Nomor :
Pemerintah Dokumen
Kabupaten SOP UPTD puskesmas
No.Revisi :
Pulang Pisau Bereng
Tanggal Terbit :
Halaman
:
1. Pengertian Tuberkulosis(TB) adalah suatu penyakit infeksi yang menular,disebabkan oleh kuman
Mycobacterium tuberculosis.
Gejala umum TB pada orang dewasa adalah batuk yang terus menerus dan berdahak
selama 2-3 minggu atau lebih.
Bila tidak diobati maka setelah lima (5) tahun sebagian besarr 50% pasien akan
meninggal.
2. Tujuan Agar petugas dapat menemukan suspek TB dan melakukan strategi dalam kegiatan
penanggulangan TB.
3. Kebijakan Sebagai pedoman bagi petugas untuk mendiagnosa dan mengobati pasien TB.
4. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
2. Petugas menulis identitas pasien di buku register
3. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah :
a . Apakah pasien mengeluh batuk lama berdahak lebih dari 2 minggu.
b . Apakah pasien mengalami penurunan berat badan dari sebelumnya.
c . Apakah pasien sering berkeringat malam tanpa kegiatan.
d . Apakah pasien mengalami nyeri dada dan disertai sesak nafas.
4. Petugas juga menanyakan apakah pasien ada kontak dengan orang yang mengalami
batuk lama yang berdahak atau kontak dengan orang yang sedang dalam pengobatan
TB.
5. Petugas melakukan TTV( TD,N,R,S).
6. Bila ditemukan keluhan seperti pada anamnesa ,pasien diarahkan kepada petugas
TB,kemudian petugas TB memasukan pasien pada register suspek TB(TB 06) .
7. Petugas TB menyarankan penderita TB untuk melakukan pemeriksaan sputum
SEWAKTU,PAGI,dan SEWAKTU.Kemudian petugas menyerahkan surat
permintaan ke laboratorium(TB 05) untuk pengambilan dan pemeriksaan sputum
S(sewaktu) kepada pasien .Kemudian pasien dibekali pot sputum untuk dibawa
kerumah untuk pengambilan sputum pagi(P) dihari ke-2,kemudian dibawa langsung
ke laboratorium.Setelah sputum pagi diterima,kemudian dilakukan kembali
pengambilan sputum sewaktu(S ) di hari ke-2 untuk diperiksa.
8. Petugas TB menerima hasil laboratorium dari petugas laboratorium,Adapun hasil
laboratorium berupa BTA(+) dan BTA(-).
a.Jika hasil BTA SPS + + + atau BTA SPS + + - , maka dinyatakan pasien menderita
TB BTA(+).
b.Jika hasil BTA SPS + - -,maka pertimbangan untuk cek sputum SPS ulang,jika hasil
BTA(+) maka dinyatakan TB paru,bila hasil BTA(-)dinyatakan bukan TB
kemudian bisa disarankan untuk rontgen.
c.Jika hasil BTA(-),maka dilakukan terapi Antibiotik non-OAT selama 2 minggu.Bila
keluhan masih ada seperti anamnesa awal maka disarankan untuk rontgen.
9. Petugas memberikan penatalaksanaan pada pasien yang menderita TB (+) dengan
panduan FDC sesuai kategori.
a. Pada pasien TB kategori 1 diberikan program pengobatan TB selama 6 bulan,yang
mana pada tahap awal(tahap Intensif) diberikan pengobatan selama 2
TUBERKULOSIS
No. Kode :
Pemerintah
Terbitan : MIMIWATI,SKM
Kabupaten Pulang SOP No. Revisi : NIP.19690915 198903 2 004
Pisau UPTD Tgl. Mulai Berlaku :
PUSKESMAS Halaman :
BERENG
5.
menulis hasil
pemeriksaan fisik,
menulis diagnose
laboratorium,diagnose
ke buku rgister dan terapi kedalam
rawatTB ses
jalan. rekam medic pasien
6. Referensi
MODUL-2 PENEMUAN DAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS
Derektoral Jendral Pengendalian Penyakit Dan Penyehat Lingkungan Jakarta 2009.
7. Dokumen Terkait
Laboratorium
TUBERKULOSIS Disahkan oleh Kepala
Puskesmas
No. Kode :
Terbitan :
DAFTAR TILIK No. Revisi :
Tgl. Mulai Berlaku : MIMIWATI,SKM
Halaman : NIP.19690915 198903 2 004
PUSKESMAS
BERENG
6 Apakah
Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
7 Apakah
Petugas melakukan pemeriksaan nadi,respirasi
8 Apakah
Petugas melakukan pemeriksaan suhu
9 Apakah
pasien diarahkan kepada petugas TB,kemudian
petugas TB memasukan pasien pada register
suspek TB(TB 06)
6 Apakah Petugas TB menyarankan penderita TB
untuk melakukan pemeriksaan sputum
SEWAKTU,PAGI,SEWAKTU.Kemudian
petugas menyerahkan surat permintaan ke
laboratorium(TB 05).
15 Apakah
Petugas menulis diagnose ke buku rgister rawat
jalan.
CR: …………………………………………%.
………………………………
Pelaksana/ Auditor
(………………………………)