Jangka panjang
Multi Drugs
Single dose
Tujuan Pengobatan
Dosis OAT
1. Dosis rekomendasi OAT lini pertama → dewasa
• Perhitungan dosis OAT Resistan Obat
Jenis OAT
OAT lini pertama
OAT oral lini Etionamid (Eto)/Protionamid (Pto)*, Sikloserin (Cs) /Terizidon (Trd)*,
C
Kedua Clofazimin (Cfz), Linezolid (Lzd)
OAT lini
D1 Pirazinamid (Z), Etambutol (E), Isoniazid (H) dosis tinggi
pertama
Bedaquiline (Bdq), Delamanid (Dlm)*, Pretonamid (PA-
D2 OAT baru
D 824)*
Asam para aminosalisilat (PAS), Imipenem-silastatin
OAT
D3 (Ipm)*, Meropenem (Mpm)*, Amoksilin clavulanat (Amx-
tambahan
Clv)*, Thioasetazon (T)*
Dosis OAT
Dosis rekomendasi OAT Lini pertama untuk dewasa
Dosis rekomendasi
Harian 3 kali per minggu
Obat
Dosis (mg/ Dosis (mg/
Maksimum (mg) Maksimum (mg)
kgBB) kgBB)
Isoniazid (H) 5 (4-6) 300 10 (8-12) 900
10
Rifampisin (R) 600 10 (8-12) 600
(8-12)
25
Pirazinamid (Z) 35 (30-40)
(20-30)
15
Etambutol (E) 30 (25-35)
(15-20)
15 15
Streptomisin (S)*
(12-18) (12-18)
Dosis OAT Resistan Obat
Berat Badan (BB)> 30 kg
OAT Dosis Harian
30-35 kg 36-45 kg 46-55 kg 56-70 kg >70 kg
Levofloksasin (dosis
750 mg/ hari 750 mg 750 mg 750 mg 750-1000 mg 1000mg
standar)
Levofloksasin (dosis
1000 mg/ hari 1000 mg 1000 mg 1000 mg 1000 mg 1000 mg
tinggi)
Delamanid
Tahapan Pengobatan
Tahap Awal,
+ diberikan setiap hari
+ menurunkan jumlah kuman & meminimalisir pengaruh
sebagian kecil kuman yang mungkin sudah resistan
Tahap lanjutan
+ membunuh sisa sisa kuman yang masih ada dalam
tubuh & mencegah terjadinya kekambuhan
• Anamnesis ulang
• Timbang berat badan
• Identifikasi kontak erat (serumah)
• Data dasar pasien benar
• Penetapan PMO
• Pemeriksaan penyakit komorbid (HIV, DM)
• Kunjungan rumah oleh petugas jika di perlukan
• Pemeriksaan base line penunjang
Pengobatan TB Dewasa
Kategori 1 (TB Sensitif Obat)
+ Memakai OAT lini pertama
+ 2(HRZE)/4(HR)3 atau 2(HRZE)/4(HR)
+ diberikan pada pasien:
1. TB paru baru terkonfirmasi bakteriologis,
2. TB paru baru terkonfirmasi klinis,
3. TB ekstra paru
Dosis paduan OAT KDT Kategori 1: 2(HRZE) / 4(HR)3
Awal 2 Bulan 1 1 3 3 56
Lanjuta
4 Bulan 2 1 - - 48
n
Pengobatan TB Dewasa
Kategori 2 (TB Sensitif Obat)
Etambutol
Kaplet Tablet Jumlah
Tahap Lama Tablet Strepto
Rifampisi Pirazinam Tablet Tablet hari/kali
Pengobata Pengob Isoniasid @ misin
n @ 450 id @ 500 @ 250 @ 400 menelan
n atan 300 mgr injeksi
mgr mgr mgr mgr obat
Tahap
Awal 2 bulan 1 1 3 3 - 0,75 gr 56
(dosis 1 bulan 1 1 3 3 - - 28
harian)
Tahap
Lanjutan
5 bulan 2 1 - 1 2 - 60
(dosis 3x
semggu)
Pemeriksaan BTA untuk pemantauan hasil pengobatan:
KATEGORI BULAN PENGOBATAN
PENGOBAT
1 2 3 4 5 6 7 8
AN
(====)
(-------) (-------)
X
Pasien baru X X
bila hasil (-------) (--)
2(HRZE)/4(H (=) bila hasil bila hasil
BTA positif = (X)
R)ӡ BTA positif = BTA positif =
tidak
gagal * gagal*.
konversi*.
