Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATA KULIAH KEPERAWATAN MENJELANG AJAL DAN PALIATIF

PENGKAJIAN FISIK DAN PSIKOLOGIS

Oleh :
Kelompok 5
1. NI KOMANG TRI WINAYANTI (P07120220009)
2. IDA AYU DIAH KUSUMA ARTHA (P07120220010)
3. NI GUSTI AYU RIANA PUTRI (P07120220033)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat serta

Karunia-Nya kami akhirnya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENGKAJIAN FISIK

DAN PSIKOLOGIS”. Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata

Kuliah Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif

Kami sadar bahwa pada makalah ini tetap ditemukan banyak kekurangan serta jauh dari

kesempurnaan. Dengan demikian, menanti adanya kritik dan saran untuk perbaikan makalah yang

hendak kami tulis dimasa yang akan datang, menyadari tidak ada suatu hal yang sempurna tanpa

disertai saran .Kami berharap makalah ini bisa dimengerti oleh setiap pihak terutama untuk para

pembaca. Kami mohon maaf jika ada perkataan yang tidak berkenan dihati.

Denpasar, 3 September 2021

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................................................. iii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat............................................................................................................................. 2
BAB II ............................................................................................................................................. 3
2.1 Definisi dari Perawatan Paliatif............................................................................................. 3
2.2 Pengkajian Fisik Dalam Perawatan Paliatif .......................................................................... 4
2.3 Pengkajian Psikologis Pada Perawatan Paliatif .................................................................... 9
BAB III ......................................................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................... 11
3.2 Saran .................................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka ............................................................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Palliative Care adalah suatu perawatan kesehatan terpadu yang menyeluruh


dengan pendekatan multidisiplin yang terintegrasi. Tujuannya adalah untuk
mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas
hidupnya, dan juga memberikan support kepada keluarganya. Dari definisi tersebut
didapatkan bahwasannya salah satu tujuan dasar dari palliative care adalah
mengurangi penderitaan pasien yang termasuk didalamnya adalah menghilangkan
nyeri yang diderita oleh pasien tersebut
Terdapat banyak alasan mengapa pasien dengan penyakit stadium lanjut tidak
mendapatkan perawatan yang memadai, namun semua alasan itu pada akhirnya
berakar pada konsep terapi yang eksklusif dalam menyembuhkan penyakit daripada
meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi penderitaan. Itulah mengapa,
seringkali keputusan untuk mengambil tindakan paliatif baru dilakukan setelah
segala usaha penyembuhan penyakit ternyata tidak efektif. Padahal seharusnya,
palliative care dilakukan secara integral dengan perawatan kuratif dan rehabilitasi
baik pada fase dini maupun lanjut.
Seiring dengan berkembangnya bidang ilmu ini, ruang lingkup dari palliative
care yang dulunya hanya terfokus pada memberikan kenyamanan bagi penderita,
sekarang telah meluas menjadi perawatan holistik yang mencakup aspek fisik,
sosial, psikologis, dan spiritual. Perubahan perspektif ini dikarenakan semakin hari
semakin banyak pasien yang menderita penyakit kronis sehingga tuntutan untuk
suatu perkembangan adalah mutlak adanya. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis membuat makalah tentang Palliative Care untuk mengulas materi tersebut
lebih dalam.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah definisi dari perawatan paliatif?

1
1.2.2 Bagaimanakah pengkajian fisik dalam perawatan paliatif?

