Anda di halaman 1dari 15

Nama : Stella Anggie Amanda

NIM 2111012015
Kelas : A Farmasi
Mata Kuliah : Biokimia

Mineral
Dalam konteks nutrisi, suatu mineral adalah unsur kimia yang dibutuhkan sebagai nutrisi
esensial oleh mikroorganisme untuk melakukan fungsi yang diperlukan untuk hidup.Mineral
berasal dari bumi dan tidak bisa diproduksi oleh makhluk hidup. Tanaman mendapatkan mineral
dari tanah. Sebagian besar mineral dalam makanan manusia berasal dari memakan tumbuhan dan
hewan atau dari air minum.Sebagai kelompok, mineral adalah satu dari empat kelompok nutrisi
penting, yang lain adalah vitamin, asam lemak esensial, dan asam amino esensial.Lima mineral
utama dalam tubuh manusia adalah kalsium, fosfor, kalium, natrium, dan magnesium.Semua
unsur yang tersisa dalam tubuh manusia disebut "unsur renik". Unsur renik yang memiliki fungsi
biokimia spesifik dalam tubuh manusia adalah besi, kobalt, tembaga, seng, mangan, molibdenum,
iodium, dan selenium. Yang dimaksud dengan mineral dalam bidang ilmu biokimia atau ilmu-
ilmu lanjutannya ialah semua unsur kimia yang terdapat di dalam jaringan hidup kecuali karbon,
hydrogen, oksigen dan nitrogen. Bahwa mahluk memerlukan mineral untuk hidupnya, dibuktikan
pertama kali oleh Pasteur pada tahun 1916 dimana di dalam percobaannya ternyata jamur hanya
bisa tumbuh jika kedalam pupukannya ditambahkan garam-garam anorganik. Pada tahun itu juga
Sachs dan Snop membuktikan pula pentingnya bermacam-macam garam anorganik untuk
tanaman, sedangkan pada hewan percobaan-percobaan untuk membuktikan kepentingan yang
sama diawali oleh Mendel pada tahun 1919 dengan percobaan-percobaan pada mencit.Sampai
sekarang telah diketahui adanya bermacam-macam unsur anorganik didalam bagian biologi, akan
tetapi tidak semua atau belum semua dari mineral itu dibuktikan absalut diperlukan (esensial) bagi
fungsi normal serta pertumbuhan tanaman dan hewan.
1. Kalsium
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh sekitar 99% total kalsium
dalam tubuh ditemukan dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi terutama dalam bentuk
hidroksiapatit, hanya sebagian kecil dalam plasma dan cairan ekstravaskular. Kalsium didalam
tulang mudah dimobilisasikan kedalam cairan tubuh dan darah, bila diperlukan untuk diteruskan
kepada sel-sel jaringan yang lebih memerlukannya. Terutama trabecule dari struktur tulang
merupakan tempat penimbunan kalsium yang mudah sekali melepaskan kalsium untuk
dipergunakan kedalam keperluan lain.
a. Jenis-Jenis Kalsium
 Kalsium karbonat, mengandung 40% kalsium elemental
 Kalsium sitrat, mengandung 21% kalsium elemental
 Kalsium glukonat, mengandung 9% kalsium elemental
 Kalsium laktat, mengandung 13% kalsium elemental
b. Fungsi Kalsium
Kalsium mempunyai peran vital pada tulang sehingga dapat mencegah timbulnya
osteoporosis. Namun kalsium yang berada diluar tulang juga mempunyai peran yang besar,
antara lain mendukung kegiatan enzim, syaraf, dan darah. Berikut beberapa manfaat kalsium
bagi tubuh:
 Mengaktifkan syaraf
 Melancarkan peredaran darah
 Melenturkan otot
 Menormalkan tekanan darah
 Menyeimbangkan keasaman atau kebasaan darah
 Menjaga keseimbangan cairan tubuh
 Mencegah osteoporosis (keropos pada tulang)
 Mencegah penyakit jantung
 Menurunkan resiko kanker usus
 Mengatasi kram, sakit pinggang, wasir dan reumatik
 Mengatasi keluhan saat haid dan menopause
 Meminimalkan penyusutan tulang selama hamil dan menyusui
 Membantu mineralisasi gigi dan mencegah pendarahan akar gigi
 Mengatasi kaki, tangan kering dan pecah-pecah
 Memulihkan gairah seks yang menurun atau melemah serta mengatasi kencing manis atau
mengaktifkan penkreas
c. Sumber Kalsium
Kalsium biasanya berasal dari
 Susu dan produk susu
 Biji-bijian. Misalnya biji poppy, wijen, seledri, dan chia
 Ikan. Ikan yang memiliki kadar kalsium yang paling tinggi adalah ikan sarden dan
salmon
 Sayuran hijau. Seperti bayam, brokoli, dan pakcoy.
 Kacang-kacangan. Seperti kacang hazelnut, pistachio, dan walnut.
d. Metabolisme Kalsium

