Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi kronik yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis.
Di Indonesia TB merupakan masalah utama dalam jaringan kesehatan masyarakat.
TB dapat dikategorikan menjadi dua bagian yaitu TB paru dan TB di luar paru.
Limfadenitis yang lebih dikenal dengan TB kelenjar getah bening termasuk salah satu
penyakit di luar paru (TB ekstra paru).
IDENTITAS
No RM
1335
Usia
18 tahun
Nama
Nn. G
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang mengeluh terdapat beberapa benjolan pada leher sejak 1 bulan sebelum datang
ke puskesmas. Benjolan awalnya timbul pada bagian rahang kanan, berukuran kecil seukuran
kelereng namun semakin lama membesar dan mulai terasa sedikit nyeri. Benjolan pun bertambah
pada bagian leher kanan bawah dan leher kiri namun tanpa nyeri. Nyeri menelan disangkal
pasien.
Keluhan batuk juga dikeluhkan sejak 1 bulan yang lalu, dahak kental berwarna kuning terkadang
hijau, tanpa darah. Badan terasa meriang, demam tinggi disangkal. Nafsu makan dikatakan agak
menurun selama 2 minggu terakhir. Keringat malam terkadang dikeluhkan pasien, pasien tidur
menggunakan AC. Penurunan berat badan disangkal pasien. Sesak nafas disangkal pasien. BAK
dan BAB normal.
Di lingkungan pasien, pasien tidak tahu apakah ada yang sedang dalam pengobatan Tuberkulosis
paru. Pasien tidak merokok dan tidak ada riwayat alergi. Pasien tidak pernah menggunakan obat
obatan terlarang.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
RIWAYAT PENGOBATAN
Pasien tidak pernah dirawat di Rumah Sakit Pasien sudah berobat ke puskesmas
sebelumnya. Untuk riwayat penyakit kronis kecamatan dua kali sebelumnya,
disangkal pasien. Pasien tidak pernah dengan keluhan benjolan dan batuk
menjalani pengobatan Tb paru sebelumnya. pilek. Pasien diberikan obat antibiotik
Amoksisilin, obat batuk Ambroxol.
Keluhan benjolan tidak ada perubahan
dan batuk masih dikeluhkan pasien.
RIWAYAT KELUARGA RIWAYAT SOSIAL
Tidak ada keluarga pasien yang sedang Pasien masih berstatus mahasiswi dan
atau pernah menjalani pengobatan tinggal bersama keluarganya. Pasien
Tuberkulosis paru. Keluarga pasien tidak belum menikah dan belum aktif secara
ada yang memiliki penyakit kronis. seksual.
Riwayat keganasan pada keluarga
pasien disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : CM Leher : teraba pembesaran kelenjar getah bening
Keadaan umum : Sakit sedang
multipel, berjumlah 2 di sisi kiri dan 2 di sisi kanan
Tekanan darah : 120/80
mmHg a/r Submandibula dextra: Benjolan dengan ukuran 5x4cm,
konsistensi lunak, batas tegas, permukaan rata, nyeri tekan (+),
Nadi : 84 x/menit tampak hiperemis, pus (-), teraba hangat.
a/r servikal dextra: Benjolan dengan ukuran 2x2 konsistensi
Suhu : 36 oC kenyal, batas tegas, permukaan rata, nyeri tekan (-), warna sesuai
warna kulit, pus (-).
Pernapasan : 20 x/menit a/r servikal sinistra: Dua benjolan bersebelahan dengan ukuran
2x2 konsistensi kenyal, batas tegas, permukaan rata, nyeri tekan (-
BB : 42 kg ), warna sesuai warna kulit, pus (-).
TB : 154 cm
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil BTA: (+)
Rontgen thoraks: Gambaran KP
Dupleks Aktif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Kadar Normal
Hemoglobin 13,1 12-16 g/dl
Hematokrit 38 37-54%
Leukosit 5,600 5-10 ribu/ul
Trombosit 325000 150-400 ribu/ul
LED 55 <15
ASSESSMENT : LIMFADENITIS TB
Limfadenitis et causa
lain (bakteri atau virus)
Tuberkulosis Kutis
Sekunder (Skrofuloderma)
DIAGNOSIS
BANDING Keganasan
Penyakit
autoimun
PENATALAKSANAAN
Untuk meningkatkan daya Rencana rujuk untuk biopsi
Tatalaksana
Rencana Terapi
Awal
Rencana
Konsultasi
pentingnya rutin spesialis bedah untuk
meminum OAT pada pemeriksaan biopsi
pasien dan efek yang (FNAB)
dapat timbul jika tidak
rutin meminum obat.
Pemakaian masker untuk
aktivitas sehari-hari.
Makan makanan yang
bergizi.
LIMFADENITIS TB
DEFINISI
Limfadenitis TB merupakan peradangan pada
kelenjar limfe atau getah bening yang disebabkan
oleh M. Tuberkulosis. Limfadenitis tb merupakan salah
satu bentuk TB ekstra paru.
Demam
Gejala sistemik
malaise, keringat malam, anoreksia dan berat badan menurun
Penyakit autoimun
(Hidradenitis Supurativa)
TERAPI NONFARMAKOLOGIS
Pembedahan bukan pilihan terapi yang utama
Aspirasi biopsi: gambaran inflamasi granulomatous kaseosa
dengan sel Langhans
Martini, T. 2010. Standar Internasional Untuk Penanggulangan TB. Proseding dalam symposium TB Update 2010
TERAPI FARMAKOLOGIS
Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Tuberkulosis. 2013. Direktorat Jendral Pengndalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Jakarta.
EFEK SAMPING OAT
Martini, T. 2010. Standar Internasional Untuk Penanggulangan TB. Proseding dalam symposium TB Update 2010
EVALUASI PASIEN DENGAN TB EKSTRAPARU
Setiap 2 minggu pada 1 bulan pertama pengobatan selanjutnya setiap 1 bulan
Evaluasi : keluhan , berat badan, pemeriksaan fisis, respons pengobatan, ada tidaknya efek
Klinik samping obat serta ada tidaknya komplikasi penyakit
Sebelum pengobatan
Setelah 2 bulan pengobatan (kecuali pada kasus yang juga dipikirkan kemungkinan keganasan
dapat dilakukan 1 bulan pengobatan)
Radiologik Pada akhir pengobatan
Komplikasi
Prognosis