1
Ayu Lilyana Nuridah dan 2Yudha Nurdian
1
Student, Faculty of Medicine, University of Jember, Indonesia
2
Faculty of Medicine, University of Jember, Indonesia
Abstrak
Kalsium adalah salah satu unsur mineral penting yang dibutuhkan oleh
manusia. Kalsium memegang peranan sangat penting dalam pola diet sehat dan
kandungan mineral dalam tubuh sebagai nutrisi. Kalsium memiliki fungsi dalam
pembentukan tulang, kontraksi otot, pelepasan hormon dan neurotransmitter dan
sebagai komponen yang mempengaruhi kadar elektrolit serta asam basa dalam
darah. Kalsium terdapat dalam tulang rangka kurang lebih sebanyak 99% dalam
bentuk kristal. Jumlah kalsium yang diserap oleh usus tergantung dari asupan,
hormon, umur, vitamin D, kebutuhan tubuh akan kalsium, diet tinggi protein dan
karbohidrat serta derajat keasaman yang tinggi.
Absorpsi kalsium bervariasi, antara 10-60%. Metabolisme dan penyerapan
kalsium dalam tubuh diregulasi oleh hormon. Hormon adalah sebuah zat kimia
yang dihasilkan oleh organ-organ tubuh dari kelenjar endokrin yang berfungsi
untuk memacu fungsi dari berbagai organ. Salah satu hormon yang berperan
dalam proses metabolisme kalsium adalah hormon paratiroid. Regulasi dari
berbagai organ, seperti ginjal, usus, dan tulang juga berpengaruh terhadap
keseimbangan kadar kalsium dalam darah.
Kata Kunci : kalsium, hormon paratiroid
Pendahuluan
Kalsium adalah salah satu unsur mineral penting yang dibutuhkan oleh
manusia. Kalsium memegang peranan sangat penting dalam pola diet sehat dan
kandungan mineral dalam tubuh sebagai nutrisi. Zat makanan dalam tubuh seperti
vitamin D3, asam amino, protein, dan laktat dapat membantu dalam peningkatan
absorbsi kalsium. Peran kalsium umumnya dibagi menjadi dua, yaitu membantu
pembentukan tulang dan gigi, dan mengatur proses metabolisme dalam tubuh.
Kalsium memegang peranan penting saat masa pertumbuhan seseorang, namun
dengan demikian, kalsium juga tetap dibutuhkan hingga usia dewasa. Pada
pembentukan tulang, bila tulang baru dibentuk maka tulang yang tua dihancurkan
secara simultan (Padmasuri, 2015).
Kalsium memiliki fungsi dalam pembentukan tulang, kontraksi otot,
pelepasan hormon dan neurotransmitter serta sebagai komponen yang
mempengaruhi kadar elektrolit serta asam basa dalam darah. Kalsium dalam
tulang akan diambil jika kadar kalsium dalam darah rendah. Di mana tulang
merupakan tempat cadangan kalsium dalam tubuh. Kadar normal kalsium dalam
darah berkisar antara 8,8-10,4 mg/dL. Apabila kadar kalsium dalam darah lebih
kecil, maka akan terjadi hipokalsemia. Jika lebih besar dari batas normal, maka
akan terjadi hiperkalsemia. Metabolisme dan penyerapan kalsium dalam tubuh
diregulasi oleh hormon. Hormon adalah sebuah zat kimia yang dihasilkan oleh
organ-organ tubuh dari kelenjar endokrin yang berfungsi untuk memacu fungsi
dari berbagai organ. Hormon ini meregulasi tubuh agar kadar kalsium dalam
darah tetap stabil. Salah satu hormon yang berperan dalam proses metabolisme
kalsium adalah hormon paratiroid (Scanes 2014).
Metode
Karya tulis ini dibuat dengan metode tinjauan pustaka berdasarkan literatur
yang relevan dengan menggunakan kata kunci sebagai berikut : Hypocalcaemia,
Calcium Metabolism and hypoparatiroidism. Kriteria inklusi yang digunakan
sebagai sumber penulisan karya tulis yaitu literatur yang dipublikasi dari tahun
2008 sampai tahun 2017. Sumber jurnal yang digunakan bersumber dari Google
Scholar.
Pembahasan
Kalsium terdapat dalam tulang rangka kurang lebih sebanyak 99% dalam
bentuk kristal. Sedangkan sisanya, terdapat dalam bentuk ion baik di cairan
intraseluler maupun di caian ekstraseluler. Untuk mempertahankan keseimbangan
kalsium, dibutuhkan peran hormon, salah satunya yakni hormon paratiroid.
Regulasi dari berbagai organ, seperti ginjal, usus, dan tulang juga berpengaruh
terhadap keseimbangan kadar kalsium dalam darah. Sebagai contoh, ginjal harus
mengeksresikan kalsium dalam jumlah yang sama dengan kalsium yang
diabsorpsi oleh usus halus. Sistem gastrointestinal menjaga homeostasis kalsium
dengan mengatur absorpsi kalsium melalui sel-sel gastrointestinal (Yusmiati,
2017).
Jumlah kalsium yang diserap oleh usus bergantung pada asupan, hormon,
umur, vitamin D, kebutuhan tubuh akan kalsium, diet tinggi protein dan
karbohidrat serta derajat keasaman yang tinggi (pH rendah). Absorpsi kalsium
bervariasi, antara 10-60%. Jumlah ini menurun seiring dengan peningkatan umur
dan meningkatnya kebutuhan akan kalsium yang tidak diimbangi oleh intake
(asupan). Absorpsi yang terjadi dalam usus halus melalui mekanisme yang
dikontrol oleh calcitropic hormon (1.25- dihydroxycolecalciferol vitamin D3
(1.25(OH)2D3 dan Parathyroid hormon (PTH).
Gambar 1. Skema keseimbangan kalsium, yang melibatkan kelenjar paratiroid, ginjal, tulang dan
usus halus (Sumber: Harjanto dkk, 2008).
Kesimpulan
Untuk mempertahankan kadar kalsium dalam keadaan normal, diperlukan
interaksi beberapa proses antara lain : Absorpsi kalsium pada saluran pencernaan,
pengeluaran melalui ekskresi urin dan feses, keseimbangan formasi dan resorpsi
kalsium pada tulang. Untuk menjamin keseimbangan proses-proses diatas dengan
baik diperlukan pengaturan secara hormonal oleh hormon paratiroid. Selain
dibantu oleh hormon paratiroid dalam pengaturan kadar kalsium dalam darah,
terdapat vitamin yang membantu proses pengaturan yakni 1,25-Dihydroxyvitamin
(Vitamin D aktif).
DAFTAR PUSTAKA
Harjanto, D. D., M. R. Saraswati, dan K. Suastika. (2008). Laporan Kasus
Seorang Penderita Hipokalsemia Berat. J Peny Dalam, Volume 9 Nomor 2
, 134-143.
Hermawan, T. Yuniati, dan A. Primadi. (2015). Hubungan antara Hipokalsemia
dan Prognosis. Sari Pediatri, 421-426.
Hujoel, I. A. (2016). The association between serum calcium levels and Chvostek
sign: A population-based. Neurology Clinical Practice, 321-328.
Cooper, M. S. dan N. J. Gittoes. (2008). Diagnosis and management
Hypocalcaemia. Department of Endocrinolog Queen Elizabeth Hospital,
1298-1302.
Hidayat, M., K. R. P. Wardani, B. M. Purba, dan R. T. Apreza. (2017). Blood
Calcium Level and Its Correlation with Calcium Daily Intake, . Journal of
Medicine and Health , 583-594.
Saraswati, T. R. (2017). Absorpsi dan Metabolisme Kalsium pada Puyuh
(Coturnix-coturnix Japonica). Buletin Anatomi dan Fisiologi , 178-186.
Yusmiati. S. N. H. dan R. E. Wulandari. (2017). Pemeriksaan Kadar Kalsium
Pada Masyarakat. Jurnal SainHealth Vol. 1 No. 1, 44-49.