TATALAKSANA KLINIS
RSUD PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
2022
TUBERKULOSIS PARU DI RUANG RAWAT INAP
(ICD 10: A.15 – A.16)
Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi di paru yang bersifat
Pengertian (Definisi) kronik dan menular disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
kompleks
1. Batuk berdahak > 2-3 minggu
2. Batuk darah
3. Sesak nafas
4. Nyeri dada
Anamnesis 5. Demam
6. Lemah badan
7. Penurunan nafsu makan
8. Penurunan berat badan
9. Keringat malam
Kurang spesifik, tetapi bisa ditemukan demam (pada umumnya
subfebris, walaupun bisa tinggi), respirasi meningkat, berat badan
Pemeriksaan Fisik menurun (BMI umumnya < 18,5) Pada auskultasi terdengar suara
nafas bronchial, amforik, suara nafas melemah, ronkhi basah,
tergantung luas lesi
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
Kriteria Diagnosis 3. Pemeriksaan Gene Xpert/Tes Cepat Molekuler (TCM)
4. Pemeriksaan sputum SP (Sewaktu-Pagi) dengan pengecatan ZN
5. Pemeriksaan foto torak didapatkan gambaran khas TB paru
Diagnosis Kerja TB Paru BTA positif (A.15)/ negatif (A.16)
1. Pneumonia
2. Bronkiektasis
Diagnosis Banding 3. Infeksi jamur paru
4. Tumor paru
5. ILD
1. Pemeriksaan Bakteriologis (Gene Xpert/Tes Cepat Molekuler
Pemeriksaan
(TCM), sputum BTA S/P)
Penunjang 2. Pemeriksaan Radiologis (Foto toraks PA)
3. Pemeriksaan penunjang lain: LED > 30 mm/jam
Paduan obat standar pasien TB sensitif obat (TB-SO) kasus baru
(dengan asumsi atau diketahui peka OAT)
a. Paduan OAT untuk pengobatan TB sensitive obat (TB-SO) di
Indonesia adalah:
2 RHZE / 4RH
Pada fase intensif pasien diberikan kombinasi 4 obat berupa
Terapi rifampicin (R), Isoniazid (H), Pirazinamid (Z), dan Etambutol (E)
selama 2 bulan dilanjutkan dengan pemberian H dan R selama 4
bulan pada fase lanjutan. Pemberian fase lanjutan diberikan
sebagai dosis harian (RH) sesuai dengan rekomendasi WHO.
Jika tidak tersedia paduan dosis harian, dapat dipakai paduan 2
RHZE/4R3H3 dengan syarat harus disertai pengawasan yang
lebih ketat secara langsung untuk setiap dosis obat (rekomendasi
B).
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
TATALAKSANA KLINIS
RSUD PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
2022
b. Pada akhir fase intensif, bila hasil apusan dahak tetap positif
maka fase sisipan tidak lagi direkomendasikan namun dievaluasi
untuk TB RO (uji kepekaan), sementara pengobatan diteruskan
sebagai fase lanjutan.
Harian 3 x seminggu
Kisaran dosis Maksimum Kisaran dosis Maksimum
(mg/kg BB) ( mg ) (mg/kg BB) /hari
( mg )
Isoniazid (H) Bakterisidal 5(4–6) 300 10 ( 8 – 12 ) 900
Tingkat
A
Rekomendasi
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
TATALAKSANA KLINIS
RSUD PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
2022
1. dr Salim S Thalib SpP(K)
2. dr Rina Lestari SpP(K)
Penelaah Kritis 3. dr Suryani Padua SpP(K)
4. dr Komang SR Widiasari SpP(K)
5. dr Indana Eva Ajmala SpP(K)
Indikator Medis 80% pasien TB tegak diagnosis dan terapi dalam 7 hari