8
2.8.1
peningkatan pada nafsu makannya selama kehamilan. Dalam sehari diketahui pasien makan dua
hingga tiga kali dengan uraian menu untuk sarapan berupa nasi, tempe/tahu/telur, dan sayur,
sedangkan untuk makan siang dan malam menunya adalah nasi, daging, tempe/tahu, dan sayur.
Pasien juga mengaku mengonsumsi tablet besi dan susu untuk ibu hamil.
Akses Pelayanan Kesehatan
Pasien dapat menjangkau pelayanan kesehatan dengan mudah dikarenakan pasien
memiliki keluarga dan teman dekat yang dapat mengantarnya. Jarak antara rumah dan rumah
sakit
kurang lebih 12 km dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 20 menit. Pasien
dijadwalkan untuk kontrol di Poliklinik RSUP Sanglah pada tanggal 28 Agustus 2014.
Lingkungan
Pasien tinggal bersama suami dan kedua anak perempuannya di sebuah rumah yang
bertempat di Banjar Kertajiwa Kesiman, Denpasar. Rumah pasien berukuran 2 are dan terdapat
3 kamar tidur, 1 kamar mandi dan 1 dapur. Pasien tidur bersama suaminya di sebuah kamar yang
pencahayaan di dalam kamar cukup terang dan jendela tidak langsung terpapar cahaya matahari.
Ventilasi udara tergolong memadai. Kamar mandi berada di luar kamar dan terjaga
kebersihannya. Toilet yang digunakan adalah toilet duduk dan sumber air yang digunakan berasal
dari PDAM. Dapur penuh dengan peralatan memasak dan perlengkapan makan. Halaman rumah
pasien cukup luas dan digunakan sebagai tempat menjemur pakaian serta parkir kendaraan
bermotor (roda empat dan roda dua).
Kebutuhan Emosi/Kasih Sayang
Pasien tinggal jauh dari keluarga kandung dan keluarga besarnya. Pasien hanya tinggal
bersama suami dan kedua anaknya. Meskipun demikian, pasien mengatakan bahwa semua
anggota keluarga tetap menjaga komunikasi dan saling memberikan dukungan via telepon dan
sesekali datang untuk mengunjungi pasien dan mengantarkan pasien untuk melakukan kontrol
1
kehamilan. Hubungan pasien dengan tetangga di lingkungan rumahnya dikatakan baik. Dari hal
ini, dapat dilihat bahwa pemenuhan kebutuhan kasih sayang pasien sudah cukup terpenuhi. Saat
ini pasien memang sangat membutuhkan dukungan emosional dari orang-orang terdekatnya
terutama keluarganya.
2.8.2
anak perempuan. Dalam lingkungan biologis/keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit seperti hipertensi, Diabetes Mellitus (DM), penyakit jantung, asma, jiwa, hepatitis
maupun tumor. Keluarga pasien juga memberikan dukungan positif dalam menghadapi
kehamilannya,
Faktor Psikososial
Pasien merupakan ibu dengan dua orang anak perempuan dan sekarang berharap
memiliki anak laki-laki. Keluarga dari pihak laki-laki juga mengharapkan kehadiran anak lakilaki terkait dengan tradisi keluarga di Bali dimana anak laki-laki diharapkan dapat meneruskan
keturunan keluarga. Meskipun suami pasien terkadang berhalangan mengantar pasien untuk
kontrol kehamilan karena pekerjaannya namun terdapat keluarga lain seperti saudaranya yang
bersedia mengantar dan mendukung pasien selama kehamilannya.
Pasien merupakan seorang pegawai swasta di sebuah perusahaan asuransi dengan beban
kerja relatif sedang berkisar 7-8 jam sehari. Berkat dukungan dan nasihat dari suami, keluarga,
dan kerabat, pasien mau mengikuti nasihat yang dianjurkan oleh dokter untuk menjaga
kehamilannya.
2.9
Pasien sebaiknya mengurangi aktivitas fisik yang berat dan menjaga kesehatan, serta
kehamilan lagi
Menyarankan suami dan keluarga tetap memberikan dukungan agar pasien tidak cemas
terhadap keadaan yang menimpa pasien serta tidak terlalu menuntuk pasien untuk
memiliki anak laki-laki.
2
3
U
7
6
4
Keterangan:
1. Kamar mandi
2. Lemari Pakaian
3. Tempat tidur
4. Dapur kecil
5. Lemari dan TV
6. Pintu Depan
7. Jendela
List foto
Foto semua bagian rumah
-
Gerbang
Teras
Ruang keluarga
Kamar tidur
WC
Dapur
Halaman