Anda di halaman 1dari 6

PENGOBATAN PENDERITA TBC DENGAN

PAKET OAT KATEGORI I


No. Dokumen :
No. Revisi :-
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
Dinas Kesehatan
Puskesmas TUREN
Kab. Malang

1. Pengertian Penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian pengobatan pada penderita TB yang baru ditemukan

3. Kebijakan SK Nomor
4. Referensi Keputusan Menkes No HK.01.07/Menkes/1186/2022 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur Anamnesis :
1. Gejala pernafasan (nyeri dada, sesak nafas, hemoptisis)
2. Gejala sistemik (demam, tidak nafsu makan, penurunan berat badan, keringat malam dan
mudah Lelah)
Pemeriksaan fisik :
- Pada auskultasi terdengar suara napas bronkial/amforik/ronki basah/suara napas melemah di
apex paru.
Pemeriksaan Penunjang :
1. Darah : LED meningkat, Hb turun
2. TCM (test cepat molecular) positif
3. Untuk TB non paru specimen dapat diambil dari bilas lambung
4. Radiologi dengan foto thorax PA-Lateral jika TCM negative tetapi klinis mengarah ke TBC.

Paket OAT Kategori I


Paket OAT ini untuk digunakan ole satu pasien TB sampai selesai masa pengobatannya yaitu sejak
pengobatan tahap instensif/awal sampai tahap lanjutan

Paket OAT Kat I terdiri atas 2 bagian yaitu :


- Kotak I untuk pengobatan tahap intensif/awalberisi kaplet: RHZE ( Rifampisin 150
mg.,Isoniazid 75 mg,Pirazinamid 400 mg dan Etambutol 275 mg. ) sebanyak 6 blitser untuk di
gunakan selama 2 bulan
- Kotak ke 2 untuk pengobatan tahap lanjutan berisi: Tablet RH ( Rifampisin 150 mg dan
Isoniasid 150 mg) sebanyak 6 blitser untuk di gunakan selama 4 bulan
Jumlah blitser dalam paket OAT dirancang untuk di gunakan oleh pasien Tb dengan berat badan rata2
yaitu 38 – 54 kg. Sehingga untuk pasien yg. Memiliki berat badan berbeda jumlah dalam kotak harus di
sesuaikan terlebih dahulu.
Berat Badan ; 38 – 54 kg.:RHZE (4 FDC )6x 28 kaplet selama 2 bulan
RH ( 2 FDC ) 6 x 28 tablet selama 4 bulan
Dinas Kesehatan PENGOBATAN PENDERITA TBC DENGAN
Kab. Malang
PAKET OAT KATEGORI I
No. Dokumen :
PUSKESMAS TUREN
No. Revisi :-
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 2/3

TTD
dr. Wahyu Widiyanti
TAHAP INTENSIF / AWAL PENYESUAIAN RHZE

BB: 30 – 37 KG.
OAT yg. Di butuhkan : 4 blitser
Pemberian : 2 blitser / hari

BB : 38 – 54 KG.
OAT yg. Di butuhkan : 6 blitser
Pemberian : 3 blitser / hari

BB : 55 – 70 kg.
OAT yg. Di butuhkan : 8 Blitser
Pemberian : 4 tablet / hari

BB :>71 kg.
OAT dibutuhkan : 10 blitser
Pemberian : 5 tablet / hari

TAHAP LANJUTAN PENYESUAIAN RH

BB ; 30 – 37 KG.
OAT dibutuhkan : 3 blitser + 12 tablet
Pemberian : 2 tablet / hari

BB : 38 – 54 kg.
OAT dibutuhkan : 5 blitser + 4 tablet
Pemberian : 3 tablet / hari

BB ; 55 – 70 KG.
0AT dibutuhkan : 6 blitser + 24 tablet
Pemberian / hari : 4 tablet

BB : > 71 kg.
OAT dibutuhkan : 8 blitser + 16 tablet
Pemberian : 5 tablet

Untuk pasien < 30 kg. Di gunakan dosis anak sebagai acuan.

Untuk penambahan dan pengurangan dosis obat yang telah dilakukan, kelebihan OAT dimasukan dalam
kotak persediaan cadangan.
Untuk pasien yang putus minum obat karena berbagai hal seperti DO , meninggal, atau pindah ke UPK
lain maka sisa OAT milik pasien yang batas kedaluarsanya masih panjang masih memenuhi syarat dapat
dimasukan ke dalam kotak persediaan cadangan sesuai dengan tahapan

Dinas Kesehatan PENGOBATAN PENDERITA TBC DENGAN


Kab. Malang
PAKET OAT KATEGORI I
No. Dokumen :
PUSKESMAS TUREN
No. Revisi :-
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 3/3
TTD
TTD
dr. Wahyu Widiyanti

pengobatan shg. Dapat di gunakan untuk penyesuaian paket OAT pasien lain.

TAHAP PENYERAHAN OAT

- Ambil paket OAT yang sudah di siapkan


- Pastikan nama dan indentitas pasien benar OAT sudah di sesuaikan
- Pemberian Oat di tulis di TB 02
- Oat di erikan 1 minggu sekali sesuai BB pasien

Di jelaskan pada pasien bahwa minum obat selama 6 bulan tidak boleh putus, obat harus di minum
setiap hari 1x minum pagi sebelum sarapan atau malam hari sebelum tidur
Untuk tahap intensif selama 2 bulan setiap hari 56 tablet jumlah hari/minum obat
Untuk tahap lanjutan selama 4 bulan se inggu 3 x / 48 jumlah hari/ minum obat.
Cara minm obat di telan di minum dengan air.

PMO ( Pengawasan Menelan Obat )

Untuk menjamin keteraturan pengobatan TB maka sebaiknya setiap dosis yg. Di telan di awasi oleh
PMO

PMO dapat berasal dari petugas kesehatan , tokoh masyarakat , atau anggauta keluarga pasien

Pasien Ditemukan gejala


datang salah satu TB TCM +

6. Diagram Alir Pengobatan


sesuai
kategori

Loket, Poli Umum, Laboratorium, Kamar Obat, Poli TB, Poli batuk, Poli Umum, Poli Lansia, KIA,
Unit Terkait
Ponkesdes, Polindes, Poli VCT

1. Rekam Historis Perubahan

Tanggal mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
1 KMK No 514 tahun 2015 Tentang Keputusan Menkes No 10 Agustus 2022
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di HK.01.07/Menkes/1186/2022 Tentang
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas
Pertama Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
PENGOBATAN PENDERITA TBC
DENGAN PAKET OAT KATEGORI I
No. Dokumen : SOP/001/AK/2022

No. Revisi : 00
Daftar
PUSKESMAS Tilik Tgl. Terbit : 14 Juni 2022
TUREN
Halaman: 1/2
NO KEGIATAN YA TIDAK TB
1 Pasien datang mendaftar di loket pendaftaran

2 Pasien dikaji terlebih dahulu di pojok pengkajian awal oleh


Bidan yang bertugas untuk mendapatkan data dasar
seperti TTV, BB, dan TB.
3 Pasien tiba di Poli KIA untuk berkonsultasi mengenai kehamilannya dengan
bidan Poli KIA.
4 Bidan poli KIA mengarahkan pasien untuk USG bila memang sesuai dengan
Indikasi.
5 Bidan KIA meng-KIE pasien untuk minum air putih (600cc) terlebih dahulu
sebelum menjalani pemeriksaan USG.
6 Bidan KIA menemani pasien untuk diantar menuju ruang pemeriksaan USG
menemui dokter USG yang bertugas.
7 Dokter memeriksa Riwayat kehamilan dan hasil pemeriksaan ANC Ibu hamil
untuk menunjang objektifitas pemeriksaan USG.
8 Pasien disuruh berbaring ditemani oleh bidan pengatar untuk mempersiapkan
pemeriksaan.
9 Dokter mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan pelayanan.

10 Dokter melakukan pemeriksaan USG untuk mendapatkan


data:
 Posisi bayi (Letsu, Letkep, atau Letak lintang).
 DJJ bayi.
 Adanya Kelaianan Organ (spina bifida, kelainan katup
jantung, amelia, dll)
 EFW (estimasi fetal weight)
 GA (gastasional age)
 TP (tafsiran persalinan)
 Letak Plasenta (letak rendah, normal, plasenta previa
totalis, dll)
 Jenis kelamin
 Estimasi ketuban 4 kuadran
11 Dokter melakukan prosedur kebersihan tangan (hand
sanitizer/ cuci tangan) setelah kontak dengan pengguna
layanan/pasien.
12 Dokter menyampaikan hasil pemeriksaan dengan objektif

13 Dokter memberikan konsultasi, rujukan, atau terapi sesuai dengan hasil


pemeriksaan.
14 Dokter mencatat hasil di buku KIA

15 Pasien Pulang

Jumlah
Compliance rate (CR)

Anda mungkin juga menyukai