Anda di halaman 1dari 17

METABOLISME ZAT GIZI MIKRO

(GIZ 325)

MODUL 8
METABOLISME KALSIUM, MAGNESIUM, DAN FOSFOR

DISUSUN OLEH
Harna,S.Gz, M.Si

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
0 / 17
METABOLISME KALSIUM

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan


konsep dasar kalsium, metabolisme dan dampak kekurangan serta kelebihan
kalsium.

B. Uraian dan Contoh


1. Definisi dan fungsi kalsium
Kalsium (Ca) adalah mineral unik yang merupakan komponen
yang esensial bagi semua bentuk kehidupan. Kalsium merupakan elemen
paling berlimpah yang menempati urutan kelima di dalam tubuh kita.
Kalsium merupakan ion bermuatan positif divalen dengan berat atom 40.
Kalsium merupakan mineral utama di dalam tulang yang disimpan sebagai
hidroksiapatit. Kerangka mengandung kira-kira 99% dari total kalsium
tubuh dan kita membutuhkan asupan kalsium yang memadai dari makanan
untuk memfasilitasi pertumbuhan yang normal serta untuk mempertahankan
tulang dan gigi yang sehat.
Salah satu peranan sistem kerangka tubuh yang penting adalah
untuk melindungi organ tubuh yang vital. Kerangka menjadi tempat
simpanan mineral agar kalsium dapat terus menerus diambil dari simpanan
tersebut atau disimpan menurut kebutuhan fisiologis. Kandungan total
kalsium tubuh sangat berbeda antara individu yang satu dan lainnya pada
segala usia karena sebagian orang mempunyai kerangka yang tumbuh lebih
baik daripada orang lain. Hal ini disebabkan karena kombinasi faktor
genetik dan juga faktor gizi, serta pengaruh lain.
Kalsium merupakan unsur yang esensial untuk pertumbuhan serta
pemeliharaan tulang dan gigi yang kuat, saraf yang sehat dan fungsi otot,
penggumpan darah serta pelepasan hormon. Asupan kalsium dibutuhkan
setiap harinya untuk mengimbangi kehilangan yang pasti terjadi di dalam
urin dan feses. Ketika pasokan makanan tidak mencukupi, simpanan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
1 / 17
kalsium dalam tulang akan diserap melalui kerja hormon paratiroid (PTH).
Makanan yang menjadi sumber kalsium meliputi berbagai produk susu,
produk kacang kedelai, sayuran berdaun hijau, roti, kacang-kacangan serta
biji-bijian dan buah-buahan yang dikeringkan. Kadar kalsium intrasel
maupun ekstrasel dikontrol secara ketat oleh hormon kalsiotrofik (PTH,
kalsitonin, kalstriol (1,25-dihidroksi vitamin D).

2. Metabolisme Kalsium
a. Absorpsi
Asupan makanan sangat penting untuk menyediakan kalsium yang
cukup untuk menjaga simpanan tubuh yang sehat. Kira-kira 30% kalsium
makanan yang dicerna orang dewasa yang sehat diserap oleh usus halus.
Variasi dalam efisiensi absropsi terutama ditentukan oleh dua faktor
yaitu; 1) metabolit vitamin D dan 2) kecepatan transit isi usus melalui
intestinum. kalsitriol akan memeprbaiki absoprsi kalsium. Sejumlah
kalsium akan diserap bahkan dalam keadaan kekurangan vitamin D
karena kalsium diserap melalui proses difusi yang tergantung pada
kadarnya secara pasif. Duedenum paling aktif menyerap kalsium, tetapi
jumlah kalsium yang diserap melalui ileum dan jejunum lebih banyak
terutama karena komponen makanan memakan waktu yang lebih lama
dibagian usus ini. Sejumlah kalsium juga diserap dari dalam kolon, dan
tindakan reseksi dapat merusak fungsi absorpsinya.
Karbohidrat seperti lakotsa akan meningkatkan absorpsi kalsium
dengan memperbesar difusi pasifnya melintasi membran vili usus.
Makanan yang kaya akan oksalat, serta pangan dan asam fitat dapat
menghambat absorpsi di dalam saluran usus dengan membentuk senyawa
kompleks kalsium di dalam usus. Bagaimana pun, efek keseluruhannya
tanpak kecil mungkin karena pemecahan asam uronat dan fitat oleh
bakteri di dalam kolon akan membebaskan kalsium untuk diabsorpsi.
Bioavailabilitas kalsium yang buruk dari bayam berkaitan dengan
kandungan oksalat yang tinggi pada bayam. Fosfor dalam makanan akan
meningkatkan sekresi endogen kalsium ke dalam usus. Absorpsi kalsium

