Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BOYOLALI I
Jalan Jambu No. 11, Siswodipuran, Kec. Boyolali, Kab. Boyolali
Kode Pos 57311, Provinsi Jawa Tengah, Telp.0276-325589
email : puskesmas.byl1@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL

I. PENDAHULUAN
Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) diantaranya
yaitu tuberkuIosis, campak, rubela, hepatitis, pertusis, difteri, polio, tetanus
neonatorum, meningitis, pneumonia, kanker leher Rahim akibat infeksi Human
Papilloma Virus, Japanese Encephalitis, diare akibat infeksi rotavirus dan
sebagainya. Penyakit-penyakit ini dapat mengakibatkan kesakitan, kecacatan dan
bahkan kematian terutama jika mengenai anak-anak yang belum mendapatkan
imunisasi rutin lengkap. Seorang anak usia kurang dari 5 tahun dikatakan memiIiki
st.atus imunisasi rutin Iengkap apabila telah mendapatkan 1 dosis HBO, 1 dosis
BCG, 4 dosis OPV, 4 dosis DPT-HB-Hib, 1 dosis IPV, dan 2 dosis campak rubela.
Sebagai bagian dari masyarakat global, Indonesia telah berkomitmen untuk
mencapai target/goal global seperti mencapai eliminasi campakrubela/ Congenital
Rubella Syndrome (CRS) pada tahun 2023 serta mempertahankan Indonesia Bebas
Polio dan mewujudkan Dunia Bebas Polio pada tahun 2026. Upaya penting dalam
mencapai eliminasi campak-rubela/CRS, selain penguatan imunisasi rutin tentunya,
adalah dengan melaksanakan pemberian imunisasi tambahan campak-rubela yang
sifatnya massal dan tanpa memandang status imunisasi sebelumnya bagi sasaran
prioritas yang telah ditetapkan. Begitu juga dengan pencapaian eradikasi polio
global, dibutuhkan upaya imunisasi kejar IPV untuk menutup kesenjangan imunitas
dan memastikan anak-anak terlindungi dari virus polio tipe 2.

II. LATAR BELAKANG


Adanya pandemi COVID-19 mengakibatkan pelaksanaan imunisasi rutin tidak
dapat berjalan optimal. Data beberapa tahun terakhir menunjukkan terjadinya
penurunan cakupan imunisasi rutin, baik itu imunisasi dasar maupun imunisasi
lanjutan, yang cukup signifikan. Hal ini menyebabkan jumlah anak-anak yang tidak
mendapatkan imunisasi rutin lengkap sesuai usia semakin bertambah banyak.
Dampak dari penurunan cakupan tersebut dapat kita lihat dari adanya peningkatan
jumlah kasus PD3I dan terjadinya Kejadian Luar Biasa atau KLB PD3I seperti
campak, rubela dan difteri di beberapa wilayah.
Indonesia perlu melakukan langkah yang serius untuk menekan KLB PD3I
yang saat ini telah mulai terjadi di masyarakat agar tidak menjadi masalah baru di
tengah-tengah pandemi yang belum juga berakhir. Sehubungan dengan hal itu,
dibutuhkan suatu upaya kolaboratif terintegrasi yang dapat mengharmoniskan
kegiatan imunisasi tambahan dan imunisasi kejar guna menutup kesenjangan
imunitas di masyarakat. Upaya tersebut dilaksanakan melalui kegiatan yang
dinamakan Bulan Imunisasi Anak Nasional.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

A. Tujuan umum
Mencapai dan mempertahankan kekebalan populasi yang tinggi dan merata
sebagai upaya mencegah terjadinya KLB PD31.

B. Tujuan Khusus
1. Menghentikan transmisi VIrUS campak dan rubela setempat (indigenous) di
semua kabupaten kota di wilayah Indonesia pada tahun 2023 dan
mendapatkan sertifikasi eliminasi campak dan rubela CRS pada tahun 2026
dari SEARO.
2. Mempertahankan Indonesia Bebas Polio dan mewujudkan eradikasi polio
global pada tahun 2026
3. Mengendalikan penyakit difteri dan pertusis
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO Kegiatan Rincian Kegiatan

1 Bulan Imunisasi Anak 1. Validasi sasaran BIAN


Nasional 2. Koordinasi Lintas Sektoral BIAN
3. Persiapan logistic vaksin BIAN
4. Pelaksanaan vaksinasi BIAN ( Imunisasi Kejar dan
Imunisasi Tambahan)

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

No Kegiatan pokok Pelaksana Lintas Lintas sektor Ket


program program terkait
terkait
1. Validasi sasaran Pemegang Bidan Desa. Kader, tokoh
vaksinasi BIAN Program masyarakat.
Imunisasi
2. Koordinasi Lintas Pemegang Bidan dan Forkopinca,Perang
Sektoral BIAN Program Dokter kat desa, DIKDAS-
Imunisasi LS, kader, tokoh
masyarakat,
3 Persiapan logistic Pemegang Bendahara Dinas Kesehatan
vaksin BIAN Program barang,
Imunisasi Apoteker.
4. Pelaksanaan vaksinasi Pemegang Bidan Desa Kader, tokoh
BIAN. Program perawat, masyarakat,
Imunisasi dokter Perangkat Desa,
babinsa,
Bhabinkamtibmas,
DIKDAS-LS
VI. SASARAN
1. Imunisasi Kejar : Balita dengan umur >12bulan dengan status
imunisasi belum lengkap.
2. Imunisasi Tambahan : Balita dengan umur 9-59 bulan.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des

Imunisasi
Kejar
v v

Imunisasi
Tambahan
v

VII MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi pelaksanaan BIAN dilakuakan pada hari itu juga, di,mana petugas
melaporkan hasil capaian BIAN kepada penanggungjawab imunisasi untuk di buat
rekap lapopran.

VIII PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan pada pelaksanaan BIAN dilakukan secara elektronik
dan manual.
1. Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan secara elektronik menggunakan
aplikasi sebagai berikut:
a) Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK)untuk hasillayanan imunisasi
Aplikasi SMILE untuk pencatatan dan pelaporan distribusiJ alokasi,
penggunaan, pembuangan serta permintaan vaksin dan logistik lainnya
berdasarkan: nomor batch, expiry date/ED, kuantitas (dosis) serta WM
2. Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi di lakukan setelah semua kegiatan BIAS
selesai dengan dibuat rekapan seluruh sasaran dan hasil capaian BIAN.
Kemudian dilaporkan ke P2P seksi surveillance dan imunisasi
Mengetahui Boyolali, 03 Januari 2022
Kepala Puskesmas Boyolali I
Pelaksana Kegiatan
Kabupaten Boyolali

drg. Sri Lestari Handayani Zulfikar Moellyana Putri


Pembina
NIP. 19931208 202012 2 023
NIP. 19700612 200701 2 019

Anda mungkin juga menyukai