• Kolostrum
KARBO
NUTRIEN HIDRAT
ZAT PROTEKTIF Lisozim Antibodi
Faktor
PROTEIN Komplemen antistrep
VITAMIN C3 dan C4 tokokus
KOMPOSISI ASI
FISIOLOGI SEKRESI DAN EKSRESI ASI
KONTRAINDIKASI PEMBERIAN ASI
a. Bayi yang menderita galaktosemia. Pada keadaan ini, bayi tidak memiliki enzim galaktase,
sehingga galaktosa tidak dapat dipecah. Bayi juga tidak boleh minum susu formula.
b. Ibu dengan HIV/AIDS yang dapat memberikan PASI (Pengganti ASI) yang memenuhi syarat
AFASS (Acceptable, Feasable, Affordable, Sustainable, and Save).
c. Ibu dengan penyakit jantung yang apabila menyusui dapat terjadi gagal jantung.
Pasal 128 ayat 2 dan 3 disebutkan bahwa selama pemberian ASI, pihak keluarga, pemerintah daerah
dan masyarakat harus mendukung ibu secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus.
Penyediaan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diadakan di tempat kerja dan tempat
sarana umum.
• Pasal 200 sanksi pidana dikenakan bagi setiap orang yang dengan sengaja menghalangi program
pemberian air susu ibu ekslusif sebagaimana dimaksud dalam pasal 128 ayat (2). Ancaman pidana
yang diberikan adalah pidana penjara paling lama 1(satu) tahun dan denda paling banyak Rp.
100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susus Ibu
Ekslusif. Pasal 6 berbunyi “Setiap ibu yang melahirkan harus memberikan ASI ekslusif kepada bayi
yang dilahirkannya”
INISIASI MENYUSUI DINI (IMD)
1. Tahap pertama disebut istirahat siaga (rest/quite alert stage). Dalam waktu 30 menit,
biasanya bayi hanya terdiam. Tapi jangan menganggap proses menyusu dini gagal bila setelah
30 menit sang bayi tetap diam. Bayi jangan diambil, paling tidak 1 jam melekat.
2. Tahap kedua, bayi mulai mengeluarkan suara kecapan dan gerakan menghisap pada
mulutnya. Pada menit ke 30 sampai 40 ini bayi memasukkan tangannya ke mulut.
3. Tahap ketiga, bayi mengeluarkan air liur. Namun air liur yang menetes dari mulut bayi itu
jangan dibersihkan. Bau ini yang dicium bayi. Bayi juga mencium bau air ketuban di
tangannya yang baunya sama dengan bau puting susu ibunya. Jadi bayi mencari baunya.
TAHAP IMD
4. Tahap keempat, bayi sudah mulai menggerakkan kakinya. Kaki mungilnya menghentak guna
membantu tubuhnya bermanuver mencari puting susu. Khusus tahap keempat, ibu juga
merasakan manfaatnya. Hentakan bayi di perut bagian rahim membantu proses persalinan
selesai, hentakan itu membantu ibu mengeluarkan ari-ari.
5. Pada tahap kelima, bayi akan menjilati kulit ibunya. Bakteri yang masuk lewat mulut akan
menjadi bakteri baik di pencernaan bayi. Jadi biarkan si bayi melakukan kegiatan itu.
6. Tahap terakhir adalah saat bayi menemukan puting susu ibunya. Bayi akan menyusu untuk
pertama kalinya. "Proses sampai bisa menyusu bervariasi. Ada yang sampai 1 jam.
TAHAP IMD
MANFAAT KONTAK KULIT BAYI KE IBU