EKONOMI TEKNIK
Penyusun:
PENDAHULUAN
Bisnis kuliner merupakan salah satu bisnis yang dewasa ini berkembang pesat dan
memiliki potensi berkembang yang cukup besar dibanding dengan industri lainnya.
Bahkan pada krisis sekalipun, industri ini terbilang mampu bertahan. Di Indonesia,
industri pangan dari tahun ke tahun semakin berperan penting dalam pembangunan
industri nasional, sekaligus dalam perekonomian keseluruhan. Bahkan pertumbuhan
ekonomi nasional masih sangat bergantung pada pertumbuhan konsumsi, terutama
makanan.
Warung kopi Putu Pandita 2, merupakan usaha yang bergerak di bidang makanan
dan minuman yang penyajian menunya cukup cepat dan jam operasionalnya mencapai
24 jam nonstop. Usaha ini mempunyai pangsa pasar yang cukup baik karena lokasinya
berada di dekat kampus dimana targetnya adalah mahasiswa-mahasiswa yang tinggal di
daerah tersebut ataupun mahasiswa yang pulang larut malam karena kegiatan mereka,
bahkan warga sekitar pun turut menjadi target mereka.
Makalah ini akan membahas tentang analisis ekonomi usaha Warung Kopi Putu
Pandita 2 sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Teknik dengan
menggunakan beberapa teori analisis yang sudah dipelajari saat perkuliahan seperti NPV,
MARR, BEP, dan yang lainnya.
1.3 TUJUAN
Tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis kelayakan suatu bisnis dengan menggunakan teori analisis yang
sudah dipelajari dalam Mata Kuliah Ekonomi Teknik seperti NPV, MARR, BEP,
dsb. Dalam kasus ini kita akan mengetahui kelayakan bisnis Warung Kopi Putu
Pandita 2.
2. Mengetahui metode yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu bisnis.
Dalam kasus ini kita akan mengetahui kelayakan bisnis Warkop Putu Pandita 2.
BAB II
DATA DAN INFORMASI USAHA
Usaha yang akan dianalisa adalah usaha yang bergerak di bidang kuliner yaitu
Warung Kopi Putu Pandita 2. Perusahaan ini menjual makanan dan minuman yang
penyajiannya terbilang cukup cepat dan harganya terbilang terjangkau sehingga akan
mengundang daya tarik para pembeli. Produk yang ditawarkan terbilang cukup bervariasi
menunya seperti aneka rasa mi instan, roti bakar, nasi omelet, nasi kornet telur, nasi telur,
aneka minuman cepat saji, dan beberapa produk lainnya
Target utama pembelinya yaitu mahasiswa Universitas Telkom dan juga warga
sekitar kampus Universitas Telkom yang membutuhkan makanan yang penyajiannya
cepat, murah, dan mudah dicari terlebih ketika malam hari atau dini hari untuk me-
recharge energi mereka setelah seharian penuh beraktivitas saat perkuliahan maupun
kegiatan lainnya. Harga yang ditawarkan untuk produk yang dijual cukup bervariasi
dimulai dari Rp 3.000 hingga Rp 11.000.
Biaya Investasi
a. Biaya sewa bangunan per bulan : Rp. 9.000.000,-
b. Biaya pembelian semua perabotan : Rp. 5.000.000,-
Biaya Tetap :
a. Biaya Listrik : Rp. 160.000,- / bulan
b. Biaya Gaji 3 Pegawai : Rp. 4.500.000,- / bulan
Biaya Variabel :
a. 320 pcs u/ 7 varian rasa indomie : Rp. 4.480.000,-
b. 300kg beras u/ 3000 porsi nasi : Rp. 3.900.000.,-
c. 300 bungkus nutrisari : Rp. 300.000,-
d. 1000 porsi telur dadar/rebus : Rp. 1.000.000,-
e. 350 bungkus kopi : Rp. 1.050.000,-
f. 200 bungkus susu kental manis : Rp. 500.000,-
g. 150 bungkus es batu : Rp. 150.000,-
h. 30 bungkus roti : Rp. 600.000,-
i. Biaya Lain Lain : Rp. 2.000.000,-
TEORI RUJUKAN
Untuk menganalisa perusahaan, kami menggunakan beberapa teori sebagai referensi dan
rujukan bagi kami.
1. Analisis Present Worth
Net Present Value (NPV) adalah perbedaan antara nilai sekarang dari arus kas
masuk dan nilai sekarang dari arus kas keluar. NPV digunakan dalam
penganggaran modal untuk menganalisis profitabilitas investasi diproyeksikan atau
proyek. Sebuah net present value positif menunjukkan bahwa proyeksi pendapatan
yang dihasilkan oleh suatu proyek atau investasi (dalam dolar sekarang) melebihi
biaya diantisipasi (juga dalam dolar sekarang). Umumnya, investasi dengan NPV
positif akan menjadi salah satu menguntungkan dan satu dengan NPV negatif akan
mengakibatkan kerugian bersih. Konsep ini merupakan dasar untuk Net Nilai
Peraturan Present, yang menyatakan bahwa satu-satunya investasi yang harus
dilakukan adalah mereka dengan nilai-nilai NPV positif.
2. Analisis MARR
Minimum Attractive Rate of Return (MARR) adalah tingkat suku bunga
pengembalian minimum yang menarik, dimana tingkat suku bunga tersebut akan
dijadikan dasar atau indikator keputusan manajemen sehubungan dengan
pemilihan alternatif-alternatif biaya (cost alternatives), manfaat (benefit
alternatives) atau kelayakan suatu investasi (feasibility study)
3. Analisis BEP
Break Even point (BEP) adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari
jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu
untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan / profit.
BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami
kerugian, apa itu usaha jasa atau manufaktur