Anda di halaman 1dari 5

PENEMUAN SUSPEK TB PARU

No.Dokumen : /03/PKM-SR/I/2023
No.Revisi : 0
SOP Tanggal
: 09 Januari 2023
Terbit
Halaman : 1/4
UPT
PUSKESMAS ARIFUDDIN
MANGKOSO

1. Pengertian Cara / metode menemukan secara cepat dan tepat kasus TB Paru dengan
serangkaian kegiatan terdiri dari penjaringan suspek, diagnosa, penentuan
klasifikasi penyakit dan tipe pasien.
2. Tujuan Mendapatkan/menemukan kasus TB melalui serangkaian kegiatan sehingga dapat
dilakukan pengobatan agar sembuh dan tidak menularkan penyakit kepada orang
lain.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Mangkoso Nomor /01/PKM-SR/I/2023
tentang Penemuan Suspek TB Paru.

4. Referensi Peraturan menteri kesehatan, Nomor 34 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
5. Alat 1. Ruang pengelola
2. Pengelola P2 TB
3. Meja, kursi dan kipas angina
4. ATK dan buku register
5. Buku penderita TB 05 dan TB 06
6. Pot dahak
6. Prosedur / Persiapan Pasien :
Langkah- Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dan cara pengobatan pasien
langkah Prosedur :
1. Penemuan pasien TB secara pasif, dengan penyuluhan aktif dengan
melibatkan semua layanan dengan maksud untuk mempercepat penemuan
dan mengurangi keterlambatan pengobatan.
2. Penemuan secara aktif dapat dilakukan terhadap :
a. Kelompok khusus yang rentang atau resiko tinggi sakit TB seperti
pasien dengan HIV AIDS
b. Kelompok yang rentan tertulan TB (Rumah tahanan) daerah
kumuh, keluarga atau kontak pasien TB. Terutama mereka yang
dengan TB BTA Positif.
c. Pemeriksaan anak < 5 tahun pada keluarga TB untuk menentukan
tindak lanjut apakah perlu pengobatan Tb atau pengobatan
pencegahan.
d. Kontak dengan pasien TB Resisten Obat.
3. Tahap awal penemuan dilakukan dengan menjaring mereka yang memiliki
gejala utama pasien TB Paru adalah batuk berdahak selama 2 – 3 Minggu
atau lebih,batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak
bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan
menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa
kegiatan fisik, demam meriang lebih dari 1 bulan.
4. Pengelola melakukan anamneses dan mencatat mengenai
a. Berapa lama batuk ?
b. Berdahak atau tidak ?
c. Dahak bercampur darah atau tidak?
d. Sesak nafas atau tidak?
e. Nyeri dada atau tidak?
f. Kurang nafsu makan atau tidak?
g. Berat badan menurun atau tidak?
h. Riwayat kontak dengan penderita TBC?
i. Apakah pernah minum obat paru-paru selama kurang dari 1
bulan/lebih?
5. Mengisi buku daftar suspek form TB 06
6. Pengelola memberi penjelasan mengenai pentingnya pemeriksaan dahak
dan cara batuk yang benar untuk mendapatkan dahak yang kental dan
purulent.
7. Memberikan pot dahak sewaktu kunjungan pertama dan pengambilan
dilakukan di bilik dahak.
8. Memeriksa kekentalan, warna dan volume dahak. Dahak yang baik untuk
pemeriksaan adalah berwarna kuning kehijauan (Mukopurulent), kental
dengan volume 3- 5 ml, bila volumenya kurang pengelola harus meminta
agar penderita batuk lagi sampai volumenya mencukupi jika tidak ada
dahak keluar pot dahak dianggap sudah terpakai dan harus di musnahkan
untuk menghindari kemungkinan terjadinya kontaminasi kuman TBC.
9. Memberikan label pada dinding pot yang memuat nomor identitas sediaan
dahak sesuai dengan TB 06
10. Memberikan pot dahak pagi yang sudah diberi label untuk diisi dirumah
penderita dan disuruh datang besok pagi membawa dahak paginya
kemudian petugas mengambil dahak sewaktu kunjungan kedua
11. Mengisi form TB. 05 mengirim sediaan ke laboratorium
12. Menerima jawaban dengan form TB 05 kemudian memasukkan hasil
pemeriksaan ke TB 06
13. Bila hasil pemeriksaan BTA Positif, memberikan pengobatan sesuai protap
pengobatan TB
14. Bila hasil pemeriksaan negatif dilakukan pemeriksaan dahak ulang bila
hasilnya tetap negatif diberikan pengobatan dengan antibiotic selama 2
minggu
15. Bila masih tetap batuk dilakukan pemeriksaan Rontgen Thorax
16. Bila hasil positif diobati sesuai protap TB
17. Pasien mendaftar diloket pendaftaran
18. Buku rawat jalan pasien dibawa keruang Poli TB berdasarkan nomor urut
pendaftaran
19. Pasien disilahkan duduk sambil menunggu namanya dipanggil
20. Penderita masuk di ruang Poli TB
7. Bagan Alir
Penemuan pasien TB secara pasif,
dengan penyuluhan aktif

Tahap awal penemuan dilakukan


dengan penjaringan

Pengelola melakukan anamneses

Mengisi buku daftar suspek form


TB 06

Penjelasan pentingnya
pemeriksaan dahak

Memberikan pot dahak kunjungan


pertama dan pengambilan
dilakukan di bilik dahak

Memeriksa kekentalan, warna


dan volume dahak

Memberikan label pada dinding


pot

Memberikan pot dahak pagi yang


sudah diberi label untuk diisi
dirumah penderita

Mengisi form TB. 05

BTA Positif, memberikan


pengobatan sesuai protap pengobatan
TB dan BTA negatif dilakukan
pemeriksaan dahak ulang

Mendaftar diloket pendaftaran

Buku rawat jalan pasien dibawa


keruang Poli TB
8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait UGD, Ruang Perawatan.
10. Dokumen
Terkait
11. Rekaman
No yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai