Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA

DETEKSI DINI TB PADA POPULASI BERESIKO TB 2020

I. Pendahuluan
Deteksi Dini TB Pada Populasi Beresiko adalah suatu kegiatan dilaksankan
oleh kader untuk meningkatkan penjaringan terduga TB dan capaian kasus TB.
Kegiatan yang dimaksud adalah dimana kader masing masing wilayah di semua
puskesmas kelurahan yang sudah ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan skrining
pada populasi beresiko ,sasaranya adalah bukan hanya kasus dewasa akan tetapi
juga kasus anak-anak, dari hasil skrining dilaporkan kepada petugas TB Kelurahan
yang selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan dahak maupun pemeriksaan mantoux
test.Kegiatan ini diharapkan mampun untuk menjaring suspek TB lebih cepat dan
segera diobati apabila memang termasuk pada kasus TB.
Kegiatan ini didukung pula oleh adanya visi dan misi     Puskesmas
Kecamatan Jatinegara yaitu:
A. Visi Puskesmas Kecamatan Jatinegara
Terwujudnya pelayanan kesehatan yang berkualitas menuju masyarakat
Jatinegara sehat dan mandiri tahun 2022.
B. Misi Puskesmas Kecamatan Jatinegara
Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama melalui kegiatan promotif,
kuratif dan rehabilitative serta mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga
dan masyarakat melalui kerjasama lintas sektoral.
Sedangkan tata nilai yang dianut adalah PASTI (Profesional, Akuntabel, Sopan
Santun, Tanggap dan Inovatif) berusaha melaksanakan kegiatan program TB yang
mengutamakan promotif dan preventif bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan Jatinegara.

II. LATAR BELAKANG


Tuberkulosisatau TB Paru adalah suatu infeksi bakteri kronik yang disebabkan
oleh mycobacterium tuberculosis, yang berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-
4/Um dan tebal 0,3-0,6/Um. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta penderita TB
paru dan 3 juta kematian akibat TB diseluruh dunia, atau dapat dikatakan bahwa
bakteri ini telah menginfeksi kurang lebih 1/3 penduduk dunia. Diperkirakan 95%
kasus TB dan 98 % kematian akibat TB didunia, terjadi pada negara –Negara
berkembang. Kematian ini merupakan 25% dari kematian penyakit yang sebenarnya
dapat dilakukan pencegahan. Diperkirakan 95 % penderita TB berada dinegara-
Negara berkembang.
Demikian juga, kematian wanita akibat TB lebih banyak dari pada kematian
akibat kehamilan, persalinan dan nifas. (Depkes RI, 2008). Di Indonesia TB kembali
muncul sebagai penyebab kematian utama setelah penyakit jantung dan saluran
pernafasan. Penyakit TB paru masih terjadi masalah kesehatan masyarakat. Hasil
survey kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan bahwa
Tuberkulosis merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah penyakit
kardiovaskuler dan penyakit saluran pernapasan pada semua golongan usia dan
nomor 1 dari golongan infeksi. Antara tahun 1979 – 1982 telah dilakukan survey
prevalensi di 15 propinsi dengan hasil 200-400 penderita tiap 100.000 penduduk.
(SKRT, 2001).
Berdasarkan data report nasional menunjukan bahwa pada tahun 2014 di
indonesia diperkirakan prevalensi kasus TB 272/100.000 penduduk.Angka insiden
460.000(183/100.000) serta angka kematian 64.000 (25/100.000).Hal ini menunjukan
bahwa TB masih merupakan masalah didunia dan di indonesia.
Komitmen Nasional Pemerintah Indonesia menetapkan TB sebagai prioritas
kesehatan nasional yang didukung oleh komitmen global yaitu Millenium
Development Goals ( MDGs).Pengembangan Program pengendalian TB dengan
strategi “Directly Observed Treatment Short-course (DOTS) di indonesia sudah
dilaksanakan sejak tahun 1995 dengan melibatkan seluruh fasilitas kesehatan
seperti Puskesmas.BPKM,RS pemerintah dan swasta,poliklinik lapas,klinik
perusahaan,dokter praktek mandiri dsb ( Buku Panduan TB 2014)
Penyebab utama meningkatnya beban masalah TB antara lain adalah
 Kemiskinan pada berbagai kelompok masyarakat seperti pada negara
negara sedang berkembang.
 Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi dengan disparitas yang terlalu
lebar sehingga masyarakat masih mengalami masalah dengan kondisi
sanitasi,papan,sandang,dan pangan yang buruk.
 Beban determinan sosial yang masih berat seperti angka
pengangguran,tingkat pendidikan yang rendah,pendapatan perkapita
yang masih rendah berakibat pada kerentanan masyarakat terhadap
TB.
 Kegagalan program TB selama ini diakibatkan oleh:
1. Tidak memadainya komitmen politik dan pendanaan.
2. Tidak memadainya organisasi pelayan TB.
3. Tidak memadainya tatalaksana kasus.
4. Salah persepsi tentang manfaat dan efektifitas BCG.
5. Infrastruktur yang buruk.
6. Belum adanya sistem jaminan kesehatan yang bisa mencakup
masyarakat luas dan merata.
 Perubahan demografik.
 Masalah gizi buruk,merokok,diabetes.
 Dampak pandemi HIV.
 Masalah MDR.
Di Puskesmas Jatinegara sendiri untuk capaian kasus TB pada
tahun 2019 yaitu 94% dari target 100%sedangkan untuk angka kesembuhan
belum mencapai target yaitu 84% dari target 90%.Selain itu adalah adanya
pasien TB yang mendapat pengobatan TB belum tercatat dan terlapor sesuai
standar sehingga akan mempengaruhi angka penemuan kasus TB dan follow
up pengobatan TB.
Oleh karena itu diperlukan adanya Deteksi Dini TB pada populasi
Beresiko sePuskesmas Kec. Jatinegara agar program TB dalam menemukan
kasus TB dan terduga TB berjalan optimal,selain itu kader merupakan tangan
pertama yang berhubungan langsung dengan masyarakat.

A. TUJUAN UMUM
Tercapainya kinerja program TB yang berpengaruh pada mutu pelayanan
Kesehatan masyarakat di provinsi DKI Jakarta dalam mencapai visi Jakarta sehat.

B. TUJUAN KHUSUS
1. Terlaksananya terduga TB melalui kegiatan deteksi dini tb pada populasi
beresiko
2. Diobatinya pasien TB sesuai standar
3. Terlapornya masalah masalah di masyarakat yang berhubungan dengan
kasus TB.
III. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
NO Kegiatan Rincian Kegiatan
1. Deteksi Dini TB pada Populasi Beresiko - Membuat jadwal
pertemuan.
- Menentukan kader
yang ditugaskan
- Skrining
- Pemeriksaan
dahak dan
mantoux
- Pelaporan hasil
- Rekap Kegiatan
dan dokumentasi

IV. Cara Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan dilaksankan dengan skrining turun kepada masyarakat yang beresiko

V. Sasaran
Masyarakat individu yang beresiko maupun populasi masyarakat dilingkungan
wilayah kelurahan masing-masing
VI. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Bulan
Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agst Sep Okt Nov Des

Validasi √ √ √ √ √ √
data TB

VII. Pencatan,Pelaporan,Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dan pelaporan sesuai dengan criteria kegiatan skrining kader
VIII. Rencana Pembiyaan Dan Anggaran
Anggaran DAK Puskesmas Kecamatan Jatinegara Tahun 2020.
NO NAMA KEGIATAN RINCIAN / SPESIFIKASI TOTAL
1 Deteksi Dini TB Pada 91 orang x 12 kali x Rp Rp 81.900.000,-
Populasi Beresiko 75.000,-

Total Rp 81.900.000,-

Pelaksanaan :
NO NAMA KEGIATAN RINCIAN / SPESIFIKASI TOTAL
1 Deteksi Dini TB Pada 41 orang x 1 kali x Rp Rp.3.075.000,-
Populasi Beresiko 75.000,-

Sisa Anggaran Rp 78.825.000,-

Mengetahui Koordinator Program TB


Kasatpel UKM PKM Kec.Jatinegara

Drg.Fika Maulani    Ruci prabawati


NIP. 198511182011012019 NIP.198007152005012016

Mengetahui
Kepala PKM Kec.Jatinegara

Drg. Dara Pahlarini


NIP.196511101992022001

Anda mungkin juga menyukai