Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

IMUNISASI BIAN
UPTD PUSKESMAS SIDOTOPO WETAN

A. PENDAHULUAN
Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) diantaranya yaitu
tuberkuIosis, campak, rubela, hepatitis, pertusis, difteri, polio, tetanus neonatorum, meningitis,
pneumonia, kanker leher Rahim akibat infeksi Human Papilloma Virus, Japanese Encephalitis,
diare akibat infeksi rotavirus dan sebagainya. Penyakit-penyakit mi dapat mengakibatkan
kesakitan, kecacatan dan bahkan kematian terutama jika mengenai anak-anak yang belum
mendapatkan imunisasi rutin lengkap. Seorang anak usia kurang dari 5 tahun dikatakan
memiIiki st.atus imunisasi rutin Iengkap apabila telah mendapatkan 1 dosis HBO, 1 dosis
BCG, 4 dosis OPV, 4 dosis DPT-HB-Hib, 1 dosis IPV, dan 2 dosis campakrubela.
Adanya pandemi COVID-19 mengakibatkan pelaksanaan imunisasi rutin tidak dapat
berjalan optimal. Data beberapa tahun terakhir menunjukkan terjadinya penurunan cakupan
imunisasi rutin, baik itu imunisasi dasar maupun imunisasi lanjutan, yang cukup signifikan.
Hal ini menyebabkan jumlah anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi rutin lengkap
sesuai usia semakin bertambah banyak. Dampak dari penurunan cakupan tersebut dapat kita
lihat dari adanya peningkatan jumlah kasus PD3I dan terjadinya Kejadian Luar Biasa atau
KLB PD3I seperti campak, rubela dan difteri di beberapa wilayah.
Upaya penting dalam mencapai eliminasi campak-rubela/CRS, selain penguatan
imunisasi rutin tentunya, adalah dengan melaksanakan pemberian imunisasi tambahan
campak-rubela yang sifatnya massal dan tanpa memandang status imunisasi sebelumnya bagi
sasaran prioritas yang telah ditetapkan. Begitu juga dengan pencapaian eradikasi polio global,
dibutuhkan upaya imunisasi kejar IPVl untuk menutup kesenjangan imunitas dan memastikan
anak-anak terlindungi dari virus polio tipe 2. Selain itu, Indonesiajuga perlu melakukan
langkah yang serius untuk menekan KLB PD3I yang saat ini telah mulai terjadi di masyarakat
agar tidak menjadi masalah baru di tengah-tengah pandemi yang belum juga berakhir.
Sehubungan dengan hal itu, dibutuhkan suatu upaya kolaboratif terintegrasi yang
dapat mengharmoniskan kegiatan imunisasi tambahan dan imunisasi kejar guna menutup
kesenjangan imunitas di masyarakat. Upaya tersebut dilaksanakan melalui kegiatan yang
dinamakan Bulan Imunisasi Anak Nasional.

B. LATAR BELAKANG
Pada tahun 2022 terjadi penurunan cakupan imunisasi rutin, baik itu imunisasi dasar
maupun imunisasi lanjutan, yang cukup signifikan dikarenakan adanya pandemi Covid-19
Puskesmas Sidotopo Wetan melakukan upaya pencegahan penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I) yaitu melalui program imunisasi yang dilaksanakan di dalam gedung
dan luar gedung wilayah Puskesmas Sidotopo Wetan. Dalam setiap pelaksanaan kegiatan,
Puskesmas Sidotopo Wetan selalu mencerminkan budaya kerja (senyum, salam, sapa, santun)
dan tata nilai Puskesmas Sidotopo Wetan (Ramah, kerjasama, disiplin dan profesional).

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mencapai dan mempertahankan kekebalan populasi yang tinggi dan merata sebagai upaya
mencegah terjadinya KLB PD31

1
2. Tujuan Khusus
a. Menghentikan transmisi VIrUS campak dan rubela setempat (indigenous) di
semua kabupatenjkota di wilayah Indonesia pada tahun 2023 dan mendapatkan
scrtifikasi eliminasi campak dan rubelajCRS pada tahun 2026 dari SEARO.
b. Mempertahankan Indonesia Bebas Polio dan mewujudkan eradikasi polio global
pada tahun 2026
c. Mengendalikan penyakit difteri dan pertussis

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan Pokok dan rincian kegiatan
a. Pelayanan yang diberikan pada balita usia 9 – 59 bulan
b. Pelaksanaan imunisasi
1. Dalam gedung dilaksanakan pada hari Senin dan Sabtu
2. Luar gedung dilaksanakan saat posyandu dan sweeping ke wilayah binaan
2. Peran Lintas Sektor dan Lintas Program
a. Peran Lintas Sektor
1) Kader : Mendukung kegiatan dengan melakukan sosialisasi imunisasi di
posyandu;
2) Kelurahan : Membawa balita untuk diimunisasi;
3) Sasaran : bayi dan batita
b. Peran Lintas Program
1) Bidan kelurahan : Melaksanakan imunisasi di posyandu;
2) Bidan : Melaksanakan Imunisasi di puskesmas, posyandu dan membuat
laporan imunisasi;
3) Korim : Melaksanakan imunisasi di posyandu dan meng Entry, merekap hasil
imunisasi dari semua bidan, perawat dan BPM yang melakukan imunisasi.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Melihat jadwal pemberian imunisasi;
2. Mencocokkan identitas pasien;
3. Memberikan imunisasi MR dan melengkapi status imunisasi;
4. Mencatat hasil imunisasi;
5. KIE.

F. SASARAN
1. Sasaran kegiatan : Balita usia 9 – 59 bulan tanpa memandang status imunisasi
sebelumnya dan melengkapi status imunisasi anak usia 12-59 bulan yang belum lengkap
imunisasinya.
2. Sasaran Target : Target Imunisasi Dasar Lengkap 95%.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Bulan ke
Pelayanan Imunisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
H. 1. Posyandu V V V
2. Puskesmas V V V
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Hasil kegiatan pelayanan imunisasi dicatat dalam buka KIA atau KMS anak serta
dilakukan pelaporan ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya, antara lain :
2
1. Laporan PWS;
2. Laporan KIPI Non serius;
3. Laporan KIPI Serius;
4. Laporan Logistik Vaksin.
Evaluasi pelaksanaan imunisasi dilaksanakan di Dinas Kesehatan Kota Surabaya dalam
bentuk validasi dan evaluasi pelaksanaan program (waktu ditentukan oleh Dinas Kesehatan
Kota Surabaya).

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan kegiatan pelaksanaan imunisasi dasar sebagai dasar untuk evaluasi
kegiatan dalam peningkatan pencapaian kinerja program imunisasi.

Mengetahui,
Kepala UPTD Penanggung Jawab
Puskesmas Sidotopo Wetan Program Imunisasi

dr. Evi Susanti. Merry Diana Hidayati


NIP. 19690303 200212 2 005

Anda mungkin juga menyukai