1.2.3 Bagaimana pengkajian psikologis dalam perawatan paliatif?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui definisi dari perawatan paliatif

1.3.2 Untuk mengetahui pengkajian fisik dalam perawatan paliatif

1.3.3 Untuk mengetahui pengkajian psikologis dalam perawatan paliatif

1.4 Manfaat

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa khususnya pada


pengkajian fisik dan psikologis pada perawatan paliatif

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi dari Perawatan Paliatif

Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan meningkatkan kualitas


hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga dalam menghadapi penyakit
yangmengancam jiwa, dengan cara meringankan penderitaan rasa sakit melalui
identifikasi dini, pengkajian yang sempurna, dan penatalaksanaan nyeri serta
masalah lainnya baik fisik, psikologis, sosial atau spiritual. (World Health
Organization (WHO) 2016)
Perawatan paliatif merupakan perawatan yang berfokus pada pasien dan
keluarga dalam mengoptimalkan kualitas hidup dengan mengantisipasi, mencegah,
dan menghilangkan penderitaan.Perawatan paliatif mencangkup seluruh rangkaian
penyakit termasuk fisik, intelektual, emosional, sosial, dan kebutuhan spiritual serta
untuk memfasilitasi otonomi pasien, mengakses informasi, dan pilihan (National
Consensus Project for Quality Palliative Care, 2013).Pada perawatan paliatif ini,
kematian tidak dianggap sebagai sesuatu yang harus di hindari tetapi kematian
merupakan suatu hal yang harus dihadapi sebagai bagian dari siklus kehidupan
normal setiap yang bernyawa (Nurwijaya dkk, 2010)
Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (KEMENKES, 2013)dan
Aziz, Witjaksono, dan Rasjidi (2008) prisinsip pelayanan perawatan paliatif yaitu
menghilangkan nyeri dan mencegah timbulnya gejala serta keluhan fisik lainnya,
penanggulangan nyeri, menghargai kehidupan dan menganggap kematian sebagai
proses normal , tidak bertujuan mempercepat atau menghambat kematian,
memberikan dukungan psikologis, sosial dan spiritual, memberikan dukungan agar
pasien dapat hidup seaktif mungkin, memberikan dukungan kepada keluarga
sampai masa dukacita, serta menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi
kebutuhan pasien dan keluarganya

3
2.2 Pengkajian Fisik Dalam Perawatan Paliatif

Pemeriksaan fisik dilakukan mulai dari kepala sampai kaki dengan melihat
segala kelainan dan ketidaknormalan yang ada pada tubuh pasien adapun tehnik
yang digunakan dalam melakukan pemeriksaan adalah sebagai contoh berikut
ini : Pemeriksaan fisik dan psikologis pasien terminal. Contoh penyakit HIV
Pemeriksaan Fisik
A. Pengkajian
1. Identitas Klien : Nama, Umur, No Reg, Ruang, Agama, Pekerjaan,
Alamat, Suku Bangsa, Pendidikan, MRS, DX Medis
2. Keluhan Utama :
- Saat MRS : Klien dibawa ke rumah sakit dengan keluhan diare
dan demam tinggi.
- Saat pengkajian : Klien mengatakan badan terasa lemah, dan
tidak mampu melakukan aktifitas.
3. Riwayat Penyakit Sekarang: Apakah klien mengalami diare, nafsu
makan menurun, dan kesulitan menelan (disfagia), demam,
kelelahan dan mengeluhkan badan terasa lemah.
4. Riwayat Penyakit Dahulu: apakah mengalami diare tak terkontrol
tanpa merasakan sakit perut, penyebabnya tidak diketahui, dengan
faktor yang memperberat adalah bergerak sehingga usaha yang
dilakukan adalah diam, demam tinggi, diare disertai darah, apakah
pernah mengkonsumsi obat-obatan terlarang
5. Riwayat kesehatan keluarga
6. Riwayat Psikososial
a. Persepsi Klien Terhadap Masalah
Apakah pasien mengatakan bahwa penyakitnya ini merupakan
masalah yang mengkhawatirkan, ekspresi wajah terlihat lemah
dan badannya terlihat lemas.
7. Pola Kesehatan Sehari-hari Selama Di Rumah dan RS