Pasien (-------)
(====) (-------)
pengobatan X
X X
ulang (--) (-------) (--) bila hasil
(=) (====) bila hasil BTA bila hasil
2(HRZE)S (X) BTA
positif, = tidak BTA positif,
/(HRZE)/ positif =
konversi*. gagal*
5(HR)ӡEӡ gagal*
Tatalaksana pasien berobat tidak teratur
Tatalaksana pasien berobat tidak teratur
(lanjutan : Loss to Follow Up)
Hasil Pengobatan Pasien TB
Hasil
1 2 3 4 5 6
Pengobatan
Pe’obatan
Neg/(+) Neg ?
Lengkap
Neg/(+) (+)
Gagal
Laboratorium RO (+)
Tidak di
Tidak diketahui hasil akhirnya (Transfer tanpa konfirmasi)
evaluasi
Let’s TOSS to End TB
Pengobatan TB Dewasa
TB Resisten Obat
Pengobatan TB Dewasa
TB Resisten Obat (Prinsip Pengobatan)
1. TB RO → TCM TB atau biakan konvensional → pengobatan TB RO
baku & bermutu.
2. Persiapan awal: pemeriksaan penunjang.
3. Menggunakan paduan standar OAT lini II & lini I
4. Penetapan pengobatan: TAK sudah dilatih.
5. Inisiasi pengobatan: di RS/Puskesmas terlatih.
6. Penyulit di Puskesmas → RS
7. Prinsip ambulatory (kondisi/komplikasi khusus : rawat inap)
8. PMO: petugas kesehatan di fktp
9. Pasien mulai pengobatan TB MDR di RS Rujukan → di Puskesmas/
fasyankes terdekat→ persiapan sebelumnya.
Dasar- dasar pengobatan TB RO
1. Paduan OAT TB RO: paduan OAT standar & OAT
individual.
2. Rekomendasi WHO 2016, ± 5 (lima) jenis OAT tahap awal,
yaitu:
• 4 (empat) OAT inti lini II: masih efektif/ belum pernah
digunakan:
• salah satu OAT grup A (golongan flurokuinolon)
• salah satu OAT grup B ( golongan OAT suntik lini II)
• 2 OAT grup C (golongan OAT oral lini II)
• 1 (satu) OAT lini I: Pirazinamid (grup D1), masuk bagian dr
5 obat yang harus diberikan tapi tidak dihitung obat inti.
• Tidak dihitung bagian dr 5 (lima) OAT TB RO yang
dipersyaratkan di atas adalah OAT dari grup D1 yang bisa
ditambahkan untuk memperkuat efikasi paduan. Pasien TB
RR dan TB MDR akan mendapatkan Isoniazid dosis tinggi
dan atau Etambutol.
Dasar- dasar pengobatan TB RO
Penetapan paduan dan dosis OAT RO: TAK atau dokter terlatih di
Fasyankes Rujukan TB RO atau Fasyankes TB RO.
Paduan OAT Individual
Paduan OAT Individual: pasien TB MDR yang resistan/ alergi
fluoroquinolon tapi sensitif thd OAT suntik lini II (Pre-XDR):
Paduan OAT Individual
Paduan OAT individual → pasien alergi/ ES berat thd OAT oral lini II (Grup C)
sedangkan OAT suntik lini II & gol fluorokuinolon bisa dipakai, maka OAT
penggantinya:
salah satu OAT Grup C (Cfz atau Lnz) atau
D2 (Bdq) atau
D3 (PAS) yang tersedia: tetap memenuhi standar minimal 4 OAT inti lini II
Contoh:
Pasien mengalami gangguan kejiwaan berat, diduga disebabkan penggunaan
Sikloserin, PAS merupakan OAT paling mudah diperoleh. Maka paduannya
adalah:
8-12 Km - Lfx - Eto - PAS - Z- (E) - H / 12-14 Lfx - Eto - PAS - Z - (E) - H
Paduan OAT Individual
Alternatif lain:
Tahapan Pengobatan TB RO
a. Lama pengobatan, tergantung kepada:
• Riwayat pengobatan TB RO:
1. Pasien baru/ belum pernah diobati dgn pengobatan TB RR/ TB MDR:
OAT standar jangka pendek:
• Lama pengobatan dihitung : hasil pem dahak bulan ke 4 &/ pem dahak
bulan ke 6
• Lama pengobatan min 9 bulan dan maks 11 bulan.
✕Tahap lanjutan:
Obat per oral: 7 kali seminggu (Senin-Minggu)
Obat suntikan tidak diberikan
OAT standar jangka pendek, obat oral: minimal 140 dosis
OAT standar konvensional, obat oral: minimal 336 dosis
Tahapan Pengobatan TB RO
• Dosis Bertahap untuk memulai kembali pengobatan
OAT RO
Hari pertama (beri obat dalam Hari ke-
Hari Nama obat Hari ke- tiga
dosis terpisah pagi & sore) dua
• Pertimbangan klinis
• Pertimbangan kesehatan masyarakat (public health)
Tindakan suportif pada pasien yang
dihentikan pengobatannya,
TINDAKAN :
-Ulangi pemeriksaan BTA dan biakan sekurangnya dari 2 sampel sebagai konfirmasi
-Ulangi pemeriksaan radiologi untuk melihat perkembangan penyakitnya
- Ulang Uji kepekaan M.tuberculosis (FLD dan SLD) Kemungkinan kontaminan dan
- Bila hasil berbeda pola resistensi maka pertimbangkan kemungkinan pengobatan dilanjutkan
reinfeksi, infeksi silang atau transient resistance
- Lakukan pemeriksaan strain kuman bila fasilitas tersedia
OAT pada anak diberikan setiap hari, baik pada fase awal maupun lanjutan
dewasa anak
HRZ 300/ 450/ 500 HRZ 50/ 75/ 150
1. TB Sensitif
Paduan OAT dan lama pengobatan TB pada anak
PENGOBATAN TB ANAK
Hasil
1 2 3 4 5 6
Pengobatan
Pe’obatan
Neg/(+) Neg ?
Lengkap
Neg/(+) (+)
Gagal
Laboratorium RO (+)
Tidak di
Tidak diketahui hasil akhirnya (Transfer tanpa konfirmasi)
evaluasi
1. Ketidakpatuhan minum OAT → pasien TB: penyebab
kegagalan terapi dan meningkatkan risiko terjadinya TB resistan
obat.
2. Jika anak tidak minum obat >2 minggu di fase intensif atau > 2
bulan di fase lanjutan DAN menunjukkan gejala TB, ulangi
pengobatan dari awal.
3. Jika anak tidak minum obat <2 minggu di fase intensif atau <2
bulan di fase lanjutan DAN menunjukkan gejala TB, lanjutkan
sisa pengobatan sampai selesai.
TB Resistan Obat Pada Anak
Prinsip dasar :
Levofloksasin 15 - 20 mg/ kg/dosis terbagi untuk Untuk anak diatas 5 tahun dosis
anak < 5 tahun tunggal, 10-15 mg/kg/hari
Moksifloksasin 7,5 - 10 mg/ kg/hari
3. Hepatitis Kronis
Pemeriksaan fungsi hati harus dilakukan sebelum pengobatan.
Hasil fungsi hati >3 x normal sebelum memulai pengobatan,
paduan
OAT berikut ini dapat dipertimbangkan:
•2 obat yang hepatotoksik
2 HRSE / 6 HR
9 HRE
•1 obat yang hepatotoksik
2 HES / 10 HE
•Tanpa obat yang hepatotoksik
18-24 SE + salah satu gol fluorokuinolon (ciprofloxasin tidak
direkomendasikan karena potensinya sangat lemah).
Pengobatan Pasien TB Dengan Keadaan
Khusus (lanjutan)
d. Pengobatan TB pada ibu hamil, pengguna kontrasepsi dan wanita usia subur
•Kehamilan
Prinsip pengobatan TB kehamilan tidak berbeda dengan pengobatan TB pada
umumnya. Golongan Aminoglikosida seperti streptomisin atau kanamisin dapat
menimbulkan ototoksik.
Piridoksin 50mg/hari pada ibu hamil dalam pengobatan TB,
vitamin K 10mg/hari apabila Rifampisin digunakan pada trimester 3 menjelang partus.
a. Persyaratan PMO
•dikenal, dipercaya dan disetujui, baik oleh petugas kesehatan
maupun pasien, harus disegani dan dihormati oleh pasien,
•Tinggal dekat dengan pasien,
•Bersedia sukarela,
•Bersedia dilatih dan/ penyuluhan bersama pasien
Penetapan Pengawas Menelan Obat (PMO)
PMO pada TB RO :
Pemilihan PMO :
1.tahap awal : petugas kesehatan baik di dalam atau di luar
Fasyankes, mengingat pada tahap ini pasien harus mendapatkan
suntikan setiap hari.
5 Diare PAS
8 Artralgia Z, Lfx
16 Gatal Cfz
6 Gangguan penglihatan E
Efek Samping OAT Lini 2 (Lanjutan)
Efek Samping Berat Yang Sering Muncul
No Efek samping Kemungkinan OAT Penyebab
Unlikely Terdapat (hanya) sedikit bukti yang menunjukkan ada hubungan sebab-akibat
(misalnya peristiwa itu tidak terjadi dalam waktu yang wajar setelah pemberian obat
percobaan). Terdapat penjelasan lain yang masuk akal untuk kejadian tersebut
(misalnya kondisi klinis pasien, pengobatan lain yang bersamaan).
Possible Terdapat beberapa bukti yang menunjukkan hubungan sebab akibat (misalnya
karena peristiwa itu terjadi dalam waktu yang wajar setelah pemberian obat
percobaan). Namun, pengaruh faktor lain mungkin berkontribusi pada event
(misalnya kondisi klinis pasien, pengobatan lain yang bersamaan).
Probable Terdapat bukti yang menunjukkan hubungan sebab akibat dan pengaruh faktor-
faktor lain tidak mungkin.
Certain Terdapat bukti jelas yang menunjukkan hubungan sebab akibat dan kontribusi
faktor lain yang mungkin dapat dikesampingkan.
TATALAKSANA
PASIEN MANGKIR
Dibagi 3 kelompok :
1.Putus berobat < 1 bulan
2.Putus berobat 1 – 2 bulan
3.Putus berobat ≥ 2 bulan ( loss
to follow up)
Prinsip :
-Pelacakan
-Diskusikan penyebab putus
berobat
Putus berobat
< 1 bulan lanjutkan*
Kat 1
Kat 1 Mulai awal
Pengobatan < 1 bulan
BTA (+) Kat 1
Cek BTA/ TCM tanpa Pengobatan > 1 bulan
resistensi Kat 2 mulai awal
Kat 2
Pengobatan < 1 bulan
Kat 2
Pengobatan > 1 bulan
POKOK BAHASAN 4
4. Pencegahan TB bagi populasi rentan :
-Vaksinasi BCG bagi bayi
-Pengobatan pencegahan bagi anak
bawah 5 tahunPengobatan
-Pencegahan (PP INH) bagi ODHA
a.KIE pada Pasien dan Keluarga Pasien
A. Peran keluarga:
-Memotivasi pasien untuk menjalani pengobatan
sampai sembuh
-Mendampingi dan memberikan dukungan moral
-Mengingatkan pasien datang ke Faskes untuk
mendapatkan obat dan periksa ulang dahak sesuai
jadual (koord. PMO)
-Menemukan dan mengenali gejala-gejala efek
samping obat dan merujuk ke Faskes.
a.KIE pada Pasien dan Keluarga Pasien
(Lanjutan)
KIE kepada keluarga (lanjutan.....)
B. Pesan yang harus disampaikan kepada keluarga
a. Kunjungan pertama setelah pasien didiagnosis TB
-Apa itu TB (penyebab TB dan gejala)
-TB dapat disembuhkan
-Pengobatan TB
-Keteraturan menelan obat sampai tuntas sesuai anjuran dokter.
-Efek samping obat dan kapan dan ke mana harus mencari pertolongan.
-Pentingnya pengawasan keteraturan menelan obat
-Penularan TB
a.KIE pada Pasien dan Keluarga Pasien
(Lanjutan)
KIE kepada keluarga (lanjutan.....)
-Pencegahan penularan TB
-Etika Batuk
-Pentingnya pemeriksaan dahak ulang secara teratur
-Pentingnya PHBS bagi pasien dan keluarganya
-Sop merokok dan minuman keras pada pasien.
-Mmembersihkan rumah atau lingkungan-secara teratur.
-Olahraga bagi pasien.
-Konseling dan perbaikan gizi pasien
-Tidak diperlukan diet khusus, mensterilisasi atau memisahkan peralatan makan
minum.
a.KIE pada Pasien dan Keluarga Pasien
(Lanjutan)
4.Paduan Obat Anti Tuberkulosis Program yang berlaku saat ini yaitu :
a.Kemasan dalam bentuk KDT/ FDC
b.Kemasan dalam bentuk kombipak
c.Kategori 1 dan 3
d.Kategori 1 dan 2
e.Kategori 1, Kategori 2, Kat. Anak dan Sisipan
5.Pasien disebut sembuh apabila:
a.Hasil pemeriksaan ulang akhir tahap awal dan sebulan sebelum AP hasilnya negatif
b.Hasil pemeriksaan setelah sisipan masih posititf dan pada AP negatif
c.Hasil pemeriksaan ulang dahak negatif pada akhir tahap awal dan AP
d.Hasil pemeriksaan ulang dahak negatif setelah sisipan dan sebulan sebelum AP negatif
e.Hasil pemeriksaan ulang dahak negatif pada tahap awal, akhir bulan ke 5 dan AP
6.Kasus I : Bapak Melaz, usia 45 tahun didiagnosis sebagai pasien TB paru BTA positif.
Setahun yang lalu pernah dinyatakan sembuh dari penyakit TB oleh dokter. Menurut saudara
Bapak Melaz menderita apa?
a.Tuberkulosis paru BTA positif kambuh.
b.Tuberkulosis paru BTA positif gagal.
c.Tuberkulosis paru BTA positif lalai berobat.
d.Tuberkulosis paru BTA positif default.
e.Tuberkulosis paru BTA positif lain-lain
7.Sebagai petugas kesehatan, pengobatan paduan OAT mana yang akan saudara berikan
kepada Bapak Melaz ?
a.Kategori Anak. d. Kategori 3
b.Kategori 2. e. INH
8.KASUS-2 Ny. Bunga Raflesia, hamil 3 bulan dan didiagnosis sebagai pasien baru
Tuberkulosis paru BTA positif. Sebagai petugas kesehatan tindakan apa yang akan
saudara lakukan?
a.Tidak perlu diobati, tunggu sampai melahirkan
b.Menunggu bayi lahir baru mulai pengobatan tuberkulosis.
c.Segera pengobatan tuberkulosis dengan paduan OAT kategori 1.
d.Segera pengobatan dengan kategori 2.
e.Segera pengobatan dengan kategori Anak.
10.KASUS-3 Bapak Bayu Nestopo , telah didiagnosis sebagai pasien baru tuberkulosis paru
BTA positif, telah mendapat pengobatan di Rumah Sakit PKU. Selama pengobatan Bapak
Bayu Nestopo telah menelan OAT dalam tahap awal sebanyak 32 dosis harian. Kemudian
Bapak Bayu Nestopo harus pergi ke Bogor untuk mengikuti pelatihan selama 12 hari,
tanpa membawa bekal obat. Setelah kembali dari Bogor, Bapak Bayu Nestopo datang
kembali ke RS PKU anda. Sebagai petugas RS PKU apa tindakan saudara?
a.Langsung meneruskan pengobatan Bapak Bayu Nestopo dengan kategori 1
b.Hentikan pengobatan sambil menunggu hasil pemeriksaan dahak.
c.Hentikan pengobatan
d.Mulai lagi Kategori 1 dari awal.
e.Berikan sisipan selama 1 bulan setelah akhir tahap awal.
10.KASUS-4 Ny.Fatin Bahar, usia 33 tahun didiagnosis sebagai
pasien tuberkulosis BTA positif kambuh, mendapat pengobatan
dengan kategori 2 di RS Pirngadi Kota Medan. Ny. Fatin Bahar telah
menelan OAT selama kurang lebih 4 bulan. Tanpa memberitahu RS,
Ny. Fatin Bahar pergi ke Singapura, untuk berdagang. Ny.Fatin
Bahar kembali ke Medan tiga bulan kemudian, karena timbul
keluhan batuk berkepanjangan. Mertua Ny Fatin Bahar
menyarankan untuk kembali berobat ke RS Pirngadi Kota Medan.
Sebagai pengelola TB RS, apa tindakan saudara?
a.Langsung meneruskan pengobatan Ny. Fatin Bahar.
b.Hentikan pengobatan sambil menunggu hasil pemeriksaan dahak.
c. Menunda pengobatan selanjutnya sampai ada hasil pemeriksaan
röntgen.
d.Berikan obat sisipan selama 1 bulan.
e.Lanjutkan pengobatannya.