Proses absorbsi kalsium, yang terutama terjadi di dalam bagian atas usus halus,
ditingkatkan oleh 1,25- dehidroksikolekalsiferol (dan metabolit aktif lain dari vitamin D)
disertai kerja hormon paratiroid yang sinergis. Adanya metabolit aktif di dalam sirkulasi
umum dan bukan di dalam lumen usus dapat meningkatkan sintesa protein pengikat kalsium
dalam enterosit. Absorbsi kalsium dapat dikurangi. Kalsium di dalam feses terkandung dari
diet yang tak diabsorbsi, juga kalsium yang keluar dari plasma ke dalam usus. Dari masukan
sehari-hari 25 mmol (1 kg) kalsium, 2,5-7,5 (0,1-0,3 g) diekskresikan ke dalam urin dan
sisanya ditemukan di dalam feses. Hampir semua kalsium yang difiltrasi akan diabsorbsi
kembali. Kalsium berlaku sebagai zat ambang dan bila kadar kalsium turun maka eksresinya
ke dalam urin berhenti. Pada fungsi ginjal yang normal jumlah kalsium yang diekskresikan ke
dalam urin meningkat karena kadar kalsium serum meningkat. Sekitar 2,5 mmol (0,1 g)
kalsium hilang
setiap hari pada kulit dan keringat. Transpor kalsium dalam usus halus dimediasi oleh proses
transpor yang tersusun kompleks dan diregulasi oleh calcitropic hormonest, yaitu: 1,25-
(OH)2D3 and hormon paratiroid (PTH). Hormon-hormon lain, seperti glukokortikoid,
prolaktin dan estrogen berperan sebagai regulator absorpsi kalsium di usus halus. Absorpsi
kalsium di usus halus dapat melalui 2 mekanisme, yaitu aktif dan pasif. Transpor kalsium
aktif terjadi terutama di duodenum dan proximal jejunum, sementara transpor pasif terjadi
pada seluruh usus halus. Usus besar juga mampu mengabsorpsi kalsium namun hal tersebut
masih kontroversial. Duodenum adalah tempat absorpsi kalsium yang paling efisien karena
dapat mengambil kalsium bahkan pada keadaan diet sangat rendah kalsium melalui
mekanisme aktif, juga memiliki seluruh komponen bagi transpor kalsium melalui jalur
transcellular dan paracellular.
Kalsium tersimpan di dalam tubuh 99% berada ditulang sedangkan 1% berada pada darah
dan jaringan lunak. Di dalam tulang terdapat proses homeostatis kalsium yaitu menjaga agar
kadar kalsium dalam tubuh tetap seimbang. Homeostatis memiliki dua proses yaitu resorpsi
tulang dan deposisi tulang. Resorpsi tulang adalah proses pelepasan kalsium dan komponen
organik lain dari tulang ke sirkulasi yang melibatkan sel osteoklas yang dibutuhkan pada saat
kadar kalsium rendah. Deposisi tulang adalah proses pengendapan kalsium dan komponen
organik dari sirkulasi ke tulang yang melibatkan sel osteoblast dan terjadi saat kadarkalsium
melebihi nilai normal.Regulasi kalsium melibatkan dua hormon yaitu hormon paratiroid dan
hormon kalsitonin. Hormon paratiroid di sekresikan oleh kelenjar paratiroid yang di stimulasi
dari penurunan kadar kalsium saat sirkulasi. Hormon tersebut meningkatkan jumlah aktivitas
sel osteoklas. Hormon paratiroid di ginjal berfungsi meningkatkan reabsorpsi kalsium di
tubuus distal. Hormon lain yang berperan yaitu hormon kalsitonin. Hormon kalsitonin
disekresikan oleh kelenjar tiroid dan di stimulasi oleh kadar kalsium yang meningkat.
Hormon ini bekerja menghambat aktivitas sel osteoklas dan meningkatkan deposisi kalsium
dari sirkulasi ke tulang serta menurunkan reabsorpsi kalsium di ginjal.

2. Fosfor
Fosfor termasuk unsur makro yang esensial dan merupakan salah satu anion utama yang terdapat
dalam tubuh. Persenyawaan foafor organic berperan di hampir setiap aspek metabolisme dan
membentuk satuan strukturil dalam setiap sel. Garam fosfor organic merupakan komponen
pembentuk jaringan tulang dan gigi.
a. Jenis
Fosfor memiliki dua bentuk alotropi, yakni fosfor merah dan fosfor putih. Fosfor merah
memiliki sifat yang kurang reaktif dan tidak beracun. Molekul pada fosfor merah merupakan
polimer dari P4.Sementara itu, fosfor putih cenderung reaktif dan beracun. Fosfor putih dapat
terbakar dengan sendirinya, maka dari itu umumnya fosfor putih disimpan di dalam air.
Molekul pada fosfor putih terdiri dari molekul-molekul P4.
b. Fungsi
Fosfor memainkan banyak peranan yang sangat vital dalam proses faali tubuh. Bersama-sama
dengna kalsium ia merupakan pembentuk jaringan kerangka tulang dan gigi. Akan tetapi
dalam jumlah yang tidak banyak, peranannya dalam kehidupan tidak kalah pentingnya yaitu
sebagai bagian dari fosfolipid, fosfoprotein, fosfat yang berernergi tinggi, nukleotida dll.
Semuanya ini penting dalam metabolisme karbohidrat, protein, lemak dan juga penting untuk
kontraksi urat daging, peyerapan dalam arti aktif tranport‖ dll. Juga ikut serta mengatur
pH tubuh karena sebagai ion berbasa satu maupun sebai ion berbasa dua, merupakan sisitem
penyangga utama. Berikut adalah beberapa fungsi fosfor
 Memperkuat tulang dan gigi
 Membantu meningkatkan pencernaan
 Detoksifikasi
 Meminimalisir kelemahan fisik
 Mendukung perkembangan kognitif
 Merangsang metabolism protein
 Meningkatkan perbaikan sel
 Menjamin keseimbangan hormonal
 Meningkatkan metabolism
 Memfasilitasi serapan nutrisi
c. Sumber Mineral
Umumnya, fosfor bisa kamu temukan pada makanan yang memiliki kandungan protein dan
kalsium. Berikut ini jenis makanan yang bisa membantu memenuhi kebutuhan fosfor, yaitu:
 Daging ayam dan unggas
 Ikan
 Telur
 Susu dan produk turunannya
 Makanan laut
 Biji-bijian
 Kacang-kacangan
 Bawang putih
 Kentang
 Brokoli
 Buah kering
d. Metabolisme Mineral

Fosfor dalam bentuk fosfat banyak terdapat dalam bahan biologi; defisiensi fosfat tidak akan
mungkin terjadi jika makanan cukup dengan kalori dan protein. Kebanyakan bentuk fosfat
dalam makanan adalah ortofosfat atau fosfat organikyang kemudian menjadi ortofosfat dalam
saluran pencernaan.Berbeda dengan Ca maka P diserap di bagian belakang usus halus.
Beberapa faktor yang memepengaruhi penyerapan Ca berlaku pula untuk P, seperti bentuk
senyawa P dalam makanan, pH dari cairan usus, perbandingan Ca : P dan vitamin D. Dalam
biji-bijian dengan sampai pertiga dari P berada dalam bentuk phytin, hal ini tidak saja
menggangu penyerapan P tetapi juga penyerapan mineral lain seperti Ca dan Zn. Sampai
derajat tertentu phytosa dapat membantu pencernaannya.Seperti juga Ca, tulang bertindak
pula sebagai gudang persendian P. Exresi utama unsur ini adalah sebagai air seni. Fosfatase
anorganik diexresi melauli urine dan feses, tergantung factor yang mempengaruhi
absorbsinya melalui usus. Fosfat anorganik unrine berasal terutama dari plasma darah,
meskipun bisa juga berasal dari hydrolisa fosforic acid oleh aktifitas fosforilase dalam ginjal.
Bila intake Ca. menurun, Exresinya melalui urine bertambah. Reabsorbsi dalam tubulus
dihambat oleh parathormon. Pemberian hormone ini mempertinggi exresinya. Meskipun
vitamin D menyebabkan pengaruh yang serupa dalam percobaan (missal: binatang
parathyroidectomy), rupanya dalam keadaan normal pengaruhnya berlawanan yaitu
mempertinggi reabsorbsi tubulus terhadap fosfat.

3. Natrium
Natrium adalah mineral yang diperlukan oleh tubuh kita, yang menjadi salah satu elektrolit dalam
tubuh, yang merupakan mineral penghasil ion bermuatan listrik. Sebagian besar natrium dalam
tubuh berada dalam darah dan cairan di sekitar sel, di mana ia membantu menjaga keseimbangan
cairan ini.
a. Jenis
Mineral natrium terdiri dari: Natrium bikarbonat, Natrium bis(trimetilsilil)amida, Natrium
bisulfat, Natrium borohidrida, Natrium bromide, Natrium dikromat, Natrium dodesil sulfat,
Natrium etoksida, Natrium ferosianid, Natrium fluoride, Natrium heksafluoroaluminat,
Natrium helida, Natrium hidrida, Natrium hidroksida, Natrium hidrosulfida, Natrium
hipoklorit, Natrium iodide, Natrium kalium tartarat, Natrium kalsium edetat, Natrium
karbonat, Natrium klorida, Natrium laureth sulfate, Natrium lauryl sulfate, Natrium
metabisulfit, Natrium nitrat, Natrium nitride, Natrium nitrit, Natrium nitroprusida, Natrium
oksalat, Natrium perborat, Natrium permanganate, Natrium selenat, Natrium sianat, Natrium
sianida, Natrium sulfat, Natrium sulfide, Natrium sulfit, Natrium telurida, Natrium tiosianat,
Natrium tiosulfat,
Natrium lauret sulfat, dan Natrium oksida
b. Fungsi
Na adalah komponen kation yang terbanyak dalam cairan:
 Extraseluler. Kebanyakkan Na dalam badan bersenyawa dengan chlorida dan
bikarbonat dalam mengantur keseimbangan asam basa
 Mengantur tekanan osmotis cairan badan, jadi melindungi badan terhadap hilangnya
cairan yang terlalu banyak.
 Menjaga iritabilitas normal dari otot dan permeabilitas dari sel.
 NaCL dan garam lain mengatur sedemikian rupa sehingga serum globulin tetap
dalam larutan.
c. Sumber mineral
 Udang
 Garam
 Sup kemasan kaleng
 Ham
 Pudding instan
 Keju
 Saus salad
 Buah-buahan. Seperti jambu biji, markisa, dan buah-buahan tropis lainnya
 Acar
 Soy sauce
 Daging sapi
 Seledri
 Zaitun
 Swiss chard
 Wortel
 Kubis
 Telur
 Kacang
 Susu
 Bayam
 Lobak

d. Metabolisme mineral

Kebutuhan sehari-hari dianjurkan 5 sampai 15 gram NaCl. Kebutuhan ini berdasarkan


penyelidikan exresinya melalui urine. Bila intaka NaCL tidak dibatasi, maka kebanyakkan
dari garam ini dalam urine berasal dari intake yang banyak. Dalam keadaan normal exresi Na
tiap hari seharusnya dalam urine 5 – 35 mg; faeces : 10 –125 mg; dalam kulit (tidak
berkeringat) 25 mg, jumlah 40 – 185 mg. Exresi melalui keringat sangat variabel, tetapi
exresi inipun dikecilkan sekecil mungkin selama kita berada pada temperatur yang tinggi
dalam waktu lama, bila saja diadakan waktu beberapa hari untuk adaptasi.Untuk penderita
hipertensi dianjurkan intaka tidak lebih dari 1 gram Na tiap hari. Sumber utama dari Na ialah
NaCL, dari makanan yang mengandung Na relatif tinggi : wortel, kubis, seledri, telur,
kacang, susu, bayem, lobak, havermout. Exresi Na 95% melalui urine.Na sangat mudah
diabsorbsi, maka dalam faeces sangat sedikit, kecuali pada diarre, bila Na banyak terdapat
dalam faeces, merupakan bentuk yang tidak diserap. Kira-kira 1/3 total Na dalam badan
terdapat sebagai bagian dari bahan anorganik skeleton. Tetapi kebanyakan Na terdapat dalam
cairan extraseluler badan. Metabolisme Pada herbivora yang makanannya tumbuh-tumbuhan
yang banyak sekali mengandung K, hewan itu akan selalu mencari NaCL. Hal ini disebut
―salt lick‖ (haus garam). Bila makanan secara tiba-tiba banyak mengandung garam K, maka
segera akan terjadi exresi NaCL yang banyak melalui urine. Bila makanan banyak
mengandung K, maka badan akan kekurangan Na. Tetapi bila intake K yang tinggi
dilanjutkan untuk beberapa hari, exresi NaCL akan berkurang bahkan sampai dibawah jumlah
yang dimakan. Manusia membutuhkan lebih banyak Na dibandingkan dengan K.
Metabolisme Na dipengaruhi oleh streoid adrenocortical.
Pada insufficiancy adrenocortical serum Na rendah dan exresinya bertambah. Pada penyakit
ginjal yang kronis akan terjadi gangguan reabsorbsi Na dan hilangnya Na untuk
membuffarkan asam. Kalau banyak berkeringat maka Na banyak hilang melalui keringat
akibatnya : kram otot-otot extremita dan abdomen, sakit kepala dan diarre. Hewan yang
makan 7% NaCL atau lebih akan mengalami syndroma dengan gejala-gejala pedema dan
hipertensi, anemis, lipomis, hypoproteinemia dan akhirnya hewan mati.
4. Kalium
Kalium adalah mineral penting dan elektrolit yang memainkan peran penting dalam banyak
fungsi tubuh, termasuk mengatur detak jantung dan tekanan darah, konduksi saraf yang tepat,
sintesis protein, sintesis glikogen (bentuk penyimpanan glukosa), dan kontraksi otot. Kalium
adalah salah satu dari tujuh makromineral esensial. Tubuh manusia membutuhkan kalium untuk
mendukung proses utama. Ini adalah salah satu mineral utama yang bertanggung jawab untuk
menjaga tekanan osmotik di lingkungan intra dan ekstraseluler.
a. Jenis
Terdapat beberapa jenis kalium yaitu Kalium hidroksida, kalium karbonat, kalium oksida,
kalium peroksida, kalium superoksida, kalium tetrafenilborat, kalium heksakloroplatinat, dan
kalium kobaltinitrit.
b. Fungsi
K adalah kation utama dari cairan intraseluler tetapi juga adalah konstituen yang sangat
penting dari cairan extraseluler, sebab mempengaruhi aktifitas otot terutama otot jantung. Di
dalam sel fungsi serupa dengan Na, di dalam cairan extraseluler dengan mempengaruhi
keseimbangan asam-basa dan tekanan osmotis termasuk retensi air. Fungsi dari kalium adalah
 Menyeimbangkan kadar gula dalam darah
 Memelihara kesehatan tulang
 Meningkatkan fungsi sistem saraf
 Mengurangi resiko stroke dan penyakit jantung
 Menjaga keseimbangan cairan tubuh
 Mencegah pembentukan batu ginjal
 Menjaga massa otot
c. Sumber Mineral
Menurut angka Kecukupan Gizi (AKG) yang diatur oleh Kementerian Kesehatan Indonesia,
orang dewasa membutuhkan 4700 mg kalium per harinya. Berikut adalah sumber kalium:
 Kacang-kacangan
 Kentang
 Buah kering seperti kismis atau apricot
 Sayuran hijau sepertu bayam dan brokoli
 Buah bit
 Buah-buahan seperti alpukat, jeruk, pisang, dan alpukat
 Air kelapa
 Tomat
 Kacang almond
 Protein hewani seperti ayam dan ikan salmon
 Yogurt

d. Metabolisme Mineral
Perubahan kadar K extraseluler mempengaruhi aktifitas otot saraf lintang, sehingga bisa
terjadi paralisa otot skelet dan abdominalis, konduksi dan aktifitas otot jantung. Meskipun Na
terdapat di dalam sel terutama dalam kartiligo dan otot. K terdapat dalam kadar jauh lebih
besar. Tidak ada satu pun kation lain yang dapat menggantikan K untuk dapat menjalankan
fungsi seluler. Jadi dapat dikatakan bahwa K adalah elemen yang harus ada. K dapat bergerak
kedalam dan keluar sel lebih mudah dibandingkan Na. Menurut kebutuhan pergeseran
keseimbangan membran mungkin keseimbangan asam basa mempengaruhi pergeseran ini.
Dalam pembuatan sel diperlukan K, jadi K esensial untuk pertumbuhan. Misalnya, retensi K
yang tinggi terjadi pada masa kanak-kanak, selama mengandung dan laktasi.Waktu kontraksi
otot maka K keluar dari sel otot ke cairan extraseluler kemudian fraksi yang keluar ini akan
kembali lagi ke jaringan otot. Dalam keadaan normal K yang hilang dalam kontraksi sama
dengan yang kembali. Gerakan K ini dipengaruhi oleh proses kontraktil dan bukan pacuan
neuromuskuler. K esensial untuk rythme jantung, K juga diperlukan untuk aktifitas syaraf dan
terjadi gerakan ion yang serupa. Serabut syaraf banyak mengandung ion ini, bila syaraf
dipacu, K akan berdifusi ke cairan sekeliling, K akan berdifusi kembali.K juga erat
hubugannya dengan metabolisme karbohidrat. Kadar K plasma naik dan turun sesuai dengan
kadar lactic acid, kadar gula darah. Kadar K turun setelah pemberian insulin dan naik setelah
diberi apinaphrine. Pembentukan glycogen baik dari glucose maupun dari pyruvate,
memerlukan K. Pengaruhnya terhadap glycogenesis dalam hapar belum diketahui. Ion-ion
yang mungkin diperlukan ialah : Mg, Ca, bikarbonat dan Cl. Karena penyimpanan glycogen
dalam hepar disertai dengan penyimpanan K, simpanan nitrogen sebagai protein otot
memerlukan tambahan K. Kehilangan 5 kg protein otot memerlukan 600 mEq K bersama-
sama dengan nitrogen protein yang diperlukan untuk penggantinya. Dengan alasan ini
pemberian K bersama-sama dengan asam amino sangat dianjurkan.Biasanya diberikan 5 Meq
K untuk tiap gram nitrogen asam amino memperoleh reteansi nitrogen yang optimal.

5. Klor
Klor adalah salah satu jenis mineral yang diperlukan oleh tubuh.
a. Jenis
Biasanya jenis klorida yang digunakan untuk sumber mineral dalam tubuh yaitu NaCl
b. Fungsi
Mineral klorida berperan sebagai elektrolit dan membantu produksi asam lambung. Saat
tubuh kekurangan asupan klorida, risiko gangguan pertumbuhan, pusing, merasa lemah,
hingga kram jadi lebih rentan terjadi. Selain itu, klorida juga berfungsi mengaktivasi sel yang
memproduksi imun. Sebagai komponen NaCl, Cl sebagai ion adalah esansial dalam
keseimbangan air dan pengaturan tekanan osmotis, demikian pula dalam keseimbangan asam
basa. Dalam fungsi yang terakhir ini, Cl memegang peranan khusus dalam darah pada proses
shift. Dalam getah lambung Cl penting dalam pembentukan MOL. Fungsi dari mineral
Klorida adalah Bersama natrium dan kalium ikut menjaga keseimbangan air didalam tubuh,
merangsang proses buang air besar dan merupakan salah satu enzim untuk pencernaan.
c. Sumber Mineral
Sumber utama dari mineral klor ini adalah:
 Ikan
 Udang
 Kerang
 Daging
 Telur
 Garam
 Acar
 Zaitun masak
d. Metabolisme Mineral

Dalam diet, Cl hampir seluruhnya terdapat sebagai NaCl, maka intake Cl adalah cukup
selama diet Na memadai (adequat). Umumnya intake dan exresi kedua-duanya tidak dapat
dipisahpisahkan. Pada diet garam yang rendah, Na dan Cl keduanya rendah dalam urine.
Gannguan metabolisme Na disertai juga oleh gangguan metabolisme Cl. Bila exresi Na
banyak seperti pada diarre, banyak keringat dan pada gangguan endoerine, juga terjadi
kekurangan Cl. Pada kehilangan getah lambung seperti pada muntah-mutah, obstruksi
pylorus atau duodenum, lebih banyak terjadi kekurangan Cl dibanding dengan Na. Ini
menyebabkan Cl plasma darah rendah, dengan kompensasi naiknya bikarbonat dan
menyebabkan hypochloremis alkalis. Pada pemakaian corticotrophin (ACTH) atau cortisone
akan terjadi pula hypoceloemia disertai hypochloremic alkalosis.
6. Magnesium
Magnesium adalah jenis mineral terbanyak ke-4 yang terdapat di dalam tubuh. Mineral ini
merupakan substansi esensial bagi lebih dari 300 enzim yang terlibat dalam reaksi metabolisme di
dalam tubuh.
a. Jenis
Beberapa jenis-jenis magnesium yaitu Magnesium Aspartat,magnesium Sitrat, Magnesium
Klorida, Magnesium Oksida, Magnesium Malat, Magnesium Taurat, Magnesium
Laktat,Magnesium Glisinat,Magnesum Orotate,Magnesium Sulfat, Magnesium L-treonat
b. Fungsi
Magnesium adalah jenis mineral yang dihasilkan tubuh secara alami yang lebih banyak
berada pada tulang dan sisanya di jaringan lunak. Serum darah pun mengandung magnesium
meskipun dalam jumlah yang sedikit. Umumnya, tubuh orang dewasa memiliki sekitar 25
gram magnesium. Selain dihasilkan tubuh, magnesium bisa didapat dari makanan, suplemen,
hingga obat-obatan. Memenuhi kebutuhan gizi magnesium diperlukan untuk menghasilkan
energi. Berikut adalah fungsi dan mineral magnesium:
 Menguatkan tulang
 Meningkatkan performa latihan
 Menjaga kesehatan jantung
 Mengontrol diabetes
 Mencegah migraine
 Meringankan gejala depresi
 Membantu tubuh menyerap vitamin dan mimeral
 Meredakan gejala PMS
 Memperbaiki kualitas tidur
c. Sumber Mineral
Selain suplemen, kita bisa mendapatkan manfaat magnesium dari berbagai makanan, seperti:
 Bayam
 Biji chia
 Kentang
 Cokelat hitam
 Susu kedelai
 Kacang-kavangan dan biji-bijian
 Halibut
 Kacang almond
 Ikan kembung
 Ikan salmon
 Buah alpukat

d. Metabolisme Mineral
Metabolisme Mg serupa dengan Ca dan P. Absorbsi ini juga tergantung dari faktor lain. Diet
yang banyak mengandung fat, fosfat, Ca dan alkali menghalangi absorbsi Mg. diet yang
banyak mengandung Mg menyebabkan bertambah banyakanya sekresi Co urine.Absorsbsi
Mg terjadi dalam usus halus dan sedikit, tidak dalam usus besar. Absorbsi ini tidak
tergantung dari adanya Mg dalam badan. Antagonisme dari Mg dan Ca ditunjukkan dengan
percobaan suntikan Mg
i.v yang cukup untuk menaikan kadar ion Mg serum menyebabkan anaesthesia yang nyata
disertai paralysa otot-otot volunter. Suntikan i.v Ca terjadi bila makanan kurang Mg
disebabkan oleh kadar serum Mg yang rendah, sedang kadar Ca serum tetap normal.

7. Besi
Unsur besi telah dikenal sejak lama sebagai obat kekurangan darah pada manusia. Kemudian
menjadi jelas setelah ditemukan ditemukan bahwa haemoglobin darah megandung unsur besi
didalam molekulnya. Kemudian Keilin dkk mendapatkan pula bahwa unsur besi bukan hanya
diperlukan untuk pembentukan darah, akan tetapi juga sebagai bagian dari beberapa enzyme-
hemprotein seperti sitochrom dan flavoprotein. Enzym ini memegang peranan vital dalam proses
oksidasi reduksi di dalam sel hidup. Dengan penemuan ini menjadi jelaslah bahwa besi memegang
peranan sebagai pembawa oksigen, bukan saja oksigen pernapasan menuju jaringan, tetapi juga
didalam jaringannya sendiri atau lebih tepat di dalam sel.Pada tumbuhan, besi memegang peranan
yang tak kalah pentingnya yaitu sebagai pembentuk senyawa prfirin-besi yang nantinya akan
bertindak sebagai precursor khlorofil. Disamping itu tentu saja sebagai bagina dari sitochrom dan
flavoprotein dengan segala tugasnya. Mengingat fungsinya didalam enzyme, unsure ini
dimasukkan didalam unsure penting, walaupun dalam jumlah sedikit.
a. Jenis
Biasanya jenis besi yang bisa digunakan dan diseram oleh tubuh yaitu fero sulfat yang terdapat
di dalam suplemen.
b. Fungsi
Zat besi merupakan salah satu mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Bisa dibilang,
tanpa zat besi, tubuh manusia tidak akan bekerja dengan baik, karena mineral ini sangat
berhubungan erat dengan ketersediaan jumlah darah di dalam tubuh. Zat besi adalah salah
satu mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel darah merah. Sel darah
merah sendiri fungsinya adalah untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, sehingga organ-
organ dapat bekerja dengan baik. Bila sel darah merah dalam tubuh berkurang, jaringan dan
otot-otot tubuh tentu tidak akan mendapatkan cukup oksigen. Berikut adalah fungsi zat besi:
 Meningkatkan hemoglobin
 Mencegah anemia
 Mengurangi kelelahan
 Meningkatkan kekuatan otot
 Meningkatkan kekebalan tubuh
 Meningkatkan konsentrasi
 Meningkatkan kualitas tidur
 Meningkatkan kesehatan otak
c. Sumber Mineral
Salah satu cara untuk mencukupi kebutuhan zat besi adalah dengan mengonsumsi makanan
mengandung zat besi. Selain mencegah berbagai penyakit akibat kekurangan zat besi, seperti
anemia, zat besi juga dapat meningkatkan stamina tubuh. Zat besi merupakan mineral yang
berperan penting dalam pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah. Hemoglobin
sendiri
adalah protein yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Berikut adalah sumber
mineral zat besi:
 Daging merah
 Jeroan
 Sayuran hijau seperti bayam, kale, dan brokoli
 Makanan laut
 Tahu
 Biji buah labu
 Kacang-kacangan seperti kacang polong dan kacang kedelai
 Kulit kentang
 Jagung
 Kangkung
 Chard
 Buah apricot
 Buah bit hijau
 Buah jeruk
 Buah prune
 Kacang lentil
 Beras merah
 Roti gandum
 Kismis
 Sereal
 Yoghurt
 Telur
 Ikan
d. Metabolisme Mineral

