Anda di halaman 1dari 6

1.

Peran hormon tiroid pada metabolisme tubuh


Hormon tiroid meningkatkan aktivitas metabolisme hampir di seluruh jaringan tubuh, seperti
pertumbuhan dan perkembangan, konsumsi oksigen, pembentukan energi, fungsi saraf,
metabolisme lemak, karbohidrat, protein asam nukleat, vitamin, dan ion organik. Kecepatan rata-
rata metabolism meningkat 60% sampai 100% di atas normal saat sejumlah besar hormone tiroid
disekresikan.16,17 Hormon tiroid juga mempengaruhi kerja hormon yanglainnya. Komponen
hormon tiroid yang aktif bekerja dan berikatan dengan reseptor adalah T3. Berikut adalah
berbagai peran hormon tiroid terhadap metabolisme tubuh:16,17
a. Pertumbuhan
Pengaruh hormon tiroid pada manusia tampak pada pertumbuhan anak. Pada anak yang
menderita hipotiroid, kecepatan pertumbuhan akan terganggu. Sedangkan pada anak yang
menderita hipertiroid, akan terjadi pertumbuhan tulang yang berlebihan, menyebabkan anak jauh
lebih tinggi
daripada seharusnya. Sehingga tulang akan cepat matang dan lempen epifisis akan tertutup,
menyebabkan durasi waktu untuk tumbuhnya lebihcepat. Efek penting tiroid pada masa janin
dan satu tahun setelah kelahiran adalah untuk pertumbuhan dan perkembangan otak.
b. Konsumsi oksigen dan produksi panas
Hormon tiroid terutama T3 akan meningkatkan konsumsi oksigen dan produksi panas dengan
menstimulasi enzim Na-K-ATPase pada jaringan. Hal ini akan meningkatkan metabolisme basal
dimana akan meningkat pada keadaan hipertiroid dan menurun pada hipotiroid.
c. Mekanisme spesifik tubuh
Hormon tiroid meningkatkan metabolisme glukosa, lemak, dan kecepatan metabolisme tubuh.
Metabolisme glukosa dipercepat dengan meningkatkan penyerapan pada usus, meningkatkan
proses glikolisis, glukoneogenesis, dan meningkatkan sekresi insulin. Metabolisme lemak
dipengaruhi dengan mengurangi penyimpanan lemak pada jaringan dan meningkatkan
konsentrasi asam lemak bebas pada plasma dan oksidasi asam lemak di dalam sel.
d. Kardiovaskular
Hormon tiroid akan menstimulasi transkripsi retikulum endoplasma CaATPase dengan
meningkatkan kontraksi otot jantung lebih cepat. Hal ini akan menyebabkan hormon tiroid
mempunyai efek inotropik terhadap jantung. Pada keadaan hipotiroid terjadi penurunan
kontraktilitas otot jantung sebagai akibat penurunan tahanan vaskuler perifer.
e. Susunan saraf simpatis
Hormon tiroid meningkatkan jumlah reseptor β-adrenergik pada otot tubuh dan jaringan adiposa.
Reseptor ini akan memperkuat aksi katekolamin pada reseptor perifer. Keadaan hipotiroid dapat
meningkatkan sensitifitas terhadap katekolamin sehingga menimbulkan gejala klinis.
f. Sistem pernafasan
Hormon tiroid mempertahankan mekanisme ventilasi yang respon terhadap keadaan hipoksia dan
hiperkapnia pada batang otak. Pada keadaan hipotiroid, terjadi hipoventilasi karena otot
pernafasan pada sistem respirasi diatur oleh hormon tiroid.
g. Sistem pencernaan
Hormon tiroid mempengaruhi motilitas usus yang berpengaruh pada defekasi. Keadaan
hipertiroid akan meningkatkan defekasi, dan hipotiroid akan menurunkan defekasi sehingga
dapat menyebabkan konstipasi.
h. Hematopoesis
Peningkatan konsumsi oksigen pada sel akan meningkatkan produksi eritropoetin pada sistem
eritropoesis. Akan tetapi, volume darah tidak meningkat karena adanya proses hemodilusi.
Hormon tiroid meningkatkan 2,3-diphospogliserat yang mengandung eritrosit sehingga kadar
oksigen dalam hemoglobin dan jaringan meningkat.
i. Tulang
Hormon tiroid akan mempengaruhi perubahan tulang, meningkatkan resorpsi tulang. Keadaan
hipotiroid berhubungan dengan hipokalsiuriadan hipokalsemi, karena pembuangan hormon tiroid
yang banyak sehingga berpengaruh kepada kehilangan mineral tubuh.
j. Sistem neuromuskular
Hormon tiroid sangat penting pada perkembangan sistem pergerakan otot yang dipengaruhi
sejak lahir. Hiperaktivitas otot terjadi pada keadaan tiroid dan kelemahan otot terjadi pada
keadaan hipotiroid

