LEUKEMIA
ILMU KESEHATAN ANAK
Pembimbing:
dr. Gebyar Tri Baskara, Sp.A
dr. Ali Shodikin, M.Kes., Sp.A
dr. Saraswati, Sp.A (K)
2
definisi
1 Leukemia adalah penyakit keganasan sel darah
yang berasal dari sumsum tulang, ditandai oleh
proliferasi sel-sel darah putih, dengan manifestasi
adanya sel-sel abnormal dalam darah tepi.
Akut Kronik
Leukimia Limfoblastik Akut Leukimia Mielositik Akut Leukimia Limfositik Leukimia Mielositik
(ALL) (AML) Kronis (CLL) Kronis (CML)
4
SUBTIPE leukemia akut DAN KRONIK
5
All TIPE L1 L2 DAN L3
6
EPIDEMIOLOGI
Leukemia akut pada anak mencapai 97% dari semua jenis
leukemia, terdiri dari 2 tipe yaitu ALL 83% dan AML 17%.
Sedangkan, leukemia kronik mencapai 3% dari seluruh leukemia
pada anak. Insidennya 1 : 60.000 orang/tahun dan didominasi
oleh anak-anak usia < 15 tahun, dengan insiden tertinggi pada
usia 3-5 tahun.
7
Etiologi
9
PATHWAY OF LEUKEMIA
10
GAMBARAN KLINIS
✗ Anemia mudah lelah, letargi, pusing, sesak, nyeri dada.
✗ Neutropenia Anoreksia, kehilangan berat badan, malaise.
✗ Trombositopenia Perdarahan kulit, gusi, otak, saluran cerna, hematuria.
✗ Nyeri tulang dan sendi (karena infiltrasi sumsum tulang oleh sel leukemia),
biasanya terjadi pada anak.
✗ Demam, banyak berkeringat pada malam hari (hipermetabolisme).
✗ Infeksi mulut, saluran napas, selulitis, atau sepsis.
✗ Hepatomegali, splenomegali, limfadenopati.
✗ Leukemia SSP (Leukemia cerebral) : nyeri kepala, tekanan intrakranial
naik, muntah, kelumpuhan saraf otak (VI dan VII).
11
12
DIAGNOSIS
Anamnesis keluhan Pemeriksaan fisik :
berat badan menurun, ✗ Tanda vital febris
nyeri tulang, pucat, sesak, ✗ Kepala leher
lemah, sering demam, anemia, pembesaran
sering mengalami KGB (+).
perdarahan (ptekie, ✗ Abdomen
purpura, epitaksis), nyeri hepatosplenomegali.
kepala, muntah hingga ✗ Ekstremitas ptekie,
penurunan kesadaran. memar.
13
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah lengkap :
✗ Anemia normositik normokromik
✗ Hiperleukositosis (>100.000/mm3)
✗ Trombositopenia
HDT ditemukan sel-sel blast.
BMA (bone marrow aspiration) diagnostik
pasti pansitopenia + dominasi limfoblas
(hiperseluler sel blast > 30%) ALL.
14
Tata laksana SUPPORTIF
✗ Supportif, yakni mengobati komplikasi antara
lain berupa pemberian transfusi darah/
trombosit, pemberian antibiotik, pemberian obat
untuk meningkatkan granulosit, pemberian
nutrisi yang baik, dan pendekatan aspek
psikososial.
15
TATA LAKSANA KAUSATIF
17
PROGNOSIS
Berdasarkan faktor prognosis maka pasien dapat digolongkan ke dalam kelompok risiko
✗
biasa dan risiko tinggi.
Risiko tinggi (dilakukan induks lagi setelah fase konsolidasi):
Jumlah sel blas total setelah 1 minggu terapi dengan dexametason > 1000/mm3.
18
KOMPLIKASI
✗ Infeksi penyebab kematian ALL terbanyak (karena obat
sitotoksik, kortikosteroid, AB broad spectrum, lama rawat
inap, gangguan imunitas seluler dan humoral, neutropenia
dan disfungsi neutrofil).
19
TERIMA KASIH
20