Anda di halaman 1dari 31

PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI

R DENNIE A POHAN 120425009 PUTRA BUNGSU MANDAY 120425008 CHAIRINA SINAGA 110425001

Pengertian Konduksi
Konduksi ialah pemindahan panas yang dihasilkan dari kontak langsung antara permukaan-permukaan benda. Setiap benda mempunyai konduktivitas termal (kemampuan mengalirkan panas) tertentu yang akan mempengaruhi panas yang dihantarkan dari sisi yang panas ke sisi yang lebih dingin.

Koefisien Konduksi Termal


Sifat bahan yang digunakan utk menyatakan bahwa bahan tersebut merupakan suatu isolator atau konduktor. Menunjukkan seberapa cepat kalor mengalir dalam suatu bahan. (kkonduktor > kisolator)

Hukum Fourier

Dimana: q= laju perpindahan panas dT/dX = gradien suhu ke arah perpindahan panas

Dalam persamaaan tersebut Hukum Fourier telah dinyatakan dalam bentuk persamaan laju alir, yang bentuk umumnya adalah:

Dengan demikian persamaan konduksi panas mendefisinisikan tahanan terhadap konduksi panas k adalah konduktiviti panas suatu zat, yang besarnya tergantung pada temperatur zat itu.

Konduksi Keadaan Steady (Tunak)


Persamaan neraca energi:

Kualitas energi panas adalah sebagai berikut: Energi masuk: Energi yang dibangkitkan: Perubahan energi dalam Energi keluar Pada keadaaan steady, distribusi suhu konstan, suhu hanya merupakan fungsi posisi dan akumulasi = 0, sehingga:

Untuk konduksi keadaan steady, hukum Fourier dapat diintegrasi:

( oK ) T1 T1 q T2 x T2 0 x (m )

DINDING DATAR
Perpindahan Panas Konduksi Pada Satu Bidang Datar (Slab)

Keterangan : q = Laju perpindahan Panas (W) T = Temperature (0C) x = Tebal Bahan (m) A = Luas Permukaan (m2)

Perpindahan Panas Konduksi Pada Satu Seri Bahan

Analogi listrik yang disusun secara seri :

Pada keadaan steady state, panas yang masuk pada sisi muka sebelah kiri harus sama dengan panas yang meninggakan sisi muka sebelah kanan qinput = qoutput Sehingg a,

Arah aliran bila disusun paralel :

A B

Contoh soal : Suhu pada satu dinding gabus setebal10 cm sebesar 210 C dan pada sisi lainnya -120 C . Konduktivitas termal pada rentang suhu ini 0,042 w/m0C. Hitunglah laju perpindahan panas melalui dinding seluas 1 m 2 . Jawab : Dik : T1 = 210 C T2 = -120 C K = 0,042 W/m 0C A = 1 m2 x = 10 cm = 0,1 m

Penyelesaia n:

Sistem Radial-Silinder

Suatu silinder, dimana: r1= jari-jari dalam r0=jari-jari luar L=panjang Ti-To=beda suhu

Laju perpindahan panas dapat ditentukan dari Hukum Fourier dengan penyesuaian rumus luas menjadi:
ro

Ar = 2rL
dT qr = k . Ar dr

dr 2 .k .L = dT r q T0 r1

T1

2 .k .L ( T1 T 0 ) ln ro ln r1 = q 2 .k .L ( q= T1 T 0 ) r ln( 0 ) r1

T1 T2 T1 T2 T1 T2 q = k . Alm . = = r2 r1 ( r2 r1 ) /( kAlm ) R
Alm ( 2Lr2 ) ( 2Lr1 ) A2 A1 = = ln(2Lr2 / 2Lr1 ) ln( A2 / A1 )

Dimana :

r2 r ln( r2 / r 1 1) R = = Dimana : k A . Alm 2 kL

(Geankoplis, 1987)

Contoh 4.2-1 (Geankoplis, 1987). Panjang tabung untuk koil pendingin Tabung silinder berdinding tipis dari karet dengan ID 5 mm dan OD 20 mm digunakan sebagai koil pendingin. Air pendingin dalam tabung mengalir pada suhu 274,9 K. Sebanyak 14,65 W panas harus dipindahkan dengan pendinginan ini. Hitung panjang

Penyelesaian: Dari App. A-3 Geankoplis, 1987: Khardbutter= 0,151 W/m.K r1 = 5/100 = 0,005 m; r2 = 20/1000 = 0,02 m Ambil L= 1 m.

A1 = 2Lr1 = 2 (1)(0,005) = 0,0314m A1 = 2Lr2 = 0,1257m


2

Arata rata

A2 A1 = = 0,0680m 2 ln( A2 / A1 )

T1 T2 274,9 297,1 q = k . Arata rata . = 0,151(0,0682) = 15,2W r2 r1 0,02 0,005

Tanda negatif menunjukkan bahwa arah aliran panas adalah dari r2, dinding luar ke r1, dinding dalam. Panjang tabung yang diperlukan:

14,65W = = 0,964m 15,2W / 1m

Konsep tahanan termal dapat juga digunakan untuk dinding lapis rangkap seperti gambar di 2L(T1 T4 ) atas: q = ln(r2 / r1 ) ln(r3 / r2 ) ln(r4 / r3 ) + + kA kB kC

Contoh 4.3-1 (Geankoplis, 1987). Aliran panas melalui dinding isolasi ruang pendingin Ruang pendingin dilapisi dengan 12,7 mm kayu pine; 101,6 mm cork board dan lapisan terluar 76,2 mm concrete. Temperatur permukaan luar 255,4 K (ruang pendingin) dan permukaan luar concrete 297,1 K. Nilai: kpine = 0,151 W/m.K kcorkboard = 0,0433 W/m.K kconcrete = 0,762 W/m.K

Penyelesaian:
T1 = 255,4 K; kA= 0,151 kB= 0,0433 kC= 0,762 T4= 297,1 K; ; xA= 0,0127 m ; xB= 0,1016 m ; xC= 0,0762 m

Tahanan masing-masing material:

x A 0,0127 RA = = = 0,0841K / W k A . A 0,151(1)

Dengan cara yang ama:


RB = 2,346 K / W

RC = 0,1K / W
T1 T4 255,4 297,1 q= = = 16,48W RA + RB + RC 0,0841 + 2,346 + 0,1

k menghitung temperatur T2, antara pine dan cork b


T1 T2 q= RA 255,4 T2 16,48 = ;T2 = 256,79 K 0,0841

Contoh 4.3-2 (Geankoplis, 1987). Panas yang hilang dari isolasi pipa. Pipa stainless stell berdinding tipis (A) mempunyai k= 21,63 W/m.K dengan ID=0,0254 m dan OD = 0,0508 m. Pipa dilapisi asbestos (B) sebagai isolasi setebal 0,0254 m dengan k=0,2433 W/m.K. Temperatur permukaan dalam pipa 811 K dan permukaan luar isolasi 310,8 K. Untuk pipa 0,305 m panjang, hitung: Panas yang hilang Temperatur antara pipa dengan isolasi

Penyelesaian: T1= 811 K; T2 = T antara; T3=310,8 K


0,0254 D r1 = = = 0,0127; r2 = 0,0254; r3 = r2 + 0,0254 = 0,0508m 2 2

Luas permukaan pada L=0,305 m:


A1 = 2Lr1 = 2 (0,305)(0,0127) = 0,0243m 2 A2 = 2Lr2 = 0,0487 m 2 A3 = 2Lr3 = 0,0974m 2

AA, rata rata AB , rata rata

A2 A1 = = 0,0351m 2 ln( A2 / A1 ) A3 A2 = = 0,0703m 2 ln( A3 / A2 )

Tahanan masing-masing:
r2 r1 0,0127 RA = = = 0,01637 K / W 21 , 63 ( 0 , 0351 ) k A . Alm r3 r2 RB = = 0,0254 = 1,491K / W 0 , 2423 ( 0 , 0703 ) k B . AB ,lm

Laju perpindahan panas: T1 T3 811 310,8 q= = = 331,7W RA + RB 0,01673 + 1,491 Untuk menghitung temperatur T2:

T1 T2 q= RA

811 T2 331,7 = ; T2 = 805,5 K 0,01673


Hanya terjadi penurunan T yang kecil melintasi pipa, karena nilai k yang tinggi.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai