Anda di halaman 1dari 2

Sumber:

Buku Pedoman Nasional Tatalaksana Tuberkulosis. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020
* Gejala Klinis: Batuk berdahak ≥ 2 minggu, batuk darah, sesak,
demam subfebril, nafsu makan menurun, badan lemas, berat
badan menurun, berkeringat malam hari
* Pemeriksaan fisik: Konjungtiva anemis, BB turun, auskultasi
suara napas bronkial/ronki basah/kasar



















Pengobatan
dan Non Kuinolon 1-2 minggu
TB Lini 1









Faktor risiko TB:
- Terbukti ada kontak dengan pasien TB Positif
- Ada penyakit komorbid: HIV, DM

Pengobatan
- Tinggal di wilayah berisiko TB: daerah kumuh, penampungan, lapas, dll

TB Lini 1




Klasifikasi TB berdasarkan hasil pemeriksaan uji kepekaan obat:
• TB MR (Monoresisten): Mycobacterium tuberculosis resisten terhadap salah satu OAT lini 1 (pertama) saja
• TB PR (Poliresisten): M. tuberculosis resisten terhadap lebih dari satu jenis obat lini 1 selain Isoniazid (H) atau Rifampisin (R) secara bersamaan
• TB MDR (Multi Drug Resisten): M. tuberculosis resisten terhadap Isoniazid dan Rifampisin secara bersamaan, dengan atau tanpa diikuti resisten OAT lini pertama lainnya
• TB Pre XDR: TB MDR sekaligus juga resisten terhadap salah satu OAT golongan fluorukuinolon atau salah satu OAT lini kedua jenis suntikan (kanamisin, amikasin)
• TB XDR (Extensive Drug Resisten): TB MDR sekaligus juga resisten terhadap salah satu OAT golongan fluorukuinolon dan minimal salah satu OAT lini kedua jenis suntikan
• TB RR (Resisten Rifampisin): M. tuberculosis resisten terhadap Rifampisin dengan atau tanpa resistensi terhadap OAT lain


Jenis Obat Anti Tuberkulosis (OAT):
• OAT Lini Pertama: Isoniazid(H), Rifampisin(R), Pirazinamid(Z), Etambutol(E), Streptomisin(S)
1. Kategori 1 à 2(RHZE)/4(RH) atau 2(RHZE)/4(RH)3 à Pasien TB paru terdiagnosis bakteriologis, Pasien TB paru terdiagnosis klinis, Pasien TB ekstraparu
2. Kategori 2 à 2(RHZE)S/(RHZE)/5(RH)3E3 atau 2(RHZE)S/(RHZE)/5(RH)E à Untuk pasien kambuh, Pasien gagal OAT kategori 1, Pasien putus obat (lost to follow-up)
3. Kategori anak à 2(RHZ)/4(RH) atau 2RHZE(S)/4-10RH
• OAT Lini Kedua:
1. A (Florokuinolon) à Levofloksasin(Lfx), Moksifloksasin(Mfx)
2. B (OAT suntik lini 2) àKanamisin(Km), Amikasin(Am), Streptomisin(S)
3. C (OAT oral lini 2) à Etionamid(Eto), Clofazimin(Cfz), Linizolid(Lzd)
4. D1 (OAT lini 1) à Pirazinamid(Z), Etambutol(E), Isoniazid(H) dosis tinggi
5. D2 (OAT baru) à Bedaquiline(Bdq), Delamanid(Dlm)
6. D3 (OAT tambahan) à Asam Para Aminosalisilat(PAS), Meropenem(Mpm), Amoksilin-clavulanat(Amx-Clv), Thioasetazon(T)
Dosis OAT Kombinasi Dosis Tetap/KDT Kategori 1 à 2(RHZE)/4(RH) atau 2(RHZE)/4(RH)3
Berat Badan Fase Intensif/awal Fase Lanjutan Fase Lanjutan (Dosis intermiten)
Setiap hari Setiap hari 3 kali seminggu
RHZE RH RH
(150/75/400/275) (150/75) (150/150)
Selama 56 hari (8 minggu/2bulan) Selama 16 minggu Selama 16 minggu
30-37 kg 2 tablet 4KDT 2 tablet 2KDT 2 tablet
38-54 kg 3 tablet 4KDT 3 tablet 2KDT 3 tablet
55-70 kg 4 tablet 4KDT 4 tablet 2KDT 4 tablet
≥ 71 kg 5 tablet 4KDT 5 tablet 2KDT 5 tablet

Dosis OAT KDT Kategori 2 à 2(RHZE)S/(RHZE)/5(RHE) atau 2(RHZE)S/(RHZE)/5(RH)3E3
Berat Badan Fase Intensif Fase Intensif Fase Lanjutan Fase Lanjutan (Dosis intermiten)
Setiap hari Setiap hari Setiap hari 3 kali seminggu
RHZE + S RHZE RHE RH + E
(150/75/400/275) + S (150/75/400/275) (150/75/275) (150/150) + (400)
Selama 56 hari Selama 28 hari Selama 20 minggu Selama 20 minggu
30-37 kg 2 tablet 4KDT + 500 mg Streptomisin inj 2 tablet 4KDT 2 tablet 2 tablet 2KDT + 2 tablet Etambutol
38-54 kg 3 tablet 4KDT + 750 mg Streptomisin inj 3 tablet 4KDT 3 tablet 3 tablet 2KDT + 3 tablet Etambutol
55-70 kg 4 tablet 4KDT + 1000 mg Streptomisin inj 4 tablet 4KDT 4 tablet 4 tablet 2KDT + 4 tablet Etambutol
≥ 71 kg 5 tablet 4KDT + 1000 mg Streptomisin inj 5 tablet 5KDT 5 tablet 5 tablet 2KDT + 5 tablet Etambutol


Pengobatan pasien TB-RO (Resisten Obat)




























Efek samping OAT
Efek Samping Kemungkinan Obat Penyebab Tindakan
Berat Ruma kulit dengan atau tanpa gatal Streptomisin, Rifampisin, Isoniazid, Hentikan OAT
Pirazinamid
Tuli Streptomisin Hentikan streptomisin
Pusing vertigo dan nistagmus Streptomisin Hentikan streptomisin
Ikterik tanpa penyakit hepar (hepatitis) Streptomisin, Rifampisin, Isoniazid, Hentikan OAT
Pirazinamid
Bingung (curigai gagal hati imbas obat bila terdapat ikterik) Rifampisin, Isoniazid, Pirazinamid. Hentikan OAT
Sebagian besar OAT
Gangguan pengelihatan (singkirkan penyebab lainnya) Etambutol Hentikan etambutol
Syok, purpura, gagal ginjal akut (sangat jarang terjadi, akibat Rifampisin Hentikan rifampisin
gangguan imunologi)
Oligouria Streptomisin Hentikan streptomisin
Ringan Anoreksia, mual, nyeri perut Rifampisin, Isoniazid, Pirazinamid Berikan obat dengan bantuan makanan atau minum
obat sebelum tidur.
Apabila gejala memburuk (muntah, perdarahan) à
rujuk
Nyeri sendi Isoniazid Parasetamol atau NSAIDs
Rasa terbakar, kebas atau kesemutan di tangan dan kaki Isoniazid Piridoksin 50-75 mg/hari
Rasa mengantuk Isoniazid Obat diberikan sebelum tidur
Air kencing berwarna kemerahan Rifampisin Beritahukan kepada pasien sebelum minum obat dan
itu normal
Sindrom flu (demam, menggigil, malaise, sakit kepala, nyeri tulang) Pemberian rifampisin intermiten Ubah pemberian rifampisin menjadi setiap hari

Anda mungkin juga menyukai