Anda di halaman 1dari 14

Overall Equipment

Effectiveness (OEE)
1. AFRIZAL WILDAN 16137039
2. GREGORIUS BRYAN G. SAMOSIR 14137051
3. MUHAMMAD FADILLAH 16137063
4. M. DEBENO HABIBIE 18137062
5. PUTRI PASARIBU 16137075
6. RYAN MARKAH 15137069
Pengertian OEE :
Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah suatu
perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana tingkat keefektifan suatu mesin atau
peralatan yang adaUmumnya, OEE digunakan sebagai
indikator performasi suatu mesin atau peralatan.
Manfaat OEE :
OEE bisa digunakan sebagai Benchmark
untuk mengukur rencana perusahaan
dalam performasi.

Nilai OEE, perkiraan dari suatu aliran produksi,


dapat digunakan untuk membandingkan garis
performasi melintang dari perusahaan, maka
akan terlihat aliran yang tidak penting.

Jika proses permesinan dilakukan secara


individual, OEE bisa mengidentifikasi mesin
mana yang memiliki performansi buruk,
bahkan mengidentifikasi fokus dari sumber
daya TPM.
Kegunaan
Menentukan starting point dari perusahaan
ataupun peralatan/mesin.
Mengidentifikasi kejadian bottleneck di
dalam peralatan/mesin.
Mengidentifikasi kerugian produktivitas
(true productivity losses).
Menentukan prioritas dalam usaha untuk
meningkatkan OEE dan peningkatan
produktivitas.
Terdapat 3 (tiga) elemen produktivitas dan efektivitas peralatan
yang bisa diukur:

Availability

Performance Efficiency

Rate of Quality Product


• Rumus OEE (Overall Equipment Effectiveness):
• OEE (%) = Availability (%) x Performance efficiecy (%)
x Rate of Quality Product (%)
• Berdasarkan penghargaan yang pernah diberikan
Japan Institute of Plant Maintenance, kondisi ideal
OEE yaitu (Nakajima, 1988):
Availability > 90%
Performance Efficiency > 95%
Quality Product > 99%
• Sehingga OEE yang ideal yaitu: 0,90 x 0,95 x 0,99 =
85%
PENENTUAN EVALUASI KINERJA MOBILE MANUFAKTUR
UNIT (MMU) UNTUK PERTAMBANGAN PERMUKAAN:
PENDEKATAN OEE
Untuk pengukuran efektivitas peralatan secara keseluruhan, perlu untuk menentukan
besarnya jenis kerugian produksi untuk merencanakan kegiatan dan mengalokasikan
sumber daya secara efektif. Penerapan Overall Equipment Effectiveness (OEE) di Mobile
Manufacturing Unit untuk operasi pertambangan belum sepatutnya diadopsi. Ada
kebutuhan untuk melakukan penilaian indeks kinerja pemeliharaan seperti ketersediaan
dan pemanfaatan untuk peningkatan produktivitas. Makalah ini berusaha untuk
menentukan indeks kinerja pemeliharaan seperti ketersediaan dan pemanfaatan Mobile
Manufacturing Unit (MMU) Terbatas (AEL) operasi Explosives Afrika di Goldfields Ghana
Limited, Damang. Ditetapkan bahwa ketersediaan dan pemanfaatan masing-masing adalah
93,55% dan 30,61%.
PERHITUNGAN KETERSEDIAAN
• Ketersedian bench
Hal ini terutama berkaitan dengan ketersediaan MMUs di bench tertentu. Beberapa faktor yang
dipertimbangkan di bawah ketersediaan bench (BA) termasuk waktu yang digunakan untuk menunggu
di bench, lubang tersedak bebas, lubang bor kosong utama dan pompa peledak massal ke dalam
lubang ledakan.

Di mana Wb adalah waktu bench, F waktu lubang yang bebasd, Pr adalah priming waktu, Pu waktu
memompa, Mb adalah waktu kerusakan mekanis, Eb adalah waktu breakdown listrik dan Pb waktu
memompa saat breakdown.
• Ketersedian shift
ketersediaan Shift (SA) ditentukan oleh ketersediaan MMUs selama shift 10 jam. waktu
breakdown dan pemeliharaan yang dikurangi dari total jam pergeseran dalam sebulan.
Nilai yang diperoleh kemudian dibagi dengan jumlah total jam shift per bulan. Eq. 7
digunakan untuk menghitung ketersediaan shift.

Di mana Wd adalah hari kerja, Mb adalah waktu kerusakan mekanis, Eb adalah waktu
kerusakan listrik, Pb waktu memompa saat breakdown, S adalah waktu pelayanan dan Pm
adalah waktu perawatan pencegahan
PERHITUNGAN PEMANFAATAN
• Pemanfaatan bench
Ini menunjukkan aktivitas MMU di bench yang ditugaskan. Waktu tunggu bench, lubang bebas, lubang
bor kosong utama dan pompa bahan peledak massal ke dalam lubang ledakan dipertimbangkan
dengan cara lain untuk menentukan pemanfaatan MMU pada bench tertentu. Eq. 9 digunakan dalam
perhitungan utilisasi bench (BU).

di mana Pu waktu memompa, Wb adalah waktu yang digunakan untuk menunggu di bench, Fc adalah
waktu yang digunakan untuk membebaskan lubang dari chocked dan Pr adalah waktu yang digunakan
untuk prime hole kosong.
• shift
perhitungan di bawah ini digunakan untuk menghitung pemanfaatan Persamaan shift. Eq 10
digunakan dalam perhitungan shift (SU) selama operasi MMUs

di mana Pu waktu memompa, Wd adalah hari kerja, Eb adalah waktu gangguan listrik,
Pb memompa waktu kerusakan, S adalah waktu servis dan Pm adalah waktu
pemeliharaan preventif.
Data yang diperlukan
Hasil Perhitungan

Pada Fig.2 tercatat Bulan November mencatat


utilisasi tertinggi sedangkan bulan Januari mencatat
utilisasi terendah. Nilai utilisasi yang rendah yang
tercatat di bulan itu adalah sebagai akibat dari waktu
pemompaan yang rendah dari waktu kerja MMU
dalam bulan itu. Dapat disimpulkan dengan jelas dari
Fig .2 bahwa nilai-nilai ketersediaan persentase lebih
tinggi dibandingkan dengan pemanfaatan
Kesimpulan
• Penerapan Keseluruhan Peralatan Efisiensi (OEE) untuk MMU di
tambang terbuka telah menghasilkan hasil yang berguna untuk
mengidentifikasi kerugian yang terkait dengan ketersediaan dan
pemanfaatan.
• Makalah ini mengulas faktor-faktor yang digunakan dalam
perhitungan ketersediaan dan pemanfaatan truk dan bagaimana
faktor-faktor ini mempengaruhi ketersediaan dan pemanfaatan.
• Faktor-faktor yang dianalisis adalah kerusakan, jam perawatan,
waktu pemompaan dan waktu kerja dalam sebulan.
• Pada jurnal ini dibahas tentang efisiensi Penggunaan MMUs
untuk memudahkan kerja pengisian bahan peledak dengan
menggunakan alat dan menghitung waktu agar penggunaan alat
MMUs lebih efektif

Anda mungkin juga menyukai