Anda di halaman 1dari 15

Mengapa Tuberkulosis Perlu

Menjadi Perhatian Bersama ?

Ivan S. Pradipta
Topik
• Beban Tuberkulosis (TB) di Indonesia
• Apakah penyakit tuberculosis itu ?
• Karakteristik kuman
• Jenis-jenis
• Cara penularan
• gejala
• Penetapan kasus
• Pengobatan
• Faktor kegagalan terapi & mengapa pengobatan
TB harus diselesaikan
• Bagaimana menyikapi tuberkulosis
Beban TB di Indonesia

Negara
dengan
kasus TB
terbanyak
• Keberhasilan terapi TB-Resisten Obat (TB-RO): 48%
• Angka kasus yang terdeteksi masih belum optimal
• Pandemi Covid-19 menyebabkan lonjakan kasus dan kematian TB
Apakah tuberculosis itu?

• Penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium


tuberculosis (M.tb):
• Bakteri tahan asam
• Menyebar melalui udara lewat droplet penderita
TB
• Kuman di dalam tubuh dapat tidak aktif
bertahun-tahun “dorman”
• Sensitif terhadap matahari

• 1 kasus TB bisa menular 10-15 orang:


• 1 kali batuk = 3.000 percikan ludah
0-3.500 M. tb
• 1 kali bersin = 4.500-1.000.000 M.tb
Jenis Penyakit TB

Berdasarkan tipe sensitifitas obat: Berdasarkan lokasi infeksi:


◦ TB-Sensitif Obat ( TB-SO)
◦ TB- Resisten Obat (TB-RO):
◦ Mono resistan (TB-MR)
◦ Poli resisten (TB-PR)
◦ Rifampisin Resisten (TB-RR)
◦ Resisten Obat Ganda (TB-ROG)/
MDR-TB
◦ Resisten Extensive Obat/ XDR-TB

Berdasarkan gejala:
◦ Tuberkulosis aktif
◦ Latent tuberkulosis
Faktor resiko TB Gejala TB umum
• Usia produktif
• Batuk > 2 minggu
• Daya tahan tubuh lemah:
• Usia lanjut
• Badan lemas
• Ibu hamil • Nafsu makan & BB
• HIV turun
• DM • Sesak
• Gizi buruk
• Kondisi system imun tubuh
• Berkeringat malam
menurun • Demam/meriang
• Lingkungan: lebih dari 1 bulan
• Padat dan kumuh
• Ruangan dengan sirkulasi
undara yang kurang baik
Penetapan TB
• Memastikan kuman TB di tubuh:
• Cek dahak 2 kali (pagi dan KONSULTASIKAN
sewaktu) KE PUSKESMAS/
DOKTER
• Melihat tanda dan gejala TB:
• Gejala TB
• Tanda TB:
• Rontgen paru
• Hasil lab
• Tes Mantoux (laten TB)
• Tes IGRA (laten TB)
• Pengambilan material tubuh
TUJUAN & PRINSIP PENGOBATAN

TUJUAN PENGOBATAN PRINSIP PENGOBATAN

◦ Menyembuhkan pasien dan ◦ Pengobatan diberikan dalam bentuk


paduan OAT yang tepat untuk mencegah
memperbaiki produktivitas serta
terjadinya resistensi.
kualitas hidup.
◦ Mencegah terjadinya kematian oleh
◦ Diberikan dalam dosis yang tepat.
karena TB atau dampak buruk
selanjutnya.
◦ Mencegah terjadinya kekambuhan TB. ◦ Ditelan secara teratur dan diawasi secara
langsung oleh PMO (Pengawas Menelan
◦ Menurunkan risiko penularan TB. Obat) sampai selesai pengobatan.
◦ Mencegah terjadinya dan penularan TB
resistan obat.
Tahap pengobatan