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
2 / 17
terbukti berkurang pada laki-laki maupun dalam usia tujuh puluhan tahun
karena sintesis kalsitriol yang rendah oleh ginjal dan karena resistensi
intestinal terhadap kalsitriol sehingga terjadi osteoporosis senilis.
b. Penyimpanan Kalsium
Penyimpanan tulang
Di klinik sering ditemukan ketika menimbang berat badan orang yang
gemuk, mereka berkata “Saya mempunyai tulang yang besar”. Tulang itu
sebenarnya bersifat kuat dan bukan berat. Tulang pada orang dewasa
rata-rata menempati 14% dari berat badan dan 4% dari mineral tulang.
Laki-laki menimbun kalsium skeletal yang lebih besar (1.200 gr)
daripada wanita (1.000 gr). Diperkirakan seperlima dari timbunan ini
(21%) berada pada tulang kranium, separuhnya (51%) pada tulang lengan
serta tungkai, dan sisanya (28%) pada tulang-tulang yang membentuk
badan (tulang rusuk 9%, tulang pinggul 8% dan tulang belakang 11%).
Kalsium dalam penyimpanan ekstraskeletal dan cairan tubuh
Simpanan kalsium ini sangat kecil (15 gr) yang terdiri dari
simpanan dalam gigi (7gr), jaringan lunak (7 gr) serta cairan plasma dan
intraseluler (1 gr). Kadar kalsium di dalam sitoplasma seribu kali lebih
rendah daripada kadar kalsium di dalam plasma. ASI mengandung kadar
kalsium yang tinggi (350 mg/L atau 8,8 mmol/L) dan ibu yang menyusui
akan memindahkan sekitar 260 mg kalsium setiap hari kepada bayinya.
Kadar kalsium plasma adalah 2,2-2,6 mmol/L (8,8-10,4 mg/dL). Separoh
dari kadar ini terikat dengan protein (37 % pada albumin dan 10% pada
globulin), 47 % berada dalam keadaan bebas atau terionisasi dan 6%
membentuk kompleks dengan anion (fosfat, sitrat, bikarbonat). Kalsium
yang terionisasi bersifat aktif-biologis. Kadarnya diatur oleh PTH-
Vitamin D dan kalsitonin.
c. Homeostasis Kalsium Plasma
Ketika kadar kalsium terionisasi mengalami penurunan, PTH akan
diekskresikan keluar untuk meningkatkan asupan kalsium dari ginjal,
tulang dan usus. Dalam tubulus ginjal, PTH akan meningkatkan
penyerapan kembali kalsium, menurunkan kembali penyerapan fosfat

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
3 / 17
serta bikarbonat, dan menstimulasi konversi 25(OH)D3 menjadi
1,25(OH)2D3 (kalstriol). Dalam tulang, PTH meningkatkan pelepasan
kalsium dan fosfat ke dalam darah. Efek PTH pada ginjal dan tulang
bersifat langsung dan cepat dengan dibantu oleh 1,25(OH)2D3.
Kemampuan PTH untuk meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfat
dalam saluran cerna hanya diantarai oleh kalsitriol. Ketika kadar kalsium
plasma normal pulih kembali, sekresi PTH akan menurun, aliran kalsium
dari tulang selanjutnya akan berkurang, sekresi kalsium ke dalam urin
meningkat dan sintesis 1,25(OH)2D3 akan berhenti. Sistem ini sungguh
luar biasa dan PTH dan kalsitriol mempengaruhi sistesis satu sama lain.
Kalsitonin, hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar tiroid,
membantu regulasi kalsium plasma agar pengaturannya berjalan baik.
kalsitonin menurunkan kadar kalsium dengan menghambat resorpsi
tulang dan mengekskresikannya keluar ketika kadar kalsium terionisasi
di dalam darah mengalami kenaikan hingga di atas nilai yang normal,
proses ini membantu mengontrol fluktuasi kadar kalsium darah setelah
makan. Kalsitinon memainkan peran yang lebih kecil dalam
mempertahankan homeostasis kalsium plasma dibandingkan PTH
maupun kalsitriol.
Jika dalam tubuh seseorang lebih banyak kalsium yang diretensi
daripada diekskresi, orang tersebut dikatakan berada dalam
keseimbangan kalsium yang positif. Keseimbangan kalsium yang negatif
terjadi jika lebih banyak kalsium yang diekskresikan daripada kalsium
yang dikonsumsi dari makanan. Keseimbangan kalsium nol berarti
bahwa jumlah kalsium yang diserap setiap harinya dari makanan sesuai
dengan jumlah kalsium yang hilang melalui feses serta urin dan melalui
kulit.
d. Ekskresi Kalsium
Kalsium dalam jumlah yang signifikan akan diekskresikan melalui
kulit (pada umumnya terjadi kehilangan kalsium kurang dari 20 mg/hari
melalui sel epitel dan keringat), feses (Kalsium dalam getah pencernaan
yang tidak diserap dapat mencapai 80-120 mg/hari), dan melalui urin

