Oleh :
Pemdamping :
BANJARMASIN
2023
1
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................. 1
BAB IV PENUTUP.......................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 22
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pneumonia adalah suatu infeksi saluran napas bawah akut yang sering
dijumpai. Pneumonia dapat terjadi secara primer atau merupakan tahap lanjutan
mengenai parenkim paru, bagian distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup
Pneumonia hingga saat ini masih tercatat sebagai masalah kesehatan utama
morbiditas dan mortalitas anak berusia dibawah lima tahun (balita). Diperkirakan
hampir seperlima kematian anak di seluruh dunia, lebih kurang dua juta anak
balita, meninggal setiap tahun akibat pneumonia, sebagian besar terjadi di Afrika
dan Asia Tenggara. Menurut survey kesehatan nasional (SKN), 27,6% angka
kematian bayi dan 22,8% kematian balita di Indonesia disebabkan oleh penyakit
berkembang hampir 30% pada anak-anak di bawah umur 5 tahun dengan resiko
dari seluruh penyakit infeksi pada anak di bawah umur 2 tahun Insiden pneumonia
pada anak ≤ 5 tahun di negara maju adalah 2-4 kasus/100 anak/tahun, sedangkan
3
dinegara berkembang 10-20 kasus/100 anak/tahun. Pneumonia menyebabkan
lebih dari 5 juta kematian pertahun pada anak balita di negara berkembang2.
4
BAB II
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS
A. Identitas Penderita
Nama : An. M. A
Umur : 11 bulan
Ayah Ibu
5
II. ANAMNESIS
Aloanamnesis dengan dengan ibu kandung kandung penderita, tanggal 21
a. Keluhan Utama
Demam
demam sejak 1 minggu, demam muncul mendadak. Demam dirasakan turun naik
dengan pemberian obat paracetamol. Pasien juga ada mengeluhkan adanya batuk
berdahak dan pilek. Dahak tidak bisa dikeluarkan. Sesak (-). Pasien ada muntah
sekitar 4 kali dalam sehari. Sekarang pasien makannya berkurang, minum masih
baik. BAB cair (-) mimisan (-) bintik merah pada kulit (-). Riwayat tersedak saat
pada wajah dan badan pasien. Ibu pasien mengatakan bercak merah muncul sejak
1 hari yang lalu, awalnya pada wajah lalu menyebar ke bagian leher dan dada. Ibu
pasien mengatakan pasien riwayat bertemu sepupu pasien yang terkena gejala
Pasien tidak memiliki riwayat asma atau pun alergi. Pasien sebelumnya tidak
6
d. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Riwayat antenatal:
obatan selain vitamin dari puskesmas dan selama hamil ibu tidak pernah
Riwayat Natal:
Lingkar kepala : 34 cm
Penolong : dokter
e. Riwayat Neonatal
7
f. Riwayat Perkembangan
g. Riwayat Imunisasi
h. Makanan .
Iktisar Keturunan:
: Pasien
Susunan keluarga :
8
3. An. M.A 11 bulan L Sakit
Pasien tinggal bersama orang tua. Rumah pasien dengan ventilasi dan
pencahayaan yang baik, sinar matahari dapat masuk ke rumah. Sumber air PDAM
GCS : E4-V5-M6
2. Pengukuran:
Suhu : 37,0 °C
Respirasi : 30 kali/menit
9
berkeringat, turgor kulit kembali cepat (< 3 detik), kulit
lembab.
b. Kepala/leher
pseudomembran.
10
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening tidak ada, pulsasi vena
c. Toraks :
1. Paru
terlihat.
2. Jantung :
Perkusi :
11
Pinggang cor : ICS 2 linea parasternal sinistra
d. Abdomen :
Palpasi : nyeri tekan (-) di semua regio, hepar tidak teraba, lien
tidak teraba
e. Ekstremitas
Range of motion: tidak terbatas, gerak bebas, parese (-), akral hangat,
menolak.
g. Neurologi :
12
Refleks Patologis : Hoffmann/Tromnar (-/-) (-/-), Babinski (-/-)
Umur : 11 bulan
Uraian :
demam sejak 1 minggu, demam muncul mendadak. Demam dirasakan turun naik
dengan pemberian obat paracetamol. Pasien juga ada mengeluhkan adanya batuk
berdahak dan pilek. Dahak tidak bisa dikeluarkan. Sesak (-). Pasien ada muntah
sekitar 4 kali dalam sehari. Sekarang pasien makannya berkurang, minum masih
baik. BAB cair (-) mimisan (-) bintik merah pada kulit (-). Riwayat tersedak saat
pada wajah dan badan pasien. Ibu pasien mengatakan bercak merah muncul sejak
1 hari yang lalu, awalnya pada wajah lalu menyebar ke bagian leher dan dada. Ibu
pasien mengatakan pasien riwayat bertemu sepupu pasien yang terkena gejala
13
Pemeriksaan Fisik :
Suhu : 37.0 °C
Respirasi : 30 kali/menit
Kepala : mesosefali
Wh ( - | -) Rh ( + | +) basah halus
Jantung : S1 dan S2 normal, bising jantung (-)
14
Anus : normal
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium
Nilai
Pemeriksaan Hasil Satuan
Rujukan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 12,0 13,00-18,00 g/dL
