KEDOKTERAN KELUARGA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
DIPONEGORO SEMARANG
Disusun Oleh :
Iin Atika Situngkir
22010120220130
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memahami dan melaksanakan
diagnosis holistik serta penanganan komprehensif pada pasien hordeolum internum
berdasarkan pendekatan keluarga
Manfaat
Penyusunan laporan kasus ini diharapkan dapat menjadi media belajar bagi
mahasiswa agar dapat melaksanakan praktek kedokteran keluarga termasuk
diagnosis holistik dan penanganan komprehensif secara langsung kepada pasien
hordeolum internum
TINJAUAN
PUSTAKA
Hordeolum eksterna yang lebih kecil dan lebih superfisial adalah
Hordeolum infeksi kelenjar zeiss atau moll, sedangkan bila kelenjar Meibom
yang terkena, timbul pembengkakan besar disebut hordeolum interna
• Nama : An. AK
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Umur : 16 tahun
• Alamat : Sekaran 004/003
• Pekerjaan : Pelajar
• Agama : Islam
ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis dengan pasien dan ibu pasien pada hari Sabtu, 24 September pukul 10.30 2022 di
Poli Umum Puskesmas Sekaran.
Keluhan Utama : benjolan pada kelopak mata kiri atas
Riwayat Penyakit Sekarang:
Kurang lebih sejak 3 minggu yang lalu pasien mengeluh terdapat benjolan pada kelopak mata kiri atas.
Semakin lama benjolannya semakin membesar dan berwarna merah. Benjolan terasa nyeri (+), saat ditekan
dan berkedip bertambah nyeri, Pasien juga mengeluh terkadang matanya terasa gatal, kemeng, serta
seperti ada yang mengganjal pada kelopak mata kanannya. Saat gatal pasien mengucek matanya tanpa
cuci tangan. Pandangan kabur (-), silau (-), mata berair (-), mata merah (-), kotoran mata(-), mata lengket
saat bangun tidur (-). Pasien juga mengatakan jarang menutup kaca helm saat berkendara motor.
Kemudian pasien datang ke Puskesmas untuk memeriksakan diri
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat menggunakan kacamata Riwayat Sosial Ekonomi:
disangkal Ayah pasien bekerja sebagai pegawai swasta di
• Riwayat operasi mata sebelumnya pabrik. Ibu pasien bekerja sebagai ibu rumah
disangkal tangga. Penghasilan total lebih kurang Rp
• Riwayat alergi disangkal 3.500.000,00. Pasien tinggal bersama ayah, ibu,
dan kakak laki-laki pasien. Pembiayaan
• Riwayat penggunaan obat-obatan kesehatan dengan JKN PBI.
disangkal Kesan sosial ekonomi cukup.
• Riwayat trauma pada daerah mata
disangkal
Mata Mulut
Status Lokalis pucat (-), sianosis (-), mukosa kering (-),
lidah kotor (-)
Tenggorok
T1-1, hiperemis (-/-), kripte melebar (-/-),
Telinga
eksudat (-/-), faring hiperemis (-)
Discharge (-)
Hidung Leher
discharge (-), nafas cuping hidung (-) Simetris, trakea ditengah, pembesaran
kelenjar getah bening (-)
Thorax
Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis, retraksi (-)
Palpasi : stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor pada seluruh lapangan paru
Auskultasi : SD vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung
Inspeksi : iktus kordis tak tampak
Palpasi : iktus kordis teraba di SIC V, 2 cm medial
linea midclavicularis sinistra, kuat angkat (-), thrill (-)
Perkusi : Konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I-II normal, bising (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : bentuk perut datar dan simetris, venektasi (-),
bekas operasi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani, pekak sisi (+) normal, pekak alih (-)
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar tak teraba, lien
tidak teraba (-)
Ekstremitas
Superior Inferior
Edema -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Sianosis -/- -/-
Capillary Refill <2”/<2” <2”/<2”
Time
STATUS LOKALIS
Status Oftalmologi
STATUS OFTALMOLOGI
Terdapat massa pada bagian dalam palpebra superior, menonjol ke arah dalam,
hiperemis, bentuk bulat, batas tegas, nyeri tekan (+), tidak mudah berdarah, ukuran
4x4 mm
Oculus Dextra Pemeriksaan Oculus Sinistra
6/6 VISUS 6/6
Tidak dilakukan VISUS KOREKSI Tidak dilakukan
Gerak bola mata bebas ke segala PARASE/PARALYSE Gerak bola mata bebas ke segala
arah arah
Tidak ada kelainan SUPERSILIA Tidak ada kelainan
STATUS OFTALMOLOGI
Oculus Dextra Pemeriksaan Oculus Sinistra
Ptosis (-), edem (-), hiperemis(-) entropion PALPEBRA SUPERIOR Edema (+), Terdapat massa pada bagian
(-), ekstropion (-), trikiasis (-) dalam palpebra superior, menonjol ke
arah dalam, hiperemis, bentuk bulat,
batas tegas, nyeri tekan (+), tidak mudah
berdarah, ukuran 4x4 mm
Edema (-), Spasme (-) PALPEBRA INFERIOR Edema (-), spasme (-)
entropion (-), ekstropion (-), trikiasis (-) entropion (-), ekstropion (-), trikiasis (-)
Hiperemis (-), Edema (-), KONJUNGTIVA PALPEBRA Hiperemis (-), Edema (-),
Sekret (-) Sekret (-)
Hiperemis (-), edema (-), KONJUNGTIVA FORNIKS Hiperemis(-), Edema (-), Sekret (-)
Sekret (-)
Injeksi konj (-), injeksi silier(-) Sekret (-) KONJUNGTIVA BULBI Injeksi konj (-), injeksi silier(-) Sekret
(-)
STATUS OFTALMOLOGI
Oculus Dextra Pemeriksaan Oculus Sinistra
Jernih, edem (-), Hiperemis (-) KORNEA Jernih, edem (-), Hiperemis (-)
Diagnosis Banding
OS : Hordeolum internum palpebral superior
Hordeolum eksternum palpebral superior
Calazion
Diagnosis Kerja
OS Hordeolum internum palpebral superior
RENCANA
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa:
Salep mata kloramfenikol 1% 4x1 OS
Paracetamol 3x500 mg prn
Kompres hangat 4x/hari
Nonmedikamentosa:
- Menjelaskan kepada pasien bahwa pada mata sebelah kiri atas terdapat hordeolum internum atau
biasa disebut bintitan
- Menjelaskan kepada pasien bahwa untuk mengatasi keluhan penderita harus rutin menggunakan salep
mata tiap 6 jam
- Menjelaskan kepada pasien untuk kompres hangat 10-15 menit 4 kali per hari pada mata kiri
- Menjelaskan kepada pasien untuk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh area mata
untuk mencegah kekambuhan dari penyakitnya tersebut
- Menjelaskan kepada pasien untuk tidak memecah benjolan sendiri, biarkan benjolan untuk pecah atau
mengecil sendiri, kecuali bila dilakukan oleh dokter. Serta meminta pasien untuk tidak mengucek
mata apabila terasa gatal
- Menjelaskan kepada pasien untuk kontrol kembali 1 minggu, jika keluhan tidak mereda
dipertimbangkan untuk dilakukan tindakan insisi hordeolum
RESEP
PUSKESMAS SEKARAN
dr. Iin Atika Situngkir
SIP 22010120220130
Semarang
------------------------------------------------------------------------
-
Semarang, 24 September 2022
Pro :
Nama : An. AK
PENILAIAN
KELUARGA
PROFIL ANGGOTA
KELUARGA
Pasien mengetahui apa itu NAPZA serta efeknya untuk kesehatan dan kehidupan remaja secara
menyeluruh. Pasien mengatakan sudah pernah mengikuti kegiatan edukasi NAPZA yang diadakan di
sekolah. Pasien mengerti bahwa larangan menggunakan NAPZA baik adanya.
- Pengetahuan Mengenai Seks Bebas
Pasien mengetahui dan memahami terkait kesehatan reproduksi dan seks bebas itu sendiri. Ibu pasien juga
secara aktif memberi penjelasan mengenai Pendidikan seks pada remaja.
HEEADSSS
Home Pasien tinggal di Sekaran 004/003, bersama orangtua dan kakak pasien. Menurut
pasien ayah adalah seorang pekerja keras. Pasien memiliki hubungan yang cukup
dekat dengan ayah dan ibunya. Ibu pasien adalah seorang yang baik dan penyayang
serta selalu ada dirumah dan membantu setiap kebutuhan pasien. Pasien biasanya
menceritakan kegiatan dan pemikirannya dengan ibu dan ayah pasien. Pasien dekat
dengan kakaknya dan sering bermain bersama.
Education / Environment Pasien saat ini duduk di bangku kelas 2 SMA. Nilai-nilai sekolah pasien cukup
baik. Tidak ada masalah khusus di sekolah. Harapan pasien dapat melanjutkan
kuliah di jurusan teknik kimia setelah tamat SMA.
Eating / Exercise Pasien makan 3x sehari dengan komposisi yang teratur. Pasien terkadang
mengalami stress jika sedang masa ujian sekolah. Pasien sering berolahraga seperti
lari dan renang.
HEEADSSS
Activities & Peer Waktu luang digunakan untuk belajar dan bermain. Pasien juga sering pergi
Relationship bermain dengan teman – temannya.
Drug use/ cigarettes, Pasien dan anggota keluarga tidak ada yang mengkonsumsi rokok, alcohol maupun
alcohol narkoba.
Sexuality Pasien pernah berpacaran, tidak pernah melakukan hubungan seksual. Pasien
mengaku sudah pernah mendapat pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah.
Suicide/ self-harm/ Pasien tidak pernah merasa putus asa, dan berfikiran untuk bunuh diri. Pasien
depression/ mood merupakan orang yang mudah bergaul. Pasien memiliki waktu istirahat yang cukup
setiap harinya.
Safety/Spiritually Pasien tidak pernah cidera yang serius.
Pasien memeluk agama islam, sholat 5 waktu dan mengikuti kegiatan keagamaan
di sekolah
GENOGRAM
Keterangan
Pasien dan anggota keluarganya beragama Islam. Pasien taat menjalankan ibadah sholat
Keagamaan Tidak ada
lima waktu dan ibadah puasa wajib di bulan puasa.
Ayah pasien bekerja sebagai pegawai swasta di pabrik. Ibu pasien bekerja sebagai ibu
Ekonomi rumah tangga. Penghasilan total lebih kurang Rp 3.500.000,00. Pasien tinggal bersama Tidak ada
ayah, ibu, dan kakak laki-laki pasien.
Pasien berpendidikan SMA. Pendidikan pasien dan anggota keluarganya cukup untuk
Pendidikan Tidak ada
memahami dan memecahkan permasalahan yang muncul di dalam keluarga.
Pasien dapat dengan mudah menjangkau fasilitas pelayanan kesehatan, sehingga apabila
Kesehatan Tidak ada
terdapat anggota keluarga yang sakit, dapat langsung dibawa ke puskesmas/klinik
FUNGSI KELUARGA
Fungsi Biologis
Pasien laki-laki berusia 16 tahun dengan keluhan benjolan pada kelopak mata kiri atas. Tidak ada
anggota keluarga yang sakit. Tidak ada anggota keluarga yang meninggal dalam satu tahun terakhir.
Perencanaan kesehatan dilakukan secara bersama antara ayah dan ibu.
Fungsi Psikologis
Pasien tinggal bersama ayah, ibu, dan satu orang kakak laki-laki. Pasien tidak cemburu dengan kakak
pasien. Pasien adalah anak yang mandiri, disiplin dan bertanggung jawab. Hubungan dengan teman-
teman baik. Saat ini pasien sudah bisa berpendapat, berargumen dengan orang tua, memiliki jadwal
tetap untuk belajar dan bermain. Pengambilan keputusan dalam masalah di keluarga dipegang oleh
ayah dan ibu pasien. Waktu luang pasien diisi dengan membantu orang tua di rumah, bermain HP
dan bermain dengan teman sebaya. Hubungan pasien dengan keluarga baik. Setiap hari keluarga inti
menyediakan waktu untuk berkumpul bersama.
Fungsi Sosial dan Budaya
Pasien tinggal di Sekaran. Komunikasi keluarga dengan tetangga baik. Pasien bersosialisasi dengan
tetangga. Tidak ada kepercayaan atau mitos dalam keluarga.
FUNGSI KELUARGA
Fungsi Ekonomi
Ayah pasien bekerja sebagai pegawai swasta di pabrik dengan penghasilan tetap, kurang lebih Rp
3.500.000 per bulan. Ibu pasien tidak bekerja. Dalam membayar tagihan rumah tangga menggunakan
uang yang dikelola oleh ibu dan ayah yaitu untuk kebutuhan rumah tangga, makan, serta iuran BPJS,
sisanya untuk pendidikan dan tabungan. Anggota keluarga sudah memiliki kartu JKN.
Fungsi Pendidikan
Pasien saat ini adalah seorang siswa SMA. Ayah dan ibu pasien bersekolah sampai tamat SMA.
Kakak pasien seorang mahasiswa. Keluarga melakukan perencanaan dan menyediakan dana khusus
untuk sekolah anak-anak
Fungsi Religius
Pasien sejak kecil menganut agama Islam, seluruh anggota keluarga beragama Islam, menjalankan
ibadah di rumah maupun masjid
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN
Faktor Perilaku
- Apabila pasien menderita suatu penyakit, pasien awalnya mengobati sendiri dengan membeli obat di warung atau
apotek terlebih dahulu. Apabila belum sembuh, pasien baru pergi berobat ke Puskesmas Sekaran.
- Pasien sering tidak menutup kaca helm saat berkendara
- Personal hygiene pasien masih kurang, tidak mencuci tangan saat beraktivitas dan tidak mencuci tangan saat
mengucek mata
Faktor Lingkungan
Pasien tinggal dalam lingkungan yang bersih. Atap rumah memiliki langit-langit, dinding terbuat dari batu bata yang
sudah di cat. Lantai dari keramik. Kebersihan di dalam rumah baik. Pencahayaan dan sirkulasi udara di dalam rumah
baik. Sumber air minum berasal dari air mineral. Rumah memiliki kamar mandi dan jamban sendiri. Pasien mandi dan
buang air besar menggunakan kamar mandi dan jamban sendiri. Sampah dibuang tempat pembuangan sampah di luar
rumah.
Faktor Sarana Pelayanan Kesehatan
Faktor sarana pelayanan kesehatan yang berhasil diidentifikasi adalah Puskesmas Sekaran dapat dijangkau dalam 10
menit dengan kendaraaan.
Faktor Keturunan
Tidak terdapat anggota keluarga yang menderita alergi, kelainan kongenital, jantung, hipertensi, kencing manis, dan
penyakit keturunan lainnya.
PENILAIAN
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN RUMAH
Penghuni 4 orang
Langit-langit Ada
Dinding Tembok sudah diplester dan dicat
Lantai kramik
Ventilasi Ada, luas ventilasi > 10% dari luas lantai
Cukup
Pencahayaan
Untuk masak, mandi dan cuci menggunakan air PAM
Sumber air
Untuk minum menggunakan air galon
Tempat sampah Sampah dikumpulkan di bak sampah kemudian dibuang di tempat penampungan sampah
Ruangan Ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur 3, kamar mandi, dapur, garasi
Aspek 1 (personal)
- Keluhan : benjolan pada kelopak mata kiri atas
- Kekhawatiran : benjolan di mata kirinya membesar dan semakin nyeri
- Harapan: rasa nyeri yang dialami berkurang dan benjolan di mata kiri atas segera sembuh
Aspek 2 (Klinis)
Aspek 4 (Eksternal)
Aspek 5 (Fungsional)
Pasien masih aktif dan tidak membutuhkan bantuan untuk kegiatan sehari-hari
PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF
Patient Centered Care
Promotif
- Memberikan edukasi mengenai: definisi penyakit hordeolum faktor risiko terjadinya hordeolum pada pasien,
pentingnya pengendalian dan kontrol higenitas pada area wajah, intevensi farmakologis dan non-
farmakologis.
- Edukasi untuk menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh
Preventif
- Mengedukasi pasien untuk tetap kontrol minggu depan untuk melihat respon terapi.
- Mengedukasi pasien teratur menggunakan salep mata yang sudah diberikan
- Edukasi mengenai pasien yang sering berpergian menggunakan sepeda motor agar menggunakan kacamata
atau kaca pada helm untuk selalu digunakan pada saat mengendarai sepeda motor
- Edukasi pasien untuk jaga kebersihan mata dan biasakan mencuci tangan sebelum sentuh mata
- Edukasi tidak menyentuh mata yang sakit
- Edukasi menggunakan sarung tangan/ tissue bersih untuk memegang mata yang sakit
PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF
Patient Centered Care
Kuratif
- Pemberian Cloramphenicol salep mata setiap 6 jam. Pasien diedukasi untuk menjaga kebersihan tangan
sebelum mengaplikasikan salep
- Kompres hangat 10-15 menit 4 kali per hari pada mata kiri
Rehabilitatif
Kuratif
Rehabilitatif
Belum diperlukan
TINDAK LANJUT
Risiko dan
Masalah Intervensi Follow Up
Kesehatan
Hordeolum - Memberikan penjelasan mengenai penyakit - Pasien sudah memahami faktor
Internum hordeolum, pencegahan, dan resiko dan pencetus penyakit
penatalaksanaannya yang diderita
- Edukasi mengenai pentingnya menjaga - Pasien memahami mengenai
higenitas daerah wajah terutama bagian mata pentingnya menjaga kebersihan
dikarenakan rawan infeksi dan kesehatan mata serta
- Edukasi menghindari paparan debu dan berkomitmen untuk
kotoran saat melakukan kegiatan diluar melakukannya
ruangan dan juga ketika sedang mengendarai - Pasien memahami dan akan
sepeda motor mengubah pola hidup
- Edukasi pasien untuk jaga kebersihan mata sebelumnya
dan biasakan mencuci tangan sebelum
sentuh mata
KESIMPULAN TINDAK
LANJUT
Faktor penghambat :-