Anda di halaman 1dari 20

REFERAT

LEUKEMIA
ILMU KESEHATAN ANAK

Ayu Lilyana Nuridah (212011101079)

Pembimbing:
dr. Gebyar Tri Baskara, Sp.A
dr. Ali Shodikin, M.Kes., Sp.A
dr. Saraswati, Sp.A (K)

SMF ILMU KESEHATAN ANAK


RSD DR. SOEBANDI JEMBER
2022
content
Definisi leukemia Klasifikasi leukemia Epidemiologi etiologi

patofisiologi Gambaran klinis diagnosis Pemeriksaan penunjang

Tata laksana DIAGNOSIS BANDING prognosis KOMPLIKASI

2
definisi
1 Leukemia adalah penyakit keganasan sel darah
yang berasal dari sumsum tulang, ditandai oleh
proliferasi sel-sel darah putih, dengan manifestasi
adanya sel-sel abnormal dalam darah tepi.

-Proliferasi klonal sel darah yang berlebihan


-Penurunan laju apoptosis
Klasifikasi leukemia
Leukemia

Akut Kronik

Leukimia Limfoblastik Akut Leukimia Mielositik Akut Leukimia Limfositik Leukimia Mielositik
(ALL) (AML) Kronis (CLL) Kronis (CML)

4
SUBTIPE leukemia akut DAN KRONIK

5
All TIPE L1 L2 DAN L3

6
EPIDEMIOLOGI
Leukemia akut pada anak mencapai 97% dari semua jenis
leukemia, terdiri dari 2 tipe yaitu ALL 83% dan AML 17%.
Sedangkan, leukemia kronik mencapai 3% dari seluruh leukemia
pada anak. Insidennya 1 : 60.000 orang/tahun dan didominasi
oleh anak-anak usia < 15 tahun, dengan insiden tertinggi pada
usia 3-5 tahun.

7
Etiologi

Pestisida Benzena Sindrom Down

Imunodefisiensi Anemia Fanconi


8
patofisiologi
mutasi
masuk dalam pada materi genetik sel

pemb.darah ikut aliran sifat sel berubah


darah (proliferasi dan maturasi)

tidak bisa berkembang


menjadi bentuk lebih matur,
infiltrasi ke organ tubuh hanya sampai tahap sel muda

Hepatomegali, Jumlah sel muda


(Blast) meningkat
splenomegali,
gangguan metabolisme
sel dan fungsi organ menekan pembentukan sel darah
normal dalam sumsum tulang

9
PATHWAY OF LEUKEMIA

10
GAMBARAN KLINIS
✗ Anemia  mudah lelah, letargi, pusing, sesak, nyeri dada.
✗ Neutropenia  Anoreksia, kehilangan berat badan, malaise.
✗ Trombositopenia  Perdarahan kulit, gusi, otak, saluran cerna, hematuria.
✗ Nyeri tulang dan sendi (karena infiltrasi sumsum tulang oleh sel leukemia),
biasanya terjadi pada anak.
✗ Demam, banyak berkeringat pada malam hari (hipermetabolisme).
✗ Infeksi mulut, saluran napas, selulitis, atau sepsis.
✗ Hepatomegali, splenomegali, limfadenopati.
✗ Leukemia SSP (Leukemia cerebral) : nyeri kepala, tekanan intrakranial
naik, muntah, kelumpuhan saraf otak (VI dan VII).

11
12
DIAGNOSIS
 Anamnesis  keluhan  Pemeriksaan fisik :
berat badan menurun, ✗ Tanda vital febris
nyeri tulang, pucat, sesak, ✗ Kepala leher 
lemah, sering demam, anemia, pembesaran
sering mengalami KGB (+).
perdarahan (ptekie, ✗ Abdomen 
purpura, epitaksis), nyeri hepatosplenomegali.
kepala, muntah hingga ✗ Ekstremitas  ptekie,
penurunan kesadaran. memar.

13
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Darah lengkap :
✗ Anemia normositik normokromik
✗ Hiperleukositosis (>100.000/mm3)
✗ Trombositopenia
 HDT  ditemukan sel-sel blast.
 BMA (bone marrow aspiration)  diagnostik
pasti  pansitopenia + dominasi limfoblas
(hiperseluler sel blast > 30%)  ALL.

14
Tata laksana SUPPORTIF
✗ Supportif, yakni mengobati komplikasi antara
lain berupa pemberian transfusi darah/
trombosit, pemberian antibiotik, pemberian obat
untuk meningkatkan granulosit, pemberian
nutrisi yang baik, dan pendekatan aspek
psikososial.

15
TATA LAKSANA KAUSATIF

Protokol ALL Indonesia (2013) 16


DIAGNOSIS BANDING
✗ ITP
✗ Anemia aplastik
✗ Keganasan lain yang menginvasi sumsum
tulang  neuroblastoma/rhabdomiosarkoma.

17
PROGNOSIS
 Berdasarkan faktor prognosis maka pasien dapat digolongkan ke dalam kelompok risiko


biasa dan risiko tinggi.
Risiko tinggi (dilakukan induks lagi setelah fase konsolidasi):

 Jika jumlah leukosit > 50.000/uL.

 Usia < 12 bulan atau > 10 tahun.

 Fenotip imunologis leukemia L3 atau sel T.

 Massa di mediastinum (rontgen).

 Ditemukan leukemia SSP (LP).

 Jumlah sel blas total setelah 1 minggu terapi dengan dexametason > 1000/mm3.

✗ Risiko biasa (RB/Standar Risk)  Tidak memiliki tanda-tanda risiko tinggi.

18
KOMPLIKASI
✗ Infeksi  penyebab kematian ALL terbanyak (karena obat
sitotoksik, kortikosteroid, AB broad spectrum, lama rawat
inap, gangguan imunitas seluler dan humoral, neutropenia
dan disfungsi neutrofil).

✗ Malnutrisi  penurunan nafsu makan  karena anoreksia.

19
TERIMA KASIH

20

Anda mungkin juga menyukai