Anda di halaman 1dari 15

DEFINISI :

ANSIETAS
Seakan-akan
Seakan-akan
terjadi
terjadi sesuatu
sesuatu
yang
yang dirasakan
dirasakan
Khawatir sebagai
sebagai ancaman
ancaman

Tidak Perasaan
menentu Takut

Was-was
 Asal dari bahasa jerman  ANX 
Anxious
 Berbeda dg Worry about atau fear
 Kata anxious berkaitan dengan kata Latin
angere, yang artinya ‘bertahan’ atau
‘keadaan sulit’ (Stuart & Laraia, 2005).
DEFINISI

 Perasaan tidak pasti dan tidak berdaya.


Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yg
spesifik (Stuart & laraia, 2005)
 Merupakan tekanan yg disebabkan oleh
imajinasi ancaman terhadap diri seseorang yg
dapat mempengaruhi fungsi fisik dan mental
 Berbeda dengan rasa takut, yang merupakan
penilaian intelektual terhadap sesuatu yang
berbahaya
 tidak ada objek yang nampak pada ansietas,
sedangkan pada ketakutan ada objek yang
nampak, seperti takut pada binatang
RENTANG RESPON
ANSIETAS

Respon adaptif Respon maladaptif

Antisipasi ringan sedang berat panik


Karakteristik Ansietas
Tingkat Ringan Sedang Berat Panik
Ansietas
Fisiologis
TTV
Tekanan Tekanan darah tidak Tekanan darah Tekanan darah Tekanan darah
darah ada perubahan meningkat meningkat meningkat kemudian
menurun
Nadi Nadi tidak ada Nadi cepat Nadi cepat Nadi cepat kemudian
perubahan lambat
Pernafasan Pernafasan tidak ada Pernafasan Nadi cepat Pernafasan cepat dan
perubahan meningkat Pernafasan meningkat dangkal
Ketegangan Rileks Wajah tampak Rahang menegang Wajah menyeringai
otot tegang Menggertakan gigi Mulut terngangai
Pola makan Masih ada nafsu Meningkat atau Kehilangan nafsu Mual atau muntah
makan menurun makan
Pola tidur Pola tidur teratur Sulit untuk Sering terjaga Insomnia
mengawali tidur Mimpi buruk
Pola Pola eliminasi teratur Frekuensi BAK dan Frekunsi dan BAB Retensi urin
eliminasi BAB meningkat meningkat Konstipasi
Kulit Tidak ada keluhan Mulai brkeringat Keringat berlebihan Keringat berlebihan
Akral dingin dan Kulit teraba panas
pucat dingin
Mulut Saliva normal Mulut kering Mulut kering Mulut kering sekali
Kognitif
Fokus Cepat berespon Fokus pada hal yang Fokus pada sesuatu Fokus perhatian
perhatian terhadap stimulus penting yang rinci dan spesifik terpecah
Proses Motivasi belajar tinggi Perlu arahan Perlu banyak arahan Tidak bisa berfikir
belajar
Proses pikir Pikiran logis Perhatian menurun Egosentris Halusinasi
Waham
Ilusi
Orientasi Baik Ingatan menurun Pelupa Disorientasi
waktu,orang dan tempat

Perilaku
Motorik Gerakan mulai tidak Agitasi Aktivitas motorik kasar
terarah meningkat
Komunikasi koheren Koheren Bicara cepat Inkoheren

Produktivita Kreatif Menurun Bicara cepat Tidak produktif


s
Interaksi Memerlukan orang lain Memerlukan orang Interaksi sosial Menarik diri
sosial lain berkurang
Emosional
Konsep diri Ideal diri tinggi Tidak percaya diri Merasa bersalah Putus asa

Penguasaan Tergesa-gesa Tidak sabar Bingung Lepas kendali


diri
Ansietas dapat disebabkan oleh :
– Adanya perasaan takut tidak diterima dalam satu
lingkungan tertentu
– Adanya pengalaman traumatis seperti trauma
akan perpisahan, kehilangan atau bencana
– Adanya rasa frustrasi akibat kegagalan dalam
mencapai tujuan
– Adanya ancaman terhadap integritas diri, meliputi
ketidakmampuan fisiologis atau gangguan
terhadap kebutuhan dasar
– Adanya ancaman terhadap konsep diri: identitas
diri, harga diri, dan perubahan peran.
MEKANISME KOPING
2 (dua) tipe mekanisme koping :
Reaksi yang berorientasi pada tugas, yaitu
upaya yang disadari dan berorientasi pada
tindakan untuk memenuhi tuntutan situasi
stressfull. Reaksi ini mempertimbangkan
penyelesaian masalah dan kebutuhan individu.
Mekanisme pertahanan ego, membantu
mengatasi ansietas ringan dan sedang (Stuart,
2005). Beberapa mekanisme pertahanan ego
yang digunakan : kompensasi, penyangkalan,
displacement, introyeksi, isolasi, proyeksi,
rasionalisasi, formasi reaksi, regresi, represi,
sublimasi, dan supresi
 Ansietas
 Koping individu tidak efektif
 Gangguan pola tidur

DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN ASUHAN KEPERAWATAN
1. Kognitif, klien mampu :
• Mengenal pengertian, penyebab, tanda dan gejala, akibat
dan proses terjadinya ansietas
• Mengetahui cara mengatasi ansietas
2. Psikomotor, klien mampu mengatasi :
• Melakukan latihan relaksasi nafas dalam
• Melakukan latihan distraksi
• Melakukan latihan hipnosis lima jari
• Melakukan kegiatan spiritual
3. Afektif, klien mampu :
• Merasakan manfaat dari latihan
• Membedakan perasaan sebelum dan sesudah latihan
INTERVENSI
 Identifikasi
dan mencoba menurunkan situasi
yg menimbulkan ansietas : sikap tenang,
lingkungan tenang, batasi kontak dg klien lain
 Beri dukungan kepada pasien : emosi,
kelompok, keyakinan, pengungkapan
kebutuhan,
 Konseling/ Bantu pasien untuk
mengidentifikasi dan menguraikan
perasaannya.
 Bantu pasien menjelaskan situasi yang
menimbulkan ansietas
INTERVENSI
 Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
 Bantu klien menyadari perilaku akibat
ansietas
• Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk
meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri
:
 Latihan relaksasi dan relaksasi progresif :
 Tarik napas dalam
 Mengerutkan dan mengendurkan otot-otot
 Tehnik Hipnosis 5 jari / imajinasi
terbimbing
INTERVENSI

 Tehnik distraksi
 Terapi musik
 Tunjukan akibat negatif koping saat
ini
 Dorong klien utk mencoba koping
adaftif lain : aktifitas fisik utk
penyaluran energi
JANGAN CEMAS TETAP
WASPADA

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai