2. Penyebab
Penyebab dari penyakit leukemia tidak diketahui secara pasti. Faktor yang diduga
mempengaruhi frekuensi terjadinya leukemia, yaitu :
a. Radiasi
Berdasarkan laporan riset menunjukkan bahwa :
1) Para pegawai radiologi berisiko untuk terkena leukemia.
2) Pasien yang menerima radioterapi berisiko terkena leukemia.
b. Faktor Leukemogenik
1) Racun lingkungan seperti benzena
2) Bahan kimia industri seperti insektisida dan Formaldehyde.
3) Obat untuk kemoterapi
c. Herediter, seperti sindrom down merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh
kromosom abnormal mungkin meningkatkan risiko leukemia.
d. Virus dapat menyebabkan leukemia menjadi retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada
dewasa. (Akerlof, 1970)
3. Pohon Masalah
Virus
Okoginesis aktif
5. Manifestasi Klinis
a. Akut Limfoblastik Leukemia (ALL)
Manifestasi klinisnya antara lain pucat, mudah memar, letargi, anoreksia, malaise, nyeri tulang,
nyeri perut dan perdarahan. Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan hal–hal sebagai berikut :
demam, keletihan, anoreksia, pucat, petekie dan ekimosis pada kulit atau membran mukosa,
perdarahan retina, pembesaran dan fibrosis organ–organ sistem retikuloendotelial, seperti hati,
limpa, dan limfonodus, berat badan turun, nyeri abdomen yang tidak jelas, nyeri sendi dan
nyeri tekan pada tulang.
b. Akut Mieloid Leukemia (AML) atau Akut NonLymphoid Leukemia (ANLL)
Gejala dan tanda AML yang muncul meliputi pucat, demam, nyeri tulang, dan perdarahan kulit
serta mukosa.
6. Penatalaksanaan Medis
a. Transfusi darah
b. Kortikostiroid seperti prednisone, kortison, deksametason dan sebagainya.
c. Sitostatika bentuk terapi utama adalah kemoterapi dengan kombinasi vinkristine,
asparaginase, prednisone untuk terapi awal dan dilanjutkan dengan kombinasi mercaptopurine,
metotrexate, vincristine, dan prednisone untuk pemeliharaan.
d. Imunoterapi
e. Transplantasi sumsum tulang
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Darah tepi
b. Sumsum tulang
c. Biopsy limpa
d. Kimia darah
e. Cairan serebrospinal
f. Sitogenetik
g. Pemeriksaan immunophenotyping
8. Komplikasi
a. Gagal sumsum tulang. Sumsum tulang gagal memproduksi sel darah merah dalam jumlah
yang memadai, yaitu berupa :
• Lemah dan sesak nafas
• Infeksi dan demam
• Perdarahan
b. Infeksi.
Leukosit yang diproduksi saat keadaan LGK adalah abnormal, tidak menjalankan fungsi imun
yang sebenarnya. Hal ini menyebabkan pasien menjadi lebih rentan terhadap infeksi.
c. Hepatomegali (Pembesaran Hati).
d. Splenomegali (Pembesaran Limpa).
e. Limpadenopati yang merujuk kepada ketidaknormalan kelenjer getah bening dalam ukuran,
konsistensi, ataupun jumlahnya.
f. Kematian.
2. Diagnosis Keperawatan
1) Resiko infeksi d.d Leukopenia.
2) Intoleransi Aktivitas b.d Kelemahan d.d mengeluh lelah, frekuensi jantung
meningkat >20% dari kondisi istirahat
3. Intervensi Keperawatan
Tujuan dan
No Diagnosa Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1. Risiko Infeksi Setelah dilakukan Manajemen Manajemen
(D.0142) tindakan Imunisasi/ Imunisasi/
keperawatan selama Vaksinasi (I.14508) Vaksinasi (I.14508)
…x… jam
Observasi Observasi
diharapkan Tingkat
Infeksi (L.14137) • Identifikasi • Mengidentifikasi
Terapeutik Terapeutik
Edukasi Edukasi
Edukasi Edukasi
• Anjurkan tirah • Agar dianjurkan
baring tirah baring
• Anjurkan • Agar dianjurkan
melakukan melakukan
aktivitas secara aktivitas secara
bertahap bertahap
• Anjurkan • Agar dianjurkan
menghubungi menghubungi
perawat jika perawat jika
tanda dan gejala tanda dan gejala
kelelahan tidak kelelahan tidak
berkurang berkurang
Kolaborasi Kolaborasi
• Kolaborasi • Untuk
dengan ahli gizi berkolaborasi
tentang cara dengan ahli gizi
meningkatkan tentang cara
asupan makanan meningkatkan
asupan makanan
DAFTAR PUSTAKA
Farid, dzaki muhammad. (2018). Oleh : farid muhammad dzaki nim : 1514401004.