Anda di halaman 1dari 25

Penyebab Penyakit

1.Penyebab infeksi adalah kompleks M.


tuberculosis
2.Kompleks ini termasuk M. tuberculosis dan
M. africanum dari manusia dan M. bovis
dari sapi
3.Etiologi penyakit di identifikasi dengan
kultur
4.Analisis genetic sequence menggunakan
teknik PCR membantu identifikasi non
kultur.
Distribusi Penyakit

Tersebar diseluruh dunia di Negara industri


tahun 1994 di AS insidensi TBC menurun
9,4/100.000 (lebih dari 24.000 kasus).

tahun 1989 - 1990 erjadi KLB – MDR yang


cukup ekstensif terutama terhadap
rifampisin dan INH serta banyak penderita
HIV yang dirawat.
Kerentanan dan Kekebalan

1.Risiko terinfeksi basil TB berhubungan langsung


dengan tingkat pajanan
2.Periode paling kritis timbulnya gejala klinis 6–12 bulan
setelah infeksi
3.Reaktivasi infeksi laten berlangsung lama sebagian
besar penderita TB usia lebih tua
4.Untuk yang terinfeksi basil TB berkembang menjadi
TB klinis meningkat pada penderita HIV/AIDS,
kelainan sistem imunitas, dengan gizi kurang, gagal
ginjal kronis, penderita kanker, silikosis, diabetes,
postgastrektomi, pemakai NAPZA
Upaya pencegahan

1.Berikan pengobatan tepat bagi penderita TB


2.penyuluhan ke masyarakat tentang cara penularan dan
cara pemberantasan TB
3.Mengurangi kondisi sosial yang mempertinggi risiko
infeksi
4.Program pemberantasan TB difasilitas kesehatan
5.Pemberian INH untuk pengobatan preventif
6.dilakukan tes Mantoux menggunakan PPD
7.imunisasi BCG
8.eliminasi terhadap ternak sapi yang menderita TB
bovinum
Pengawasan penderita, kontak dan lingkungan
sekitarnya
1. Laporkan ke instansi kesehatan setempat jika ditemukan
penderita TB atau yang diduga menderita TB.

2. Untuk penderita TB paru mencegah penularan dilakukan


dengan pemberian pengobatan spesifik sesegera mungkin.

3. Cuci tangan dan praktek menjaga kebersihan rumah harus


dipertahankan sebagai kegiatan rutin

4. imunisasi BCG bila kontak dengan penderita

5. Tes PPD direkomendasikan untuk anggota keluarga bila ada


kontak.

6. Pengawasan Minum obat efektif dalam pengobatan TBC


Penanggulangan Wabah

1.Tingkatkan kewasapadaan dini menemukan


dan mengobati penderita TBC baru tertular
oleh penderita yang tidak jelas.

2.Lakukan penyelidikan intensif untuk


menemukan dan mengobati sumber penularan.
TES MANTOUX (UJI TUBERCULIN)

Penderita anak
umur kurang dari 1 tahun yang
menderita TBC aktif uji tuberkulin
positif 100%,
1–2 tahun 92%,
2–4 tahun 78%,
4–6 tahun 75%, dan umur
6–12 tahun 51%. Dari persentase tersebut
dapat dilihat bahwa semakin besar usia
anak maka hasil uji tuberkulin semakin
kurang spesifik.
GEJALA TBC PARU

Penderita TBC umumnya mengalami gejala sebagai berikut :

1. Demam yang tidak terlalu tinggi dan berlangsung lama

2.Sering berkeringat pada malam hari

3.Gampang terkena influenza dan bersifat hilang timbul

4.Menurunnya nafsu makan dan berat badan

5.Batuk-batuk lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah)

6.Perasaan lemah, lesuh & tidak enak (malaise)


PENCEGAHAN TBC SAMPAI SAAT INI

1.BCG vaksinasi 0-14 th tanpa tes Mantoux


2.Penemuan kasus pasif dan aktif.
3.Pengobatan ter hadap penderita
dan pengobatan ulang penderita tbc
4.Penyuluhan kesehatan.
5.Evaluasi program
PENGOBATAN TBC
Obat primer :
INH (isoniazid),
Rifampisin,
Etambutol,
Streptomisin,
Pirazinamid.
(efektifitas tinggi dengan
toksisitas dapat ditolerir,
sebagian besar disembuhkan
dengan obat-obat ini).

Obat sekunder :
Exionamid,
Paraaminosalisilat,
Sikloserin,
Amikasin, Kapreomisin dan
Kanamisin.
STRATEGI DOTS

DOTS ( DIRECTLY OBSERVED SHORTCOURSES)

Pengawasan langsung minum obat oleh


Pengawas Minum Obat (PMO)
Tujuan :
1.kesembuhan tinggi.
2.Mencegah resistensi obat.
3.Melihat side effek obat,
4.Mencegah putus obat.

PMO : bukan tenaga kesehatan


diberi pengertian cara memberi obat selama 6 bulan.
sebaiknya keluarga sendiri
5 KUNCI UTAMA STRATEGI DOTS

1.Komitment.
2.Diagnosa yang benar dan baik.
3.Ketersediaan obat baik dan lancar.
4.Pengawasan menelan obat.
5.Pengawan dan pelaporan dengan sistem kohort
Tb infection Tb disease

Anda mungkin juga menyukai