DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PARON
Jalan Raya Paron – Jogorogo Kode Pos : 63253
Telp. 0351744834 Email : pkmparon@gmail.com
A. Pendahuluan
Desa Siaga merupakan gambaran masyarakat yang sadar, mau dan mampu
mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan masyarakat, seperti
kurang gizi, kejadian bencana, termasuk didalamnya gangguan jiwa, dengan
memanfaatkan potensi setempat secara gotong royong, menuju Desa Siaga. Desa
Siaga Sehat Jiwa merupakan satu bentuk pengembangan dari pencanangan Desa
Siaga yang bertujuan agar masyarakat ikut berperan serta dalam mendeteksi pasien
gangguan jiwa yang belum terdeteksi, dan membantu pemulihan pasien yang telah
dirawat di rumah sakit, serta siaga terhadap munculnya masalah kesehatan jiwa di
masyarakat (Dinkes Prov. Jawa Timur, 2008; CMHN, 2005).
Masyarakat yang mampu mengatasi masalah kesehatan jiwa tersebut menjadi
salah satu jawaban untuk mencegah timbulnya kejadian gangguan jiwa.Masyarakat
diharapkan mampu merawat anggota keluarga yang sudah sakit (menderita gangguan
jiwa), dan mampu mencegah terjadinya gangguan jiwa baru dari masyarakat yang
beresiko terjadi gangguan jiwa. Penanganan yang tepat terhadap penderita gangguan
jiwa dan masyarakat yang beresiko akan dapat menekan terjadinya kejadian gangguan
jiwa (CMHN, 2005).
Posyandu adalah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh, dan untuk
masyarakat yang dibimbing petugas terkait (Departemen Kesehatan RI, 2006).
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sehat emosional, psikologis, dan sosial yang
terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang
efektif, konsep diri yang positif, kestabilan emosional (Johnson, 1997), keadaan
menyenangkan, penuh kepuasan, gembira, sukses, optimis atau penuh harapan
(Stuart, 2013). Dengan demikian Posyandu Kesehatan Jiwa adalah pemeliharaan
kondisi sehat emosional, psikologis, dan sosial yang dilakukan dari, oleh, dan untuk
masyarakat yang dibimbing petugas terkait.
B. Latar belakang
Masalah kesehatan jiwa di wilayah kerja UPT Puskesmas Paron sejak tiga tahun
terakhir jumlah ODGJ berat cenderung terus meningkat, tahun 2017 sejumlah 140 jiwa,
tahun 2018 sejumlah 163 jiwa, tahun 2019 sejumlah 170 jiwa. Dimana keadaan ODGJ
berat melebihi dari nilai estimasi yaitu 65 jiwa. Kondisi pasien pasung di wilayah UPT
Puskesmas Paron sejumlah 5 jiwa, 5 jiwa sudah bebas pasung yang 1 sudah meninggal
dunia bulan Juni 2019.
Faktor kurangnya dukungan keluarga dan rendahnya partisipasi masyarakat
menjadi salah satu kendala dalam penanganan masalah kesehatan jiwa. Karena itu
diperlukan pemberdayaan masyarakat dalam upaya kesehatan jiwa. Sejalan dengan itu
peran serta masyarakat dalam penanganan Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK)
dan dalam penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) sangatlah penting.
Peran masyarakat disini antara lain berupa deteksi dini terhadap orang yang beresiko
mengalami gangguan dan deteksi dini terhadap orang yang sudah mengalami
gangguan jiwa, termasuk berpartisipasi penanggulangan keadaan darurat psikiatri.
Supaya pertisipasi masyarakat tersebut menjadi lebih efektif dan efisien perlu dikoordinir
dalam suatu lembaga, yaitu Kelompok Kerja Kesehatan Kerja ( Pokja Keswa ) dalam
suatu Desa Siaga dengan Kader Kesehatan Jiwa (KKJ).
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatankan derajat Kesehatan Jiwa warga masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Menurunkan angka kekambuhan pada ODMK dan ODGJ melalui tiga indikator yaitu
penurunan tanda dan gejala gangguan jiwa, peningkatan kemandirian dan
produktifitas.
b. Mempertahankan kondisi sehat jiwa melalui indikator kemandirian dan produktifitas.
c. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan
jiwa serta kegiatan lainnya yang menunjang tercapainya masyarakat sehat jiwa
sejahtera dan penurunan stigma.
D. Tata Nilai “ S M A R T “
1. Setulus hati
Iklas tanpak pamrih dalam menjalankan tugas
2. Melayani
Memberikan pelayanan dengan sungguh – sungguh
3. Adil
Tidak membeda – mbedakan status sosial
4. Ramah .
Manis tutur kata dan sikap
5. Terampil .
Cakap dan terampil dalam menjalankan tugas
E. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan
1. Kegiatan Pokok
a. Melakukan koordinasi lintas program terkait dan dengan Pemerintah desa satu
minggu sebelumnya
b. Menentukan waktu, tempat dan topik dengan Pemerintahan Desa, dan Lintas
Program terkait.
c. Persiapan mencakup persiapan undangan, persiapan tempat, persiapan media,
persiapan materi. daftar hadir, konsumsi
2. Rincian Kegiatan
a.Absensi undangan.
b.Peserta sudah menghadiri undangan.
c.Hadirin siap melaksanakan musyawarah.
d.Petugas dapat melaksanakan kegiatan dengan lancar dan sukses.
G. Sasaran
1. Sasaran
Sasarannya adalah Pemerintahan desa,kader dan semua peserta rapat/
musyawarah
2. Hak sasaran:
a. Memperoleh kejelasan informasi tentang kegiatan musyawarah
b. Memperoleh hak bicara dalam bermusyawarah
c. Memperoleh sosialisasi terkait dengan pembentukan POSKESWA
3. Kewajiban sasaran:
a. Bersedia mematuhi tata tertib dalam bermusyawarah.
b. Bersedia melaksanakan kesepakatan hasil musyawarah
c. Bersedia mengikuti penyampaian materi pada acara sesi kedua.
2. Lintas Program
No Lintas Program Peran
I. Jadwal Pelaksanaan
No Desa Jenis Kegiatan waktu Tempat
K. Biaya
Biaya untuk pelaksanaan kegiatan diambilkan dari dana BOK 2020
Paron , 18 Februari 2020
Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Paron Pelaksana Program Keswa
Supini Jambu 2.
Lailatul Nafi 2.
Misinem 2.
Pujiati 2.
Nafi Atun 2.
7 Yayuk . Dsn 1.
Winarti. Sambipasar 2.
Yuliana. 2.
Rumdani 3.
Daftar nama yang di undang linsek
1. Kepala Ds Jambangan
12 Babinsa
13.Babin Kamtibmas
15. LPMD