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
4 / 17
sekitar 40-200 mg/hari, tergantung pada efektifnya penyerapankembali
kalsium dari dalam filtrat glomerulus.
Ekskresi kalsium ke dalam urin mengalami peningkatan ketika
muatan kalsium yang terfiltrasi meningkat atau ketika reabsorpsi tubular
berkurang. Bahan pengasam, natrium dalam makanan, protein dan kafein
akan meningkatkan ekskresi kalsium. Fosfor, zat alkaslis (bikarbonat,
sitrat), dan diuretik tiazida akan menurunkan ekskresi. Variasi asupan
garam banyak menjelaskan mengapa terdapat fluktuasi harian pada kadar
kalsium dalam urin. Asam amino yang mengandung sulfur murni
(metionin dan sistein) menyebabkan kalsiuria yang signifikan, tetapi
kandungan fosfat dalam keseluruhan protein akan mengurangi efek
kalsiurik asam amino tersebut dikonsumsi melalui makanan.

Gambar 1 Metabolisme Kalsium

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
5 / 17
3. Kekurangan dan kelebihan kalsium
Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan
gangguan pertumbuhan. Tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh.
Semua orang dewasa, terutama sesudah usia 50 th, kehilangan kalsium dari
tulangnya. Tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Kelebihan kalsium
dapat menyebabkan batu ginjal atau gangguan ginjal, konstipasi. Kelebihan
kalsium dapat terjadi bila menggunakan suplemen kalsium berupa tablet
atau bentuk lain.
Hipokalsemia dan hiperkalsemia digunakan secara klinis untuk
merujuk pada konsentrasi kalsium serum rendah dan tinggi yang tidak
normal. Perlu dicatat bahwa, karena sekitar setengah dari kalsium serum
terikat protein, kalsium serum abnormal, yang diukur dengan kalsium serum
total, dapat menjadi penyebab sekunder terjadinya gangguan protein serum
daripada sebagai konsekuensi dari perubahan kalsium terionisasi.
Hiperkalsemia dan hipokalsemia menunjukkan gangguan serius homeostasis
kalsium tetapi tidak dengan sendirinya mencerminkan keseimbangan
kalsium. Dapat diklasifikasikan berdasarkanorgan utama yang bertanggung
jawab atas gangguan homeostasis kalsium, meskipun secara klinis seringnya
lebih dari satu mekanisme yangterlibat

C. Latihan
1. Kalsium merupakan mineral utama di dalam tulang yang disimpan sebagai..
a. Feritin
b. Hemosiderin
c. Hidroksiapatit
d. Kalsitriol
2. Sekitar .... kalsium makanan yang dicerna orang dewasa yang sehat diserap
oleh usus halus...
a. 30 %
b. 40 %
c. 50 %
d. 60 %

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
6 / 17
3. Efisiensi absropsi terutama ditentukan oleh dua faktor yaitu;
a. Metabolit vitamin D dan kecepatan transit isi usus melalui intestinum.
b. Metabolit vitamin A dan kecepatan transit isi usus melalui intestinum.
c. Metabolit fosfat dan kecepatan transit isi usus melalui intestinum.
d. Metabolit vitamin E dan kecepatan transit isi usus melalui intestinum.
4. Hormon..... menurunkan kadar kalsium dengan menghambat resorpsi tulang
dan mengekskresikannya keluar ketika kadar kalsium terionisasi di dalam
darah
a. Kalsitonin
b. PTH
c. Serotonin
d. Kalsitriol
5. Kalsitinon memainkan peran yang lebih kecil dalam mempertahankan
homeostasis kalsium plasma dibandingkan PTH dan...
a. Kalsitonin
b. PTH
c. Serotonin
d. Kalsitriol

