Anda di halaman 1dari 3

Anatomi dan Fisiologi Kelenjar Pankreas

Pankreas memiliki fungsi endokrin dan eksokrin yang saling berhubungan. Fungsi
eksokrin yang utama adalah untuk memfasilitasi proses pencernaan melalui sekresi
enzim-enzim ke dalam duodenum proksimal. Pankreas terdiri dari dua jaringan utama:
1 Asini ,yang mensekresikan getah pencernaan ke dalam duodenum
2 Pulau Langerhans ,yang mensekresikan insulin dan glukagon langsung ke
dalam darah.
Pengaruh insulin terhadap metabolisme lemak dan protein sama besar dengan pengaruh
insulin terhadap metabolisme karbohidrat.
Insulin memainkan peran yang penting dalam penyimpanan zat yang mempunyai
kelebihan energi. Ex:
Karbohidrat diubah menjadi glikogen namun jika tidak bisa maka akan
disimpan dalam jaringan adipose.
Lemak disimpan dalam jaringan adipose
Protein, memacu dalam ambilan asam amino oleh sel untuk menjadi protein.
Selain itu juga menghambat pemecahan dari protein yang sudah terdapat di
dalam sel.
Sewaktu insulin disekresikan ke dalam darah, hampir seluruhnya beredar dalam bentuk
yang tidak terikat, waktu paruhnya dalam plasma rata-rata hanya 6 menit, sehingga dalam
waktu 10-15 menit akan dibersihkan dari sirkulasi, kecuali bagi insulin yang sudah
berikatan dengan reseptor.
Pembuangan insulin tersebut dengan:
 Didegradasi oleh enzim insulinase terutama di dalam hati
 Sebagian kecil dipecah di dalam ginjal dan otot
Efek insulin terhadap metabolisme karbohidrat:
1. Meningkatkan metabolisme glukosa di dalam otot
Saat konsentrasi glukosa darah tinggi, pancreas mensekresikan sejumlah besar
insulin. Insulin tambahan menyebabkan transport glukosa yang cepat ke dalam sel
otot, sehingga sel otot menggunakan glukosa dari pada asam lemak.
2. Penyimpanan glikogen di dalam otot
Kurangnya aktivitas menyebabkan glukosa disimpan dalam otot dalam bentuk
glikogen.
Mekanisme yang dipakai oleh insulin untuk menyebabkan timbulnya pemasukan glukosa
dan penyimpanan dalam hati:
1 Insulin menghambat fosforilase hati untuk mencegah pemecahan glikogen yang
sudah tersedia dalam sel-sel hati.
2 Insulin meningkatkan pemasukan glukosa dari daerah oleh sel-sel hati sehingga
meningkatkan aktivitas enzim glukokinase sehingga menimbulkan fosforilasi.
3 Insulin meningkatkan aktivitas enzim-enzim yang meningkatkan sintesis
glikogen.
Pengaturan sekresi insulin
a. Glukosa darah, normalnya 80-90 mg/dl dengan insulin 25 mg/m/kg berat badan
b. Asam amino, hanya asam amino tertentu saja yaitu arginindan lisin
c. Hormon-hormon gastrointestinal, yaitu gastrin, sekretin, kolesistokinin, peptide
penghambat HCL
d. Hormon-hormon lain dan sistem saraf otonom
Aktivasi reseptor sel target oleh insulin dan hasil Efek Seluler
Untuk menoimbulkan efek awal insulin pada sel target, insulin berikatan dengan dan
mengaktifkan suatu protein membrane reseptor yang mempunyai berat molekul kira-kira
300,000. efek selanjutnya disebabkan oleh reseptor yang diaktifkan, bukan oleh insulin.
Reseptor insulin merupakan suatu kombinasi dari empat subunit yang saling berikatan
bersama dengan ikatan disulfide, 2 subunit alfa yag terletak seluruhnya di luar membrane
sel dan 2 subunit beta yang menembus membrane, menonjol ke dalam saitoplasma sel.
Efek akhir dari perangsangan insulin sebagai berikut:
1. dalam beberapa detik setelah insulin berikatan dengan membrane reseptornya,
membrane ini menjadi sangat permeable terhadap glukosa, sehingga glukosa
dapat masuk dengan cepat ke dalam sel sehingga difosforilasi dan menghasilkan
zat yang diperlukan untuk semua fungsi metabolisme karbohidrat yang umum.
Hal ini terjadi pada sel-sel otot dan sel-sel lemak tetapi tidak trerjadi pada
sebagian besar sel neuron di dalam otak.
2. sebagai tambahan untuk meningkatkan permeabilitas membrane terhadap glukosa,
membrane sel menjadsi lebih permeable terhadap banyak asam amino, ion kalium
dan ion fosfat.
3. efek yang lebih lambat terjadi dalam 10-15 menit berikutnya, untuk mengubah
tingkat aktivitas dari banyak enzim metabolic intraseluler yang lain. Efek-efek ini
dihasilkan terutama dari perubahan keadaan fosforilasi enzim.
4. efek yang lebih lambat terus terjadi selama berjam-jam dan bahkan beberapa
hari. Efek ini dihasilkan dari perubahan kecepatan translasi RNA messenger pada
ribosom untuk membentuk protein yang baru dan efek yang lebih lambat lagi
terjadi dari perubahan kecepataan transkripsi DNA di dalam inti sel. Dengan cara
ini, insulin membentuk kembali sebagian besar proses enzimatik seluler untuk
mencapai tujuan metaboliknya.
Efek insulin terhadap metabolisme lemak
Beberapa factor yang mengarah pada peningkatan sintesis asam lemak di dalam hati
sebagai berikut:
a. insulin meningkatkan pengangkutan glukosa ke dalam sel-sel hati. Sesudah konsentrasi
glikogen dalam hati meningkat 5-6 %, glikogen akan menghambat sintesis glikogen
selanjutnya. Seluruh glukosa tambahan yang memasuki sel-sel hati sudah cukup tersedia
untuk membentuk lemak. Glukosa Glikolisis piruvat asetil Ko_ A (substrat
asal untuk disintesis asam lemak).
b. pemakaian glukosa bertambah sehinga terjadi siklus asam sitrat dimana akan terjadi
kelebihan ion sitrat dan ion isositrat. Proses ini akan mempunyai efek langsung dalam
mengaktivkan asetil Ko_A, tahap pertama sintesis asam lemak.
c. asam lemak disintesis di dalam hati dan digunakan untuk membentuk trigliserid untuk
penyimpanan lemak sehingga akan dilepaskan dari sel hati ke dalam sel drah dalam
bentuk lipoprotein. Insulin akan mengaktifkan lipoprotein lipase di dalam dinding kapiler
darah jaringan lemak, yang memecah trigliserid sekali lagi menjadi asam lemak, suatu
syarat agar asam lemak dapat diabsorbsi ke dalam sel-sel lemak, tempat asam lemak akan
diubah menjadi trigliserid dan disimpan.

Anda mungkin juga menyukai