Anda di halaman 1dari 19

PERENCANAAN

PROGRAM IMUNISASI Pelatihan Jarak Jauh


Program Imunisasi Rutin
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
• Perencanaan merupakan salah satu unsur manajemen yang
penting dalam pengelolaan program imunisasi

• Perencanaan dilakukan oleh puskesmas, pemerintah daerah


kabupaten/kota, dan pemerintah daerah provinsi dan
Pemerintah Pusat secara berjenjang

• Kekurangan logistik dapat mengakibatkan terhambatnya


pelaksanaan program imunisasi
• Sebaliknya kelebihan berpotensi mengakibatkan pemborosan
keuangan negara.

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Tujuan Pembelajaran
Tujuan Umum
Setelah mengikuti materi ini
peserta mampu menyusun
perencanaan sasaran dan
kebutuhan logistik program
Imunisasi Setelah mengikuti materi ini
peserta mampu:
1. Menyusun perencanaan

Tujuan Khusus
sasaran program
Imunisasi
2. Menyusun kebutuhan
logistik program imunisasi

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Ruang Lingkup Perencanaan
PERHITUNGAN
KEBUTUHAN 1. Perhitungan sasaran program Imunisasi
1. Menentukan Sasaran Imunisasi Dasar
LOGISTIK
2. Sasaran Imunisasi Lanjutan
IMUNISASI
3. Sasaran Imunisasi Tambahan

PERHITUNGAN PERENCANAAN 4. Sasaran Imunisasi Khusus

SASARAN PEMBIAYAAN
2. Kebutuhan logistik program imunisasi
1. Menghitung kebutuhan Vaksin
2. Menghitung Kebutuhan ADS,
3. Menghitung kebutuhan safety boks
4. Menghitung kebutuhan peralatan cold
Perencanaan chain
Imunisasi
3. Perencanaan Pembiayaan

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


PERHITUNGAN SASARAN
Sasaran, Jenis Vaksin, Jadwal Pemberian Imunisasi
Jenis Imunisasi Usia Anak Jenis Vaksin
< 24 jam Hepatitis B
1 bulan BCG, OPV1
2 bulan DPT-HB-Hib 1, OPV 2, PCV1*
Imunisasi Dasar 3 bulan DPT-HB-Hib 2, OPV 3, PCV2*
4 bulan DPT-HB-Hib 3, OPV 4, IPV
9 bulan Campak/MR
10 bulan JE**
12 bulan PCV3*
18 bulan Campak/MR, DPT-HB-Hib
Kelas 1 SD Campak/MR, DT
Imunisasi Lanjutan
Kelas 2 SD Td
Kelas 5 SD Td, HPV***
Kelas 6 SD HPV***
Wanita Usia Subur Td
Keterangan:
* Introduksi bertahap sampai tahun 2024
** Introduksi di daerah endemis
***Program demonstrasi

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


1. Menentukan Sasaran Imunisasi Dasar
b. Sasaran bayi bertahan hidup
a. Sasaran Bayi (lahir hidup) (surviving infant)
Jumlah bayi lahir hidup di tingkat provinsi dan kabupaten Jumlah bayi yang bertahan hidup (Surviving Infant)
dihitung/ditentukan berdasarkan angka yang dikeluarkan oleh dihitung/ditentukan berdasarkan jumlah bayi baru lahir
Kementerian Kesehatan. dikurangi dengan jumlah kematian bayi yang didapat dari
Jumlah bayi baru lahir di tingkat kecamatan/desa dapat perhitungan Angka Kematian Bayi (AKB) dikalikan dengan
dihitung sebagai berikut: jumlah bayi baru lahir. Jumlah ini digunakan sebagai sasaran
imunisasi bayi usia 2-11 bulan.

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


2. Menentukan Sasaran Imunisasi Lanjutan

a. Sasaran anak Bawah Usia Dua Tahun (Baduta)


Data sasaran imunisasi lanjutan pada baduta sama dengan jumlah Surviving Infant (SI) tahun lalu.
b. Menentukan sasaran anak usia Sekolah Dasar (SD)/sederajat
- Data jumlah anak sekolah SD/MI/sederajat diperoleh dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan
kantor wilayah kementerian agama kabupaten/kota.
- Data anak usia sekolah yang tidak bersekolah dapat diperoleh dari dinas social kabupaten/kota atau
dengan melakukan pendataan langsung oleh kader di masyarakat.
c. Menentukan sasaran Wanita Usia Subur (WUS)
WUS yang diintervensi program imunisasi adalah semua wanita usia 15 s.d 39 tahun, termasuk ibu
hamil.
Sebelum memutuskan pemberian imunisasi Td kepada WUS perlu didahului dengan skrining untuk menentukan status T pada WUS yang
bersangkutan.
Menghitung estimasi sasaran WUS dapat menggunakan data yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan atau pemerintah daerah atau dengan
menggunakan rumus 21,9 % x jumlah penduduk.

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


3. Menentukan Sasaran Imunisasi Tambahan dan Khusus

a. Sasaran Imunisasi Tambahan


Sasaran imunisasi tambahan adalah kelompok (golongan umur) yang paling berisiko
terkenanya kasus berdasarkan kajian epidemiologist. Jumlah sasaran didapatkan
berdasarkan data yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan atau pemerintah daerah
atau pendataan langsung.

b. Sasaran Imunisasi Khusus


Sasaran imunisasi khusus ditetapkan dengan keputusan tersendiri (misalnya Jema'ah
Ibadah Haji dan masyarakat yang akan pergi ke negara tertentu).

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


PERHITUNGAN KEBUTUHAN LOGISTIK IMUNISASI

1. Perencanaan Kebutuhan Vaksin


Dalam menghitung jumlah kebutuhan vaksin, harus diperhatikan beberapa hal, yaitu jumlah
sasaran, jumlah pemberian, target cakupan 100% dan indeks pemakaian (IP) vaksin dengan
memperhitungkan sisa vaksin (stok) sebelumnya.

Puskesmas mengirimkan rencana kebutuhan vaksin ke kabupaten/kota untuk dilakukan kompilasi, kemudian diteruskan ke provinsi
dan ke pusat (perencanaan secara bottom up).
Perhitungan kebutuhan vaksin harus mempertimbangkan estimasi sisa stok pertanggal 31 Desember pada tahun berjalan atau
pertanggal 1 Januari pada tahun yang direncanakan

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Dosis perkemasan vaksin dan IP Nasional

No Jenis vaksin Jumlah dosis/vial IP


1 Hepatitis B 1 1
2 BCG 20 3
3 OPV 10 6
4 DPT-HB-Hib 5 4
5 IPV 5 4
6 Campak/MR 10 4
7 DT 10 8

8 Td 10 8
9 HPV 1 1
10 PCV 1 1
11 JE 5

IP vaksin pada pelaksanaan imunisasi massal, seperti pada Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS),
kampanye, ORI, Sub PIN, PIN dan lain-lain, lebih besar dari pada pelayanan imunisasi rutin.

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Penghitungan Kebutuhan Logistik Lainnya

Auto Dysable Syringes/ADS Safety Box/SB


• Berdasarkan sistem bundling maka perencanaan
Berdasarkan sistem bundling maka perencanaan dan dan penyediaan SB mengikuti jumlah ADS.
penyediaan ADS mengikuti jumlah vaksin dan indeks
• Safety Box 2,5 liter à 50 ADS
pemakaian vaksin.
• Safety Box 5 liter à 100 ADS
No Ukuran ADS Penggunaan
1 0,05 ml Pemberian imunisasi BCG
2 0,5 ml Pemberian imunisasi DPT-HB-Hib, MR, DT,
Td, IPV, JE
3 5 ml Untuk mencampurkan pelarut vaksin BCG
dan MR

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


A. DATA SASARAN
Jumlah Penduduk
Bayi Baru Lahir
Surviving Infant
Baduta
Kelas 1
Kelas 2
Usia Sekolah
Kelas 6
Kelas 6
WUS (15-39 th)
B. INDEKS PEMAKAIAN VAKSIN
Tabel : Penghitungan HB0 BCG bOPV
DPT-
IPV MR HPV PCV JE DT Td
HB-Hib
kebutuhan Logistik Nama Vaksin
IP Vaksin Imunisasi
Vaksin dan Lainnya Dasar
IP Vaksin Imunisasi
Baduta

IP Vaksin Imunisasi
anak usia Sekolah
C. KEBUTUHAN VAKSIN 1 TAHUN
Perkiraan
Jumlah
Kebutuha Sisa Stok
Usulan
Vaksin n 1 Tahun per 31
Kebutuh
(Vial) Desember
an (Vial)
Tahun ini
HB0
BCG
bOPV
DPT-HB-Hib
IPV
MR
HPV
DT
Td
PCV
JE
Kebutuhan Logistik Lainnya
1. ADS 0.05 ml
2. ADS 0,5 ml
3. ADS 5 ml
4. Safety Boc 0,5 L
5. Safety Box 5 l Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Menghitung Kebutuhan Peralatan Cold Chain
Vaksin merupakan bahan biologis yang mudah rusak sehingga harus disimpan
pada suhu tertentu (pada suhu 2 s.d 8º C untuk vaksin sensitif beku atau pada
suhu -15 s.d -25º C untuk vaksin yang sensitif panas).

Provinsi : Cold room, freeze room, vaccine refrigerator dan freezer


Kabupaten/kota : Cold room, vaccine refrigerator dan freezer
Puskesmas : Vaccine refrigerator

Penentuan jumlah kapasitas cold chain harus dihitung berdasarkan volume puncak
kebutuhan vaksin rutin (maksimal stok) ditambah dengan kegiatan tambahan (bila ada).

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Cara perhitungan kebutuhan cold chain adalah dengan mengalikan jumlah stok
maksimal vaksin (semua jenis vaksin) dengan volume setiap jenis vaksin, dan
membandingkannya dengan volume Vaccine Refrigerator/freezer.

Level Cold Chain Stok maksimal


Provinsi Cold room, Vaccine Refrigerator, Freezer, 2 + 1 bulan
Cold Box
Kabupaten Vaccine Refrigerator, Freezer, Cold Box 1 + 1 bulan

Puskesmas Vaccine Refrigerator, 4 + 1 minggu


Vaccine Carrier
Posyandu Vaccine Carrier -

Selain kebutuhan vaccine refrigerator dan freezer, harus direncanakan juga kebutuhan vaksin carrier untuk membawa vaksin
ke lapangan serta cool pack sebagai penahan suhu dingin dalam vaksin carrier selama masa transportasi vaksin.

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Volume Beberapa Jenis Vaksin/ Kemasan

Panjang Tinggi Volume Jumlah Vulume/Vial


Vaksin Lebar (cm)
(cm) (cm) (Liter) Vial/Box (Liter)

BCG Bio Farma 20 ds 8,6 3,5 11,1 0,334 10 0,033

BCG SII 20 ds 18,5 9,8 5 50


0,907 0,018
IPV 5 ds 11 4,5 4,5 0,223 10 0,022
DT 10 ds 11 4,5 4,5 0,223 10 0,022
bOPV 10 ds 8,5 3,6 4 0,122 10 0,012

DPT-HB-Hib 5 ds 13,2 5 6 10
0,396 0,040

HB PID 1 ds (uniject) 15,2 11,6 11,9 100


2,098 0,021
MR SII 10 ds 18,5 9,8 5 50
0,907 0,018
Td 10 ds 11 4,5 4,5 0,223 10 0,022
HPV Gardasil 1 ds 3 3 8,3 0,075 1 0,075
PCV 1 ds
JE 5 ds

