Anda di halaman 1dari 6

RUJUKAN PASIEN JIWA

No. Dokumen :

No. Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :
UPT PUSKESMAS dr. BETY HERWATY
DERWATI NIP. 19690512 200012 2 002

1. Pengertian Rujukan pasien jiwa adalah proses memindahkan pasien dari


puskesmas atau dari rumah ke fasilitas pelayanan kesehatan
Tingkat lanjut ( rumah sakit, rumah sakit jiwa atau klinik jiwa)
2. Tujuan Sebagian acuan bagi petugas dalam melaksanakan rujukan
pasien jiwa
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Derwati
No……………………. Tahun......... tentang Penanganan pasien
darurat dan pasien gawat darurat.
4. Referensi a. Permenkes RI No.43 tahun 2019 tentang pusat kesehatan
masyarakat
b. Pedoman penggolongan dan diagnosis ganguan jiwa di
Indonesia.
5. Prosedur Pasien di rumah atau gelandangan psikotik
1. Petugas menerima laporan dari keluarga atau masyarakat
melalui telepon atau datang ke kepuskes.
2. Petugas mencuci tangan.
3. Petugas menggunakan APD yaitu masker, handscoon, face
shield, surgical gown
4. Petugas menyediakan restrain atau tali pengikat pasien jika
sewaktu-waktu diperlukan
5. Petugas menyiapkan haloperidol injek dan spuit jika
sewaktu-waktu diperlukan
6. Petugas mendatangi tempat yang dimaksud dengan
ditemani keluarga atau warga masyarakat atau polisi atau
satpol pp atau dinas social
7. Petugas melakukan anamnesis jiwa
8. Petugas penapisan melakukan pengukuran tanda vital
9. Petugas meminta keluarga atau warga masyarakat atau
polisiatau satpol pp atau dinas social kartu tanda
penduduk,kartu jaminan kesehatan dan identitas diri
lainnya
10. Petugas menjelaskan kepada keluarga atau warga
masyarakat atau polisi atau satpol pp atau dinas sosial
bahwa pasein akan dirujuk
11. Petugas dengan dibantu keluarga atau warga masyarakat
atau polisiatau satpol pp atau dinas sosial mengikat tangan
dan kaki dengan restrain atau tali dan memberikan injek
haloperidol jika ada indikasi pasien mengamuk atau gaduh
gelisah.
12. Petugas melakukan RDT antigen jika memungkinkan
13. Petugas menghubungi rumah sakit yang akan dituju dan
mengisi sisrute jika tidak memungkinkan pengisian sisrute
dibantu oleh petugas yang sedang berada dipuskesmas
14. Petugas dengan dibantu keluarga atau warga masyarakat
atau polisiatau satpol pp atau dinas sosial memindahkan
pasien ke ambulance.
15. Petugas dengan dibantu keluarga atau warga masyarakat
atau polisiatau satpol pp atau dinas sosial Bersama-sama
merujuk pasien ke rumah sakit yang dituju.

Pasien datang ke puskesmas tidak dalam keadaan gaduh


gelisah atau control ke rumah sakit
1. Petugas memberikan nomor antirian kepada pasien
2. Petugas mendaftarkan pasien.
3. Petugas melakukan penapisan anamnesis awal dan tanda
vital
4. Petugas mengarahkan pasien keruang pemeriksaan umum
5. Petugas melakukan anamnesis.
6. Petugas membuatkan rujukan pada aplikasi p-care jika
pasien mempuyai jaminan Kesehatan atau formular rujukan
jika pasien umum.
7. Petugas mengarahkan pasien untuk Kembali ke rungan
pendaftaran untu dicap puskesmas.
8. Petugas Pendaftaran memberikan formular rujukan.
a. Bagan Alur
Petugas Petugas
menerima menggunakan
laporan APD

Petugas melakukan Petugas


pengukuran Tanda melakukan
Vital anamnesis jiwa

Petugas Petugas mengikat


menjelaskan bahwa tangan dan kaki dengan
pasien akan dirujuk Restrain dan Injeksi
Haloperidol

Petugas
memindahkan pasien Petugas mengisi sisrute
ke Ambulance

Petugas
merujuk pasien
ke rumah sakit

b. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
c. Unit terkait 1. Ruang pendaftaran
2. Ruang pemeriksaan umum
d. Dokumen 1. Kartu berobat
terkait 2. Kartu tanda penduduk (KTP)
3. Kartu jaminan Kesehatan
4. Form penapisan
5. Rekam medis manual
6. Rekam medis Elektronik (SIKDA)
7. Sisrute
8. Rujukan p- care
9. Formular Rujukan
e. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
historis Diberlakukan
perubahan

SOP DETEKSI DINI MASALAH


KESEHATAN JIWA DENGAN
INSTRUMEN SRQ
No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS dr. BETY HERWATY
DERWATI NIP. 19690512 200012 2 002

1. Pengertian Self-reporting questionnaire (SRQ) adalah kuesioner yang


dikembangkan oleh world health organization (WHO) untuk
skrining gangguan psikiatri dan untuk keperluan penelitian.
2. Tujuan Untuk menilai Kesehatan jiwa penduduk Indonesia.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Derwati


No……………………. Tahun......... tentang Penanganan pasien
darurat dan pasien gawat darurat.
4. Referensi 1. UU RI No. 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan jiwa
2. Peraturan mentri Kesehatan No. 43 tahun 2019 tentang
pusat Kesehatan masyarakat.
3. Peraturan mentri Kesehatan No. 4 tahun 2019 tentang
setandar pelayanan minimal bidang Kesehatan
4. Peraturan daerah provinsi jawa abarat No. 5 tahun 2018
tentang penyelenggaraan Kesehatan jiwa.
5. Peraturan daerah kota bandung No. 1 tahun 2020 tentang
sistemkesehatan daerah
5. Prosedur 1. Persiapan alat :
a. Alat tulis kantor
b. Formular SRQ
c. APD level 2
2. Mencuci tangan
3. Menggunakan APD level 2 atau menggunakan dengan
sistem online google form
4. Menanyakan identitas klien,menjelaskan prosedur
pelaksanaan skrining,menyatakan kesedian pasien baik
tatap muka langsung maupun online google form.
5. Melaksanakan deteksi dini SRQ 29 baik secara langsung
mapun google form.
6. Melakukan pencatatan dan pelaporan.
f. Bagan Alur
Mencuci tangan dan
Perisiapan
menggunakan APD level 2
alat
atau menyiapkan sistem
online google form

Menanyakan identitas klien


dan menjelaskan prosedur
pelaksanaan skrining SRQ

Pencatatan Melaksanakan deteksi dini


dan SRQ 29 baik langsung
Pelaporan ataupun online google form

g. Hal-hal yang Pencatatan dan pelaporan


perlu
diperhatikan
h. Unit terkait Program PTM
Program UKS
UKP
i. Dokumen 1. Kuesioner
terkait 2. Daftar ceklis,format pengkajian.

j. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


historis Diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai