DENGAN HYDROCHEPALUS
Disusun oleh
Kelompok I :
1. Ardi Budi Jatmiko
2. Dewi Fatmawati
3. Eko Purwanto
4. Fitriani
5. Juwita Saptaningtyas
6. Putri Hapsari
A. Latar Belakang
Hydrocephalus telah dikenal sajak zaman Hipocrates, saat itu
hydrocephalus dikenal sebagai penyebab penyakit ayan. Di saat ini dengan
teknologi yang semakin berkembang maka mengakibatkan polusi didunia
semakin meningkat pula yang pada akhirnya menjadi factor penyebab suatu
penyakit, yang mana kehamilan merupakan keadaan yang sangat rentan
terhadap penyakit yang dapat mempengaruhi janinnya, salah satunya adalah
Hydrocephalus. Saat ini secara umum insidennya dapat dilaporkan sebesar
tiga kasus per seribu kehamilan hidup menderita hydrocephalus. Dan
hydrocephalus merupakan penyakit yang sangat memerlukan pelayanan
keperawatan yang khusus. Namun saat ini hydrocephalus selain disebabkan
oleh kelainan congenital dapat juga disebabkan oleh infeksi, neoplasma
(tumor), dan juga perdarahan.
Hydrocephalus itu sendiri adalah akumulasi cairan serebro spinal
dalam ventrikel serebral, ruang subaracnoid, ruang subdural (Suriadi dan
Yuliani, 2001). Hydrocephalus dapat terjadi pada semua umur tetapi paling
banyak pada anak usia dibawah 6 tahun.
B. Tujuan
Mengetahui dan mendapatkan gambaran mengenai Asuhan
Keperawatan pada An. JE dengan Hydrocephalus.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
Hydrochepalus merupakan sindroma klinis yang dicirikan dengan
dilatasi yang progresif pada system ventrikuler cerebral dan kompresi
gabungan dari jaringan – jaringan serebral selama produksi CSF berlangsung
yang meningkatkan kecepatan absorbsi oleh vili arachnoid. Akibat
berlebihannya cairan serebrospinalis dan meningkatnya tekanan intrakranial
menyebabkan terjadinya peleburan ruang – ruang tempat mengalirnya liquor.
(http:///www.askephydrochepalus.com).
Hydrocephalus adalah akumulasi cairan serebro spinal dalam ventrikel
serebral, ruang subarachnoid atau ruang subdural (Suriadi dan Yuliani, 2001).
Menurut Mumenthaler (1995) definisi hydrocephalus yaitu timbul bila
ruang cairan serebro spinallis internal atau eksternal melebar.
Hydrocephalus merupakan keadaan patologis otak yang
mengakibatkan bertmbahnya cairan serebro spinalis tanpa atau pernah dengan
tekanan intracranial yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan
tempat mengalirnya cairan serebro spinal (Ngastiyah, 1997).
Hydrocephalus berkembang jika aliran serebro spinal terhambat pada
tempat sepanjang perjalanannya, timbulnya Hydrocephalus akibat produksi
yang berlebihan cairan serebro spinal dianggap sebagai proses yang intermiten
setelah suatu infeksi atau trauma. Ini dapat terjadi kelainan yang progresif
pada anak-anak yang disebabkan oleh papiloma pleksus, yang dapat diatasi
dengan operasi (Mumenthaler, 1995).
C. 3 BENTUK HYDROCHEPALUS
a. Non – komunikasi (nonkommunicating hydrocephalus)
Biasanya diakibatkan obstruksi dalam system ventrikuler yang
mencegah bersikulasinya CSF. Kondisi tersebut sering dijumpai pada
orang lanjut usia yang berhubungan dengan malformasi congenital pada
system saraf pusat atau diperoleh dari lesi (space occuping lesion) ataupun
bekas luka.Pada klien dewasa dapat terjadi sebagai akibat dari obstruksi
lesi pada system ventricular atau bentukan jaringan adhesi atau bekas luka
didalam system di dalam system ventricular. Pada klien dengan garis
sutura yag berfungsi atau pada anak – anak dibawah usia 12 – 18 bulan
dengan tekanan intraranialnya tinggi mencapai ekstrim, tanda – tanda dan
gejala – gejala kenaikan ICP dapat dikenali. Pada anak – anak yang garis
suturanya tidak bergabung terdapat pemisahan / separasi garis sutura dan
pembesaran kepala.
b. Hidrosefalus Komunikasi (Kommunicating hidrocepalus)
Jenis ini tidak terdapat obstruksi pada aliran CSF tetapi villus
arachnoid untuk mengabsorbsi CSF terdapat dalam jumlah yang sangat
sedikit atau malfungsional. Umumnya terdapat pada orang dewasa,
biasanya disebabkan karena dipenuhinya villus arachnoid dengan darah
sesudah terjadinya hemmorhage subarachnoid (klien memperkembangkan
tanda dan gejala – gejala peningkatan ICP)
c. Hidrosefalus Bertekan Normal (Normal Pressure Hidrocephalus)
Di tandai pembesaran sister basilar dan fentrikel disertai dengan
kompresi jaringan serebral, dapat terjadi atrofi serebral. Tekanan
intrakranial biasanya normal, gejala – gejala dan tanda – tanda lainnya
meliputi ; dimentia, ataxic gait, incontinentia urine. Kelainan ini
berhubungan dengan cedera kepala, hemmorhage serebral atau thrombosis,
mengitis; pada beberapa kasus (Kelompok umur 60 – 70 tahun) ada
kemingkinan ditemukan hubungan tersebut.
