Anda di halaman 1dari 31

CURRICULUM

Nama
VITAE
: dr. Yuyus Dwi Prasetiyo, Sp.P
Usia : 42 tahun
Tempat/Tanggal Lahir : Madiun, 23 Juni 1979
Alamat : Jl. Sawahan No. 1, Banjarejo, Madiun
Riwayat Pendidikan : S1 Pendidikan Dokter FK UNAIR (2004) Program Studi
Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (2018)
Riwayat Pekerjaan : Dokter Spesialis Paru di RS Paru Manguharjo Madiun,
RSI dan DKT Madiun
Tuberculosis (TB)
di Era Pandemi COVID-19

dr. Yuyus Dwi Prasetiyo, Sp.P


Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Paru Manguharjo, Madiun
Latar Belakang

● Pada tahun 2019, ada sekitar 10 juta infeksi TB baru


● 1,5 juta kematian TB secara global.
● Pada akhir2019, 78 negara berada di jalur yang tepat untuk dicapai
tujuan akhir TB yaitu untuk mengurangi kejadian TB sebesar 80% dan
kematian TB sebesar 90%, dibandingkan dengan tahun 2015.
● Namun, pandemi COVID-19 dan lockdown telah menciptakan
kemunduran global untuk mencapai tujuan ini.
Stop TB Partnership  memperkirakan kemunduran setidaknya 5-8 tahun dalam
pertarungan melawan TB
● Diperkirakan seperempat dari populasi dunia terinfeksi MTB secara
laten
● 5-15% di antaranya berkembang menjadi aktif TB dalam hidup mereka;
● Kurangnya perhatian yang tepat pada waktu diagnosis dan pengobatan
TB selama pandemi COVID-19 dapat menjadi ancaman potensial
terhadap masalah kesehatan dan mungkin memiliki konsekuensi yang
berat bagi pasien dan sistem kesehatan.
TUBERCULOSIS
APA ITU TBC?
APA ITU

 Tuberkulosis disebabkan kuman mycobacterium tuberculosis.


 Penularan M.Tb terjadi melalui udara (airborne) yang menyebar melalui partikel
percik renik (droplet nuclei) saat seseorang batuk, bersin, berbicara, berteriak
atau bernyanyi.
 Percik renik ini berukuran 1- 5 mikron dan dapat bertahan di udara selama
beberapa jam sampai beberapa hari sampai akhirnya ditiup angin
 Infeksi  bila seseorang menghirup percik renik yang mengandung M.Tb dan
akhirnya sampai di alveoli.
 Gejala timbul beberapa saat setelah infeksi, umumnya setelah respons imun
terbentuk 2-10 minggu setelah infeksi.
 Sejumlah kuman tetap dorman bertahun tahun (infeksi laten)
Risiko penularan
Kandungan droplet Terinfeksi TB tergantung dari :

● Bicara : 0 – 210 partikel ● Konsentrasi BTA dalam udara


● Batuk : 0 – 3500 partikel yang dihirup
● Bersin : 4500 – 1 juta partikel ● Lamanya menghirup udara
tersebut
● Daya tahan tubuhnya
NATURAL HISTORY
OF TB INFECTION

HIV/AIDS
Imunosupresi
Imunosupresan
Malnutrsi Genetik
Genetik Sosioekonomi
Sosioekonomi

Penyebaran limfohematogen
• Dari fokus perkijuan KGB
• Erosi perkijuan KGB dalam pembuluh darah
• Penyebaran tuberkel ke tunika intima PD
• Reaktivasi foki multipel terus menerus
PATOFISIOLOGI
TUBERKULOSIS
GEJALA
TUBERKULOSIS

DIAGNOSIS
GEJALA
TUBERKULOSIS

Anamnesis :
• Keluhan Paru : batuk lama (kering – berdahak – batuk darah),
nyeri dada, sesak napas,
• Keluhan sistemik : demam ( sumer), napsu makan menurun,
berat badan menurun
• Keluhan TB ekstraparu tergantung lokasi organ : nyeri punggung,
nyeri perut, benjolan di leher dll
• Gejala bersifat kronis
Tuberkulosis (TB/TBC) / (KOCH PULMONUM/KP)

PARU NORMAL FLEK PARU


Pemeriksaan Mikroskopis
lebih objektif dan lebih spesifik daripada Rö

100 98%

80

60
50%
40

20

0
Pemeriksaan BTA Rontgen BTA= 2% Positif Palsu

Rontgen= 50% Positif Palsu

Tes Cepat Molekuler


ALUR DIAGNOSIS
TUBERKULOSIS
SPEKTRUM
TUBERKULOSIS
ALGORITMA
PEMERIKSAAN ILTB DAN
PEMBERIAN TPT UNTUK
ORANG BERISIKO
TATA LAKSANA
TUBERKULOSIS
TUJUAN
PENGOBATAN TB
PRINSIP
PENGOBATAN TB

● Obat anti-tuberkulosis (OAT) adalah komponen terpenting dalam pengobatan TB


dan merupakan salah satu upaya paling efisien untuk mencegah penyebaran lebih
lanjut dari bakteri penyebab TB
● Pengobatan diberikan dalam bentuk paduan OAT yang tepat mengandung
minimal 4 macam obat untuk mencegah terjadinya resistensi
● Diberikan dalam dosis yang tepat
● Ditelan secara teratur dan diawasi secara langsung oleh PMO (pengawas menelan
obat) sampai selesai masa pengobatan
● Pengobatan diberikan dalam jangka waktu yang cukup terbagi dalam tahap awal
serta tahap lanjutan untuk mencegah kekambuhan.
DOSIS REKOMENDASI OAT
LINI PERTAMA UNTUK DEWASA
PENGARUH KOINFEKSI TB
DAN COVID-19
Kesalahan diagnosis karena kemiripan gejala antara
COVID-19 dan Tuberkulosis

Reaktivasi TB laten pada infeksi covid

Pengaruh Koinfeksi TB dan Memperburuk kondisi TB aktif yang sudah ada


COVID-19 sebelumnya

Infeksi TB yang sudah ada dapat meningkatkan risiko


dan keparahan infeksi COVID dan menyebabkan
peningkatan kemungkinan penyakit kritis lainnya

Terjadi interaksi antara pengobatan TB dan COVID19


selama perawatan pasien koinfeksi
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN COVID-19
DAN TB
PRINSIP TATA LAKSANA PASIEN COVID-19
DENGAN KOINFEKSI TB PARU

● Pasien TB tetap harus patuh menjalani pengobatan TB sampai


sembuh
● Pasien tetap harus menerapkan protokol kesehatan
● OAT tetap diberikan sesuai standar untuk suspek, probable dan
pasien terkonfirmasi COVID-19
● Pengobatan TB tetap berjalan tanpa pasien harus terlalu sering
mengunjungi fasyankes TB untuk mengambil OAT
PASIEN TB DAN DICURIGAI (SUSPEK) ATAU TERKONFIRMASI
COVID-19
DENGAN GEJALA RINGAN ATAU TANPA GEJALA

● Pasien diberikan obat sesuai tatalaksana COVID-19 dengan melakukan


isolasi diri 10 hari sambil menunggu swab COVID-19
● Pasien TB diberikan sejumlah OAT untuk periode tertentu agar stok
OAT memadai selama isolasi mandiri/ dirawat
● Pemantauan dapat secara elektronik menggunakan metode non tatap
muka, misalnya fasilitas video call
PASIEN TB TERKONFIRMASI COVID-19
DENGAN GEJALA SEDANG DAN BERAT

● OAT sesuai standar di Rumah Sakit tempat pasien dirawat


TERAPI KORTIKOSTEROID
PADA COVID-19 DAN TB

● Kortikosteroid dapat sebagai anti inflamasi dan imunosupresi


● Diberikan pada TB Meningitis
● Pemberian kortikosteroid meningkatkan risiko infeksi
nosocomial dan reaktivasi TB atau reinfeksi TB
PENGARUH KORTIKOSTEROID
PADA COVID-19 DAN TB
KESIMPULAN

● COVID19 dan tuberkulosis memiliki gejala yang mirip→ hati-hati misdiagnosis


● Reaktivasi TB laten dapat terjadi pada infeksi COVID, pemberian terapi TB laten
sangat dianjurkan
● Pengobatan COVID19 definitif belum ada hingga sekarang, sementara TB bisa
diobati hingga tuntas dengan OAT
● Tata laksana covid dan TB tetap sesuai protokol masing-masing→ tanpa sering
kontrol ke RS
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai