien.

3.
3. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama klien,jika perlu
Rasional: untuk
Rasional: untuk sedikit
sedikit mengurangi
mengurangi rasa
rasa kecemasan
kecemasan yang
yang dialami
dialami pada
pada klien
klien

4.
4. Kolaborasi pemberian anti ansietas,jika perlu
Rasional:untuk mengurangi
Rasional:untuk mengurangi kecemasan
kecemasan yang
yang dialami
dialami pada
pada klien.
klien.
IMPLEMENTASI

Merupakan tahap ketiga dalam proses asuhan keperawatan yang


merupakan perwujudan dari rincian tindakan yang telah disuusun dalam tahap
perencanaan. Implementasi akan dilaksanakan pada kasus nyata sesuai dengan
situasi dan kondisi klien (Depkes RI, 1995:11)
EVALUASI
Merupakan hasil tahap akhir dengan proses asuhan keperawatan untuk
menilai tentang kriteria hasil yang dicapai apakah dengan rencana atau tidak.
Dalam evaluasi dilakukan dengan SOAP.
S : Data subyektif yang didapatkan dari keluhan klien
O : Data obyektif yang didapatkan dari hasil pemikiran oleh petugas yang
terkait.
A : Assesment berisi kesimpulan dari data subyektif dan obyektif yang
menunjukkan tingkat keberhasilan tindakan yang telah dilakukan atau pun
masalah yang baru muncul
P : Perencanaan merupakan perencanaan lanjut tindakan yang sudah dicapai
dengan berpedoman pada tingkat keberhasilan yang telah dicapai. (Depkes RI,
1995:11)

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai