MONIKA SIMATUPANG
102119060
1. Pasien Baru
2. Kasus Kambuh (relaps)
3. Kasus Lalai Berobat
4. Kasus Gagal Berobat
5. Kasus Bekas TB
6. Kasus Kronik
MANIFESTASI KLINIS
Gejala respiratorik yaitu :
1. Pneumonia
2. Abses Paru
3. Kanker Paru
4. Bronkiektasis
5. Pneumonia Aspirasi
Pengelompokan OAT
FARMAKOLOGI
Golongan dan Jenis Obat
Golongan-1 Obat Lini ■ Isoniazid (H) ■ Pyrazinamide(Z)
Pertama ■ Ethambutol (E) ■ Rifampicin (R)
■ Streptomycin (S)
Golongan-2 / Obat ■ Kanamycin (Km) ■ Amikacin (Am)
suntik/ Suntikan lini kedua ■ Capreomycin (Cm)
Golongan-3 / Golongan ■ Ofloxacin (Ofx) ■ Moxifloxacin (Mfx)
Floroquinolone ■ Levofloxacin (Lfx)
Golongan-4 / Obat ■ Ethionamide(Eto) ■ Para amino salisilat
bakteriostatik lini kedua ■ Prothionamide(Pto) (PAS)
■ Cycloserine (Cs) ■ Terizidone (Trd)
Golongan-5 / Obat yang ■ Clofazimine (Cfz) ■ Thioacetazone(Thz)
belum terbukti efikasinya ■ Linezolid(Lzd) ■ Clarithromycin(Clr)
dan tidak ■ Amoxilin- ■ Imipenem(Ipm).
Direkomendasikan Clavulanate (Amx-
oleh WHO Clv)
Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
Kisaran dosis OAT lini pertama bagi pasien dewasa
OAT Dosis
Intensif 2 Bulan 1 1 3 3 56
Lanjutan 4 Bulan 2 1 - - 48
Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3)
Panduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang pernah diobati
sebelumnya (pengobatan ulang) :
1. Pasien kambuh
2. Pasien gagal pada pengobatan dengan panduan OAT kategori 1
sebelumnya
3. Pasien yang diobati kembali setelah putus berobat
Dosis Panduan OAT KDT Kategori 2 : 2(HRZE)/(HRZE)/5(HR) 3E3
kategori 2 ke-5
Pengobatan dihentikan , rujuk ke
pengobatan Positif
layanan TB-MDR
Akhir
Pengobatan dihentikan , rujuk ke
Pengobatan
Positif layanan TB-MDR Pengobatan
(AP)
dihentikan , rujuk ke layanan TB-MDR
Pengobatan dihentikan , rujuk ke
layanan TB-MDR
Dosis Panduan OAT Kompipak Kategori 2 : 2HRZES/HRZE/5H3R3E3
TB Milier
1. Rawat inap
2. Paduan obat: 2 RHZE/ 4 RH
3. Pada keadaan khusus (sakit berat), tergantung keadaan klinik, radiologik dan evaluasi pengobatan
, maka pengobatan lanjutan dapat diperpanjang sampai dengan 7 bulan 2RHZE/ 7 RH
4. Pemberian kortikosteroid tidak rutin, hanya diberikan pada keadaan - Tanda / gejala meningitis -
Sesak napas - Tanda / gejala toksik - Demam tinggi
5. Kortikosteroid: prednison 30-40 mg/hari, dosis diturunkan 5-10 mg setiap 5-7 hari, lama
pemberian 4 - 6 minggu.
TB Paru Dengan DM
6. Paduan obat: 2 RHZ(E-S)/ 4 RH dengan regulasi baik/ gula darah terkontrol
7. Bila gula darah tidak terkontrol, fase lanjutan 7 bulan : 2 RHZ(E-S)/ 7 RH
8. DM harus dikontrol
9. Hati-hati dengan penggunaan etambutol, karena efek samping etambutol ke mata; sedangkan
penderita DM sering mengalami komplikasi kelainan pada mata.
10. Perlu diperhatikan penggunaan rifampisin akan mengurangi efektiviti obat oral anti diabetes
(sulfonil urea), sehingga dosisnya perlu ditingkatkan.
11. Perlu kontrol / pengawasan sesudah pengobatan selesai, untuk mengontrol / mendeteksi dini bila
terjadi kekambuhan
Pengobatan TB Keadaan Khusus
Hasil
Tipe Tahap Pemeriksaan Tindak Lanjut
·
Pasien baru
Negatif
Pengobatan dilanjutkan
dengan
Pada bulan Pengobatan diganti dengan OAT
pengobatan ke-5 Kategori 2 mulai dari awal.
kategori 1 pengobatan Positif Jika memungkinkan, lakukan biakan,
tes resistensi atau rujuk ke layanan
TB-MDR
Negatif
Pengobatan dilanjutkan
resistan obat.
dahak.
Keterangan :
*) Tindakan pada pasien yang putus berobat antara 1-2 bulan dan lama pengobatan
sebelumnya kurang dari 5 bulan:
lanjutkan pengobatan dulu sampai seluruh dosis selesai dan 1 bulan sebelum akhir
pengobatan harus diperiksa dahak.
Kisaran dosis OAT lini pertama bagi pasien dewasa
Tindakan-1 Tindakan-2
■ Lacak pasien Bila hasil BTA Lanjutkan pengobatan sampai seluruh
■ D is k u s ik a n dan n e g a t i f atau Tb dosis selesai
cari masalah extra paru:
■ P e rik s a 3 kali B i l a s a t u a t a u l e b i h Lama pengobatan Lanjutkan
Dahak (SPS) h a s i l B T A p o s i t i f s e b e lu m n y a k u ra n g p e n g o b a ta n s a m p a i
Dan la n ju tk a n dari 5 bulan * seluruh dosis
p e n g o b a ta n selesai
sementara Lama pengobatan ■ Kategori-1:
m en u n g g u sebelumnya lebih m u la i k a te g o r i-2
Hasilnya dari 5 bulan ■ Kategori-2:
rujuk, mungkin
kasus TB
resistan obat.
Efek samping ringan OAT
Warna kemerahan pada air seni Rifampisin Tidak perlu diberi apa-apa, tapi
(urine) perlu penjelasan kepada pasien.
Efek Samping
Penyebab
Penatalaksanaan
Gatal dan kemerahan kulit Semua jenis OAT Ikuti petunjuk penatalaksanaan
dibawah *).
Ikterus tanpa penyebab lain Hampir semua Hentikan semua OAT sampai
OAT ikterus menghilang.