ELIMINASI TBC
Penanganan TB
TH 2030 TBP, TBEP <<< LATEN sukses
PEDOMAN
FKRTL
Buku Petunjuk
Teknis
Penanganan
ILTB
Tahun 2020
Infeksi TB
Laten
Infeksi TB Laten (ILTB) :
Suatu keadaan dimana sistem kekebalan tubuh orang yang terinfeksi
tidak mampu mengeliminasi bakteri M.TB dari tubuh secara sempurna
tetapi mampu mengendalikan bakteri TBC sehingga tidak timbul
gejala sakit TBC.
Terinfeksi
Terpajan Sakit TB
(Infeksi Laten)
Gejala (-) Gejala (-) Gejala (+)
Uji Tuberkulin / IGRA (-) Uji Tuberkulin /IGRA (+) Uji Tuberkulin / IGRA (+)
Rontgen (-) Rontgen (-) Rontgen (+/-)
BTA/Kultur/Tes Cepat TB (-) BTA/Kultur/Tes Cepat TB (-) BTA/Kultur/Tes Cepat TB (+/-)
TERAPI PENCEGAHAN TUBERKULOSIS
Upaya untuk mencegah
kesakitan atau sakit yang 1 VAKSINASI BCG BAGI BAYI
berat bagi populasi
rentan dapat dilakukan
dengan memberikan PENGOBATAN PENCEGAHAN
kekebalan berupa 2 BAGI ANAK DI BAWAH 5 TAHUN
vaksinasi BCG dan DAN ODHA ANAK
pemberian pengobatan
pencegahan dengan
terapy Pencegahan TERAPI PENCEGAHAN TBC
3
Tuberkulosis (TPT). (TPT) BAGI ODHA DEWASA
Strategi Peningkatan 01 Perluasan Sasaran Pemberian TPT
Cakupan TPT
Penggunaan paduan TPT Jangka
02 Pendek
TB Kelenjar Limfe
TB Meningitis
TB Pleura
TB Mata
TB Tulang
TB THT
TB Peritoneal
TB Pancreas, Limpa, Hati
TB Perikardial
TB Payudara
TB Kulit
TB Ginjal
TB Urogenital
TB Alat reproduksi
dll.
RASIONALISASI TPT
Berdasarkan Review :
Pengobatan laten TBC dapat mengurangi risiko reaktivasi
sekitar 60%-90%
Terapi Pencegahan pada ODHA dapat memberikan
perlindungan hingga lebih dari 5 tahun.
Pedoman WHO tahun 2018 merekomendasikan TPT jangka
pendek yang lebih dapat ditoleransi dan memiliki efikasi yang
baik sehingga dapat meningkatkan angka kepatuhan
pengobatan.
TERAPI PENCEGAHAN TUBERKULOSIS
- Dosis INH usia <10 tahun 10mg/kg BB/hari (maksimal 300 mg/ hari)
- Dosis INH usia ≥10 tahun 5mg/kg BB/hari (maksimal 300 mg/hari)
Dosis obat di sesuaikan dengan kenaikan berat badan setiap bulan
Bila keadaan klinis baik (tidak ada gejala TBC yang muncul selama pengobatan), obat tetap
diberikan sampai 6 bulan, jika muncul gejala TBC lakukan pemeriksaan untuk penegakan
diagnosis TBC. Jika terbukti sakit TBC, hentikan pemberian TPT dan diberikan OAT
Metode pemberian 3HP kepada pasien : directly observed treatment (DOT) atau Self-administered treatment (SAT) PMO:
orang tua atau keluarga pasien
Bila keadaan klinis baik (tidak ada gejala TBC yang muncul selama pengobatan),
obat tetap diberikan sampai 3 bulan, jika muncul gejala TBC lakukan
pemeriksaan untuk penegakan diagnosis TBC. Jika terbukti sakit TBC,
hentikan pemberian TPT dan diberikan OAT
Pada pasien anak dengan gizi buruk atau infeksi HIV, berikan vitamin B6
10 mg untuk dosis INH ≤ 200 mg/hari 2x10 mg untuk dosis INH >200 mg/
hari
3HP
Usia 2-14 tahun
Sediaan Obat 10-15 kg 16-23 kg 24-30 kg 31-34 kg >34 kg
INH 100 mg (tablet) 3 5 6 7 7
Rifapentine 150 mg (tablet) 2 3 4 5 5
3HP dapat diberikan kepada pasien HIV yang menjalani pengobatan ARV yang umum digunakan kecuali Nevirapine
dan golongan protase inhibitor.
ARV seperti efavirenz atau raltegravir termasuk didalamnya dolutegravir aman digunakan tanpa perubahan dosis
Jika selama menjalani TPT dengan paduan 3HP pasien didiagnosis malaria. Lakukan pengobatan malaria terlebih dahulu dan lanjutkan setelah
pengobatan malaria selesai dan gejala menghilang
3HR
Usia <10 tahun dosis INH 10mg/kg BB/hari (maksimal 300 mg/ hari) dan
dosis R 15kg/mg BB/hari (maksimal 600 mg/hari)
Usia ≥10 tahun dosis INH 5mg/kg BB/hari (maksimal 300 mg/hari) dan
dosis R 10 mg/kg BB/hari
Perpanjangan waktu
untuk penyelesaian
Durasi total Jumlah dosis yang 80% dari rekomendasi
Paduan TPT pengobatan
(bulan) diharapkan jumlah dosis
(durasi pengobatan + 33%
tambahan waktu
1HP (harian) 1 28 23 40
HASIL AKHIR PEMBERIAN TPT
b. Putus berobat
Jika dewasa maupun anak tidak minum obat TPT selama 1 bulan atau lebih secara berturut-turut.