Lekosit 5.200 4,0-10,3 rb/μL
Eritrosit 4.90 4,10-6,0 Juta/μL
Hematokrit 36.1 40-50 Vol%
Trombosit 194.000 150-450 ribu/μL
Monosit 5 2-8 %
Segmen 47 50,0-70,0 %
Limfosit % 45 25,0-40,0 %
Stab 2 2-6 %
Antigen Cov 19 negatif negatif
Kesimpulan: Broncho-pneumonia
15
VII. PENATALAKSANAAN AWAL 2 November 2022
1. IVFD D5 ½ NS 10 tpm
2. Memberi makan atau minum pada anak dengan posisi yang benar, agar
mencegah aspirasi
IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
X. FOLLOW UP
16
Objektif
Nadi (x/m) 100 108
R (x/m) 30 32
17
Cetirizine syr 1x Cetirizine syr 1x
2,5 ml 2,5 ml
18
BAB III
PEMBAHASAN
Pada laporan kasus ini, seorang anak an. An. M. A usia 11 bulan datang ke
IGD RS Bhayangkara pada hari Rabu tanggal 21 Maret 2023 dengan keluhan
demam sejak 1 minggu, demam muncul mendadak. Demam dirasakan turun naik
dengan pemberian obat paracetamol. Pasien juga ada mengeluhkan adanya batuk
berdahak dan pilek. Dahak tidak bisa dikeluarkan. Sesak (-). Pasien ada muntah
sekitar 4 kali dalam sehari. Sekarang pasien makannya berkurang, minum masih
baik. BAB cair (-) mimisan (-) bintik merah pada kulit (-). Riwayat tersedak saat
pada wajah dan badan pasien. Ibu pasien mengatakan bercak merah muncul sejak
1 hari yang lalu, awalnya pada wajah lalu menyebar ke bagian leher dan dada. Ibu
pasien mengatakan pasien riwayat bertemu sepupu pasien yang terkena gejala
merupakan suatu inflamasi pada parenkim paru yang ditandai dengan adanya trias
gejala klinis seperti batuk, sesak napas, dan demam. 1 Pada pasien ditemukan
19
adanya gejala klinis seperti sesak napas, demam, dan batuk, gejala tersebut
Pada pemeriksaan fisik, ditemukan adanya rhonki pada kedua lapang paru
tanpa adanya retraksi dinding dada, pernapasan cuping hidung dan sianosis.
tanpa ditemukan adanya retraksi dinding dan suara napas yang melemah pada
keluhan, ada pneumonia berat dan ringan. Pneumonia berat apabila trias
pneumonia terpenuhi dan ditambah dengan gejala adanya retraksi dinding dada
pneumonia tanpa disertai retraksi dinding dada. Pada pasien ini memenuhi kriteria
diagnosis pneumonia ringan.3. Kriteria rawat inap untuk pasien anak dengan
dari berbagai gejala yang ada, seperti saturasi oksigen ≤90%, sianosis, distress
bakteri. Untuk terapi simptomatik diberikan tergantung gejala yang timbul pada
pasien. 5
-IVFD D5 ½ NS 10 tpm
20
-Inj. Ceftriaxon 750 mg / 24 jam
Pada neonatus dan bayi kecil, terapi awal antibiotic intravena harus dimulai
sesegera mungkin. Oleh karena pada neonates dan bayi kecil sering terjadi sepsis
generasi ketiga. Bila Keadaan sudah stabil, antibiotic dapat diganti dengan
Pada kasus pneumonia ini diberikan antibiotik injeksi ceftriaxone 1x 750 mg,
sudah sesuai dimana berat badan pasien 8,9 kg dan pasien diberikan inj
pemberian 3-4 kali. Dosis Cetirizin sirup untuk anak 6 bulan – 2 tahun dapat
kemerahan pada kulit anak. Pasien juga diberikan Vitamin A sebagai terapi dari
susp Morbili dengan dosis yang sesuai dengan usianya 11 bulan, yaitu 100.000
IU.6,7
Sebagai terapi non farmakologis, ibu pasien juga harus memberikan ASI,
makanan dan minuman lebih sering sering untuk membantu anak memenuhi
nutrisi dan meningkatkan imunitas anak ketika sakit. Pasien juga sebaiknya
21
mengompres anak dengan air biasa agar demam cepat turun. Penting untuk
22
BAB III
PENUTUP
Telah dilaporkan pasien An. M.A dengan keluhan utama demam. Pasien
berdahak dan pilek. Dahak tidak bisa dikeluarkan. Sesak (-). Pasien ada muntah
sekitar 4 kali dalam sehari. Sekarang pasien makannya berkurang, minum masih
baik. BAB cair (-) mimisan (-) bintik merah pada kulit (-). Riwayat tersedak saat
pada wajah dan badan pasien. Ibu pasien mengatakan bercak merah muncul sejak
1 hari yang lalu, awalnya pada wajah lalu menyebar ke bagian leher dan dada. Ibu
pasien mengatakan pasien riwayat bertemu sepupu pasien yang terkena gejala
paru tanpa adanya retraksi dinding dada, dan saturasi 98%. Pasien diberikan infus
D5% ½ NS 10 tpm, inj. Ceftriaxone 1x 750 mg, inj Paracetamol 100 mg k/p, inj
dexametason 3x1 mg, Po cetirizine syr 1x 2,5 mg, dan vitamin A 100.000 IU .
23
Pasien masih dalam ruangan inap perawatan bawah RS Bhayangkara
Banjarmasin.
DAFTAR PUSTAKA
2. Rahajoe, Nastini.N., dkk. 2008. Buku Ajar Respirologi, Edisi 1. Jakarta : IDAI
IDAI; 2013
5. MD; Y Marie, R; Griffin, MD; Yuwei, Zhu; Matthew,R; Moore uwei, Zhu;
6.. Supriyatno B. Infeksi Respiratorik Bawah Akut pada Anak. Sari pediatri. 2006;
8(2): 100-6.
2022]
24
25