DISUSUN OLEH :
DELLA RAMADHANI
1811312042
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kelancaran kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata Keperawatan Jiwa. Makalah
ini memuat tentang “Sehat Jiwa Pada Bayi”. Makalah ini tidak akan selesai tepat pada
waktunya tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV KASUS 16
BAB VI PENUTUP 22
3.1 Kesimpulan 22
3.2 Saran 22
DAFTAR PUSTAKA 23
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
1. tujuan umum
untuk memenuhi penugas mata kuliah keperawatan kesehatan jiwa program
studi S1 ilmu keperawatan .
2. tujuan khusus
untuk mengetahaui bagaimana asuhan keperawatan yang tepat pada sehat jiwa
pada bayi.
C. Manfaat
1. Bagi penulis
Penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan penulis tentang asuhan keperawatan sehat jiwa pada bayi
1
2. Bagi pembaca
Dapat menambah ilmu pengetahuan dan dapat menjadikan tulisan makalah
penulis seagai referansi belajar selanjutnya.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
Bayi tidak membedakan antara orang-orang dan merasa senang menerima
orang yang dikenal dan yang tidak dikenal
2. Tahap Attachment Is The Makin (2-7 bulan)
Bayi mulai mengakui dan menyukai orang-orang yang dikenal, tersenyum
pada orang yang lebih dikenal
3. Tahap Specific, Clear-Cut Attachment (7-24 bulan)
Bayi telah mengembangkan keterikatan dengan ibu atau pengasuh pertama
lainnya dan akan berusaha untuk senantiasa dekat dengannya, akan menangis
ketika berpisah dengannya
4. Tahap Goal-Coordination Partenerships (24 bulan-seterusnya)
Bayi merasa lebih aman dalam berhubungan dengan pengasuh pertama, bayi
tidak merasa sedih selama berpisah dengan ibunya dalam jangka waktu yang
lama
4
yang baru lahir. Respon ini akan menghilang ketika bayi mendekati usia
6 bulan
Reflek Menggenggam
Reflek menggenggam terjadi ketika sesuatu menyentuh telapak tangan
bayi dan bayi akan merespon dengan cara menggenggam dengan kuat.
Reflek menggenggam merupakan langkah awal bayi untuk lebih
memudahkan melakukan aktivitas menggenggam selanjutnya yang lebih
disengaja. Reflek menggenggam ini akan berkurang pada bulan ke-3.
b. Kemampuan Merangkak
Diartikan sebagai keterampilan bergerak maju dengan tangan dan kaki
sambil mengangkat badan dari dasar tempat menelungkup. Dengan
tercapainya kemampuan merangkak si bayi mulai bereksplorasi menjelajahi
tempat bermain dan rumahnya sambil memperkukuh otot-ototnya.
c. Kemampuan Duduk
Bertujuan untuk mendapatkan kebebasan bergerak bagi kepala, tubuh,
dan kedua belah tangan. Dengan fasilitas kebebasan ini, bayi bisa
memperhatikan gerakan-gerakan tangan dan jari-jari sambil
memanipulasikan kepalanya
d. Kemampuan Berdiri dan Berjalan
Tegak berdiri dan berjalan pada dua kaki itu merupakan keterampilan
khas manusiawi
e. Pola Tidur dan Bangun
Bayi yang baru lahir menghabiskan lebih banyak waktunya untuk
tidur.Rata-rata bayi baru lahir tidur selama 16-17 jam sehari,walaupun ada
beberapa bayi yang rata-rata tidurnya lebih sedikit,yaitu sekitar 10-11 jam
perhari.
f. Pola Makan dan Minum
Perkembangan fisik bayi bergantung pada makanan yang baik selama 2
tahun pertama. Bayi yang membutukan makanan yang mengandung
sejumlah protein,kalori,vitamin dan mineral. Bagi bayi usia 6 bulan pertama
ASI merupakan sumber makanan dan sumber energi yang utama,karena ASI
adalah susu yang bersih dan dapat dicerna,serta mengandung zat antibodi
bagi bayi.
5
g. Pola Buang Air
Buang air yang terkendali atau terlatih merupakan suatu bentuk
keterampilan fisik dan motorik yang harus dicapai oleh bayi. Kemapuan
untuk mengendalikan buang air ini sangat bergantung pada kematangan otot
dan motivasi yang dimiliki. Pengendalian buang air kecil dimulai pada usia
15-16 bulan, tetapi sampai akhir masa bayi pengendalian buang air kecil ini
belum sempurna (Hurlock,1994)
h. Perkembangan Inteligensi
Menurut Piaget,dilihat dari perkembangan kognitif pada usia bayi ini
berada pada periode sensori motorik. Bayi mengenal objek-objek yang
berada di lingkungannya melalui sistem pengindraan (pengelihatan dan
pendengaran) dan gerakan motoriknya.
i. Perkembangan Emosi
Emosi adalah perasaan atau afeksi yang melibatkan kombinasi antara
gejolak fisiologis dan perilaku yang tampak. Beberapa tahapan
perkembangan emosi pada bayi secara umum adalah
Usia 2 bulan pertama
Pada usia ini tipikal emosinya ialah heran, senang, kejijikan, dan kesukaran.
Bayi pada usia ini menunjukkan minatnya yang meningkat terhadap
berbagai orang dan benda-benda disekitarnya
Usia 2-4 bulan
Bayi sudah mampu tersenyum dan menunjukkan kesenangannya terhadap
orang tua,terutama ibunya.
Usia 3 -10 bulan
Anak-anak yang normal akan memainkan permainan yang sederhana,
seperti memberi dan menerima.
Usia tahun ke 2
Pada usia ini selain menangis ketika dia lapar, anak yang normal seringkali
menuntun tangan ibunya ketempat penimpanan makanan misalnya lemari
makanan (kulkas).
j. Perkembangan Bahasa
Kemapuan dan kesiapan belajar bahasa pada manusia segera mengalami
perkembangan setelah kelahirannya.
6
k. Perkembangan Moral
Pada masa ini,tingkah laku bayi hampir semuanya didominasi oleh
dorongan naluriah belaka. Oleh karena itu, tingkah laku anak belum bisa
dinilai sebagai tingkah laku bermoral atau tidak bermoral. Dengan melihat
kecenderungan perilaku anak tersebut, maka untuk menanamkan konsep-
konsep moral pada anak, sebaiknya dilakukan hal-hal sebagi berikut
Berilah pujian, ganjaran atas sesuatu yang menyenagkan anak(seperti
mencium,dipeluk dan diberi kata-kata pujian) apabila dia melakukan
perbuatan baik.
Berilah hukuman atau sesuatu yang mendatangkan perasaan tidak
senang apabila dia melakukan perbuatan yang tidak baik. Hukuman
tersebut akan menjadi hukuman bagi anak untuk tidak mengulangi
perbuatan yang tidak baik itu.
7
Yaitu mengeluarkan suara yang berarti dan menyampaikannya kepada orang
lain dengan perantara suara itu.
4. Belajar buang air kecil dan buang air besar
Tugas ini dilakukan pada tempat dan waktu yang sesuai dengan norma
masyarakat. Untuk memberikan pendidikan kebersihan kepada anak usia
dibawah 4 tahun,cukup dengan pembiasaan saja, yaitu setiap kali mau buang
air, bawalah anak ke kamar mandi tanpa banyak memberikan penerangan
kepadanya.
5. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
Agar pengenalan terhadap jenis kelamin berjalan normal, maka orang tua
perlu meperlakukan ankanya, baik dalam memberikan alat mainan, pakaian,
maupun aspek lainnya sesuai dengan jenis kelamin anak
6. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis
Dalam proses mencapai kestabilan jasmaniah ini, orang tua perlu
memberikan perawatan yang intensif, baik menyangkut pemberian makanan
yang bergizi maupun pemeliharaan kebersihan.
7. Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara, dan
orang lain.
F. Perkembangan Bayi
Perkembangan Normal Bayi: berkembangnya rasa percaya diri
1. Tidak langsung menangis saat bertemu dengan orang lain
2. Menolak saat digendong oleh orang yang tidak dikenalnya
3. Menangis saat digendong oleh orang yang tidak dikenalnya
4. Menangis saat tidak nyaman (basah, lapar, haus, sakit, panas)
5. Bereaksi senang saat ibu datang menghampirinya
6. Menangis saat ditinggal ibu nya
7. Memperhatikan, memandang wajah ibu atau orang yang mengajaknya
bicara
8. Mencari suara ibu atau orang lain yang memanggil namanya
8
2. Tidak mau berpisah sama sekali dengan ibunya
3. Tidak mudah berhubungan dengan orang lain
4. Menangis berkepanjangan
5. Agitasi yang berlebihan
9
BAB III
A. PENGKAJIAN
Perkembangan psikososial bayi yang normal adalah proses
perkembangan bayi, ditandai dengan pemupukan rasa percaya pada orang lain
yang diawali dengan kepercayaan terhadap orang tua, khususnya ibu. Rasa
aman secara fisik dan psikososial berperan penting dalam pembentukan rasa
percaya bayi. Bila rasa percaya tidak terpenuhi maka akan terjadi
penyimpangan berupa rasa tidak percaya diri dan setelah besar ia menjadi
orang yang mudah curiga dan tidak menjalin hubungan baru.
Karakteristik Perilaku:
10
perkembangan: ibunya
berkembangnya rasa tidak Tidak mau berpisah sama sekali dengan
percaya ibunya
Tidak mudah berhubungan dengan
orang lain
Menangis Berkepanjangan
Agitasi yang berlebihan
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. INTERVENSI
11
Merencanakan menangis.
tindakan Ganti popok/ celana bila
menstimulasi basah atau kotor
perkembangan Lindungi dari bahaya
anaknya jatuh
Kurangi stres bayi
dengan cara : rawat bayi
dengan kasih sayang,
memeluk, menggendong,
mengeloni dengan tulus
dan sepenuh hati.
Memberikan lingkungan
yang aman dan nyaman
bagi bayi Mengajak bayi
bermain
Mengajak bayi bicara
saat sedang merawat
bayi
Segera membawa ke
pelayanan kesehatan
terdekat bila terdapat
masalah kesehatan
(sakit)
Demonstrasikan cara
memupuk rasa percaya bayi
Rencanakan tindakkan
untuk memupuk rasa
percaya bayi
12
Memenuhi kebutuhan
dasar : makan, minum,
kebersihan, BAB/BAK,
istirahat/tidur, bermain
Memenuhi rasa aman
dan nyaman : melindungi
bayi dari rasa sakit,
panas, cedera (jatuh,
tidak membiarkan
sendirian,berikan kasih
sayang)
Segera membawa ke
pelayanan kesehatan saat
sakit.
13
bayi menangis
Mengganti popok/
celana bila basah atau
kotor
Meliindungi dari
bahaya jatuh
Mengurangi stres bayi
dengan cara : Merawat
bayi dengan kasih
sayang, memeluk,
menggendong dengan
tulus dan sepenuh hati.
Memberikan
lingkungan yang aman
dan nyaman bagi bayi
Mengajak bayi
bermain
Mengajak bayi bicara
saat sedang merawat
bayi
Membawa ke
pelayanan kesehatan
terdekat bila terdapat
masalah kesehatan
(sakit)
Mendemonstrasikan cara
memupuk rasa percaya
bayi
Merencanakan tindakkan
untuk memupuk rasa
percaya bayi
14
perekmbangan percaya bayi mengetahui penyebab
: rasa tidak Mengajarkan cara rasa tidak percaya pada
percaya menjalin hubungan saling bayi
percaya dengan bayi : O : Ibu tampak
Memenuhi kebutuhan memahami apa yang
dasar : makan, minum, disampaikan oleh
kebersihan, perawat.
BAB/BAK, A: Rasa Tidak Percaya
istirahat/tidur, bermain Masih Ada
. P : Lanjutkan SP 2
Memenuhi rasa aman
dan nyaman :
melindungi bayi dari
rasa sakit, panas,
cedera (jatuh, tidak
membiarkan
sendirian,berikan kasih
sayang).
Membawa ke pelayanan
kesehatan saat sakit.
BAB IV
KASUS
By. C dibawa ibunya Ny. A ke Rumah Sakit pada tanggal 12 Februari 2021. Ibu By.
C mengatakan anaknya menjerit-jerit dan menangis kencang ketika ditinggal
ibunya,rewel,tidak mudah berhubungan dengan orang lain,mudah sekali terkejut. By.
C juga suka menendang-nendang kakinya dan mengepalkan tangannya. Ny.A
mengatakan bahwa dia cemas dengan kondisi bayinya karena dia takut akan
15
berdampak buruk terhadap kesehatan bayinya kelak. Saat dilakukan pengkajian Ny. A
mengatakan beliau melahirkan bayinya secara pervaginam pada tanggal 17 Oktober
2020 berjenis kelamin perempuan dengan berat badan lahir 3000 gr dengan PB 48 cm.
Ny. A juga mengatakan bahwa dirumahnya suka ada keributan tidak hanya itu
saudara By.C suka mengganggu adiknya.
BAB V
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas
Nama : By. C
Tanggal lahir : 17 oktober 2020
Usia : 3 bulan 27 hari
Jenis kelamin: perempuan
16
Anak ke: 2
2. Data objektif
Berat bayi baru lahir: 3000 gr
PB baru lahir : 48 cm
BB sekarang: 7000 gr
PB sekarang : 63 cm
RR: 32x/menit
HR: 128x/menit
Suhu : 36,5
3. Data subjektif
Ny. A mengatakan bayinya menjerit-jerit dan menangis kencang jika
ditinggal, rewel dan tiadak mudah berhubungan dengan orang lain,
mudah terkejut
By.C suka menendang-nendang dan mengepalkan tangannya
Ny.C mengatakan By. A lahir secara pervaginam
Ny. C mengatakan dirumah suka ada keributan dan saudara By. A suka
mengganggu By. A
4. Riwayat kesehatan sekarang
By. A rewel, menangis kencang dan menjerit serta tidak mudah
berhubungan dengan orang lain dan mudah terkejut
5. Riwayat kesehatan dahulu
-
6. Riwayat kesehatan keluarga
-
7. Riwayat imunisasi
Baru lahir : HB 0
1 bulan : BCG, Polio 1*
2 bulan: DPT-HB-Hib 1, polio 2
3 bulan : DPT-HB-Hib 2, polio 3
Pemeriksaan Fisik
17
2) Mata : Letak mata kanan dan kiri simetris, pupil isokor, sklera
tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, dan tidak ada nyeri tekan
3) Hidung : Pada hidung pasien tidak ada polip dan tidak ada
pembengkakan
4) Telinga : Simetris, bersih tidak ada serumen, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada massa
5) Mulut : mukosa bibir merah muda dan kenyal, gigi bersih dan
tidak terdapat caries
6) Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada
pembesaran tiroid
7) Thorak
a. Inspeksi : Pengembangan dada kanan dan kiri simetris, tidak ada
retraksi interkosta
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, dan fremitus raba kanan dan
kiri sama
c. Perkusi : Terdengar bunyi sonor
d. Auskultasi : Tidak terdengar bunyi tambahan
8) Abdomen
a. Inspeksi : Simetris, tidak ada luka
b. Auskultasi : bising usus normal
c. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
d. Perkusi : Tympani
9) Jantung
a. Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
b. Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
c. Perkusi : Pekak
d. Auskultasi : BJ I dan II terdengar
10) Hepar
a. Inspeksi : Tidak ada pembengkakan
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c. Perkusi : Dullness
11) Ekstremitas
a. Atas : Tidak ada edema dan lesi
b. Bawah : tidak ada edema
18
12) Genetalia : Bersih, tidak ada lesi, tidak ada keluhan
13) Integumen : turgor kulit baik
B. Analisis Data
DO :
- PB baru lahir : 48
- BB sekarang 7000 gr
- PB sekarang 63 cm
19
- RR 32x/menit
- nadi 128x/menit
- suhu 36,5°C
C. NOC NIC
20
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi mental sejahtera yang memungkinkan hidup
harmonis dan produktif sebagai bagian yang utuh dari kualitas hidup seseorang,
dengan memperhatikan semua segi kehidupan manusia Bayi adalah usia anak dari 2
minggu baru lahir hingga 2 tahun. Pada masa bayi anak belajar kepercayaan dan
21
ketidakpercayaan yang merupakan krisis pertama yang harus dihadapi oleh bayi. Pada
masa ini, bayi mulai beradaptasi dan mengeksresikan emosi yang dirasakannya.
Askep pada sehat jiwa bayi dapat dilakukan berupa pengkajian, menegakkan
diagnose, intervensi, implementasi dan evaluasi hasil. Evaluasi dilakukan sesuai
standar SOAP dan lakukan pengkajian ualang untuk melakukan tindakan selanjutnya.
B. Saran
Perlu pengkajian lebih lanjut mengenai asuhan keperawatan sehat jiwa pada bayi,
namun penulis berharap tulisan penulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk
referensi belajar. Saran pembaca sangat berpengaruh untuk penulis selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
22
Mansur, H. 2014. Psikologi Ibu dan Anak Untuk Kebidanan Edisi 2. Jakarta: Salemba
Medika
Rufaedah, Hasyyati, dan Slametiningsih. 2016. Gambaran Sehat Jiwa Pada Tahap
Perkembangan Anak Usia 0-12 Bulan Di Posyandu Teratai 5 RT 02 RW 10
Wilayah Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Bintara Jaya Tahun 2016. Jurnal
Keperawatan Jiwa.
23