D. Kunci Jawaban
1. c. Hidroksiapatit
2. a. 30%
3. a. Metabolit vitamin D dan kecepatan transit isi usus melalui intestinum.
4. c. kalsitonin
5. d. Kalsitriol

E. Daftar Pustaka
1. Jim Mann & A. Stewart Truswell. Buku Ajar Ilmu Gizi.(Jakarta :
EGC,2012).PP : 227238
2. Almatsier, S. (2006). Prinsip Dasar Ilmu Gizi, edisi ke-6. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
7 / 17
3. Murray J. Favus,1 David A. Bushinsky,2 andJacob Lemann Jr.,
Regulation of Calcium, Magnesium, and Phosphate
Metabolism,American Society for Bone and Mineral Research, 2006

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
8 / 17
METABOLISME MAGNESIUM DAN FOSFOR

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan


konsep dasar magnesium dan fosfor, metabolisme dan dampak kekurangan serta
kelebihan magnesium dan fosfor.

B. Uraian dan Contoh


1. Magnesium (Mg)
a. Definisi dan Fungsi Magnesium
Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak setelah natrium di
dalam cairan interseluler. Kandungan magnesium di dalam tubuh manusia
dewasa berkisar 60-65 % yaitu 1 mol (25 gr) magnesium yang ditemukan
dalam tulang kerangka. Seperti halnya kalsium, magnesium merupakan
bagian integral struktur anorganik tulang dan gigi. Berbeda dengan
kalsium, magnesium merupakan ion bermuatan positif divalen yang utama
di dalam sel dengan membentuk sebagian besar kandungan magnesium
lainnya, yaitu 27% di dalam otot dan 7% di dalam sel yang lain.
Magnesium intrasel yang terlibat dalam metabolisme energi terutama
bertindak sebagai aktivator atau kofaktor logam untuk enzim yang
memerlukan adenosin trifosfat (ATP) dalam proses replikasi DNA serta
sintesis RNA dan protein. Oleh sebab itu, magnesium intrasel sangat
penting bagi semua sistem yang memindahkan fosfat.
Beberapa enzim yang diaktfikan oleh magnesium akan dihambat oleh
kalsium, sementara magnesium dapat digantikan oleh mangan. Sekitar 1%
kandungan magnesium tubuh lainnya yang berada di dalam cairan
esktrasel. Kadar magnesium plasma adalah 1 mmol/L dan seperti halnya
dengan kalsium, sekitar sepertiga magnesium terikat dengan protein.
Magnesium dan kalsium mempunyai efek yang hampir sama pada
eksitabilitas sel otot dan saraf, tetapi kalsium mempunyai fungsi yang

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
9 / 17
lebih penting dalam pembentukan sinyal sehingga kadar kalsium harus
dijaga agar tetap rendah di dalam sel.
Sumber utama magnesium adalah sayuran hijua, serealia tumbuk,
biji-bijian dan kacang-kacangan. Daging, susu, dan hasilnya serta cokelat
juga merupakan sumber magnesium yang baik.
b. Metabolisme
Magnesium sebagian besar diserap dari usus halus, baik melalui
proses yang difasilitasi maupun melalui difusi sederhana. Absorpsi
magnesium dapat sangat bervariasi dan rata-rata sekitar 40-60 %
magnesium dari makanan akan diserap. Absorpsi magnesium dipengaruhi
oleh faktor-faktor yang sama yang mempengaruhi kalsium kecuali vitamin
D tidak berpengaruh. Bila kalsium dalam makanan turun, absorpsi
magnesium meningkat.

