ASNAT NURHAYATI SINAGA 213210081 EKA ELFIRA PUTRI RITONGA 213210080 CINDERELLA MANALU 213210067 TRIA MARETTA SARAGIH 213210043 DIAN NATALIA INDAH PUTRI 213210045 NURHAIDA SIMANJUNTAK 71160891994 Tuberculosis adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS Bakteri berukuran lebar 0,3 – 0,6 mm dan panjang 1 – 4 mm.
Penyusun utama dinding sel M.
tuberculosis ialah asam mikolat, lilin kompleks (complex-waxes), trehalosa dimikolat (cord factor), dan mycobacterial sulfolipids
Struktur dinding sel yang kompleks
Bakteri M. tuberculosis bersifat
tahan asam (apabila sekali diwarnai akan tetap tahan terhadap upaya penghilangan zat warna tersebut dengan larutan asam–alkohol). PATOFISIOLOGI TUBERCULOSIS KLASIFIKASI TUBERCULOSIS TUBERKULOSIS PARU Beradasar hasil pemeriksaan dahak (BTA) Tuberkulosis paru BTA (+) Tuberkulosis paru BTA (-) Berdasarkan tipe pasien Kasus baru Kasus kambuh (relaps) Kasus defaulted atau drop out Kasus gagal Kasus kronik / persisten
TUBERKULOSIS EKSTRA PARU
Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru (pleura, kelenjar getah bening, selaput otak, perikard, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin dan lain-lain). DIAGNOSIS TUBERCULOSIS
• batuk-batuk lebih • Demam tergantung dengan organ yang dari 2 minggu • Malaise terlibat, misalnya pada • batuk darah • Keringat malam limfadenitis tuberkulosa akan • sesak napas • Anoreksia terjadi pembesaran yang lambat • nyeri dada • Berat badan dan tidak nyeri dari kelenjar menurun. getah bening. ALUR DIAGNOSIS TB TATALAKSANA TUBERCULOSIS Jenis dan Dosis Obat Dosis (mg) / BB (kg) Oba Dosis Dosis yang dianjurkan Do t (mg/kgBB/ Harian Intermitt sis Hari) (mg/kgB en Ma < 40- > 60 B/Hari) (mg/kgB ksi 40 60 B/Hari) mu m R 8-12 10 10 600 300 450 600
H 4-6 5 10 300 150 300 450
Z 20-30 25 35 750 1000 1500
E 15-20 15 30 750 1000 1500
S 15-18 15 15 100 Ses 750 1000
0 uai BB Dosis untuk paduan OAT KDT untuk Kategori 1 Berat Badan Tahap Intensif Tahap Lanjutan tiap hari selama 56 hari 3 kali seminggu selama 16 RHZE (150/75/400/275) minggu RH (150/150)
30-37 kg 2 tablet 4KDT 2 tablet 2KDT
38-54 kg 3 tablet 4KDT 3 tablet 2KDT
55-70 kg 4 tablet 4KDT 4 tablet 2KDT
≥ 71 kg 5 tablet 4KDT 5 tablet 2KDT
Dosis paduan OAT-Kombipak untuk Kategori 1
Dosis per hari / kali Jumlah
Tahap Lama Tablet Kaplet Tablet Tablet hari/kali Pengobatan Pengobat Isoniasi Rifampisin Pirazinami Etambutol menelan an d @450 mg d@500 mg @ 250 mg obat @300 mg Intensif 2 bulan 1 1 3 3 56 Lanjutan 4 bulan 2 1 - - 48 Dosis untuk paduan OAT KDT Kategori 2 Tahap Intensif Tahap Lanjutan Berat Badan Tiap hari 3 kali seminggu RHZE (150/75/400/275) + S RH (150/150) + E (400)
Selama 56 Selama 28 hari Selama 20 minggu
hari 30-37 kg 2 tablet 2 tablet 4KDT 2 tablet 2KDT 4KDT + 2 tablet Etambutol + 500 mg Streptomisi n inj. 38-54 kg 3 tablet 3 tablet 4KDT 3 tablet 2KDT 4KDT + 3 tablet Etambutol + 750 mg Streptomisi n inj. 55-70 kg 4 tablet 4 tablet 4KDT 4 tablet 2KDT 4KDT + 4 tablet Etambutol + 1000 mg Streptomisi n inj. ≥ 71 kg 5 tablet 5 tablet 4KDT 5 tablet 2KDT 4KDT + 5 tablet Etambutol + 1000 mg Streptomisi Dosis paduan OAT Kombipak untuk Kategori 2 Tahap Lama Tablet Kaplet Tablet Etambutol Strep Jumlah/ Pengobatan Pengo Isoniasi Rifamp Pirazina Tabl Tabl tomis kali batan d@300 isin mid et et in menela mg @ 450 @ 500 @ @ Injek n obat mg mg 250 400 si mg mg Tahap Intenif (dosis 2 1 1 3 3 - 0,75 56 harian bulan 1 1 3 3 - gr 28 1 - bulan Tahap Lanjutan 4 2 1 - 1 2 - 60 (dosis 3x bulan seminggu)