Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM IMUNISASI
DI UPT PUSKESMAS LEMO

UPT PUSKESMAS LEMO


KECAMATAN TEWEH TENGAH
KABUPATEN BARITO UTARA
TAHUN 2023
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PROGRAM IMUNISASI
DI UPT PUSKESMAS LEMO

I. PENDAHULUAN
Sesuai dengan yang tersebut di dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN – 2004)
bahwa Puskesmas merupakan unit pelaksana pelayananan kesehatan tingkat pertama.
Adapun fungsi Puskesmas ada tiga yaitu: sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan; pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga serta sebagai
pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu diwujudkan sesuai
dengan cita-cita Bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945 melalui
pembangunan nasional yang berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya
sumber daya manusia yang sehat, terampil dan ahli, serta disusun dalam satu program
kesehatan dengan perencanaan terpadu yang didukung oleh data dan informasi
epidemiologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini
mempunyai beban ganda (double burden), yaitu beban masalah penyakit menular dan
penyakit degeneratif. Pemberantasan penyakit menular sangat sulit karena
penyebarannya tidak mengenal batas wilayah administrasi. Imunisasi merupakan salah
satu tindakan pencegahan penyebaran penyakit ke wilayah lain yang ter bukti sangat
cost effective. Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit menular
yang merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan sebagai salah
satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai Millennium Development
Goals (MDGs) khususnya untuk menurunkan angka kematian pada anak. Imunisasi
adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara
aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit
tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Penyelenggaraan
Imunisasi adalah serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi kegiatan imunisasi. Berdasarkan sifat penyelenggaraannya, imunisasi
dikelompokkan menjadi imunisasi wajib dan imunisasi pilihan. Imunisasi rutin
merupakan kegiatan imunisasi yang dilaksanakan secara terus menerus sesuai jadwal.
Imunisasi rutin terdiri atas imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. Puskesmas adalah
unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerjanya. Puskesmas
sebagai pelaksana teknis akan bekerjasama dengan lintas terkait yang ada di desa dan
kecamatan wilayah kerjanya.
II. LATAR BELAKANG
Rendahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang imunisasi,
rendahnya cakupan dan kunjungan masyarakat ke posyandu khususnya bagi
masyarakat yang memiliki bayi dan batita yang wajib mendapatkan imunisasi dasar dan
imunisasi lanjutan, kurangnya kerjasama dan partisipasi dengan masyarakat secara
umum dan lintas terkait secara khusus dalam kegiatan imunisasi (posyandu) serta
beranggapan bahwa posyandu yang termasuk dalam UKBM bukan milik dan
kepentingan mereka melainkan milik instansi kesehatan.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat Penyakit yang Dapat
Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
2. Tujuan Khusus
a. Tercapainya cakupan Imunisasi dasar lengkap (IDL) pada bayi sesuai target
RPJMN.
b. Tercapainya Universal Child Immunization/UCI (Prosentase minimal 80% bayi
yang mendapat IDL disuatu desa/kelurahan) di seluruh desa/kelurahan.
c. Tercapainya target Imunisasi lanjutan pada anak umur di bawah dua tahun
(baduta) dan pada anak usia sekolah dasar serta Wanita Usia Subur (WUS).
d. Tercapainya reduksi, eliminasi, dan eradikasi penyakit yang dapat dicegah
dengan Imunisasi.
e. Tercapainya perlindungan optimal kepada masyarakat yang akan berpergian ke
daerah endemis penyakit tertentu.
f. Terselenggaranya pemberian Imunisasi yang aman serta pengelolaan limbah
medis (safety injection practise and waste disposal management).

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
.
1. Pelaksanaan  Pemberian Imunisasi HB 0: Usia <24 jam
Pelayanan Imunisasi  Pemberian Imunisasi BCG: Usia 1 bulan
dasar; Imunisasi Rutin,  Pemberian Imunisasi Polio: Usia 1,2,3 dan 4
Imunisasi Lanjutan, bulan
pemberian Antigen  Pemberian Imunisasi DPT-Hb Hib: Usia 2,3
Baru, Serta Imunisasi dan 4 bulan
T2+ pada ibu hamil  Pemberian Imunisasi PCV: Usia 2,3 dan 12
dan WUS bulan. *Antigen baru
 Pemberian Imunisasi IPV: Usia 4 bulan
 Pemberian Imunisasi Campak Rubella: Usia
9 bulan
 Pemberian Imunisasi DPT-Hb Hib Lanjutan:
Usia 18 bulan
 Pemberian Imunisasi Campak Rubella
Lanjutan: Usia 18 bulan
 Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid: Pada
Ibu Hamil dan WUS.
2. Skrining status  Melakukan pencatatan status Imunisasi pada
imunisasi bayi, Baduta bayi, Baduta dan Batita yang ada di wilayah
dan Batita kerja UPT Puskesmas Lemo
 Merencanakan tindak lanjut dari hasil skrining
status imunisasi tersebut.
3. Pelacakan sasaran  Melakukan Sweeping Imunisasi DOFU dan
yang belum atau tidak BLF pada bayi, Baduta dan Batita yang ada
lengkap mendapatkan di wilayah kerja UPT Puskesmas Lemo.
pelayanan Imunisasi
4. Membangun kemitraan  Melakukan Lintas program terkait Imunisasi
dengan lintas sektor untuk merencanakan tindak lanjut kegiatan/
dan lintas program program yang dapat meningkatkan kuantitas
dalam meningkatkan serta kualitas pelayanan Imunisasi.
kuantitas serta kualitas  Melakukan Lintas sektor secara periodik
pelayanan Imunisasi kepada pihak terkait untuk membangun
kemitraan serta merencanakan bersama
tindak lanjut kegiatan/ program yang dapat
meningkatkan kuantitas serta kualitas
pelayanan Imunisasi.
5. Menyiapkan dan  Melakukan pengemprahan vaksin dan logistic
memantau  Memantau ketersediaan vaksin dan logistic
ketersediaan vaksin secara berkala
dan logistik serta  Melakukan pemantauan terhadap kualitas
memantau kualitas vaksin dan VVM
vaksin layak pakai  Memantau suhu pada lemari es tempat
atau tidak penyimpanan vaksin
6. Menyiapkan tenaga  Melakukan kegiatan On the Job Training
yang terampil dalam pada seluruh pelaksana Imunisasi yang ada
memalakukan di wilayah kerja UPT Puskesmas Lemo
pelayanan Imunisasi

V. PELAKSANAKAN KEGIATAN
a. Cara melaksanakan kegiatan:
 Melakukan kegitan imunisasi sesuai jadwal yaitu kegiatan pelaksanaan imunisasi di
puskesmas / posyandu dan kegiatan ini dilakukan rutin setiap bulan dengan jadwal
yang sudah ditetapkan di masing-masing desa wilayah kerja.
 Melakukan skrining status imunisasi pada bayi, Baduta dan Batita yang datang ke
puskesmas / posyandu maupun yang tidak datang ke puskesmas / posyandu dan
kegiatan ini dilakukan rutin 2 kali dalam satu tahun dengan jadwal yang sudah
ditetapkan di masing-masing desa wilayah kerja.
 Melakukan kegitan pelacakan sasaran yang belum atau tidak lengkap mendapatkan
pelayanan Imunisasi sesuai jadwal dan kegiatan ini dilakukan rutin setiap bulan
dengan jadwal yang sudah ditetapkan di masing-masing desa wilayah kerja.
 Mengikuti kegiatan lintas sektor per triwulan setiap tahunnya
 Melakukan Stock opname dan memantau kualitas vaksin secara berkala, dan
memantau suhu lemari es setiap pagi dan sore, serta melakukan pengamprahan
vaksin sesuai kebutuhan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara
 Melakukan On the Job Training pada semua pelaksana imunisasi.
b. Sasaran:
NO JENIS KEGIATAN SASARAN
1 Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi - Bayi Usia 0-11 bulan, Baduta Usia
dasar; Imunisasi Rutin, Imunisasi 12-23 bulan, Balita Usia 24-59
Lanjutan, pemberian Antigen bulan.
Baru, Serta Imunisasi T2+ pada
- Ibu hamil dan Wanita Usia Subur.
ibu hamil dan WUS
2 Skrining status imunisasi bayi, - Bayi Usia 0-11 bulan, Baduta Usia
Baduta dan Batita 12-23 bulan, Balita Usia 24-59
bulan.
3 Pelacakan sasaran yang belum - Bayi Usia 0-11 bulan, Baduta Usia
atau tidak lengkap mendapatkan 12-23 bulan, Balita Usia 24-59
pelayanan Imunisasi. bulan.
4 Membangun kemitraan dengan - Semua mitra kerja yang
lintas sektor dan lintas program berhubungan dengan imunisasi
dalam meningkatkan kuantitas  Dinas Kesehatan Kabupaten
serta kualitas pelayanan Imunisasi. Barito Utara
 Pemerintah Desa
 Pihak Sekolah
5 Menyiapkan dan memantau - Seluruh Vaksin Imunisasi.
ketersediaan vaksin dan logistik
serta memantau kualitas vaksin
layak pakai atau tidak
6 Menyiapkan tenaga yang terampil - Seluruh pelaksana imunisasi
dalam memalakukan pelayanan wilayah kerja UPT Puskesmas
Imunisasi Lemo

VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan 2023
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1. Pelaksanaan Pelayanan
Imunisasi dasar;
Imunisasi Rutin,
Imunisasi Lanjutan, √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pemberian Antigen Baru,
Serta Imunisasi T2+ pada
ibu hamil dan WUS
2. Skrining status imunisasi
bayi, Baduta dan Batita
√ √
3. Pelacakan sasaran yang
belum atau tidak lengkap
mendapatkan pelayanan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Imunisasi.
4. Membangun kemitraan
dengan lintas sektor dan
lintas program dalam
meningkatkan kuantitas
√ √ √
serta kualitas pelayanan
Imunisasi.
5. Menyiapkan dan
memantau ketersediaan
vaksin dan logistik serta
memantau kualitas
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
vaksin layak pakai atau
tidak
6. Menyiapkan tenaga yang
terampil dalam
memalakukan pelayanan
√ √
Imunisasi

VII. MONOTORING PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Pelaksanaan atau implementasi Imunisasi Anak meliputi mekanisme dan alur
pe1ayanan, penyiapan vaksin dan logistik, peran petugas kesehatan, guru dan kader,
penyuntikan yang aman, pemberian imunisasi ganda, pengelolaan limbah serta
pencatatan dan pelaporan.
a) Mekanisme dan Alur Pe1ayanan
b) Penyiapan Vaksin dan Logistik
c) Cara pemberian vaksin
d) Penyuntikan aman
e) Keamanan pemberian imunisasi
f) Peran petugas kesehatan dan kader
g) Manajemen limbah
h) Pencatatan dan pelaporan

VIII. PENDANAAN
Pembiayaan kegiatan Imunisasi Rutin bersumber dari APBN (DAK non fisik/BOK)
Puskesmas Kandui.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI


a) Pencatatan dan pelaporan pada pelaksanaan BIAN dilakukan secara elektronik dan
manual.
1) Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) untuk hasil layanan imunisasi
2) Aplikasi SMILE untuk pencatatan dan pelaporan distribusiJ alokasi, penggunaan,
pembuangan serta permintaan vaksin dan logistik lainnya berdasarkan: nomor
batch, expiry date/ED, kuantitas (dosis) serta WM.
3) Penggunaan aplikasi SMILE
4) Pencatatan juga dapat dilakukan secara manual menggunakan format yang
ditetapkan
5) Bagi sasaran balita, hasil pemberian imunisasi juga dicatat pada tabel
"Pelayanan Imunisasi" yang terdapat di Buku KIA (kolom usia pemberian
disesuaikan dengan yang tercantum pada tabel tersebut).
6) Puskesmas melakukan rekapitulasi mingguan dan me1aporkan secara
berjenjang meliputi hasil pelayanan dan pemakaian logistik yang dilakukan setiap
hari Jumat setiap minggunya.
7) Pencatatan hasil imunisasi dan penggunaan logistik dari fasilitas pelayanan
kesehatan lain dan pos pelayanan imunisasi dilaporkan kepada Puskesmas dan
dimasukkan oleh petugas dalam rekapan Puskesmas.
b) Monotoring dan Evaluasi
1) Evaluasi Cakupan Bulan Imunisasi Rutin
Monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan program imunisasi merupakan
komponen yang sangat penting, yang dilakukan untuk menilai apakah kegiatan
yang dilakukan dilaksanakan dengan baik dan sudah sesuai dengan aturan yang
berlaku. Monitoring dan evaluasi ditujukan pada setiap tahapan kegiatan mulai
dari persiapan, pelaksanaan (termasuk di dalamnya adalah hasil cakupan), dan
dampak.
2) Monitoring Kualitas Pe1ayanan Pemantauan terhadap pelaksanaan layanan
imunisasi BIAN bertujuan untuk memonitor kualitas pelayanan yang dilakukan
dan kendalanya dengan menggunakan Oaftar Tilik (Ceklist) Supervisi
Pe1aksanaan. Supervisi dilalrukan oleh Dinas Kesehatan Kabupatern/Kota,
Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kementerian Kesehatan.
3) Rapid Convenience Assessment (RCA) RCA adalah suatu survei tempat untuk
mencari anak yang belum diimunisasi, serta mengetahui alasan tidak diimunisasi,
sekaligus menilai apakah eakupan sudah sesuai dengan yang dilaporkan. RCA
dapat dilakukan di tengah kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki
pelaksanaan kegiatan. Kriteria pemilihan lokasi untuk RCA kategori ini adalah
daerah dengan cakupan yang rendah. RCA juga dapat dilakukan di akhir
kegiatan atau di lokasi yang eakupannya tinggi dengan tujuan untuk sweeping.
4) Evaluasi Dampak
Evaluasi dampak bertujuan untuk mengetahui dampak pelaksanaan kegiatan
Imunisasi. Evaluasi dampak pelaksanaan imunisasi. Untuk imunisasi kejar,
evaluasi dampak imunisasi kejar dapat dilakukan dengan menggunakan indikator
surveilans difteri, surveilans AFP dan surveilans PD31 lainnya.

Lemo, 11 Januari 2023


Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Lemo Koordinator Program Imunisasi

dr. PRIYANTO Parasian Mina M N., S.Kep., Ns


NIP. 19840507 201705 1 001 NIP. 19901216 201507 2 001

Anda mungkin juga menyukai