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Contoh penghitungan kebutuhan volume vaccine refrigerator
Vaksin Kebutuhan
Kebutuhan Vulume/Bul
1 Bulan + 1
Jumah Sasaran Dosis/ Jumlah per Tahun an+1 Mg
Jenis Vaksin IP Minggu
Vial Pemberian (Vial) (Liter)
(Vial)
A. Imunisasi Dasar
1. Bayi 1000 HB0 1 1 1 1000 104 2,19
BCG 20 3 1 333 35 0,63
Dari tabel tersebut dapat di simpulkan bahwa
2. Surviving Infant 900 bOPV 10 6 4 600 63 3,06
DPT-HB-Hib 5 4 3 675 70 8,58 kebutuhan maksimal penyimpanan vaksin
IPV 5 4 1 225 23 0,95 untuk kegiatan imunisasi rutin (Imunisasi
PCV 1 1 2
Dasar, Baduta, BIAS dan WUS) adalah
JE
MR 10 4 1 225 23 0,42 sebesar 18,18 liter per bulan.
B. Imunisasi Lanjutan
3. Anak Baduta 900 PCV 1 1 1
DPT-HB-Hib 5 4 1 225 23 0,95
Jika di Puskesmas tersedia refrigerator model
MR 10 4 1 225 23 0,42 RWW50 AC dengan kapasitas simpan 24 Liter,
4. WUS 500 Td 10 8 1 63 7 0,15 maka masih tersedia ruang penyimpanan
TOTAL VOLUME UNTUK IMUNISASI DASAR + LANJUTAN ( TANPA BIAS) 17,36
sekitar 5,84 liter. Kebutuhan ini akan meningkat
C. Imunisasi Lanjutan BIAS
4. Kelas 1 SD 850 DT 10 8 1 106,25 11 0,25 jika ada introduksi Vaksin Baru dan atau
MR 10 8 1 106,25 11 0,20 pemberian Imunisasi masal.
5. Kelas 2 SD 850 Td 10 8 1 106,25 11 0,25
6. Kelas 5 SD 850 Td 10 8 1 48 5 0,11
430 HPV 1 1
7. Kelas 6 SD 430 HPV 1 1
JUMLAH VOLUME VAKSIN BIAS 0,81
TOTAL JUMLAH VOLUME VAKSIN RUTIN + BIAS 18,18Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
PERENCANAAN PEMBIAYAAN

Sumber • APBN (Dekon, DAK) APBD, BLUD dan


Pembiayaan sumber lain yang sah

• Vaksin,alat suntik dan safety box,


• bimbingan teknis,
• pedoman pengembangan,
Komponen • pemantauan dan evaluasi, Biaya operasional Meliputi

yang perlu • pengendalian kualitas, a. transport dan akomodasi petugas;


b. bahan habis pakai;
dibiayai • kegiatan TOT (training of trainer),
c. penggerakan masyarakat; dan
• advokasi, d. perbaikan serta pemeliharaan peralatan rantai
• operasional dan vaksin dan kendaraan imunisasi.
• KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi). e. distribusi logistik dari kabupaten/kota sampai
ke fasilitas pelayanan kesehatan; dan
f. pemusnahan limbah medis imunisasi

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Penugasan
Soal Penugasan
Puskesmas Selahaur adalah satu-satunya puskesmas yang ada di Kecamatan Sungaibatang dengan jumlah penduduk
sebanyak : 52.400 Orang. Berdasarkan Data BPS tahun 2020, CBR provinsi adalah 0,021 dengan Angka kematian bayi
sebesar 28/1000 pddk. Surviving Infant tahun sebelumnya adalah 1.025 orang.
Dinas Pendidikan setempat menginformasikan bahwa jumlah anak sekolah yang terdata sebagai berikut; kelas 1 SD :
850 siswa, kelas 2 SD : 850, kelas 5 SD : 841 dan kelas 6 SD : 812, ada sekitar 12% anak usia sekolah tidak bersekolah
di kecamatan ini dengan berbagai alasan.
Tidak diperoleh data terkait IP Vaksin di Puskesmas ini

Sebagai pengelola Program Imunisasi, Saudara diminta untuk


1. Menghitung Sasaran Imunisasi Rutin untuk 1 tahun dan perbulan
2. Menghitung Kebutuhan Vaksin untuk satu tahun dan perbulan
3. Menghitung kebutuhan ADS dan Safety Box untuk satu tahun dan per bulan

SELAMAT MENGERJAKAN
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat

Anda mungkin juga menyukai