Fe yang dibebaskan dari proses degradasi Hb dan porfirin dapat secara cepat terlihat
transferin dan dalam feritin serum pada plasma. Transferin mengangkut Fe kembali ke
sumsum tulang untuk mensintesisi Hb kembali atau di mana saja dibutuhkan. Feritin serum
secara cepat diambil oleh hati dan mungkin oleh sel –sel lain. Besi feritin intrseluler juga
dimobilisasi untuk diangkut kesumsum tulang Untuk mobilisasi tersebut Fe yang ada dalam
pusat inti feritin harus direduksidikilasi dan dipindahkan kedalam plasma, di mana dioksidasi
kembali menjadi F3+ untuk diangkut pada transferrin.
8. Tembaga
Unsur tembaga diperlukan untuk pertumbuhan dan pembentukan sel-sel darah. Rupa-rupanya
untuk penggunaan unsur besi dalam pembentukan hemoglobin pemberian tembaga juga
diperlukan, begitu pula unsur cobalt. Di beberapa tempat di dunia banyak terdapat penyakit hewan
ternak yang diakibatkan oleh kekurangan unsurtembaga ini. Selain anemi, dapat diliaht akibat
yang merugikan seperti buruknya kualitas wol, pertumbuhan tulang tidak baik, tergangunya
koordinasi dan mortalitas tinggi, kematian yang tiba-tiba karena mycarium fibritis dan lain-lain.
Sebaliknya keracunan tembaga juga sering, ditunjukkan oleh gejala kekurangan hemoglobin dari
icterus akibat hemolisis.Pada hewan tingkat tinggi metabolisme tergantung relatif dengan
imbangan
tembaga, molibdenium dan sulfat dalam makanan.
a. Jenis
Berikut adala beberapa jenis tembaga yaitu tembaga oksida,tembaga karbonat, tembaga
proteinat, dan tembaga sulfat.
b. Fungsi
Tembaga memiliki peran penting dalam kesehatan sel darah merah (eritrosit), kekebalan
tubuh, saraf, dan beberapa fungsi tubuh lainnya. Ini sebabnya tembaga bisa ditemukan pada
semua jaringan tubuh, termasuk hati (liver), otak, jantung, hingga otot rangka. Berikut adalah
fungsi dari mineral tembaga:
 Membantu produksi kolagen
 Mengurangi resiko osteoporosis
 Menjaga kesehatan jantung
 Membantu pengobatan penyakit saraf
 Memperkuat sistem kekebalan tubuh
 Menurunkan resiko kanker
 Menurunkan resiko nyeri sendi
c. Sumber Mineral
Berikut adalah beberpa sumber mineral tembaga
 Jeroan hati
 Tiram
 Jamur shitake
 Kacang dan biji-bijian
 Lobster
 Sayuran hijau
 Cokelat hitam
 Tahu
d. Metabolisme mineral
Mekanisme penyerapan dan perpindahan metabolik unsur tembaga ini belum diketahui.
Seperti halnya dengan mineral-mineral lain penyerapannya dipengaruhi oleh banyak hal
misalnya molibdat dan sulfat anorganik merendahkan penyerapan dan meninggikan eksresi
unsur ini. Adanya kalsium karbonat dan sulfida-sulfida mengganggu juga penyerapannya.
Penyelidikan dengan radio aktif, ternyata hanya 5 -10% unsur tembaga yang ada dalam
makanan diserap dan kemudian dipergunakan oleh tubuh. Cu terdapat banyak bersama-sama
fraksi albumin plasma. Setelah diserap dari usus : 24 jam kemudian, kebanyakan terdapat
dalam fraksi globulin, bersama-sama dengan ceruloplasmin. Karena Cu kebanyakan terikat
dengan protein dalam plasma, maka Cu sangat sedikit dapat diexresikan melalui urine. Unsur
tembaga setelah masuk peredaran akan berikatan longgar dengan plasma protein (albumin),
kemudian diantarkan dan
dilepaskan kepada jaringan-jaringan parenchima hati dan ginjal atau berikatan dengan protein
membentuk enzim-enzim atau dapat juga membentuk persenyawaan-persenyawaan
hemocuprein, ceruloplasmin dll.Exresi utama unsur ini ialah melalui empedu sedikit bersama
air seni dan dalam junlah yang lebih kecil lagi bersama keringat, air susu, dll.