Gambar 2 Absorpsi magnesium di usus halus

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
10 / 17
Di dalam darah sebagian besar magnesium terdpat dalam bentuk
ion bebas, atau dalam bentuk molekul kompleks hingga molekul kecil.
Keseimbangan magnesium di dalam tubuh terjadi melalui penyesuaian
ekskresi magnesium melalui urin. Seperti halnya fosfor, ekeskresi
magnesium meningkat oleh hormon tiroid, asidosis, aldosteron, serta
kekurangan fosfor dan kalsium.
Sebagian besar atau hampir semua enzim yang menggunakan ATP
dalam bentuk Mg-ATP complex. Salah satu enzim tersebut adalah
phosphofructokinase. Enzim piruvat kinase merupakan enzim yang
berperan dalam proses glikolisis. Enzim tersebut membutuhkan ion Mg
untuk beraktivitas. Ion tersebut akan mengikat enzim.
Ekskresi magnesium terjadi melalui ginjal dan akan meningkat
bersamaan dengan besarnya supan magnesium dari makanan. Ginjal
sangat efisien dalam menyimpan magnesium, ketika asupan magnesium
berkurang, urin hampir tidak mengandung magnesium. Penyimpanan
magnesium dalam usus serta ginjal dan mekanisme ekskresinya pad
aindividu yang normal memungkinkan homeostasis magnesium dalam
kisaran asupan yang tinggi.
c. Kekurangan dan kelebihan magnesium
Defisiensi magnesium dari makanan kemungkinan tidak akan
terjadi pada orang dengan diet normal yang makanannya beragam.
Beberapa kondisi klinis berhubungan denga defisiensi mmagnesium dan
keadaan ini paling sering terjadi karena deplesi magnesium melalui ginjal
atau saluran gastrointestinal. Pengurangan jumlah magnesium
menyebabkan eksitabilitas neuromuskular dan resiko aritrimia jantung
serta henti jantung.
Asupan magnesium dari makanan yang berlebihan tampak tidak
berbahaya bagi manusia dneganfungsi ginjal yang normal.
Hipermagnesimia jarang ditemukan. Supelementasi magnesium memiliki
manfaat secara klinis untuk mengatasi hipertensi yang disebabkan oleh
kehamilan (preklampsia dan eklampsia). Banyak orang juga mengonsumsi

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
11 / 17
suplemen untuk mencegah konstipasi karena suplemen Mg memiliki efek
katartik (pencahar).

2. Fosfor (P)
a. Definisi dan fungsi fosfor
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam tubuh yaitu 1%
dari berat badan. Kurang lebih 85% fosfor di dalam tubuh terdapat
sebagai garam kalsium fosfat, yaitu bagian dari kristal hidroksiapatit di
dalam tulang dan gigi yang tidak dapat larut. Fosfor di dalam tulang
berada dalam perbandingan 1:2 dengan kalsium. Fosfor selebihnya
terdapat di dalam semua sel tubuh, separohnya di dalam otot dan di
dalam cairan ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat
DNA dan RNA yang terdapat dalam tiap inti sel dan sitoplasma tiap sel
hidup. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen struktural dinding
sel. Sebagai fosfat organik, fosfor memegang peranan penting dalam
reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi dalam
bentuk ATP. Fosfor terdapat di dalam semua makanan, terutama
makanan kaya protein, seperti daging, ayam, ikan, telur, susu dan
hasilnya, kacang-kacangan serta serealia.
Fosfor mempunyai beberapa fungsi dalam tubuh, yaitu :
1) Kalsifikasi tulang dan gigi. Kalsifikasi tulang dan gigi diawali
dengan pengendapan fosfor pada matriks tulang. Kekurangan
fosfor menyebabkan peningkatan enzim fosfatase yang diperlukan
untuk melepas fosfor dari jaringan tubuh ke dalam darah agar
diperoleh perbadingan kalsium terhadap fosfor yang sesuai untuk
pertumbuhan tulang.
2) Mengatur pengalihan energi. Melalui proses fosforilasasi fosfor
mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B dalam pengalihan
energi pada metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Bila satu
gugus fosfat ditambahkan pada ADP amak terbentuk ATP yang
menyimpan energi dalam ikatannya. Bila energi diperlukan, ATP

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
12 / 17
diubah menjadi ADP. Energi yang mengikat fosfat pada ADP
dilepas untuk keperluan berbagai reaksi di dalam tubuh.
3) Absorpsi dan transportasi zat gizi. dalam bentuk fosfat, fosfor
berperan sebagai alat angkut untuk membawa zat-zat gizi
menyebrangi membran sel atau di dalam aliran darah.
4) Bagian dari ikatan tubuh esensial. Vitamin dan enzim tertentu
hanya dapat berfungsi bila terlebih dahulu mengalami fosforilasasi.
Fosfat merupakan bagian esensial dari DNA dan RNA.
b. Absoprsi dan metabolime fosfor
Terlepas dari bentuk makanannya, sebagian besar fosfor
diserap dalam bentuk anorganik. Fosfor dengan ikatan organik
dihidrolisis secara enzimatis di lumen usus halus dan dilepaskan
sebagai posfat anorganik (P1). Fosfor dapat diabsorpsi secara efisien
sebagai fosfro bebas di dalam usus setelah dihidrolisis dan dilepas dari
makanan. Bayi dapat menyerapp 85-90% fosfor berasal dari ASI.
Sebanyak 65-70% fosfor berasal dari susu sapi dan 50-70% fosfor
berasall dari makanan dapat diabsorpsi oleh anak-anak dan orang
dewasa. Bila konsumsi fosfor rendah, taraf absorpsi dapat mencapai
90% dari konsumsi fosfor.
Fosfor dibebaskan dari makanan oleh enzim alkalin fosfatase di
dalam mukosa usus halus dan diabsorpsi secara aktif dan difusi pasif.
Absorpsi aktif dibantu oleh bentuk aktif vitamin D. Sebagian besar
fosfat di dalam darah terutama terdapat sebagai fosfat anorganik atau
sebagai fosfolipida. Fosfor yang telah diserap terbagi atas dua bentuk
dalam plasma, yaitu (1) Sekitar 70% posfor dalam plasma ditemukan
dalam bentuk posfolipid dan (2) Sisanya 30 %, terdiri dari 10%
berikatan dengan protein, 5% berikatan dengan kalsium atau
magnesium, dan 15 % dalam bentuk anorganik posfat, terutama
HPO42- dan H2PO4-
Kadar fosfor di dalam darah diatur oleh hormon paratiroid (PTH)
yang dikeluarkan oleh kelenjar parairoid dan oleh hormon kalsitonin.
Kedua hormon tersebut berinteraksi dengan vitamin D untuk

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
13 / 17
mengontrol jumlah fosfor yang diserap, jumlah yang ditahan oleh
ginjal serta jumlah yang dibebaskan dan disimpan dalam tulang. PTH
menurunkan reabsorpsi fosfor oleh ginjal. kalsitonin meningkatkan
ekskresi fosfat oleh ginjal. Konsumsi fofor yang relatif tinggi terhadap
jalsium sehingga diperoleh perbandingan P :Ca yang tinggi dalam
serum akan merangsang pembentukan PTH yang mendorong
pengeluaran fosfor dari tubuh. Sekitar 67% sampai 90% posfor
dikeluarkan dalam bentuk anorganik di dalam urin. Sisanya, 10%
sampai 30% dikeluarkan melalui feses.

Gambar 3 Metabolisme Fosfor

c. Kekurangan dan kelebihan fosfor


Kekurangan fosfor sangat jarang karena hampir semua makanan
mengandung posfor dan tubuh dapat beradaptasi dengan fluktuasi
asupan dengan perubahan ekskresi.Kekurangan posfor, jika serum

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
14 / 17
posfor <0.7 mmol/L berhubungan dengan kejadian rikets, bone loss,
kardiak miopati, masalah neurological. Keracunan akibat kelebihan
fosfor jarang ditemukan, masalah terjadi apabila rasio kalsium:posfor
berubah signifikan, dapat menyebabkan hipokalsemia dan tetany.

C. Soal Latihan
1. Kandungan magnesium di dalam tubuh manusia dewasa berkisar...
a. 60-65 %
b. 80-85%
c. 70-75%
d. 80-90%
2. Magnesium sebagian besar diserap dari usus halus, baik melalui proses
yang difasilitasi maupun melalui.....
a. Transpor aktif bergantung natrium
b. Difusi sederhana
c. Difusi pasif
d. Transpor bergantung K+
3. Sebagai fosfat organik, fosfor memegang peranan penting dalam reaksi
yang berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk..
a. ADP
b. ATP
c. Fosforilasasi
d. Transminasi
4. Fosfor dibebaskan dari makanan oleh enzim alkalin fosfatase di dalam
mukosa usus halus dan diabsorpsi secara aktif dan difusi pasif. Absorpsi
aktif dibantu oleh bentuk aktif vitamin....
a. Vitamin A
b. Vitamin D
c. Vitamin E
d. Vitamin K
5. Kadar fosfor di dalam darah diatur oleh hormon...
a. Insulin

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
15 / 17
b. Serotonin
c. Paratiroid
d. Parathormon

D. Kunci Jawaban
1. a. 60-65%
2. b. Difusi sederhana
3. b. ATP
4. b. Vitamin D
5. c. Paratiroid

E. Daftar Pustaka
1. Jim Mann & A. Stewart Truswell. Buku Ajar Ilmu Gizi.(Jakarta :
EGC,2012).PP : 227238
2. Almatsier, S. (2006). Prinsip Dasar Ilmu Gizi, edisi ke-6. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
3. Murray J. Favus,1 David A. Bushinsky,2 andJacob Lemann Jr.,
Regulation of Calcium, Magnesium, and Phosphate
Metabolism,American Society for Bone and Mineral Research, 2006

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
16 / 17

Anda mungkin juga menyukai