Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR PENANGANAN TB

DENGAN STRATEGI DOTS


No. Dokumen :
SOP
No. Revisi :
Tanggal Terbit :

Halaman : 1/4
Puskesmas dr. Mahar Barlian
Lumbir NIP. 19760606 201001 1 011

Pengertian Prosedur penanggulangan Tuberkulosis dengan strategi DOTS


adalah Pemberian therapi dengan Observasi langsung terhadap
pengobatan TB yang berkesinambungan antara komitmen
pengambil kebijakan dengan pendiagnosaan TB,
Terapi/pengobatan dengan OAT,serta pengawasan langsung oleh
PMO (pengawas Minum Obat) yang dilengkapi dengan pencatatan
dan pelaporan untuk memudahkan pemantauan dan Evaluasi
penderita TB
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melakukan
penanganan TB dengan strategi DOTS
Kebijakan KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LUMBIR Nomor: 440/ VII/
SK.005/ 01/ 16 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas
Lumbir
Referensi Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis , Kementrian
Kesehatan RI, 2014
Langkah - langkah a) Memanggil pasien yang telah dianamnesa
b) Memvalidasi kembali atau anamnesa ulang mengenai tanda
gejala serta hasil pemeriksaan menunjang mengarah TB Paru
c) Menginformasikan pengobatan yang harus dijalani dan
melakukan komitmen untuk menjalani pengobatan TB
d) Menentukan kategori OAT berdasarkan hasil pemeriksaan

Ada 2 macam tablet FDC yang digunakan

1) Tablet yang mengandung 4 macam obat, dikenal sebagai


tablet 4 FDC, setiap tablet mengandung : 75 mg Isoniasd
(INH) dan 150 mg Rifampsin, 400 mg Pirasinamid, 275 mg
Etambutol

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas Lumbir
2) Tablet yang mengandung 2 macam obat, dikenal sebagai
tablet 2 FDC, setiap tablet mengandung :150 mg Isoniasd
(INH) dan 150 mg Rifampsin.

Disamping itu tersedia obat lain untuk melengkapi paduan obat


kategori 2, yaitu : tablet etambutol @ 400 mg, streptomisin injeksi,
vial @ 750 mg, Aquabides

Tabel 1 : dosis untuk kategori : 1 (2HRZE / 4H3R3)


Tahap
Tahap Intensif
Lanjutan 3 kali
Berat Badan tiap hari selama 2
seminggu
bulan
selama 4 bulan
30 – 37 kg 2 tablet 4FDC 2 tablet 2FDC
38 – 54 kg 3 tablet 4FDC 3 tablet 2FDC
55 – 70 kg 4 tablet 4FDC 4 tablet 2FDC
≥ 71 kg 5 tablet 4FDC 5 tablet 2FDC

Tabel 2 : dosis untuk kategori 2 (2HRZE)S / HRZE / 5H3R3E3

BB (KG) 2 BULAN TIAP HARI 4 BULAN TIAP HARI


R75/H50/Z150 R75/H50

5-9 1 tablet 1 tablet

10 – 14 2 tablet 2 tablet

15 – 19 3 tablet 3 tablet

20 - 32 4 tablet 4 tablet

OAT fase intensif diberikan pengambilan pertama diberikan


maksimal 2 minggu atau 15 dosis dan fase awal selanjutnya
maksimal 1 bulan atau 30 dosis apabila ada hal mendesak, dan
fase lanjutan 1 bulan atau 5 minggu

Tabel 3 : Dosis FDC TB Anak R75/H50/Z150 DAN R75/H50

Tahap Intensif (selama 3 bulan) Tahap Lanjutan 3 kali


Berat Badan Tiap hari Tiap hari seminggu selama 20
selama 2 bulan selama 1 bulan minggu
2 tab 4FDC 2 tab 4FDC 2 tab 2FDC
30 – 37 kg + Streptomisin +2 tab
injeksi Etambutol
3 tab 4FDC 3 tab 4FDC 3 tab 4FDC
38 – 54 kg + Streptomisin +3 tab
injeksi Etambutol
4 tab 4FDC 4 tab 4FDC 4 tab 4FDC
55 – 70 kg + Streptomisin +4 tab
injeksi Etambutol
5 tab 4FDC 5 tab 4FDC 5 tab 4FDC
> 70 kg + Streptomisin +5 tab
injeksi Etambutol

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas Lumbir
e) Melakukan KIE mengenai penyakit,cara penularan, pengobatan
dan efeksamping OAT
f) Melakukankontrakpengambilanobatselanjutnya
g) Dokumentasi

Diagram Alir
Memanggil pasien yang Memvalidasi kembali atau
telah dianamnesa anamnesa ulang

Menentukan kategori OAT Menginformasikan pengobatan


berdasarkan hasil pemeriksaan yang harus dijalani dan
melakukan komitmen untuk
menjalani pengobatan TB

Melakukan KIE Melakukan kontrak pengambilan


obat selanjutnya

Dokumentasi

Unit Terkait Rawat Jalan, UGD, Rawat Inap

Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai


Historis diberlakukan
Perubahan

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas Lumbir

Anda mungkin juga menyukai