Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

IMUNISASI RUTIN BULANAN DI POSYANDU KELUARGA

TAHUN 2023

UPT BLUD PUSKESMAS SANTONG


DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK UTARA
TAHUN 2023
KERANGKA ACUAN KERJA
PELAKSANAAN IMUNISASI RUTIN
PUSKESMAS SANTONG TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN
Imunisasi telah diakui sebagai upaya pencegahan suatu penyakit infeksi yang paling
sempurna dan berdampak terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Telah terbukti bahwa
pemberian imunisasi akan menurunkan angka kejadian suatu penyakit, misalnya musnahnya
penyakit cacar (variola) dari muka bumi sejak tahun 1980 merupakan contoh keberhasilan
imunisasi terhadap eradikasi kejadian penyakit cacar. Pola eradikasi cacar dapat diterapkan untuk
penyakit lain yang berbahaya, yaitu yang dapat menimbulkan kematin dan kecacatan.
(PEDOMAN TATALAKSANA MEDIK KIPI BAGI PETUGAS KESEHATAN, Depkes 2000 )

II. LATAR BELAKANG


a. Pengertian Imunisasi
Ada banyak pengertian imunisasi, salah satunya adalah pengertian imunisasi yang
dikemukakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Mengutip dari laman resmi
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan
atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu
saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Selain
itu, definisi lain dari imunisasi juga telah dikemukakan oleh World Health Organization (WHO).
Pengertian imunisasi menurut WHO adalah sebagai berikut: imunisasi adalah proses ketika
seseorang dibuat kebal atau resisten terhadap penyakit menular, biasanya dengan pemberian
vaksin.

b. Jenis Imunisasi
1. Vaksin BCG
BCG atau Bacillus Calmette Guerin adalah jenis imunisasi yang bertujuan untuk
membentuk kekebalan tubuh manusia terhadap penyakit tuberkulosis (TBC). BCG sendiri
biasanya diberikan kepada bayi yang baru lahir. Apabila terlambat memberikan imunisasi
BCG, maka bayi harus melakukan uji tuberkulin.
2. Vaksin Hepatitis B

Vaksin hepatitis B adalah salah satu jenis imunisasi yang diberikan dalam waktu 12 jam
setelah bayi lahir. Vaksin ini akan kembali diberikan kepada bayi pada umur 1, 3, dan 6
bulan. Vaksinasi ini diberikan dalam interval minimal 4 mingguan untuk mencegah penyakit
hepatitis B.

3. Polio

Imunisasi polio adalah jenis imunisasi yang diberikan untuk mencegah gangguan
poliomeilitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan.

4. Vaksin DPT

DPT adalah jenis vaksin berupa kombinasi yang dapat mencegah penyakit yang banyak
menyerang bayi dan anak-anak, yakni difeteri, pertusis, dan tetanus. Imunisasi DPT sendiri
pada umumnya diberikan kepada bayi yang sudah berumur lebih dari 6 minggu. Pemberian
vaksin DPT biasanya bersamaan dengan pemberian vaksin hepatitis B.

5. Campak

Ada dua jenis vaksin campak yang diberikan kepada anak, yakni vaksin Campak-1 yang
diberikan ketika anak berusia 9 bulan dan vaksin Campak-2 yang diberikan ketika anak
berusia 6 tahun melalui pelayanan Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau BIAS.

6. Rotavirus

Rotavirus adalah jenis vaksin dengan antigen baru yang merupakan antigen untuh
mencegah 80% penyebab diare pada bayi dan diberikan sebanyak 3 kali pemberian. Sasaran
pemberian rotavirus adalah bayi berusia 2 bulan, 3 bulan dan 7 bulan.

Data The United National Children Fund ( UNICEF ) menyebutkan setiap tahun
diseluruh dunia, ratusan ibu, anak, dan dewasa meninggal karena penyakit yang sebenarnya
masih dapat dicegah. Di Indonesia masih tercatat 460 bayi meninggal setiap hari. Pemberian
imunisasi pada anak merupakan keharusan orang tua agar terhindar dari berbagai penyakit
anak yang mematikan seperti campak, polio,rejan, tetanus, tuberkolosis dan hepatitis B.
Berdasarkan data yang dihimpun UNICEF masih ada 1,3 juta angka setiap tahunnya tidak
mendapatkan imunisasi lengkap, akibatnya anak yang meninggal akibat campak mencapai
30.000 setiap tahun dan hepatitis menyerang lebih dari 20% anak Indonesia.
Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah sudah turun tangan dalam
mengupayakan pelayanan imunisasi dasar lengkap untuk memberikan kekebalan pada bayi
sehingga anak-anak penerus generasi bangsa dapat terhindar dari penyakit-penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Mencegah penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, yaitu : TBC, Hepatitis,
Difteri, Pertusis, Tetanus, Hemofilus influenza, Polio, Diare dan Campak.
2. Tujuan Khusus:
a. Memberikan kekebalan terhadap penyakit TBC
b. Memberikan kekebalan terhadap penyakit Hepatitis
c. Memberikan kekebalan terhadap penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus dan Hemofilus
Influenza
d. Memberikan kekebalan terhadap penyakit polio
e. Memberikan kekebalan terhadap penyakit campak
f. Memberikan kekebalan terhadap penyakit diare
IV. KEGIATAN
1. Persiapan pelaksanaan imunisasi
Data sasaran, Logistic imunisasi
2. Pelaksanaan imunisasi
Melakukan penyuluhan, pemberian imunisasi sesuai jadwal pemberian
3. Pencatatan
Mencatat hasil pelayanan imunisasi di kohort bayi dan buku KIA
4. Pelaporan
Melaporkan hasil imunisasi menggunakan blanko laporan yang sesuai
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN:
1. Petugas datang ke posyandu desa masing-masing
2. Petugas memberi penjelasan kepada ibu tentang imunisasi yang akan diberikan
3. Petugas memberikan penyuluhan tentang efek yang mungkin timbul dari imunisasi yang
diberikan
4. Petugas memberikan imunisasi pada bayi sesuai jadwal pemberian
5. Petugasmencatat hasil imunisasi di register kohort bayi dan buku KIA, dan melaporkan hasil
imunisasi.
6.
VI. SASARAN
Bayi usia 0-12 bulan, batita usia 18-36 bulanyang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap
dan lanjutan, maupun imunisasi TT bagi Bumil

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN IMUNISASI TAHUN 2023


Kegiatan Jan Feb Mar Ap Mei Juni Juli Agust Spet Okt Nov Des
r

Sosialisasi ѵ Ѵ
Pelaksanaan

Pelaksanaan ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ Ѵ Ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ
Imunisasi di
POSGA

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dilakukan oleh koordinator pelayanan terhadap pelaksanaan kegiatan apakah
dilaksanakan secara benar dan sesuai dengan sop yang ada. Evaluasi dilakukan setelah
pelaksanaan kegiatan oleh coordinator pelayanan imunisasi. Evaluasi kegiatan ini akan dilakukan
dalam bentuk umpan balik ke petugas pelayanan imunisasi tentang laporan hasil pelaksanaan
imunisasi.
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Koordinator pelayanan membuat laporan hasil pelaksanaan imunisasi paling lambat
tanggal 5 pada bulan berikutnya, dan disetorkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten.

Mengetahui Mengetahui
Kepala Puskesmas Santong Koordinator Pelayanan Imunisasi

Nursin, S.Kep.Ners Muhamad Fahmi Azizi, A.Md.Kep

Anda mungkin juga menyukai