Oleh :
Kelompok 5
1. NI KOMANG TRI WINAYANTI (P07120220009)
2. IDA AYU DIAH KUSUMA ARTHA (P07120220010)
3. NI GUSTI AYU RIANA PUTRI (P07120220033)
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat serta
Karunia-Nya kami akhirnya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENGKAJIAN FISIK
DAN PSIKOLOGIS”. Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Kami sadar bahwa pada makalah ini tetap ditemukan banyak kekurangan serta jauh dari
kesempurnaan. Dengan demikian, menanti adanya kritik dan saran untuk perbaikan makalah yang
hendak kami tulis dimasa yang akan datang, menyadari tidak ada suatu hal yang sempurna tanpa
disertai saran .Kami berharap makalah ini bisa dimengerti oleh setiap pihak terutama untuk para
pembaca. Kami mohon maaf jika ada perkataan yang tidak berkenan dihati.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2.2 Bagaimanakah pengkajian fisik dalam perawatan paliatif?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Pengkajian Fisik Dalam Perawatan Paliatif
Pemeriksaan fisik dilakukan mulai dari kepala sampai kaki dengan melihat
segala kelainan dan ketidaknormalan yang ada pada tubuh pasien adapun tehnik
yang digunakan dalam melakukan pemeriksaan adalah sebagai contoh berikut
ini : Pemeriksaan fisik dan psikologis pasien terminal. Contoh penyakit HIV
Pemeriksaan Fisik
A. Pengkajian
1. Identitas Klien : Nama, Umur, No Reg, Ruang, Agama, Pekerjaan,
Alamat, Suku Bangsa, Pendidikan, MRS, DX Medis
2. Keluhan Utama :
- Saat MRS : Klien dibawa ke rumah sakit dengan keluhan diare
dan demam tinggi.
- Saat pengkajian : Klien mengatakan badan terasa lemah, dan
tidak mampu melakukan aktifitas.
3. Riwayat Penyakit Sekarang: Apakah klien mengalami diare, nafsu
makan menurun, dan kesulitan menelan (disfagia), demam,
kelelahan dan mengeluhkan badan terasa lemah.
4. Riwayat Penyakit Dahulu: apakah mengalami diare tak terkontrol
tanpa merasakan sakit perut, penyebabnya tidak diketahui, dengan
faktor yang memperberat adalah bergerak sehingga usaha yang
dilakukan adalah diam, demam tinggi, diare disertai darah, apakah
pernah mengkonsumsi obat-obatan terlarang
5. Riwayat kesehatan keluarga
6. Riwayat Psikososial
a. Persepsi Klien Terhadap Masalah
Apakah pasien mengatakan bahwa penyakitnya ini merupakan
masalah yang mengkhawatirkan, ekspresi wajah terlihat lemah
dan badannya terlihat lemas.
7. Pola Kesehatan Sehari-hari Selama Di Rumah dan RS
4
a. Pola Nutrisi dan Metabolisme
- Di Rumah : makan 3x/hari. Minum air putih 8 gelas/hari
- Di Rumah Sakit : saat pengkajian klien menunjukkan gejala
anoreksia dan kesulitan menelan atau tidak, terjadi perubahan
nafsu makan Pola Eliminasi
8. Pemeriksaan Fisika.
a. Keadaan umum : apakah klien lemah, terpasang infus atau tidak
5
Keadaan sakit : Klien sering mengeluh lemas, sakit, tidak
nyaman, dll. Tekanan darah : mengalami penurunan
Nadi : mengalami penurunan
Respirasi : 12-24 x/menit
Bising Usus : 6-12 x/menit Suhu 37,5-38,5˚C
Tinggi badan : 170
Berat badan : menurun
6
4) Ketiak dan Payudara : apakah didapatkan pembesaran
kelenjar limfe dan benjolan, keadaan puting dan areola.
5) Abdomen : bentuk simetris atau tidak, adakah nyeri tekan,
apakah ada benjolan, tanda pembesaran hepar, tidak
didapati asites, dan hasil perkusi didapat suara timpani
6) Genetalia : Tn t adalah klien laki laki
- Penis ; klien di sirkumsisi, gland penis terdapat bercak,
pada batang penis ada tanda jamur, tidak ada tanda
herpes, ada lesi.
- Skrotum ; tidak ada lesi, tidak ada tanda jamur, tidak ada
tanda herpes
- Uretra ; tidak terdapat kelainan, tidak ada lesi
7) Anus dan Rektum : tidak ada abses, hemoroid, apakah pada
rektum didapati lendir, darah, atau nanah.
8) Ekstremitas : kekuatan otot menurun, terdapat oedema,
tampak tanda atropi.
9) Integumen : warna, tekstur kering, terdapat kemerahan
pada area, turgor buruk, terdapat tanda sianosis, akral
dingin, capillary refill time >3 detik, ada tanda inflamasi
pada kuku.
10) Status Neurologis
a. Tingkat kesadaran : Kompos Mentis
7
N IV : Klien dapat melihat gerakan tangan perawat baik
ke samping kiri ke kanan.
N V : Klien dapat menggerakan rahang
N VI : Klien dapat menggerakan mata kesamping
N VII : Klien dapat merasakan pahit, manis, asam, dan
manis N VIII : Klien dapat mendengarkan degan baik
N IX : Klien dapat berbicara
N X : Klien dapat mengangkat bahu
N XI : Klien dapat berbicara dengan baik
N XII : Klien dapat menggerakan lidah dan dapat
berbicara dengan baikd)
d. Funsi Motorik
Tidak ada gerakan yang tidak disadari klien, klien
mampu bergerak tanpa perintah.
e. Fungsi Sensorik
Klien tidak merasakan usapan kapas pada area
maksilaris, dapat merasakan benda tajam, tidak dapat
merasakan hangat, panas, dan dingin.
f. Refleks Pantologis
Reflek babinsky negatif, reflek cadlok negatif, reflek
Gordon negative
9. Pemeriksaan Penunjang
a) Hasil Test Enzime Linked Sorbent Assay (ELISA) : dari hasil
test ELISA yang dilakukan, menunjukkan hasil bahwa Tn. T
Positif dibuktikan dengan antibodi dalam serum mengikat
antigen virus murni di dalam enzyme-linked antihuman
globulin.
b) Hasil Test Western Blot : Positif
c) P24 Antigen Test : Positif
8
d) Kultur HIV : Positif, dengan kadar antigen P24 Meningkat
.
2.3 Pengkajian Psikologis Pada Perawatan Paliatif
Perubahan Psikologis juga menyertai pasien dalam kondisi
terminal Perawat harus peka dan mengenali kecemasan yang terjadi
pada pada pasien terminal, perawat harus bisa mengenali ekspresi
wajah yang ditunjukan apakah depresi, atau marah. Problem
psikologis lain yang muncul pada pasien terminal seperti
ketergantungan,kehilangan harga diri dan harapan.Adapun hal
yang dikaji dalam pengkajian psikologis antara lain :
Meliputi : Apa pemahaman anda terhadap sakit saat ini? Gali hati-
hati ekspektasi pasien.
9
mental?
Reaksi proses psikologis yang biasa dijumpai,contohnya pada kasus HIV
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perawatan paliatif merupakan perawatan yang berfokus pada pasien dan
keluarga dalam mengoptimalkan kualitas hidup dengan mengantisipasi,
mencegah, dan menghilangkan penderitaan.Perawatan paliatif mencangkup
seluruh rangkaian penyakit termasuk fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
kebutuhan spiritual serta untuk memfasilitasi otonomi pasien, mengakses
informasi, dan pilihan.Pada perawatan paliatif terdapat pengkajian yang
meliputi pengkajian fisik dan psikologis.Pemeriksaan fisik dilakukan mulai
dari kepala sampai kaki dengan melihat segala kelainan dan ketidaknormalan
yang ada pada tubuh pasien .Sedaangkan pengkajian psikologis meliputi :
Perubahan Psikologis juga menyertai pasien dalam kondisi terminal dimana
Perawat harus peka dan mengenali kecemasan yang terjadi pada pada pasien
terminal, perawat harus bisa mengenali ekspresi wajah yang ditunjukan apakah
depresi, atau marah. Problem psikologis lain yang muncul pada pasien terminal
seperti ketergantungan,kehilangan harga diri dan harapan.
3.2 Saran
11
Daftar Pustaka
12