1 Pendahuluan
2 Tinjauan Pustaka
3 Metodologi Penelitian
4 Hasil Penelitian
UMUM
Mengetahui tingkat kepatuhan penggunaan obat pada pasien TB Paru dalam menjalani
pengobatan di Puskesmas Gunting Saga
KHUSUS
1. Mengetahui tingkat kepatuhan penggunaan obat pada pasien TB paru dalam menjalani
pengobatan di Puskesmas Gunting Saga berdasarkan motivasi dan pengetahuan.
2. Mengetahui hubungan antara faktor sosial ekonomi (biaya pengobatan, biaya
transport, jarak rumah, dan dukungan keluarga) dengan tingkat kepatuhan penggunaan
obat pada pasien TB paru di Puskesmas Gunting Saga.
3. Mengetahui hubungan antara faktor kompleksitas regimen (lama berobat dan efek
samping pengobatan) dengan tingkat kepatuhan penggunaan obat pada pasien TB paru
di Puskesmas Gunting Saga.
Manfaat Penelitian
INSTANSI TERKAIT
PENELITI
02
B
BA
TINJAUAN PUSTAKA
2
PROFIL PUSKESMAS GUNTING SAGA
E1
ID
SL
Puskesmas Gunting Saga mencakup 8 desa dan 1 kelurahan dengan luas wilayah 248,99
km2
Total Jumlah Penduduk : 44.069 jiwa
Jumlah Penduduk laki-laki : 22.130 jiwa
Jumlah Penduduk perempuan : 21.939 jiwa
Jumlah kepala keluarga : 10.746 jiwa
JUMLAH KASUS TB PARU DI PUSKESMAS
3
E1
GUNTING SAGA
ID
SL
E1
ID
SL
E1
ID
SL
6
EPIDEMIOLOGI TB PARU
E1
ID
SL
• Secara global, pada tahun 2020, sekitar 10 juta orang diestimasikan
terinfeksi TB di seluruh dunia.
• jumlah kasus baru TB paling banyak terjadi di Asia tenggara dengan
43% kasus baru, lalu Afrika sebanyak 25% dan Pasifik Barat sebanyak
18%.
• insidensi TB di Indonesia mencapai 316 per 100.000 penduduk di
tahun 2018.
• Menurut data nasional maupun data setiap provinsi, jumlah kasus laki-
laki lebih tinggi daripada perempuan
7
FAKTOR RISIKO TB PARU
E1
ID
SL
• Memiliki kontak erat dengan orang dengan penyakit TB aktif yang infeksius
• Berada di tempat dengan risiko tinggi terinfeksi TB (contoh: lembaga
permasyarakatan, fasilitas perawatan jangka panjang)
• Petugas kesehatan
• Orang dengan HIV positif dan penyakit imunokompromis lain
• Orang yang mengonsumsi obat imunosupresan dalam jangka waktu panjang
• Perokok
• Konsumsi alkohol tinggi
• Anak usia < 5 tahun dan lansia
PATOGENESIS TB PARU
9
KLASIFIKASI TB
E1
ID
SL
LOKASI ANATOMI
• TB Paru
• TB Ekstra Paru
RIWAYAT PENGOBATAN
• Kasus Baru
• Kasus dengan riwayat pengobatan sebelumnya
0
KLASIFIKASI TB
E2
ID
SL
• Monoresistensi
• Poliresistensi
• TB MDR
• TB XDR dan TB RR
STATUS HIV
• HIV Positif
• HIV Negatif
• HIV tidak diketahui
1
DIAGNOSIS TB PARU
E2
ID
SL
ANAMNESIS
• Batuk berdahak ≥ 2 minggu
• Batuk berdahak dapat bercampur darah
• Dapat disertai nyeri dada
• Sesak nafas
• Malaise
• Penurunan berat badan
• Menurunnya nafsu makan
• Menggigil
PEMERIKSAAN FISIK
• Kelainan paru pada umumnya terletak di daerah lobus superior terutama daerah apeks dan
segmen posterior (S1 dan S2), serta daerah apeks lobus inferior (S6)
• Suara napas bronkial, amforik, suara napas vesikuler yang melemah, ronki basah kasar/halus,
dan/atau tanda-tanda penarikan paru, diafragma, dan mediastinum.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
BAKTERIOLOGIS 1
2 KULTUR SPUTUM
4 RADIOLOGIS
TUBERKULIN/MANTOUX 5
22
ALUR DIAGNOSIS
TB
PENATALAKSANAAN TB PARU
MENYEMBUHKAN, MEMPERTAHANKAN
KUALITAS HIDUP DAN PRODUKTIVITAS PASIEN
CEGAH KEMATIAN
24
5
PRINSIP PENGOBATAN TB
E2
ID
SL
• Pengobatan diberikan dalam bentuk paduan OAT yang tepat mengandung
minimal 4 macam obat untuk mencegah terjadinya resistensi
• Diberikan dalam dosis yang tepat
• Ditelan secara teratur dan diawasi secara langsung oleh PMO (pengawas
menelan obat) sampai selesai masa pengobatan.
• Pengobatan diberikan dalam jangka waktu yang cukup terbagi dalam tahap
awal serta tahap lanjutan untuk mencegah kekambuhan.
6
TAHAPAN PENGOBATAN TB PARU
E2
ID
SL
TAHAP LANJUTAN
7
E2
ID
SL
Dosis Rekomendasi 3 kali per minggu
Berat Badan (Kg) Fase Intensif setiap Fase Lanjutan setiap
Harian
hari dengan KDT hari dengan KDT RH
RHZE (150/75/400/275) (150/75)
dosis maksimum dosis maksimum
(mg/kgBB) (mg) (mg/kgBB) (mg)
ID
SL
Supervisi yang kurang baik pada fase inisial dan
ketaatan pasien yang buruk.
Kualitas OAT yang buruk.
Dosis OAT dibawah kisaran yang
direkomendasikan
Resolusi lambat karena pasien memiliki kavitas
besar dan jumlah kuman yang banyak
Adanya penyakit komorbid yang menganggu
ketaatan pasien atau respons terapi.
Penyebab TB pada pasien adalah M.tuberculosis
resisten obat yang tidak memberikan respons
terhadap terapi OAT lini pertama.
HASIL PENGOBATAN
TIDAK DIEVALUASI
DAN KEBERHASILAN
PENGOBATAN
PENGOBATAN MENINGGAL
LENGKAP
0
E3
BERAT
ID
SL
Ruam kulit dengan atau tanpa gatal Streptomisin, isoniazid, rifampisin, pirazinamid Hentikan OAT
Ikterik tanpa penyakit hepar (hepatitis) streptomisin, isoniazid, rifampisin, pirazinamid Hentikan OAT
Bingung (curigai gagal hati imbas obat bila Isoniazid, pirazinamid, rifampisin Sebagian besar Hentikan OAT
terdapat ikterik) OAT
t
oin
rP
we
Syok, purpura, gagal ginjal akut (sangat jarang Rifampisin Hentikan rifampisin
Po
terjadi, akibat gangguan imunologi)
of
er
ow
Oliguria Streptomisin Hentikan streptomisin
eP
Th
Efek Samping Kemungkinan Obat Penyebab Pengobatan
1
E3
RINGAN Lanjutkan OAT dan cek dosis OAT
ID
Anoreksia, mual, nyeri perut Pirazinamid, rifampisin, isoniazid Berikan obat dengan bantuan sedikit makanan atau
SL
menelan OAT sebelum tidur, dan sarankan untuk
menelan pil secara lambat dengan sedikit air. Bila
gejala menetap atau memburuk, atau muntah
berkepanjangan atau terdapat tanda tanda perdarahan,
pertimbangkan ETD mayor dan rujuk kedokter ahli
segera
Nyeri sendi Isoniazid Aspirin atau obat anti inflamasi non steroid, atau
parasetamol
Rasa terbakar, kebas atau kesemutan di tangan Isoniazid Piridoksin 50-75 mg/hari
dan kaki
t
Air kemih berwarna kemerahan Rifampisin Pastikan pasien diberitahukan sebelum mulai minum
oin
rP
obat dan bila hal ini terjadi adalah normal.
we
Po
Sindrom flu (demam, menggigil, malaise, sakit Pemberian rifampisin intermiten Ubah pemberian rifampisin intermiten menjadi setiap
of
er
kepala, nyeri tulang) hari
ow
eP
Th
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS TB
2
E3
PARU
ID
SL
KOMPLIKASI
• Relaps, bronkiektasis, kerusakan paru yang ekstensif, acute
respiratory distress syndrome (ARDS), penyebaran milier ke
organ lain seperti meningitis TB, dan pneumotoraks
PROGNOSIS
• Prognosis TB paru yang lebih buruk adalah pasien berusia
lanjut, pasien bayi dan anak-anak, pasien yang terlambat
diobati, pasien dengan gangguan imunitas tubuh, pasien
dengan gangguan pernapasan berat, serta pasien
dengan multi-drug resistant TB (MDR-TB).
KEPATUHAN MINUM OBAT
INTRINSIK EKSTRINSIK
• MOTIVASI
• DUKUNGAN SOSIAL
• KEYAKINAN, SIKAP, DAN
KEPRIBADIAN
• DUKUNGAN DARI
• PENDIDIKAN TENAGA MEDIS
• KEPRIBADIAN • KUALITAS INTERAKSI
• PERSEPSI • PERUBAHAN MODEL
• KEADAAN FISIK TERAPI
• KEMAMPUAN
33
4
PENGUKUR KEPATUHAN
E3
ID
SL KUISIONER MMS (MODIFIED MORISKY SCALE)
Pertanyaan Jawaban
E3
ID
SL
CASE MANAGEMENT ADHERENCE GUIDELINES
6
KERANGKA KONSEP
E3
ID
SL
03
B
BA
METODOLOGI PENELITIAN
8
DESAIN PENELITIAN
E3
ID
SL
Analitikal dengan
menggunakan pendekatan
cross sectional
9
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
E3
ID
SL
TEMPAT
Saga
Juni – Agustus
2022
0
POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
E4
ID
SL
POPULASI TARGET
Seluruh Pasien TB Paru
POPULASI TERJANGKAU
Pasien TB Paru di Puskesmas
Gunting Saga
SAMPEL
Pasien yang memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi
1
PEMILIHAN SAMPEL
E4
ID
SL
E4
ID
SL
INKLUSI
• Pasien yang terdiagnosa TB paru dan pasien yang sedang dalam masa
pengobatan di Puskesmas Gunting Saga
• Usia > 17 tahun
• Bersedia menjadi responden dan mengikuti prosedur penelitian
EKSKLUSI
3
Motivasi Suatu dorongan yang menyebabkan seseorang a. Rendah : Skor 0-1 Ordinal
DEFINISI OPERASIONAL
E4
berperilaku dengan cara tertentu untuk mencapai b. Tinggi : Skor >1
ID
suatu tujuan tertentu
SL
Pengetahuan Hal-hal yang diketahui oleh responden dalam hal a. Rendah : Skor 0-1 Ordinal
ini mengenai penyakit dan cara pengobatan TB b. Tinggi : Skor >1
paru
Kepatuhan Perilaku pasien yang sesuai dengan ketentuan, a. Kepatuhan Rendah : Motivasi Rendah- Ordinal
instruksi, atau saran yang diberikan oleh tenaga Pengetahuan Rendah
medis, khususnya dalam mengikuti instruksi b. Kepatuhan Sedang-1 : Motivasi tinggi-
penggunaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) sesuai Pengetahuan Rendah
dengan aturan pakai yang tepat, kepatuhan untuk c. Kepatuhan Sedang-2 : Motivasi Rendah-
selalu minum obat, dan ketepatan waktu untuk Pengetahuan Tinggi
datang mengambil obat. d. Kepatuhan Tinggi : Motivasi tinggi-
Pengetahuan tinggi
Umur Lama hidup responden sejak lahir hingga ulang a. 17-25 tahun Ordinal
tahun terakhir
b. 26-45 tahun
c. 46-65 tahun
d. >65 tahun
Variabel Definisi Hasil Ukur Skala
4
Jenis Kelamin Jenis kelamin responden a. Laki-laki Nominal
E4
b. Perempuan
ID
Pendidikan
SL Jenjang sekolah formal sesuai sistem pendidikan a. Tidak tamat SD
nasional yang terakhir diikuti dan ditamatkan b. SD
Ordinal
c. SMP
d. SMA
e. Perguruan Tinggi
Penghasilan Upah yang didapat dari hasil pekerjaan yang a. ≤ Rp 1.000.000 Ordinal
dilakukan responden b. >Rp. 1.000.000
5
INSTRUMEN PENELITIAN
E4
ID
SL KUISIONER MMS (MODIFIED MORISKY SCALE)
Pertanyaan Jawaban
E4
ID
SL
CASE MANAGEMENT ADHERENCE GUIDELINES
KUISIONER FAKTOR KEPATUHAN
7
E4
PASIEN
ID
SL
FAKTOR SOSIAL
EKONOMI
FAKTOR YANG
BERKAITAN
DENGAN PASIEN
KOMPLEKSITAS REGIMEN
ALUR PENELITIAN DAN CARA
PASIEN TB PARU PUSKESMAS KERJA
GUNTING SAGA 1
2 KRITERIA INKLUSI
INFORMED CONSENT 3
4 BERSEDIA
48
9
ANALISIS DATA
E4
ID
SL
ANALISIS ANALISIS
UNIVARIAT BIVARIAT
04
B
BA
1
E5
KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI
ID
SL
3
4.
4
0
% 6
5.
