0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut merupakan Panduan Praktik Klinis (PPK) Rumah Sakit Permata Bunda tahun 2022 tentang pengobatan Tuberkulosis Paru. PPK ini memberikan definisi TB Paru, gejala klinis, kriteria diagnosis, pemeriksaan penunjang, terapi obat anti TB, edukasi kepada pasien, dan kriteria pemulangan pasien.
Dokumen tersebut merupakan Panduan Praktik Klinis (PPK) Rumah Sakit Permata Bunda tahun 2022 tentang pengobatan Tuberkulosis Paru. PPK ini memberikan definisi TB Paru, gejala klinis, kriteria diagnosis, pemeriksaan penunjang, terapi obat anti TB, edukasi kepada pasien, dan kriteria pemulangan pasien.
Dokumen tersebut merupakan Panduan Praktik Klinis (PPK) Rumah Sakit Permata Bunda tahun 2022 tentang pengobatan Tuberkulosis Paru. PPK ini memberikan definisi TB Paru, gejala klinis, kriteria diagnosis, pemeriksaan penunjang, terapi obat anti TB, edukasi kepada pasien, dan kriteria pemulangan pasien.
1. Pengertian Penyakit akibat infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis pada
(Definisi) paru yang menjadi lokasi infeksi primer 2. Anamnesis 1. Demam lama / berulang tanpa sebab yang jelas 2. Berat badan turun / malnutrisi tanpa sebab yang jelas atau tidak naik dalam 1 bulan dengan penanganan gizi 3. Batuk lama lebih dari 3 minggu 4. Nafsu makan tidak ada (anoreksia) dengan gagal tumbuh dan berat badan 5. Tidak bertambah (failure to thrive) dengan adekuat 6. Pembesaran kelenjar limfe multiple, tidak nyeri, paling sering di leher, axilla, dan inguinal 7. Kontak dengan penderita TB dewasa 3. Pemeriksaan Fisik 1. Demam 2. Malnutrisi 3. Pembesaran kelenjar limfe 4. Kriteria Diagnosis 1. Demam lama 2. Berat badan turun/malnutrisi 3. Batuk lama 4. Anoreksia 5. Pembesaran kelenjar limfe 6. Mantoux test positif (indurasi ≥ 10 mm) , (gizi buruk ≤ 5) 5. Diagnosis Kerja TB paru 6. Diagnosis - Banding 7. Pemeriksaan 1. DL, LED Penunjang 2. Ro thorax AP/lateral kanan 3. Mantoux test 4. Pemeriksaan BTA : induced sputum, bilasan lambung, kultur sputum 8. Terapi Obat Anti Tuberkulosis (OAT) 1. Isoniazid (INH) diberikan selama 6-12 bulan a. Dosis : 5-10 mg/kgBB/hari 1x sehari b. Dosis profilaksis : 5-10 mg/kgBB/hari 1x sehari c. Dosis maksimum : 300 mg/hari 2. Rifampicin (R) diberikan 6-12 bulan a. Dosis : 10-20 mg/kgBB/hari 1x sehari b. Dosis maksimum : 600 mg/hari 3. Pirazinamid (Z) diberikan 2 bulan pertama a. Dosis : 25-35 mg/kgBB/hari 1x sehari b. Dosis maksimum : 2 gram/hari Pada TBC berat (TBC milier) juga diberikan 4. Etambutol (E) diberikan selama 2 bulan pertama a. Dosis : 15-20 mg/kgBB/hari 1x sehari b. Dosis maksimum : 1250 mg/hari 5. Streptomisin (S) diberikan selama 1-2 bulan pertama a. Dosis : 15-40 mg/kgBB/hari 1x sehari intramuscular b. Dosis maksimum : 1 gram/hari Kortikosteroid diberikan pada TBC milier (Prednison 1-2 mg/kgBB/hari selama 1-2 bulan) 9. Edukasi 1. Memberikan pemahaman tentang pentingnya keteraturan minum obat sesuai anjuran 2. Melakukan skrining TB pada keluarga dekat pasien 3. Perbaikan gizi 10. Prognosis Ad vitam : dubia ad Ad fungsionam : dubia ad bonam bonam Ad sanationam : dubia ad bonam 11. Penelaah Kritis dr.Spesialis Anak 12. Kriteria Pemulangan 80% pasien TB dirawat selama 30 hari Pasien 13. Kepustakaan 1.Pedoman Nasional Tuberkulosis Anak, UKK Respirologi IDAI 2008 2.Guideline WHO terapi TB