4
a. Pola Nutrisi dan Metabolisme
- Di Rumah : makan 3x/hari. Minum air putih 8 gelas/hari
- Di Rumah Sakit : saat pengkajian klien menunjukkan gejala
anoreksia dan kesulitan menelan atau tidak, terjadi perubahan
nafsu makan Pola Eliminasi

1) Kebiasaan Devekasi Sehari-hari


- Di Rumah : Jumlah, warna, bau, disertai darah maupun
nanah
- Di Rumah sakit :-
2) Kebiasaan Miksi
- Di Rumah : warna, bau, adakah kesulitan BAK
- Di Rumah Sakit : klien BAK dengan alat bantu atau tidak

b. Pola Tidur dan Istirahat


- Di Rumah Klien : jumlah jam tidur, apakah mengalami
gangguan tidur
- Di Rumah Sakit : jumlah jam tidur, apakah mengalami
gangguan tidur
c. Pola Aktivitas
- Di Rumah : klien beraktifitas secara mandiri tanpa bantuan
orang lain apakah memiliki kebiasaan olah raga
- Di Rumah Sakit : apakah klien mendapatkan bantuan dari
orang lein ketika akan melakukan aktivitas
d. Pola Reproduksi dan Seksual
Usia, anak, riwayat penggunaan kontrasepsi

8. Pemeriksaan Fisika.
a. Keadaan umum : apakah klien lemah, terpasang infus atau tidak

5
Keadaan sakit : Klien sering mengeluh lemas, sakit, tidak
nyaman, dll. Tekanan darah : mengalami penurunan
Nadi : mengalami penurunan
Respirasi : 12-24 x/menit
Bising Usus : 6-12 x/menit Suhu 37,5-38,5˚C
Tinggi badan : 170
Berat badan : menurun

b. Review of System (ROS)


1) Kepala : Posisi kepala, bentuk kepala, warna rambut,
distribusi rambut, apakah terlihat bayangan pembuluh
darah, apakah terdapat luka, tumor, edema, ketombe, dan
bau.
- Mata : tidak terdapat vesikel, tidak ada masa, nyeri
tekan, dan penurunan penglihatan, konjungtiva anemis.
- Hidung : apakah terdapat sekret, dan lesi
- Mulut : apakah terdapat lesi, gigi ada yang tanggal,
membran mukosa kering, apakah ada bercak-bercak
keputihan pada lidah, dan halitosis.
- Telinga : apakah ada nyeri tekan, dan luka
2) Leher :apakah trakea simetris, adakah pembesaran kelenjar
tiroid dan vena jugularis, nyeri tekan.
3) Thoraks : dilihat bentuk, apakah terdapat masa, dan otot
bantu napas
- Paru : bentuk dada simetris, tidak terdapat retraksi
interkosta, ekspansi kanan dan kiri sama, perkusi paru
didapat suara sonor di seluruh lapang paru, batas paru
hepar dan jantung redup,
- Jantung : ictus cordis terlihat di mid-clavicula line
sinistra ICS 5,

6
4) Ketiak dan Payudara : apakah didapatkan pembesaran
kelenjar limfe dan benjolan, keadaan puting dan areola.
5) Abdomen : bentuk simetris atau tidak, adakah nyeri tekan,
apakah ada benjolan, tanda pembesaran hepar, tidak
didapati asites, dan hasil perkusi didapat suara timpani
6) Genetalia : Tn t adalah klien laki laki
- Penis ; klien di sirkumsisi, gland penis terdapat bercak,
pada batang penis ada tanda jamur, tidak ada tanda
herpes, ada lesi.
- Skrotum ; tidak ada lesi, tidak ada tanda jamur, tidak ada
tanda herpes
- Uretra ; tidak terdapat kelainan, tidak ada lesi
7) Anus dan Rektum : tidak ada abses, hemoroid, apakah pada
rektum didapati lendir, darah, atau nanah.
8) Ekstremitas : kekuatan otot menurun, terdapat oedema,
tampak tanda atropi.
9) Integumen : warna, tekstur kering, terdapat kemerahan
pada area, turgor buruk, terdapat tanda sianosis, akral
dingin, capillary refill time >3 detik, ada tanda inflamasi
pada kuku.
10) Status Neurologis
a. Tingkat kesadaran : Kompos Mentis

b. Tanda-tanda perangsangan otak


Pusing
Suhu tubuh 37,8
c. Uji saraf kranial
N I : Klien tidak dapat membau dengan baik
N II : Klien dapat melihat dengan jelas
N III : Klien dapat menggerakkan bola mata

