Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN TATA LAKSANA KASUS TB

DI PUSKESMAS MARADEKAYA

A. PENDAHULUAN
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman tuberkulosis (TB) yang dikenal dengan nama Mycobacterium
Tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lainnya. Kasus TB makin meningkat disertai dengan
angka kematian akibat TB juga tetap tinggi. Tetapi sebenarnya penyakit TB
dapat dicegah dan disembuhkan dengan pengobatan.
Pengobatan TB terdiri dari 2 tahap yaitu tahap awal dan tahap lanjutan.
Tahap pengobatan harus dijalani secara teratur dan benar oleh pasien TB
agar dapat sembuh dan mencegah resiko terjadinya TB Multi Drug ( MDR )
atau bahkan Extensively Drug Resistant (XDR)
B. LATAR BELAKANG
Dalam mengobati pasien TB dengan menggunakan strategi DOTS,
pengawasan secara ketat dapat di bantu dengan adanya pengawas Minum
Obat ( PMO ). PMO termasuk merupakan hal penting untuk menjamin
keteraturan dan kepatuhan pengobatan. Petugas TB harus memastikan
bahwa setiap pasien TB sebaiknya didampingi oleh seorang PMO.
Pengobatan pasien TB diberikan dalam bentuk OAT yang tepat
mengandung minimal 4 macam obat untuk mencegah resitensi obat
C. TUJUAN
Tujuan pengobatan :
1. Menyembuhkan pasien dan memperbaiki kualitas hidup
2. Mencegah terjadinya kematian oleh karena TB atau dampak buruk
selanjutnya
3. Mencegah terjadinya kekambuhan
4. Menurunkan penularan TB
5. Mencegah terjadinya dan penularan TB resiten obat
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Pengobatan pasien TB
Rincian kegiatan
1. Pengobatan tahap awal pasien mendapat obat setiap hari
2. Tahap lanjutan pasien mendapat obat lebih sedikit tapi jangka waktu
lebih lama
3. Dosis obat dapat disesuaikan dengan berat badan sehingga menjamin
efektifitas obat dan mengurangi efek samping
4. OAT diberikan dalam bentuk KDT ( Kombinasi Dosis Tepat ) yaitu
paduan dalam bentuk kaplet dan tablet yang isinya terdiri dari klombinasi
beberapa jenis obat dengan dosis tertentu
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Paduan obat ini pertama dan dosisnya
1. Kategori 1 : 2 ( HRZE ) / 4 ( HR ) 3
Tahap Awal Tahap Lanjutan
Berat Badan Tiap hari selama 56 hari 3 kali seminggu selama 16
RHZE ( 150/75/400/275) minggu
HR ( 150/150 )
30 – 37 kg 2 tablet 4 KDT 2 tablet 2 KDT
38 – 54 kg 3 tablet 4 KDT 3 tablet 2 KDT
55 – 70 kg 4 tablet 4 KDt 4 tablet 2 KDT
≥ 71 kg 5 tablet 4 KDT 5 tablet 2 KDT

2. Kategori Dosis Harian : 2 ( HRZE ) / 4( HR )


Tahap Lanjutan
Tahap Awal 3 kali Tiap Hari
Berat Tiap Hari
Badan RHZE (150/75/400/275) RH ( 150/150)
Selama 56 hari Selama 20 minggu

30 – 37 kg 2 tab 4 KDT 2 tab 2 KDT

38 – 54 kg 3 tab 4 KDT 3 tab 2 KDT

55 – 70 kg 4 tab 4 KDT 4 tab 2 KDT


≥ 71 kg 5 tab 4 KDT 5 tab 2 KDT

F. SASARAN
1. Kategori 1 : 2 ( HRZE ) / 4 ( HR )3
Paduan OAT ini diberikan kepada :
a. Pasien baru TB paru BTA positif
b. Pasien TB paru BTA negatif dengan foto thoraks spesifik
( Klinis )
c. Pasien TB ekstra paru

2. Kategori Harian : 2 ( HRZE ) / 4 ( HR )


Paduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang telah diobati
sebelumnya :
a. Pasien kambuh
b. Pasien gagal pada pengobatan kategori 1 sebelumnya
c. Pasien dengan pengobatan setelah putus berobat
G. JADWAL KEGIATAN
1. Tahap awal pengobatan pasien dengan pengobatan kategori I dan II
dapat diberikan jumlah obat tiap 1 minggu atau tiap 7 hari selama 56 hari
2. Tahap lanjutan pasien dengan pengobatan kategori I diberikan obat 3
kali seminggu ( senin – rabu – jumat ) atau ( selasa – kamis – sabtu )
selama 4 bulan atau 48 hari
3. Tahap lanjutan pasien dengan dosis harian dapat diberikan jumlah obat
tiap 1 minggu atau tiap 7 hari selama 4 bulan 112 hari
H. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pengobatan pasien dan jadwalnya di catat di kartu pengobatan pasien ( TB
01 )

Mengetahui

Kepala Puskesmas Maradekaya

drg.Hj.Adrina zadarruddin.M.Kes
NIP: 19631029 199203 2 004

Anda mungkin juga menyukai