Anda di halaman 1dari 6

PENGOBATAN TB PARU

No Dokumen : SOP/ 335 /UKP


No Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 31 Januari 2023
Halaman : 1/5

UPTD PUSKESMAS MOHAMMAD RUM,S,Kep.Ns


BANTILANG NIP. 19851125 200902 1 002

1.Pengertian Pengobatan TB Paru adalah Suatu standar pengobatan yang diberikan kepada
pasien TBC
2.Tujuan Sebagai acuan dalam menerapkan langkah-langkah pemberian dosis obat ke
pasien sehingga bisa :
1. Menyembuhkan pasien dan memperbaiki produktifitas serta kualitas hidup
2. Mencegah terjadinya kematian TB atau dampak buruk selanjutnya.
3. Mencegah terjadinya kekambuhan TBC
4. Menurunkan penularan TBC
5. Mencegah terjadinya penulatan resisten obat
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 017 Tahun 2023 tentang Pelayanan klinis
4.Referensi Permenkes No.67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan TB Paru
5. Prosedur/ 1. Bahan
Langkah-Langkah a. Obat TB
b. Kartu Kontrol pasien
c. Resep
2. Penatalaksanaan
a. Pasien dipersilahkan masuk pada ruangan TB
b. Pasien di beri penjelasan sesuai hasil pemeriksaan dahak
c. Pemberian OAT sesuai panduan OAT yang di gunakan
3. Pengobatan TBC pada orang Dewasa (SO)
a. Petugas menyediakan panduan OAT kategori 1 dan OAT harian dalam
bentuk OAT kombinasi dosis tetap ( OAT –KDT) terdiri atas 2 atau 4
jenis obat dalam 1 tablet. Dosisnya sesuai dengan berat badan pasien
b. Kategori 1 2 (HRZE) 4 (HR)3 panduan OAT ini diberikan pada pasien
baru :
1). Pasien baru terkonfirmasi bakteriologi
2). Pasien TB paru terdiagnosa klinis
3). Pasien TB ekstra paru
c. Petugas memberikan terapi dengan dosis panduan OAT KDT kategori
1, 2 (HRZE) 4 (HR)3 sebagai berikut :
1) Berat badan 30-37 kg pada tahap intensif tiap hari selama 56 hari
diberikan 2 tablet 4 KDT pada tahap lanjutan 3 kali seminggu
selam 16 minggu diberikan 2 tablet 2 KDT
2) Berat badan 38- 54 Kg pada tahap intensif tiap hari selama 56 hari
diberikan 3 tablet 4 KDT pada tahap lanjutan 3 kali seminggu
selam 16 minggu diberikan 3 tablet 2 KDT
3) Berat badan 55-70 kg pada tahap intensif tiap hari selama 56 hari
diberikan 4tablet 4 KDT pada tahap lanjutan 3 kali seminggu
selam 16 minggu diberikan 4 tablet 2 KDT
4) Berat badan ≥70 kg pada tahap intensif tiap hari selama 56 hari
diberikan 5 tablet 4 KDT pada tahap lanjutan 3 kali seminggu
selam 16 minggu diberikan 5 tablet 2 KDT
d. Petugas memberikan obat yang pertama diminum oleh pasien
didepan petugas supaya pasien mengerti cara minum obat dan untuk
mengetahui apakah ada alegi terhadap OAT
e. Petugas menjelaskan waktu minum obat perut dalam keadaan perut
kosong atau 2 jam sebelum makan
f. Selanjutnya petugas memberikan obat dalam 2 minggu atau control 2
minggu sekali.
g. Petugas menjelaskan tentang efek samping obat dan memotivasi
untuk minum obat secara teratur dan sampai selesai pengobatan.
4. Pengobatan TBC pada orang Resisten Obat (RO)
a. Pengobatan dengan paduan jangka pendek Paduan pengobatan
jangka pendek diberikan pada pasien TB RR sesuai dengan kriteria
yang terdapat pada alur di atas.Berikut adalah paduan pengobatan
jangka pendek:
Jenis obat dan durasi pengobatan jangka pendek
Tahap Awal Tahap Lanjutan
Nama Obat 1 2 3 4 5 6 7 8 9
5 6
1 2 3 4 7 8 9 10 11
Kanamisin (Km) √ √ √ √ √* √* √ √ √ √ √
Etionamid (Eto) /
Protionamid (Pto) √ √ √ √ √* √* √ √ √ √ √
Isoniazid (H) dosis
tinggi √ √ √ √ √ √* √ √ √ √ √
Moxifloxacin (Mfx) √ √ √ √ √* √* √ √ √ √ √
Clofazimin (Cfz) √ √ √ √ √* √* √ √ √ √ √
Etambutol € √ √ √ √ √* √* √ √ √ √ √
Pirazinamid (Z) √ √ √ √ √* √* √ √ √ √ √
*Pengobatan tahap awal diperpanjang sampai bulan ke-6 jika belum
terjadi konversi BTA pada bulan ke-4.
Catatan :
1) Durasi total pengobatan adalah 9–11 bulan, durasi tahap
awal adalah 4–6 bulan dan tahap lanjutan 5 bulan
2) Intoleransi Z tidak boleh mendapatkan paduan jangka
pendek.
3) Intoleransi / resistansi terhadap E, paduan jangka pendek
diberikan tanpa Etambutol
4) Capreomisin dapat menggantikan kanamisin apabila
muncul efek samping di dalam masa pengobatan.
Mengingat ketersediaan capreomisin yang terbatas, maka
penggunaannya harus berkordinasi dengan tim logistik
MTPTRO.
b. Dosis OAT pada paduan standar jangka pendek
Dosis obat berdasarkan pengelompokan berat badan dapat
dilihat pada tabel berikut:
Dosis Berdasarkan Berat Badan
Nama Obat >50-70
<33 kg 33-50 kg kg >70 kg
Kanamisin* 0,5 g 0,75 g 0,75 g 1g
400
Moxifloxacin mg 400 mg 400 mg 400 mg
50 mg 100
Clofazimin 100 mg 100 mg mg
#
600 1200
Etambutol mg 800 mg 1000 mg mg
750 2000
Pirazinamid mg 1500 mg 2000 mg mg
300 **450 mg 600
Isoniazid mg **600 mg 600 mg mg
500 1000
Etionamid mg 500 mg 750 mg mg
500 1000
Protionamid 500 mg 750 mg
mg mg
*) Kanamisin diberikan maksimum 0,75 g untuk pasien usia >59 tahun. Jika
kanamisin tidak dapat diberikan, maka dapat diganti dengan kapreomisin
dengan dosis yang sama.
**) Khusus untuk INH, pasien dengan BB 33-40 kg diberikan 450 mg; >40
kg diberikan 600 mg.
#) Karena ketersediaan obat Clofazimin saat ini, untuk pasien dengan berat
badan <33 kg, Clofazimin 100mg diberikan dua hari sekali.
c. Cara pemberian obat:
1) Pasien akan mendapatkan pengobatan paduan jangka
pendek selama minimal 9 bulan, terdiri dari 4 bulan fase awal dan
5 bulan fase lanjutan.
2) Pada tahap awal, obat oral dan injeksi diberikan setiap hari (7
hari, Senin s.d Minggu) selama 4 bulan dan pada tahap lanjutan,
obat oral diberikan setiap hari (7 hari, Senin s.d Minggu).
3) Satuan bulan yang dimaksud adalah bulan sesuai kalender (30 hari
4) Pada keadaan dimana tidak terjadi konversi BTA pada bulan
ke-4, tahap awal diperpanjang menjadi 6 bulan sehingga durasi
total pengobatan menjadi 11 bulan (6 bulan tahap awal dan 5 bulan
tahap lanjutan). Pada bulan ke-5 dan ke-6, obat injeksi diberikan 3x
seminggu (intermiten) dan obat oral tetap diberikan setiap hari (7
hari, Senin s.d Minggu).
d. Pengobatan TB RO dengan jangka panjang
Paduan individual diberikan untuk pasien:
1) TB XDR
2) TB pre-XDR
3) MDR dengan intoleransi terhadap salah satu atau lebih obat
lini kedua yang digunakan pada paduan jangka pendek
4) Gagal pengobatan jangka pendek
5) Kembali setelah putus berobat
6) TB MDR kambuh
5. Pengobatan TBC pada anak
a. Panduan OAT anak dalam bentuk kombinsi dosis tetap OAT KDT
b. Petugas memberikan OAT TB ringan dan TB BTA positif
c. Petugas memberikan obat dengan dosis sesuai panduan pada TB BTA
posistif
d. 5-7 kg : 2 bulan RH2 (75/50/150) di berikan 1 tablet selama 4 bulan RH
(75/50) diberikan 1 tablet
e. 8-11 kg : 2 bulan RH2 (75/50/150) di berikan 2 tablet selama 4 bulan RH
(75/50) diberikan 2 tablet
f. 12-16 kg : 2 bulan RH2 (75/50/150) di berikan 3 tablet selama 4 bulan
RH (75/50) diberikan 3 tablet
g. 17-22 kg : 2 bulan RH2 (75/50/150) di berikan 4 tablet selama 4 bulan
RH (75/50) diberikan 4 tablet
h. 23-30 kg : 2 bulan RH2 (75/50/150) di berikan 5 tablet selama 4 bulan
RH (75/50) diberikan 5 tablet
i. ≥ 30 kg diberikan 6 tablet atau menggunakan KDT dewasa
j. Pasien minum obat di hari pertama di depan petugas
k. Pada pase intensif pasien minum obat setiap hari selama 2 bulan dan
control tiap 1 minggu kemungkinan adanya efek samping
l. Pada fase lanjutan pasien minum obat setiap hari selama 4 bulan dan
control tiap 2 minggu atau tiap 1 bulan
m. Apabila ada kenaikan berat badan maka dosis atau jumlah tablet yang
diberikan menyesuaikan berat badan pada saat itu
n. Untuk anak obesitas dosis KDT menggunakan berat badan ideal (
sesuai umur)
o. Petugas merujuk bayi di bawah 5 kg ke RS rujukan
p. Petugas memotivasi keluarga untuk meminumkan obat secara teratur
6.Bagan Alir
Petugas Memberikan OAT Memberikan terapi
menyiapkan sesuai kategori TBC sesuai BB pasien
OAT

Menjelaskan waktu Obat pertama kali


minum obat pada diminum di depan
waktu perut kosong petugas

Menjelaskan tentang
Petugas memberikan efek samping obat
obat 2 minggu atau dan memberi motivasi
control 2 minggu sekali

Pasien pulang

7.Hal-hal yang perlu Benar Obat , Dosis Obat, benar pasien , benar waktu,
di perhatikan
8.Unit terkait 1. Ruang pendaftaran
2. Ruang pemeriksaan umum
3. Ruang pelayanan TB/KUSTA
9.Dokumen terkait 1. Rekam Medis
2. Kartu kontrol

10.Rekaman historis
Perubahan
Tanggal
No Yang di ubah Isi perubahan
mulaidiberlakukan

Anda mungkin juga menyukai