Anda di halaman 1dari 3

TB PARU

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD ttd Umroh, SKM


Puskesmas
NIP. 198501112010012036
Ulak Tano

1. Pengertian Tuberculosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman


mycobacterium tuberculosis, sumber penularan adalah pasien TB BTA
positif melalui percikan dahak yang dikeluarkan.
Pada waktu batuk, bersin dan bicara dapat mengeluarkan sampai satu
juta percikan dahak.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi dokter/perawat/bidan yang diberi wewenang
delegasi dalam melakukan pemeriksaan pada pasien Tb paru
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Ulak Tano, Nomor :
Tentang Jenis-jenis pelayanan yang ada di puskesmas
4. Referensi Modul Pelatihan Tata Laksana TB bagi Pengelola Program TB/TB DOTS
di Fasilitas Kesehatan, Kementrian Kesehatan R.I Direktorat Jendral
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2015
5. Prosedur
1. Petugas medis/paramedis yang diberi wewenang delegasi menyapa
dengan ramah dan menjalin komunikasi yang baik dengan pasien
2. Petugas medis/paramedis yang diberi wewenang delegasi melakukan
anamnesa(Subjective) terdapat keluhan: batuk berdahak selama 2
minggu atau lebih, gejala tambahan sesak nafas, nyeri dada, batuk
darah, berat badan turun, demam meriang berulang lebih dari
sebulan, berkeringat malam hari, riwayat kontak erat dengan orang
batuk lama/dengan pasien TB
3. Petugas medis/paramedis yang diberi wewenang delegasi melakukan
pemeriksaan fisik (Objective) meliputi, Berat badan turun,
auskultasibunyi abnormal atau normal, pemeriksaan penunjang
dengan pemeriksaan BTA sputum, terduga TB diperiksa dahak SPS
(Sewaktu-pagi-sewaktu) dalam waktu 2 hari berturut-turut,
4. Petugas medis/paramedis yang diberi wewenang delegasi
menegakan diagnosa (Assesment) bila:
- Hasil BTA Sputum +3/+2/+1 maka terdiagnosa TB (pengobatan
TB) kemudian lakukan tes HIV inisiatif petugas kesehatan
(TIPK),bila HIV positif (kolaborasi TB HIV)
- BTA negative rujuk kefasilitas pelayanan kesehatan tingkat
rujukan, difasyankes rujukan dilakukan foto thoraks, bila
mendukung TB (Pengobatan OAT), bila foto thoraks tidak
mendukung TB (Bukan TB),
- BTA negative tidak bisa dirujuk, terapiAntibiotik non OAT (7-14
hari) bila membaik (Bukan TB), bila tidak membaik pemeriksaan
ulang sputum bila masih negatif observasi atau rujuk kefaskes
rujukan
5. Bila BTA (+) petugas medis/paramedis yang diberi wewenang
delegasi melakukan penatalaksanaan (Plan):
Paduan OAT yang digunakan di Indonesia
- Kategori 1 : 2 (HRZE)/4(HR)3
- Kategori 2 : 2 (HRZE)S/5(HR)3E3
- Kategori anak : 2 (HRZ/4 (HR) atau 2 (HRZE)S/4-10HR

Tabel 1. Jenis OAT dan dosis obat

Jenis OAT Dosis (mg/kgbb)


Harian 3 x seminggu
Isoniasid (H) 5 10

Rifampisin (R) 10 10

Pirazinamid (Z) 25 35

Streptomicin (S) 15

Etambutol(E) 15 20

Paduan OAT kategori 1 dan kategori 2 disediakan dalam bentuk


obat kombinasi tetap (KDT)

Tabel 2. Kategori 1

Berat Badan Tahap awal Tahap lanjutan


Tiap hari selama 56 3 kali
hari semingguselama 16
RHZE minggu
(150/75/400/275) RH (150/150)
30-37 kg 2 tablet 4 KDT 2 tablet 2 KDT
38-54 kg 3 tablet 4 KDT 3 tablet 2 KDT
55-70 kg 4 tablet 4 KDT 4 tablet 2 KDT
>71 kg 5 tablet 4 KDT 5 tablet 2 KDT

Tabel 3. Kategori 2

Berat Tahap awal Tahap


badan Tiap hari lanjutan 3
RHZE(150/75/400/275) + S kali
seminggu
RH(150/150)
+ E (400)
Selama 56 hari Selama Selama 20
28 hari minggu
30-37 kg 2 tab 4 KDT +500 mg 2 tab 2 tab 2KDT+
Streptomicininj 4KDT 2 tab
etambutol
38-54 kg 3 tab 4 KDT+750 mg 3 tab 4 3 tab 2 KDT+
streptomycin inj. KDT 3 tab
Etambutol
55-70 kg 4 tab 4 KDT+ 1000 mg 4 tab 4 4 tab 2
Streptomicin inj KDT KDT+4 tab
Etambutol
>71 kg 5 tab 4 KDT+ 1000 mg 5 tab 4 5 tab 2 KD+ 5
Streptomicininj KDT tab etambutol

6. Petugas medis/paramedis yang diberi wewenang delegasi menulis


resep, mencuci tangan, mencatat hasil pemeriksaan pada kartu
catatan medis pasien TB dan pada buku register
6. Bagan Alir
7. Unit Terkait Ruang pemeriksaan umum
Ruang Pemeriksaan TB

Anda mungkin juga menyukai