D. ETIOLOGI
Penyebab dari hirochepalus adalah :
1. Kelainan bawaan
2. Infeksi
3. Neoplasma
4. Perdarahan
H. DIAGNOSIS
CT Scan
Sistenogram radioisotop dengan scan .
PATHWAY
HYDROCHEPALUS
Tekanan
intracranial ↑
Resiko kekurangan
cairan dan elektrolis
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA ANAK JE DENGAN HYDROCHEPALUS
A. PENGKAJIAN
Tanggal :
Oleh :
Jam :
No. CM :
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : An. JE
Umur : 4 Tahun
Jenis Kelamin :
Agama : Islam
Status :
Diagnosa : Hydrochepalus
Alamat : Genuk
5) 9 bulan : Campak
b. Kebutuhan nutrisi
Anoreksia, penurunan turgor kulit.
c. Kebutuhan eliminasi
Konstipasi akibat tidak ada pergerakan usus.
d. Kebutuhan istirahat dan tidur
Kebutuhan istirahat tidur pasien terganggu.
e. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Tidak merasa nyaman karena merasa nyeri pada kepala.
f. Kebutuhan berpakaian
Dalam berpakaian pasien dibantu oleh perawat / keluarga.
g. Kebutuhan mempertahankan suhu tubuh dan sirkulasi
Suhu tubuh tinggi akibat demam dan sirkulasi darah cepat (takikardi).
h. Kebutuhan personal hygience
Dalam personal hygiene pasien dibantu oleh perawat atau keluarga.
i. Pola gerak dan keseimbangan tubuh
Pola gerak dan keseimbangan tubuh terganggu karena kepalanya
membesar.
j. Kebutuhan berkomunikasi dengan orang lain.
Pasien lamban dalam berkomunikasi dengan orang lain dikarenakan
keadaannya yang apatis
k. Kebutuhan spiritual
Pasien belum wajib melakukan ibadah..
l. Kebutuhan bekerja
Pasien belum bisa bekerja.
m. Kebutuhan bermain dan rekreasi
Tergangu akibat kepalanya yang membesar dan sakit yang dialami.
n. Kebutuhan belajar
Terganggu.
4. Pemeriksaan Fisik
a.Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : Apatis
c.Tanda-tanda vital :
TD : -
N : 70 x / menit
S : 38 0C
RR : 50 x /menit
d. Kepala : Tidak simetris
e.Mata : konstriksi, penglihatan perifer, perubahan pupil
f. Hidung : normal
g. Mulut : terdapat kekakuan otot, sudut mulut ke luar dank e bawah.
h. Telinga : normal
i. Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis
j. Dada :
Paru-paru
I : normal
P : tidak ada nyeri tekan, masa,dan peradangan
P : resonan
A : vesikuler
Jantung
I : Ictus cordis tidak tampak pada inter costa ke 5.
P : Ictus cordis teraba pada inter costa S.
P :-
A : normal
k. Genetalia : Bersih
l. Ekstremitas: normal
B. ANALISA DATA
Nama Klien : An. JE No Register :
Umur : 4 tahun Dx medis : Hydrochepalus
Ruang dirawat : Alamat :
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan
intrakranial
2. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses inflamasi penyakit
3. Gangguan kebutuhan nutrisi dan cairan berhubungan dengan tidak
adekuatnya intake makanan.
4. Gangguan kebutuhan aktivitas berhubungan dengan kondisi lemah dan
sering kejang.
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : An. JE No. Register :
Umur : 4 tahun Dx medis : Hydrochepalus
Ruang dirawat : Alamat :
Tgl/jam Diagnosa RENCANA Ttd
Tujuan dan KH Intervensi Rasional Nama
Gangguan rasa nyeri b.d Tujuan : Klien akan 1. Atur posisi klien Posisi klien yang
Peningkatan tekanan mendapatkan senyaman mungkin nyaman dapat
intrakranial kenyamanan, nyeri mengurangi rasa nyeri.
kepala berkurang 2. Ajarkan teknik Dengan mengajarkan
relaksasi dan tehnik relaksasi dan
distraksi pengalihan perhatian
sehingga pasien dapat
mandiri untuk
mengurangi rasa
nyerinya.
3. Catat adanya Nyeri dapat
pengaruh nyeri, mengurangi kehidupan
misalnya hilangnya sampai keadaan yang
perhatian pada cukup serius bahkan
hidup, penurunan berkembang sampai
aktivitas, penurunan keadaan depresi.
berat badan
4. Kolaborasi dengan Penanganan pertama
tim medis untuk dari nyeri pada kepala
pemberian dengan pemberian
analgesiks analgesik dapat
menghilangkan /
mengurangi nyeri.
5. Jelaskan penyebab
nyeri
Peningkatan suhu tubuh Suhu tunbuh normal 1. Atur suhu Iklim lingkungan dapat
b/d proses inflamasi KH : Suhu tubuh normal lingkungan yang mempengaruhi kondisi
penyakit (360-370 C) nyaman dan suhu tubuh
individu sebagai suatu
proses adaptasi melalui
proses evaporasi dan
konveksi