d. Meninggal
Dewasa maupun anak yang meninggal sebelum menyelesaikan TPT dengan sebab apapun.
e. Tidak dievaluasi
Dewasa maupun anak yang tidak diketahui hasil akhir terapi, termasuk dalam kriteria ini adalah
pasien pindah ke fasyankes lain dimana hasil terapi tidak diinformasikan ke fasyankes pengirim
PENYEBAB RENDAHNYA CAKUPAN TPT/PPINH
KLINISI
Diagnosis yang belum adekuat terkait sarana dan pengetahuan
Ragu memberikan INH karena khawatir terjadinya resistensi
Kurang info studi baru
PASIEN
Pasien / orang tua pasien menolak karena merasa tidak sakit
Pasien ODHA menolak karena jumlah obat yang harus diminum sudah banyak
Tingkat kepatuhan pasien
Penyelesaian terapi (terkait lama pengobatan)
MASYARAKAT
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya PP INH
PENYEBAB RENDAHNYA CAKUPAN TPT/PPINH
FASKES
Kurangnya tenaga kesehatan di setiap layanan
Keterlambatan dalam menentukan atau mendiagnosis kontak balita yang akan
mendapatkan PP INH
Lokasi fasyankes yang jauh
Anggaran yang rendah dalam penanggulangan TBC
Sistem pencatatan dan pelaporan tidak berjalan dengan baik, akibatnya cakupan
yang sebenarnya dari kegiatan ini tidak diketahui
Belum semua layanan HIV AIDS memberikan pencegahan INH
Kurangnya kapasitas tenaga kesehatan dalam mendiagnosis dan
memberikan PP INH
Identifikasi tantangan pemberian TPT:
ODHA usia <12 bulan tidak memiliki TBC namun memiliki riwayat kontak
dengan pasien TBC.
PENILAIAN DASAR YANG DILAKUKAN
SEBELUM PEMBERIAN TPT SESUAI PEDOMAN NASIONAL
o Skrining gejala dan tanda TBC harus dilakukan sebelum dimulainya terapi pencegahan
tuberkulosis.
o Pada ODHA yang mempunyai gejala dan tanda TBC maka dilanjutkan dengan pemeriksaan TBC
dan pengobatan TBC apabila terbukti sesuai dengan Pedoman Nasional TBC. Setelah ODHA sudah
menyelesaikan pengobatan OAT dan dinyatakan sembuh, maka ODHA dapat diberikan TPT
sekunder.
o Jika pada ODHA tidak ditemukan gejala dan tanda TBC, dilanjutkan dengan penentuan adanya
kontraindikasi pemberian TPT.
o Untuk ODHA usia dibawah 12 bulan, hanya yang memiliki kontak erat dengan pasien TBC yang
dapat diberikan TPT dengan syarat tidak memiliki kontra indikasi terhadap pemberian TPT.
o Dalam inisiasi TPT, pasien harus diberikan informasi mengenai keuntungan dan risiko pemberian
TPT serta edukasi mengenai efek samping. Pasien harus diberikan konseling mengenai kepatuhan
dalam pengobatan melalui pendekatan 5M (mengkaji, menyarankan, menyetujui, membantu,
dan merencanakan).
PENILAIAN DASAR LAINNYA YANG DILAKUKAN SEBELUM PEMBERIAN TPT
1. Riwayat penyakit
• Alergi atau hipersensitivitas terhadap OAT
• Status HIV dan rejimen ARV
• Status kehamilan atau metode KB yang digunakan
• Komorbiditas (seperti malnutrisi, diabetes, hepatitis virus) dan catat obat yang digunakan untuk
komorbid tersebut
• Riwayat kontak dengan pasien TBRO
• Potensi kontraindikasi terhadap TPT: seperti hepatitis aktif atau peningkatan transaminase (3 kali
lipat di atas batas
atas normal), gejala neuropati perifer.
2. Riwayat pengobatan: informasi mengenai riwayat pengobatan untuk membantu dalam pemilihan
regimen TPT yang tepat sesuai dengan kondisi komorbid.
3. Pemeriksaan fungsi hati
4. Situasi sosial dan finansial
5. Konseling kepatuhan pasien dalam minum obat melalui pendekatan 5M (menilai,
menyarankan, menyetujui, menyepakati dan merencanakan)
PANDUAN TPT ODHA
INH setiap hari selama 6 bulan (6H) INH dan Rifapentine setiap minggu
• Pada ODHA dengan gizi buruk, selama 3 bulan (3HP)
diberikan Vitamin B6 dengan dosis 25
mg per hari atau 50 mg selang sehari • Paduan ini merupakan paduan jangka pendek
atau 2 hari sekali. Meskipun demikian, yang dapat digunakan sebagai alternatif
tidak tersedianya vitamin B6 tidak pilihan TPT
menjadi hambatan untuk memulai • 3HP adalah paduan obat Isoniazid dan
TPT. Rifapentine yang dikonsumsi sekali seminggu
selama 3 bulan.
• Semua ODHA yang setelah dievaluasi
• Pada ODHA dengan gizi buruk, diberikan
dengan seksama tidak menderita TBC, Vitamin B6 dengan dosis 25 mg per
dan ODHA yang memiliki kontak erat minggu. Meskipun
dengan pasien TBC harus diobati demikian, tidak tersedianya vitamin B6 tidak
sebagai infeksi TB laten dengan INH menjadi hambatan untuk memulai TPT.
300 mg/hari selama 6 bulan (total 180 • Beberapa studi menunjukan bahwa tingkat
dosis). toksisitas 3HP lebih rendah dibandingkan dengan
PP INH.
TERIMA
KASIH