9. Yodium
Iodium merupakan mineral yang terdapat di alam, baik di dalam tanah maupun air yang sangat
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup khususnya manusia.
a. Jenis
Berikut adalah beberapa jenis mineral yodium: Kalium iodat (KIO3), iodine, iodin, mono
yodo tironin (MIT), diiodo tironin (DIT), triiodo tironin (T3) dan tetra iodo tironin (T4) atau
Tiroksin.
b. Fungsi
Berikut adalah beberapa fungsi dari mineral yodium
 Meningkatkan fungsi tiroid
 Mengurangi resiko penyakit gondok
 Mengelola kelenjar tiroid yang terlalu aktif
 Mengobati kanker tiroid
 Membantu perkembangan saraf selama kehamilan
 Meningkatkan fungsi kogmnitif
 Meningkatkan berat badan lahir
 Membantu mengobati penyakit payudara fibrokistik
 Membantu tubuh memproduksi hormon tiroid
c. Sumber mineral
Yodium merupakan jenis mineral mikro yang krusial bagi tubuh. Mineral ini diperlukan oleh
kelenjar tiroid serta terlibat dalam produksi hormon tiroid. Yodium bisa didapatkan dari
sejumlah makanan sehat. Berikut adalah beberapa sumber yodium:
 Rumput laut kelp
 Rumput laut wakame
 Rumput laut nori
 Garam beryodium
 Susu
 Yogurt
 Keju
 Udang
 Tuna
 Telur
d. Metabolisme Mineral

Iodium diabsorpsi sangat cepat oleh usus dan kelenjar tiroid lalu digunakan untuk
memproduksi hormon thyroid. Saluran ekskresi utama iodium adalah melalui saluran kencing
(urin) dan cara ini merupakan indikator utama pengukuran jumlah pemasukan dan status
iodium. Dalam saluran pencernaan iodium dalam bahan makanan dikonversikan menjadi
iodida yang mudah diserap dan ikut bergabung dengan ekstraseluler. Iodium tersebut
kemudian memasuki kelenjar tiroid duntuk dismpan. Setelah mengalami peroksidasi akan
melekat dengan residu tirosin dari tiroglobulin. Yodium mudah diabsorpsi dalam bentuk
iodida. Ekskresi dilakukan melalui ginjal, jumlahnya berkaitan dengan konsumsi (konsumsi
normal sehari adalah sebanyak 100-150 ug sehari). Dalam bentuk ikatan organik di dalam
makanan hewani hanya separuh dari iodium yang dikonsumsi dapat diabsorpsi. Di dalam
darah, iodium terdapat dalam bentuk bebas dan terikat protein. Manusia dewasa mengandung
15-20 mg iodium, 70-80% diantaranya berada dalam kelenjar tiroid.
Pembentukan dan sekresi tiroglobulin sebagai bahan dasar hormon tiroid dilakukan oleh sel-
sel tiroid. Setiap molekul tiroglobulin mengandung 140 asam amino tirosin, dan tirosin
merupakan substrat utama yang berikatan dengan yodium untuk membentuk hormon thyroid
dimana hormon ini dibentuk dalam molekul tiroglobulin. Oksidase ion yodida adalah langkah
penting dalam pembentukan hormon thyroid yaitu perubahan ion yodida menjadi bentuk
yodium teroksidasi yang kemudian mampu berikatan langsung dengan asam amino tirosin.
Proses oksidasi ini dipermudah oleh enzim peroksidase dan hidrogen peroksida yang
menyertainya. Pengikatan yodium dengan molekul 28 tiroglobulin dinamai organifikasi
tiroglobulin. Yodium yang telah dioksidasi dalam bentuk molekul akan terikat langsung tetapi
perlahan-lahan dengan asam amino tirosin, tetapi bila yodium yang btelah teroksidasi disertai
dengan sistem enzim peroksidasi, maka proses ini dapat terjadi dalam beberapa detik atau
menit. Stadium akhir dari yodinasi tirosin adalah pembentukan dua hormon thyroid yang
penting yaitu tiroksin dan triyodotironin. Tirosin mula-mula dioksidasi menjadi
monoyodotironin dan diyodotironin. Dua molekul diyodotironin bergabung membentuk
tiroksin (T4), dan satu molekuldiyodotironin bergabung dengan satu molekul
monoyodotironin membentuk triyodotironin (T3).

Anda mungkin juga menyukai