2. Hormon Insulin
Hormon Insulin merupakan hormon yang diproduksi di sel beta Islets of Langerhans
Pankreas. Hormon Insulin memiliki efek penting pada metabolisme karbohidrat, lemak, dan
protein. Hormon ini menurunkan kadar glukosa, asam lemak, dan asam amino dalam darah serta
mendorong penyimpanan zat-zat gizi tersebut ( Guyton, and Hall, 2006 ), hormon tersebut
berperan dalam proses meningkatkan penyimpanan dan penggunaan glukosa, sehingga bisa
menurunkan glukosa darah. Hormon insulin digunakan secara nyata untuk mempengaruhi
metabolisme karbohidrat dan protein pada otot rangka. Hormon ini memudahkan penyerapan
glukosa dan asam amino ke dalam otot rangka dan hati.
Hormon insulin juga memainkan peran yang krusial dalam metabolisme lemak, yakni dalam
mengatur lipolysis dan lipogenesis. Lipolysis, hidrolisis dari triglycerida, adalah salah satu
langkah syarat dari oksidasi lemak, dimana dengan melepaskan ikatan asam lemak untuk
ditranspor ke mitokhondria untuk oksidasi. Peranan hormon insulin dalam kaitan dengan
metabolisme protein, peran utama hormon insulin adalah mengurangi dari menguraikan protein
(katabolisme). Walau hormon ini juga berperan di dalam meningkatkan sintese protein
(anabolisme), akibatnya sebagian besar bergantung pada kemampuan asam amino.
Adapun proses biokimia yang dipengaruhi oleh hormon insulin menurut Hayashi, et al
(2016), antara lain :
1. Mentranslokasi dari GLUT-4 transporter ke membran plasma dan mengalirkan atau
memasukkan glukosa, sintese glikogen, glikolisis dan sintesis asam lemak.
2. Mengontrol substrat masukan selular , secara jelas mencolok adalah glukosa di otot
dan jaringan adipose.
3. Meningkatkan sintesis glikogen – hormon insulin memfasilitasi masuknya glukosa ke
sel hati dan sel otot; kadar hormon insulin yang lebih rendah menyebabkan sel hati
mengkonversi glikogen menjadi glukosa dan mengeluarkannya ke dalam darah.
4. Meningkatkan sintesis asam lemak – hormon insulin memfasilitasi masuknya lemak
dalam darah ke jaringan adipose yang kemudian dapat dikonversi menjadi
triglycerida.
5. Menurunkan lipolisis – mengurangi kekuatan dari konversi dari simpanan sel lemak
lipid ke dalam asam lemak plasma; kekurangan dari hormon insulin menyebabkan
sebaliknya.
6. Menurunkan gluconeogenesis – menurunkan produksi glukosa dari berbagai
substrates di hati; kekurangan insulin menyebabkan produksi glukosa dari variasi
substrat pada hati dan di tempat lain.
Dengan efek tersebut, insulin secara aktif merubah proses metabolisme, dari metabolisme
lemak menjadi metabolisme glukosa, dengan kata lain insulin membuat tubuh memanfaatkan
karbohidrat sebagai sumber energi dan memisahkan lemak sebagai cadangan.
a. Sekresi insulin
Kadar glukosa dalam darah merupakan kunci regulator sekresi insulin oleh sel beta pankreas,
walaupun asam amino, keton dan nutrien lainnya juga mempengaruhi sekresi insulin. Kadar
glukosa dalam darah yang mencapai lebih dari 3,9 mmol/L (70 mg/dl) akan merangsang sintesis
insulin. Glukosa merangsang sekresi insulin dengan masuk ke dalam sel beta melalui transporter
glukosa GLUT 2. Selanjutnya di dalam sel, glukosa mengalami proses fosforilasi oleh enzim
glukokinase dan glikolisis yang akan membebaskan molekul ATP.
b. Aksi insulin
Hormon insulin berfungsi dalam meningkatkan transport glukosa yang berperan dalam
translokasi vesikel intraselular yang berisi transporter glukosa GLUT 4 pada membran plasma.
Aktivasi jalur sinyal reseptor insulin juga menginduksi sintesa glikogen, protein, lipogenesis dan
regulasi berbagai gen dalam perangsangan insulin. Kerja insulin dimulai ketika hormon tersebut
terikat dengan sebuah reseptor glikoprotein yang spesifik pada permukaan sel target. Reseptor
insulin terdiri dari dua heterodimer yang terdiri atas dua subunit yang diberi simbol α dan β.
Subunit α terletak pada ekstrasel dan merupakan sisi yang berikatan dengan insulin. Subunit β
merupakan protein transmembran yang melaksanakan fungsi sekunder yang utama pada sebuah
reseptor yaitu transduksi sinyal.