7
N IV : Klien dapat melihat gerakan tangan perawat baik
ke samping kiri ke kanan.
N V : Klien dapat menggerakan rahang
N VI : Klien dapat menggerakan mata kesamping
N VII : Klien dapat merasakan pahit, manis, asam, dan
manis N VIII : Klien dapat mendengarkan degan baik
N IX : Klien dapat berbicara
N X : Klien dapat mengangkat bahu
N XI : Klien dapat berbicara dengan baik
N XII : Klien dapat menggerakan lidah dan dapat
berbicara dengan baikd)
d. Funsi Motorik
Tidak ada gerakan yang tidak disadari klien, klien
mampu bergerak tanpa perintah.
e. Fungsi Sensorik
Klien tidak merasakan usapan kapas pada area
maksilaris, dapat merasakan benda tajam, tidak dapat
merasakan hangat, panas, dan dingin.
f. Refleks Pantologis
Reflek babinsky negatif, reflek cadlok negatif, reflek
Gordon negative

9. Pemeriksaan Penunjang
a) Hasil Test Enzime Linked Sorbent Assay (ELISA) : dari hasil
test ELISA yang dilakukan, menunjukkan hasil bahwa Tn. T
Positif dibuktikan dengan antibodi dalam serum mengikat
antigen virus murni di dalam enzyme-linked antihuman
globulin.
b) Hasil Test Western Blot : Positif
c) P24 Antigen Test : Positif

8
d) Kultur HIV : Positif, dengan kadar antigen P24 Meningkat
.
2.3 Pengkajian Psikologis Pada Perawatan Paliatif
Perubahan Psikologis juga menyertai pasien dalam kondisi
terminal Perawat harus peka dan mengenali kecemasan yang terjadi
pada pada pasien terminal, perawat harus bisa mengenali ekspresi
wajah yang ditunjukan apakah depresi, atau marah. Problem
psikologis lain yang muncul pada pasien terminal seperti
ketergantungan,kehilangan harga diri dan harapan.Adapun hal
yang dikaji dalam pengkajian psikologis antara lain :

1) Kondisi pikiran dan suasana hati (mood).

Meliputi : Apakah dalam bulan terakhir anda merasakan: Merasa


putus asa atau merasa tidak berdaya? kehilangan minat? Apakah
merasa depresi? Apakah anda merasa tegang atau cemas? Apakah
pernah mengalami serangan panic? Apakah ada hal spesifik yang
harapkan?

2) Penyesuaian terhadap sakit.

Meliputi : Apa pemahaman anda terhadap sakit saat ini? Gali hati-
hati ekspektasi pasien.

3) Sumber – sumber dan hal yang menguatkan.

Meliputi : Apakah sumber dukungan anda? Misalnya: orang-


orang,hobi, iman dan kepercayaan

4) Total Pain (nyeri multidimensi yang tidak terkontrol)

Meliputi : Adakah masalah psikologis, sosial, spiritual yang di


alami yang berkontribusi terhadap gejala yang dialami?

5) Sakit sebelumnya (dapat dikaji langsung atau pada keluarga):


Adakah risiko stress psikologikal dan riwayat masalah kesehatan

9
mental?
Reaksi proses psikologis yang biasa dijumpai,contohnya pada kasus HIV

Reaksi Proses Psikologis Hal –hal yang biasa


dijumpai
Shock Merasa bersalah,marah Rasa takut,hilang
(kaget,goncangan dan tidak berdaya akal,frustasi,rasa sedih
batin)
Mengucilkan diri Merasa cacat dan tidak Khawatir menginfeksi orang
berguna,mengucilkan lain
diri
Membuka status Ingin tahu reaksi Penolakan,stress,konfontrasi
secara terbatas lain,pengalihan
stress,ingin dicintai
Mencari orang Berbagi Ketergantungan,campur
yang positif HIV rasa,pengenalan tangan ,tidak percaya pada
kepercayaan,penguatan pemegang rahasia dirinya
dukungan social
Status khusus Perubahan keterasingan Ketergantungan,dikotomi
menjadi manfaat kita dan mereka (semua
khusus ,perbedaan orang yang dilihat sebagai
menjadi hal yang terinfeksi HIV dan direspon
istimewa ,dibutuhkan seperti itu (over
oleh yang lainnya identification)

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perawatan paliatif merupakan perawatan yang berfokus pada pasien dan
keluarga dalam mengoptimalkan kualitas hidup dengan mengantisipasi,
mencegah, dan menghilangkan penderitaan.Perawatan paliatif mencangkup
seluruh rangkaian penyakit termasuk fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
kebutuhan spiritual serta untuk memfasilitasi otonomi pasien, mengakses
informasi, dan pilihan.Pada perawatan paliatif terdapat pengkajian yang
meliputi pengkajian fisik dan psikologis.Pemeriksaan fisik dilakukan mulai
dari kepala sampai kaki dengan melihat segala kelainan dan ketidaknormalan
yang ada pada tubuh pasien .Sedaangkan pengkajian psikologis meliputi :
Perubahan Psikologis juga menyertai pasien dalam kondisi terminal dimana
Perawat harus peka dan mengenali kecemasan yang terjadi pada pada pasien
terminal, perawat harus bisa mengenali ekspresi wajah yang ditunjukan apakah
depresi, atau marah. Problem psikologis lain yang muncul pada pasien terminal
seperti ketergantungan,kehilangan harga diri dan harapan.

3.2 Saran

Sebagai seorang perawat sangat penting halnya untuk memahami apa


dan bagaimana pengkajian fisik dan psikologis dalam perawatan paliatif agar
nantinya etika susah terjun dalam menangani masyarakat sudah mengetahui apa
yang seharusynya di lakukan dalam pengkajian pada perawatan paliatif . Selain
itu diharapkan nantinya makalah ini dapat menambah wawasan mahasiswa,
masyarakat dan lainnya.

11
Daftar Pustaka

Akas, Endro Nopfantiyanto. 2017. Makalah Keperawatan Menjelang Ajal Pengkajian


Fisik dan Psikologis, Tinjauan Agama Tentang Perawatan Paliatif, dan Tinjauan
Social Budaya Terhadap Perawatan Paliatif.
https://id.scribd.com/document/388723641/makalah-docx. Diakses pada Jumat, 3
September 2021 pukul 21.49 Wita

Aripurnami, Arum. Kelompok 2 Makalah Pengkajian Fisik dan Psikologi Keperawatan


Paliatif. https://id.scribd.com/document/403603262/KELOMPOK-2-
MAKALAH-PENGKAJAIN-FISIK-DAN-PSIKOLOGI-KEPERAWATAN-
PALIATIF-docx. Diakses pada Sabtu, 4 September 2021 pukul 09.26 Wita

Suryasetiawan. 2019. Pengkajian Fisik Dan Psikologi Dalam Perawatan Paliatif.


https://id.scribd.com/document/404183485/Pengkajian-Fisik-dan-Psikologis-
Dalam-Perawatan-Paliatif-docx. Diakses pada Sabtu, 4 September 2021 pukul
09.30 Wita

12

Anda mungkin juga menyukai