6
0
%
Laki-laki Perempuan
3
E5
ID
SL
Distribusi Responden Berdasarkan Usia Responden
50
45 43.8
40
37.5
35
30
25
20
15
10
9.4 9.4
5
0
17-25 Tahun 26-45 Tahun 46-65 Tahun > 65 Tahun
4
E5
ID
SL
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
70
62.5
60
50
40
30
20
15.6 15.6
10
3.1 3.1
0
Tidak Tamat SD SD SMP SMA Perguruan
Tinggi
5
E5
ID
SL
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan dan Penghasilan
PEKERJAAN PENGHASILAN
50
45 43.8
40
35
30
40.6
59.4
25
20
15.6 15.6 15.6
15
10
9.4
5
0
Tidak Bekerja Petani Wiraswasta Karyawan Lainnya ≤ Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000
6
E5
ID
SL
Distribusi Tingkat Motivasi Responden
21.9
78.1
Rendah Tinggi
7
E5
ID
SL
Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden
18.8
81.3
Rendah Tinggi
8
EVALUASI KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT
E5
PASIEN TB PARU DI PUSKESMAS GUNTING SAGA
ID
SL Motivasi
Kuadran II Kuadran IV
6 Pasien 19 Pasien
(18,8%) (59,4%)
Pengetahuan
Kuadran III
Kuadran I
7 Pasien
0 pasien
(21,9%)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN
9
E5
PENGGUNAAN OBAT PASIEN TB PARU DI PUSKESMAS
ID
GUNTING SAGA
SL FAKTOR SOSIAL EKONOMI
HUBUNGAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNA OBAT PASIEN TB PARU
0
E6
PENGGUNAAN OBAT PASIEN TB PARU DI PUSKESMAS
ID
GUNTING SAGA
SL FAKTOR SOSIAL EKONOMI
HUBUNGAN JARAK RUMAH MENUJU PUSKESMAS DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNA OBAT PADA
PENDERITA TB PARU
1
E6
PENGGUNAAN OBAT PASIEN TB PARU DI PUSKESMAS
ID
GUNTING SAGA
SL FAKTOR SOSIAL EKONOMI
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPATUHAN BEROBAT PADA PENDERITA TB PARU
Baik 10 10 20
Total 13 19 32
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN
2
E6
PENGGUNAAN OBAT PASIEN TB PARU DI PUSKESMAS
ID
GUNTING SAGA
SL FAKTOR MOTIVASI DAN PENGETAHUAN PASIEN/YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PASIEN
TINDAKAN YANG DILAKUKAN JIKA EFEK SAMPING MUNCUL
9.4
40.6
50
3
E6
PENGGUNAAN OBAT PASIEN TB PARU DI PUSKESMAS
ID
GUNTING SAGA
SL FAKTOR MOTIVASI DAN PENGETAHUAN PASIEN/YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PASIEN
WAKTU PENGAMBILAN OBAT
60
50
50
40.6
40
30
20
10
9.4
0
Bila Obat Habis Satu Hari Sebelum Tidak Jelas Acuan Waktu
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN
4
E6
PENGGUNAAN OBAT PASIEN TB PARU DI PUSKESMAS
ID
GUNTING SAGA
SL FAKTOR REGIMEN PENGOBATAN YANG KOMPLEKS
HUBUNGAN LAMA PENGOBATAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN BEROBAT PADA PENDERITA TB PARU
Rendah- Tinggi
Sedang
Total 13 19 32
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN
5
E6
PENGGUNAAN OBAT PASIEN TB PARU DI PUSKESMAS
ID
GUNTING SAGA
SL FAKTOR REGIMEN PENGOBATAN YANG KOMPLEKS
HUBUNGAN EFEK SAMPING PENGOBATAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN BEROBAT PADA PASIEN TB PARU
Ringan- Tinggi
Sedang
Total 13 19 32
03
B
BA
E6
ID
SL
• Tingkat kepatuhan penggunaan Obat Anti Tuberkulosis pasien TB paru di Puskesmas
mayoritas adalah timgkat kepatuhan tinggi sebesar 59,4%.
• Terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan penggunaan
obat pasien TB pari di Puskesmas Gunting Saga.
• Tidak terdapat hubungan antara lama pengobatan dan efek samping dengan tingkat
kepatuhan berobat pasien TB paru di Puskesmas Gunting Saga.
8
SARAN
E6
ID
SL
• Untuk mempertahankan kepatuhan pasien yang telah tinggi tersebut, maka dapat
diadakan diskusi atau konseling lanjut antara pasien penderita TB paru dengan petugas
kesehatan dan juga melibatkan keluarga pasien agar dapat senantiasa memberikan
dukungan yang baik kepada pasien dalam menjalani pengobatan sampai tuntas.
• Petugas kesehatan senantiasa memberikan informasi tentang TB, motivasi dan
mempunyai cukup waktu untuk konsultasi sehingga pasien merasa nyaman dan yakin
terhadap pengobatan yang sedang dijalani.
• Petugas kesehatan senantiasa memberikan informasi meliputi cara dan waktu yang
tepat untuk minum obat, cara menyimpan obat, manfaat pengobatan, serta efek
samping yang muncul setelah minum obat.
That’s all. Thank you!