3. Hormon Glukagon
Hormon Glukagon merupakan hormon yang diproduksi di sel alpha Islets of Langerhans
Pankreas, hormon tersebut mempunyai peran yang berkebalikan dengan hormon insulin, yaitu
menaikan glukosa darah dan memacu proses penggunaan simpanan glukosa. Glukagon bekerja
utamanya di hepatocytes sel
hati.
Banyak ahli fisiologi memandang sel-sel β pankreas penghasil insulin dan sel-sel α pankreas
penghasil glukagon sebagai pasangan sistem endokrin yang sekresinya kombinasinya merupakan
faktor utama dalam mengatur metabolisme bahan bakar. Glukagon mempengaruhi banyak proses
metabolisme yang juga dipengaruhi oleh insulin dan berlawanan dengan efek insulin. Glukagon
bekerja terutama di hati, tempat hormon ini menimbulkan berbagai efek pada
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.

Efek hormon glukagon dalam proses metabolisme menurut Guyton, and Hall, ( 2006 ), yaitu:
1. Efek pada karbohidrat, mengakibatkan peningkatan pembentukan dan
pengeluaran glukosa oleh hati sehingga terjadi peningkatan kadar glukosa darah.
Glukagon menimbulkan efek hiperglikemik dengan menurunkan sintesis
glikogen, meningkatkan glikogenolisis, dan merangsang glukoneogenesis.
2. Efek pada lemak, mendorong penguraian lemak dan menghambat sintesa
trigliserida. Glukagon meningkatkan pembentukan keton (ketogenesis) di hati
dengan mendorong perubahan asam lemak menjadi badan keton.
3. Efek pada protein, glukagon menghambat sintesa protein dan meningkatkan
penguraian protein di hati. Stimulasi glukoneogenesis juga memperkuat efek
katabolik glukagon pada metabolisme protein di hati. Walaupun meningkatkan
katabolisme protein di hati, glukagon tidak memiliki efek bermakna pada kadar
asam amino darah karena hormon ini tidak mempengaruhi protein otot, simpanan
protein yang utama di tubuh.

Gambar interaksi hormon insulin dan glukagon (Guyton, and Hall, 2006 )
Tubuh manusia dapat memproduksi glukosa sendiri bila diperlukan, melalui proses :
1. Gluconeogenesis, suatu proses metabolisme untuk menghasilkan glukose dari
senyawa non-carbohydrate carbon, seperti lactate, glycerol, dan glucogenic amino
acids. Proses metabolisme tersebut terjadi di hati dan ginjal.
2. Glycogenolysis, suatu proses metabolisme untuk menghasilkan glukosa melalui
penguraian glycogen. Proses metabolisme tersebut terjadi di hati dan otot.
Sinta. 2018. Metabolisme lemak, karbohidrat, protein.
https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/c93e45ea62611d58d1a6be4542cc28da.pdf

Rina. 2018. Mekanisme utama mekanisme hormon tiroid.


http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/57668/4/Chapter%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai