Anda di halaman 1dari 4

Fisiologi Hormon Insulin

Pankreas merupakan organ endokrin yang mensekresi hormon insulin, glucagon dan
somatostatin. Pankreas memiliki pulau endokrin yang dikenal dengan pulau Langerhans. Sel
endokrin pancreas yang yang terbanyak adalah sel (beta), tempat sintesis dan sekresi insulin
serta merupakan 60% massa total pulau. Sel (alfa) menghasilkan hormone glucagon dan sel D
(delta) adalah sintesis somatostatin. Sel pulau paling jarang adalah sel F, menyekresi
polopeptida pancreas.

Insulin memiliki efek penting pada metabolism karbohidrat, lemak dan protein. Hormon ini
menurunkan kadar glukosa, asam lemak dan asam amino darah serta mendorong penyimpanan
bahan-bahan tersebut. Berikut efek hormone insulin terhadap 3 komponen diatas :

1. Efek pada Karbohidrat


Insulin mempermudah transport glukosa ke dalam sebagian besar sel.
Insulin merangsang glikogenesis, pembentukan glikogen dari glukosa di otot
rangka dan hati.
Insulin menghambat glikogenolisis, penguraian glikogen menjadi glukosa.
Insulin menghambat glukoneogenesis, perubahan asam amino menjadi glukosa
di hati.

Pengangkut glukosa antara darah dan sel dilaksanakan oleh suatu pembawa membrane plasma
yang dikenal sebagai glucose transporter (GLUT). Setiap anggota dari family GLUT memiliki
fungsi yang sedikit berbeda.
GLUT 1 : sawar darah otak
GLUT 2 : ginjal dan usus
GLUT 3 : neuron
GLUT 4 : otot rangka dan sel jaringan lemak

Beberapa jaringan tidak bergantung pada insulin untuk menyerap glukosa yaitu otak, otot yang
sedang aktif dan hati.

2. Efek pada Lemak


Insulin meningkatkan pemasukan asam lemak dari darah ke dalam sel jaringan lemak.
Insulin meningkatkan transport glukosa ke dalam sel jaringan lemak melalui rekrutmen
GLUT-4. Glukosa berfungsi sebagai precursor untuk pembentukan asam lemak dan
gliserol, yaitu bahan mentah untuk membentuk trigliserida.
Insulin mendorong reaksi-reaksi kimia yang akhirnya menggunakan turunan asam lemak
dan glukosa untuk sintesis trigliserida.
Insulin menghambat lipolisis, mengurangi pembebasan asam lemak dari jaringan lemak
ke dalam darah.

3. Efek pada Protein


Insulin mendorong transport aktif asam amino dari darah ke dalam otot dan jaringan
lain.
Insulin mendorong laju inkorporasi asam amino menjadi protein dengan merangsang
perangkat pembentukan protein yang ada di sel.
Insulin menghambat penguraian protein.

Dalam sekresi hormone insulin terdapat beberapa factor yang mempengaruhinya. Namun pengontrol
utama sekresi insulin adalah sistem umpan-balik negative langsung antara sel pancreas dan
konsentrasi glukosa dalam darah yang mengalirinya.
a. Peningkatan kadar asam amino darah hal ini merangsan sel secara langsung untuk menyekresi
insulin.
b. Hormone gastrointestinal yang disekresi oleh saluran pencernaan sebagai respon terhadap
adanya makanan, khususnya glucose-dependent insulinotropic peptide (GIP) dari sel K duodenal
dan hormone glucagon-like peptide 1 (GLP-1) yang serupa dari sel L di bagian distal usus halus,
merangsang sekresi insulin.
c. Sistem saraf autonom juga secara langsung memengaruhi sekresi insulin. Pulau-pulau
Langerhans memiliki banyak persarafan parasimpatis (vagus) dan simpatis. Peningkatan aktivitas
parasimpatis terjadi sebagai respon terhadap makanan di saluran cerna merangsang
pengeluaran insulin. Dan stimulasi simpatis dan peningkatan epinefrin yang menyertainya
menghambat sekresi insulin, dengan menurunkan CAMP.

Anda mungkin juga menyukai