DAMPAK PUTUS OBAT


◦ Meningkat peluang
Tahap Awal/ Tahan kekebalan kuman terhadap

intensif lanjutan obat yang diberikan


◦ Kekambuhan
◦ Perburukan kondisi
◦ Komplikasi yang parah

JENIS OBAT: ◦ Flurokuinolon ◦ Potensi penularan tinggi


◦ Oral lini II
(Levo-, moxi-, (etionamid, ◦ Kematian
◦ Isoniazid
gati-floksasin) sikloserin,
◦ Rifampisin
◦ Suntik lini II klofazimin,
◦ Pirazinamid (kanamisin, linezolid
◦ Etambutol amikasin,
kapreomisin,
◦ Streptomisin
streptomisin)
Permasalahan Pengobatan Tuberkulosis
dari perspekstif pasien di Indonesia

Keterbatasan pengetahuan TB

Stigma

Penurunan pendapatan harian

Akses ke fasilitas kesehatan

Durasi dan efek samping pengobatan

Persepsi buruk terhadap faskes publik

(Pradipta IS, Improving treatment outcomes of tuberculosis: towards an antimicrobial stewardship program, University of Groningen, 2020)
Tuberkulosis vs COVID-19
COVID-19 Tuberkulosis
Gejala Demam, batuk, kehilangan indera Demam ringan (1 bulan), Batuk
perasa, kesulitan bernafas. Lainnya: lama (umumnya berdahak & > 2
radang tenggorokan, sakit kepala, minggu), dahak berdarah, sesak
sakit badan, kehilangan nafsu nafas, malam berkeringat, rasa
makan, mual, muntah, diare lelah, nafsu makan & berat badan
turun
Penyebaran Droplet (percikan ludah) Droplet dan bertahan di udara
beberapa ja
Diagnosis Swab rongga hidung dan mulut Test dahak/ sample lainnya
Jenis kuman Severe acute respiratory syndrome Mycobacterium tuberculosis➔
coronavirus 2 (SARS-CoV-2) ➔ virus mikobakteri
Pencegahan 5M (mencuci tangan, memakai Terapi pencegahan untuk populasi
masker, menjaga jarak, menjauhi bersiko
kerumunan, mengurangi mobilitas)
Pengobatan Antivirus dan terapi pendukung Anti-tuberkulosis jangka panjang
(oksigen) dan lainnya bedasarkan
kondisi
Bagaimana menyikapi TB

• Periksakan segera ke fasilitas Kesehatan/ Puskesmas terdekat jika


terdapat gejala TB
• Jangan ragu untuk periksakan dahak
• Minum obat yang teratur dan hingga tuntas
• Persiapkan mental & jalani dengan ikhlas ➔ ingat TB bisa
disembuhkan !
• Konsultasikan jika mengalami kendala minum obat ke
faskes/puskesmas
• Imunisasi BCG pada balita
• Jika terdiagnosis laten TB, minum obat pencegahan hingga tuntas
• Jangan jauhi dan selalu dukung pasien TB untuk menyelesaikan
pengobatannya
apt. Ivan Surya Pradipta, S.Si., M.Sc.,Ph.D.

• Departemen Farmakologi dan Farmasi


Klinik, Fakultas Farmasi UNPAD
• Riwayat Pendidikan:
• SMU N 7 Bandar Lampung
• S1 & Apt UNPAD
• S2 Farmasi Klinik UGM
• S3 Unit of Pharmaco-Theraphy, -Epidemiology &
-Economics, Dept. of Pharmacy, University of
Groningen, the Netherlands

• Pekerjaan/ Posisi:
• Dosen & Peneliti
• Jejaring Peneliti Tuberkulosis Indonesia
• Manajer riset, inovasi dan Kerjasama Fakultas Farmasi
UNPAD

14
FAKTOR RESIKO TB
• Tinggi dan lamanya terekspos droplet yang
megandung kuman TB ➔ kontak erat
• Kelompok usia dewasa muda
• Daya tahan tubuh yang lemah
• Perilaku membuang dahak sembarangan
• Ventilasi udara dan sinar matahari yang kurang baik

Anda mungkin juga menyukai