NIM: 2180711003
Sekresi dan sintesis insulin terjadi di dalam sel beta pankreas. Insulin bersifat sebagai
hormon endokrin dan parakrin. Sebagai hormon endokrin yaitu berkerja secara sistemik yang
dilepaskan ke sirkulasi dan berikatan dengan reseptor membran, sedangkan sebagai parakrin
yaitu mempengaruhi sel di sekitarnya tanpa harus dilepaskan. Proses sintesis insulin diawali
dengan preproinsulin, yaitu prekursor hormon insulin, di retikulum endoplasma sel beta.
Preproinsulin dipecah oleh enzim peptidase menjadi proinsulin yang lalu terkumpul didalam
gelembung-gelembung dalam sel tersebut. Kemudian proinsulin dipecah lagi oleh enzim
peptidase menjadi insulin dan peptide-C yang sudah merupakan bentuk jadi untuk sekresi
melalui membran sel. Insulin digunakan untuk utilisasi glukosa dalam darah. Peningkatan
kadar glukosa darah adalah pemicu utama untuk sel beta untuk mensintesis insulin.
Terjadinya sekresi insulin diawali dengan glukosa yang melewati membran sel beta dengan
bantuan glucose transporter (GLUT) yang selanjutnya terjadi glikolisis dan fosforilasi
didalam sel sehingga menghasilkan ATP. Terjadi penutupan kanal K oleh karena ATP yang
menyebabkan ion K tidak dapat keluar sehingga terjadi depolarisasi membran sel. Kanal
kalsium terbuka sehingga ion kalsium masuk, yang menyebabkan kadar ion kalsium intrasel
meningkat. Peningkatan kadar ion kalsium intrasel itulah yang akan menyebabkan sekresi
insulin. Pulau Langerhans berfungsi dalam menghasilkan insulin. Jika pulau Langerhans
terganggu, maka produksi insulin juga akan terganggu. Di dalam pulau Langerhans, banyak
messenger yang di terlibat termasuk ATP, Zn2+, γ-aminobutyric acid (GABA), glucagon-like
peptide-1 (GLP-1), asetilkolin (Ach), dan lainnya. Faktor stimulant yang menstimulasi
pengeluaran insulin adalah glukosa, asam amino leusin, stimulasi vagal, asetilkolin,
sulfonylurea, dan meglitinide. Faktor yang meningkatkan pengeluaran insulin yang terinduksi
glukosa adalah glucagon-like peptide 1 (GLP1), gastric inhibitory peptide (GIP),
kolesistokinin, gastrin, sekretin, efek beta adrenergic dari katekolamin, arginin, dan GLP1
agonist. Penghambat pengeluaran insulin adalah efek alfa adrenergic katekolamin,
somatostatin, diazoxide, thiazide, beta bloker, klonidin, fenitoin, vinblastine, dan kolkisin.
a. Liver
Jalur katabolik
(1) Menghambat pemecahan glikogen (menghambat fosforilasi glikogen)
(2) Menghambat konversi asam lemak dan asam amino menjadi asam keto
Jalur anabolic
- Sintesis glikogen :
c. Jaringan adiposa
Penyimpanan trigliserida
(1) Lipoprotein lipase diinduksi oleh insulin untuk menghidrolisis trigliserid dalam
lipoprotein yang bersirkulasi untuk mengantarkan asam lemak ke dalam adiposity.
(2) Transport glukosa dalam sel menyebabkan fosfat gliserol terjadi esterifikasi asam
lemak yang disediakan oleh transport lipoprotein.
d. Otak
Gangguan insulin disebabkan karena terjadinya resistensi insulin yang disebabkan karena
penurunan kemampuan insulin atau karena penurunan respon dari sel target/organ. Faktor
yang menyebabkan gangguan insulin ini adalah faktor genetik atau defek primer sel target,
autoantibodi terhadap insulin dan degradasi insulin yang berlangsung cepat. Terjadinya
gangguan insulin ini bisa pada tingkat prereseptor, reseptor, postreseptor dan GLUT. Obesitas
merupakan penyebab resistensi insulin yang paling sering, yang terjadi karena penurunan
reseptor insulin dan reseptor gagal mengaktifkan tirosin kinase.
Pada aging, berubahnya komposisi dari tubuh, menyebabkan penurunan massa otot dan
peningkatan jaringan lemak. Aging akan menyebabkan terganggunya proliferasi sel beta
pancreas, terjadi apoptosis dari sel beta pancreas dan menghambat neogenesis sel beta
pankreas. Penurunan aktivitas fisik juga menyebabkan berkurangnya reseptor insulin. Selain
itu, penurunan jumlah gigi menyebabkan perubahan pola makan sehingga konsumsi
karbohidrat cenderung lebih tinggi, sehingga akan terjadi perubahan neurohormonal terutama
IGF-1 (insulin-like growth factor-1) dan DHEAS (dehydroepiandrosteron) plasma yang
menyebabkan menurunnya ambilan glukosa karena berkurangnya sensitivitas reseptor insulin
dan aksi insulin. Gangguan metabolisme lipid juga terjadi pada aging, sehingga terjadi
peningkatan berat badan yang akan menyebabkan obesitas.