Anda di halaman 1dari 22

INVESTIGASI

KONTAK

Kasi P2PM
Latar Belakang
O Upaya penemuan kasus berubah dari pasif
menjadi aktif (intensif dan masif).
O Investigasi kontak merupakan kegiatan
pelacakan untuk menemukan kasus TBC secara
aktif pada orang yang kontak dengan pasien
TBC.
O Meningkatkan penemuan kasus
O Mencegah penularan TBC
INVESTIGASI KONTAK
O IK adalah kegiatan untuk meningkatkan penemuan
kasus TBC dengan cara mendeteksi secara dini dan
sistematis terhadap orang yang kontak dengan
pasien TBC.
O Dilaksanakan terhadap semua pasien TBC
terkonfirmasi bakteriologis
O Untuk menemukan kasus lain yang tertular atau yang
menjadi sumber penularan (pasien TB anak).
Tujuan IK
1. Menemukan kasus TBC secara dini dengan
melakukan skrining gejala dan faktor risiko terhadap
seluruh kontak dari pasien TBC
2. Menemukan TBC laten pada anak di bawah 5 tahun
dan memberikan pengobatan pencegahan TBC
dengan segera
3. Mencegah penularan pada kontak yang sehat dengan
cara memberikan edukasi tentang perilaku hidup
bersih dan sehat.
4. Memutus mata rantai penularan TBC di masyarakat.
Sasaran IK
O IK dilakukan terhadap Prioritas IK adalah kelompok usia anak, dengan alasan :
seluruh kontak pasien TB a. Apabila kontak erat dengan penderita TBC paru yang infeksius,
terkonfirmasi bakteriologis anak lebih berisiko untuk terinfeksi; dan setelah terinfeksi,
(TB SO maupun TB RO) dan anak berisiko tinggi untuk menjadi sakit TBC.
TB anak. b. Jika sakit TBC, anak berisiko lebih tinggi untuk menderita TBC
berat seperti meningitis TBC dan TBC milier dengan risiko
O Dilingkungan rumah kematian yang tinggi.
tangga, tempat kerja, c. Anak balita yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru
asrama, sekolah, lapas, dewasa lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam rumah
pondok pesantren dll. sehingga lebih lama kontak dengan kasus indeks
O Sumber data kasus indek dibandingkan dengan kelompok umur yang lebih tua yang
mempunyai aktivitas di luar rumah lebih banyak.
didapat dari Puskesmas,
rumah sakit dan fasilitas d. Jika tidak diobati dengan benar, anak-anak dengan infeksi
laten TBC yang teridentifikasi melalui IK dapat berkembang
kesehatan lain. menjadi kasus TBC di masa dewasanya, yang merupakan
sumber penularan baru di masa mendatang.
Pelaksanaan
O Dilakukan bersama antara petugas
kesehatan dari Puskesmas, organisasi
komunitas dan kader.
O Puskesmas akan berjejaring dengan
Fasyankes lain yang ada di wilayahnya.
Peran Puskesmas
1. Memberikan bekal pengetahuan/pelatihan kepada kader
bersama dengan tim pelatih kabupaten/kota
2. Memilih kasus indeks untuk investigasi kontak, yaitu pasien TBC
terkonfirmasi bakteriologis dan pasien TBC anak.
3. Melakukan koordinasi dengan DPM dan Klinik untuk
pengumpulan data kasus indeks
4. Menyiapkan form TBC.16K dan mengisi data kasus indeks dan
kontak yang akan digunakan dalam investigasi kontak
5. Melakukan kegiatan investigasi kontak oleh petugas secara
mandiri dan/atau melibatkan kader terlatih
Peran Puskesmas...
6. Menerima rujukan kontak anak dan melakukan skrining dan prosedur diagnosis,
dilanjutkan dengan pengobatan OAT atau Pengobatan Pencegahan TBC (PP TBC)
sesuai hasil diagnosis
7. Menerima rujukan kontak terduga TBC lainnya dari kader dan melakukan prosedur
diagnosis serta memberikan pengobatan apabila hasil diagnosis pasien positif TBC
8. Memberikan edukasi serta motivasi kepada pasien TBC dan Pengawas Menelan
Obat (PMO) serta perihal infeksi latent TB
9. Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan investigasi kontak
10. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan investigasi kontak setiap triwulan
dengan mengundang pihak terkait
11. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Pengobatan Pencegahan TBC (PP
TBC)
12. Menyediakan anggaran pelaksanaan kegiatan IK
Peran Organisasi Komunitas
1. Melakukan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
dengan Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota serta
melibatkan organisasi komunitas lain yang melakukan kegiatan
sama di wilayah kerjanya
2. Merekrut dan melatih kader bersama dengan Dinas Kesehatan
dan fasyankes terkait
3. Melakukan monitoring dan evaluasi hasil kegiatan investigasi
kontak di wilayah kerjanya
4. Melakukan pelatihan penyegaran kader (refreshing)
5. Melaporkan hasil kegiatan investigasi kontak per
triwulan kepada Dinas Kesehatan dan Puskesmas di wilayah
kerjanya
Peran Kader Kesehatan
1. Mendata kontak serumah dan kontak erat kasus indeks
2. Melakukan skrining secara langsung terhadap setiap kontak di sekitar
kasus indeks dan menemukan terduga TBC serta merujuk terduga TBC
dan semua kontak anak <5 tahun ke fasyankes
3. Berkoordinasi dengan petugas Puskesmas untuk melakukan
kunjungan ulang bagi terduga TB yang sebelumnya menolak untuk
dirujuk atau terduga TB yang sudah menerima surat rujukan tetapi
tidak datang memeriksakan diri
4. Memberikan edukasi tentang TBC secara komprehensif ke semua
kontak
5. Mendampingi kontak lansia terduga TBC untuk pemeriksaan ke
fasyankes
Peran Kader Kesehatan..
6. Memantau munculnya gejala pada kontak serumah
berkoordinasi dengan PMO
7. Melaporkan kegiatan investigasi kontak sesuai dengan
formulir yang tersedia ke petugas kesehatan
8. Melakukan edukasi kepada pasien TBC dan kontak sekitar
9. Memantau kepatuhan berobat berkoordinasi dengan PMO
10. Melakukan screening yang berkualitas sesuai dengan
mekanisme tahapan pelaksanaan investigasi kontak
Indikator Investigasi Kontak
Persentase penemuan pasien TBC dewasa dan anak 1
(terkonfirmasi bakteriologis dan klinis) dari hasil
investigasi kontak.
Jumlah kasus TBC terkonfirmasi bakteriologis dan TBC
anak yang dilakukan investigasi kontak (a)

Jumlah kasus TBC terkonfirmasi bakteriologis dan TBC


x 100%
anak yang ada di fasyankes pada periode tertentu (b)

a
100 Periode: Bulanan
500 b 100/500 x 100% = Sumber data: TBC 16K dan
20% TBC.16RK
Indikator Utama
Persentase penemuan pasien TBC dari hasil 2
investigasi kontak

Jumlah semua kasus TBC yang ditemukan dari hasil


investigasi kontak (a)

Total penemuan semua kasus TBC yang ada di x 100%


fasyankes pada periode tertentu (b)

a Periode: Bulanan
150 900 b 150/900 x 100% = Sumber data: TBC 16K dan
16,7% TBC.16RK
Indikator Utama
Persentase anak <5 tahun yang mendapatkan 3
pengobatan pencegahan dari hasil investigasi kontak

Jumlah anak <5 tahun yang mendapatkan pengobatan


pencegahan dari hasil investigasi kontak (a)

Jumlah anak <5 tahun dari hasil investigasi kontak (b)


x 100%

a
6 10 b 6/10 x 100% = Periode: Bulanan
60,0% Sumber data: TBC 16K dan
TBC.16RK
SPM Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota
Jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota terdiri atas:
1. Pelayanan kesehatan ibu hamil;
2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin;
3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir;
4. Pelayanan kesehatan balita;
5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar;
6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif;
7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut;
8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi;
9. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus;
10. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat;
11. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis; dan
12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan daya
tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus).
yang bersifat peningkatan/promotif dan pencegahan/ preventif.
SPM : Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis
CAPAIAN KINERJA (1)

1. Definisi operasional
Persentase jumlah orang terduga TBC yang mendpatkn pelayanan TBC
sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
2. Rumus perhitungan
Jumlah orang terduga TBC yang
mendapatkan pelayanan TBC
Persentase Pelayanan orang sesuai standar di fasyankes dalam
terduga TBC mendapatkan = kurun waktu satu tahun x 100 %
pelayanan TBC sesuai standar Jumlah orang terduga TBC yang
ada di wilayah kerja pada kurun
16
waktu satu tahun yang sama
CAPAIAN KINERJA (2)
- Numerator :
- Jumlah orang terduga TBC yang mendapatkan pelayanan
TBC sesuai standar ( sesuai permenkes 67 Tahun 2016,
minimal pemeriksaan bakteriologis : misal pemeriksaan
dahak 2 kali (SP/PS) menggunakan mikroskopis,
- Numerator diperoleh dari TBC.06 (Register Terduga
Tuberkulosis)
- Terduga Tuberkulosis yang dicatat adalah seluruh terduga
yang tercatat pada TBC.06 berbasis individu
CAPAIAN KINERJA (3)
Denominator Perhitungan Jumlah terduga TB :

Proporsi kasus bakteriologis konfirm (54%) x perkiraan terduga TB


(10) x target penemuan kasus tuberculosis

- Proporsi kasus bakteriologis konfirm (54%)/indeks kasus bakteriologi konfirm :


berdasarkan global report Tuberkulosis tahun 2018
- Perkiraan terduga TB diantara kasus bakteriologis konfirm (10 orang) :
berdasarkan Permenkes 67 tahun 2016 yang menyatakan investigasi kontak
dilakukan paling sedikit 10 sd 15 orang kontak erat dengan pasien TB (halaman
59)
- Kontak investigasi dilakukan pada pasien bakteriologi konfirm (terdapat pada
juknis investigasi kontak)
PEMBIAYAN PELAKSANAAN SPM & IK
1. APBD Kab/kota
2. DAK non fisik ( BOK untuk kegiatan kontac
tracing/kontak investigasi dan deteksi kasus TB)
3. DAK Fisik Penugasan ( cartridge TBC) dan DAK Fisik
Reguler ( BHP TBC = pot dahak, kaca slide, reagen
zn, masker N95 ) Tahun 2020
4. Dana desa (kegiatan promosi TB dan penemuan
kasus TB, penggerakan kader desa)
BOK PUSKESMAS 2020
Pokok Kegiatan : Deteksi Dini & Penemuan Kasus

1. Deteksi dini kasus HIV/AIDS, TBC, Hepatitis pada Ibu hamil


dan kelompok berisiko
2. Deteksi dini faktor risiko PTM di posbindu PTM
3. Deteksi dini kanker serviks dengan IVA test
4. Penemuan kasus PD3I, kasus kontak TB dan kasus
mangkir, kasus kontak kusta serta orang dengan
gangguan jiwa serta penyakit lainnya.
5. Kunjungan ulang 60 hari kasus AFP
6. Konseling dan deteksi dini masalah keswa dan napza
1

BOK PUSKESMAS 2020


Pokok Kegiatan : Deteksi Dini & Penemuan Kasus

1. Deteksi dini kasus HIV/AIDS, TBC, Hepatitis pada Ibu


hamil dan kelompok berisiko
2. Deteksi dini faktor risiko PTM di posbindu PTM
3. Deteksi dini kanker serviks dengan IVA test
4. Penemuan kasus PD3I, kasus kontak TB dan kasus
mangkir, kasus kontak kusta serta orang dengan
gangguan jiwa serta penyakit lainnya.
5. Kunjungan ulang 60 hari kasus AFP
6. Konseling dan deteksi dini masalah keswa dan napza
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai